Anda di halaman 1dari 13

PARADIGMA KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN


BERNEGARA

Oleh :
Rosellina Charisma I (161610101001)
Shania Rada C (161610101002)
Lifia Mufida (161610101003)
Alda Utami H (161610101006)
Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang Politik

Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila


sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan
otoriter.
Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik
Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan, moral
kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral
keadilan. Perilaku politik baik dari warga negara maupun
penyelenggara negara dikembangkan atas dasar moral
tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun
dan bermoral.
Pancasila Sebagai Paradigma
Pembangunan Bidang Ekonomi
Sistem ekonomi yang mendasarkan pada
moralitas dan humanistis akan menghasilkan
sistem ekonomi yang berperi kemanusiaan.
Sistem ekonomi yang baik adalah sistem
ekonomi yang menghargai hakikat manusia, baik
selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi
maupun sebagai makhluk Tuhan.
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila
berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang
hanya menguntungkan individu-individu tanpa
perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi
demikian juga berbeda degan sistem ekonomi
dalam sistem sosialis yang tidak mengakui
kepemilikan individu.
Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang Sosial
Budaya

Dalam sila Kemanusiaan yang adil


dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan
sosial budaya harus mampu meningkatkan
harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi
manusia yang berbudaya dan beradab.
Pembangunan sosial budaya yang
menghasilkan manusia-manusia biadab,
kejam, brutal dan bersifat anarkis jelas
bertentangan dengan cita-cita menjadi
manusia adil dan beradab.
Manusia tidak cukup sebagai manusia
secara fisik, tetapi harus mampu
meningkatkan derajat kemanusiaan nya.
Berdasarkan sila persatuan Indonesia, pembangunan
sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan
terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam di
seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa
persatuan sebagai bangsa.
Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang Hukum

Salah satu tujuan bernegara


Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Hal ini mengandung makna
bahwa tugas dan tanggung jawab tidak
hanya oleh penyelenggara negara saja tetapi
juga rakyat Indonesia secara keseluruhan.
Atas dasar tersebut sistem dan keamanan
adalah mengikut sertakan seluruh komponen
bangsa. Sistem pembangunan pertahanan
dan keamanan Indonesia disebut sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(sishankamrata).
Dengan demikian, substansi hukum
yang dikembangkan harus merupakan
perwujudan atau penjabaran sila-sila yang
terkandung dalam Pancasila. Artinya,
substansi produk hukum merupakan karakter
produk hukum responsif (untuk kepentingan
rakyat dan merupakan perwujudan aspirasi
rakyat).
Hubungan Pancasila sebagai
landasan Ketahanan nasional

Ketahanan Nasional Indonesia pada hakikatnya


adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara dalam mencapai tujuan nasional dan cita-cita
nasional.
Bangsa itu terpelihara persatuannya berkat adanya
seperangkat nilai yang dihayati bersama oleh para
warganegaranya.
Bagi bangsa Indonesia, perangkat nilai itu adalah
Pancasila. Kaitan Pancasila dan ketahanan nasional adalah
kaitan antara idea yang mengakui pluralitas yang
membutuhkan kebersamaan dan realitas terintegrasinya
pluralitas.
Dengan kata lain ketahanan nasional adalah
perwujudan Pancasila dalam kehidupan nasional suatu
bangsa (Abdulkadir Besar, 1996). Perlu dilakukan usaha-
usaha yang tiada henti, baik kajian substantif maupun
langkah implementatif agar Pancasila semakin bermakna
dalam mendukung terwujudnya Ketahanan Nasional
Indonesia.
Urgensi Pancasila sebagai
paradigma Pembangunan dan
Ketahanan Nasional
Pancasila sebagai ideologi nasional memberikan ketentuan
mendasar, yakni :
1. Sistem hukum dikembangkan berdasarkan nilai-nilai
Pancasila sebagai sumbernya
2. Sistem hukum menujukkan maknanya, sejauh
mewujudkan keadilan
3. Sistem hukum mempunyai fungsi untuk
menjaga dinamika kehidupan bangsa
4. Sistem hukum menjamin proses realisasi diri bagi para
warga bangsa dalam proses pembangunan.
Melalui hukum manusia hendak mencapai ketertiban
umum dan keadilan. Meski harus disadari bahwa ketertiban
umum dan keadilan yang hendak dicapai melalui hukum itu
hanya bisa dicapai dan dipertahankan secara dinamis
melalui penyelenggaraan hukum dalam suatu proses sosial
yang sendirinya adalah fenomen dinamis.
Negara hanya dapat disebut negara hukum apabila
hukum yang diikutinya adalah hukum yang baik dan adil.
Artinya, hukum sendiri secara moral harus dapat
dipertanggungjawabkan. Dan itu berarti bahwa hukum harus
sesuai dengan paham keadilan masyarakat dan menjamin
hak-hak asasi manusia.
Kesimpulan

Pancasila bukan hanya sebagai


simbol negara, tetapi merupakan suatu
pedoman kehidupan yang sangat relevan
untuk negara Indonesia. Paradigma
pancasila mencakup sampai ke semua lini
kehidupan, mencakup bidang politik, hukum,
ekonomi, sosial budaya, hankam dan
hubungan antar umat beragama.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai