PENDAHULUAN
INPUT PUPUK ANORGANIK & PEST.SINTETIS
Tak proporsional
Hasil
Pelandaian
• Ekosistem terganggu
• Bahan organik menurun
.Pertanian Organik
Ramah Lingkungan
Terpadu
Tanaman Padi Hewan
Pupuk Pakan
organik
Limbah
Pangan Sehat
Manusia
Gabah- Kotoran
Pupuk sisa panen Azolla
ikan
kandang Azolla
Dedak Hama
Bekicot
Bebek Ikan
Zainal Arifin
Azolla microphylla Azolla pinnata Azolla microphylla
Zainal Arifin
Kandungan N,P,K dlm azolla, kotoran ikan nila, bebek & sapi
Zainal Arifin
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
PADI SAWAH
Persiapan Lahan
(1) Tanah diolah saat jenuh air (tidak harus menunggu air
tergenang), menggunakan bajak singkal ditarik traktor atau
ternak dengan kedalaman olah 20 cm atau lebih.
(2) Pengolahan tanah dilakukan 2 kali. Setelah pengolahan
pertama, tanah digenang selama 7-15 hari, kemudian dilakukan
pengolahan kedua, diikuti penggaruan dan pengglebekan
untuk meratakan dan pelumpuran (perbandingan lumpur dan
air 1:1).
(3) Untuk lahan sawah dengan lapisan olah dalam, pengolahan
tanah cukup dengan pengglebekan dan penggaruan, terutama
pada musim kemarau (setelah panen musim hujan).
(4) Pupuk organik jerami atau pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha
diberikan saat pengolahan tanah kedua.
(5) Untuk pengairan tanaman, dibuat laren tengah dan laren
keliling.
Zainal Arifin
Pemilihan Varietas
Zainal Arifin
Tanam
Zainal Arifin
Pemupukan
Zainal Arifin
Kelebihan & kekurangan jenis pupuk
ITEM PUPUK ANORGANIK PUPUK ORGANIK
Kesuburan
tanah : Memburuk Membaik
* Sec. fisik Terbatas Lengkap
* Sec. kimia Menurun Membaik
* Sec. biologi
Bahan baku Mahal/terbatas/impor Murah/melimpah
Lingkungan Kurang ramah Ramah
Aplikasi Praktis Jumlah banyak
Pengangkutan Mudah Agak susah
Respon tanaman Cepat Lambat
Kebersihan/bau Baik Kurang baik
Penyimpanan Mudah Agak susah
Zainal Arifin
Pengaruh pembenaman pupuk organik mentah dan
pupuk organik matang dalam tanah
Item Pupuk Organik Mentah Pupuk Organik Matang
Kadar air Tinggi Rendah
Nisbah C/N Tinggi Rendah
Hara Belum tersedia Tersedia
Respon tanaman Lambat Cepat
Hama & Penyakit Mudah berkembang Sulit berkembang
Mikroorganisme Aktivitas meningkat Aktivitas stabil (proses
(proses immobilisasi lebih immobilisasi dan
besar) mineralisasi seimbang)
Gulma Tumbuh kembali Mati
Volume Banyak Sedikit
Tekstur Kasar dan beragam Halus dan seragam
Warna Lebih terang Lebih gelap
Kebersihan/bau Kurang baik Baik
Zainal Arifin
Pupuk Kandang Sebagai Sumber Bahan Organik
Pupuk kandang mengandung unsur hara N, P, K, Ca, Mg, S, Mn, Zn, Cu, &
Bo. Urine ternak mengandung terutama N dan K.
Macam Pupuk Kandang N (%) P (%) K (%) C/N
Ternak
Kuda kotoran kering 2,33 0,83 1,31 24
urine 13,20 0,02 10,90
Kerbau kotoran kering 1,23 0,55 0,69 19
urine 2,05 0,01 3,78
Sapi kotoran kering 1,91 0,56 1,40 19
urine 9,74 0,05 7,78
Babi kotoran kering 2,80 1,36 1,18 13
urine 10,88 1,25 17,86
Kambing kotoran kering 1,87 0,79 0,92 29
urine 9,90 0,10 12,31
Ayam kotoran kering 3,77 1,89 1,76
urine
Itik kotoran kering 2,15 1,13 1,15
urine
Zainal Arifin
Jerami Padi Sebagai Sumber Bahan Organik
• Jerami mengandung terutama K & Si. 80% K berada dlm jerami.
• Jerami mengandung Selulosa & C/N tinggi shg sulit dekomposisi (4 bln)
pengomposan dg bio aktivator C/N 45,52 menjadi 15,86 (2 minggu).
• Pembakaran jerami mengganggu kehidupan mikroorganisme dan struktur tanah
menjadi agak keras serta beberapa unsur berkurang seperti C, N, P, K, S, Ca, dan Mg.
300
250 Pemupukan 1 fertilization 3, N K
Pemupukan
fertilization 2, NK 3
200
150
100
4
1 3 7 11 15 16 19 20 23 24 27 31 32 33 34 39 43 46 50 51 52 55 59 63 68 71 77 79 83
-50
-100
-150
-200 Hari setelah tanam
Fluks CH4 dan potensi redoks tanah pada budidaya padi sawah
dengan pengairan tergenang (Prihasto Setyanto, 2010)
15
Zainal Arifin
Eh Methane
emission
5 cm
CH4emission (mg m d )
-1
300
-2
250
200 Pengairan
pengairan pengairan pengairan
150
100 Fluks rata2: 130 mg CH4 m-2
50
d-1
Redox potential (mV)
0
1 3 7 11 15 16 19 20 23 24 27 31 32 33 34 39 43 46 50 51 52 55 59 63 68 71 77 79 83
-50
-100
-150
-200 Hari setelah tanam
Fluks CH4 dan potensi redoks tanah pada budidaya padi sawah
dengan pengairan berselang (Prihasto Setyanto, 2010)
16
Zainal Arifin
Pengendalian Hama dan Penyakit
Alternatifnya :
● Pestisida hayati dan pestisida nabati
Zainal Arifin
Pestisida
(Formula larutan)
Foto-dekomposisi
Udara
Volatilisasi
Zooplankton B
i
o
l
- Pengairan Danau/laut Mikroplankton o
- Air tanah/sungai g
i
s
1. Terhadap Hewan
* Penurunan fertilitas/kesuburan & daya tetas serta penipisan kulit telur
* Kelahiran abnormal
* Penurunan populasi
* Kerusakan organ reproduksi
* Kanker
2. Terhadap Manusia
* Kanker (payudara, prostat, dll.)
* Kelainan genetik
* Kelainan pembentukan janin & mengganggu pertumbuhan anak
* Kerusakan organ reproduksi (penurunan kualitas & kuantitas sperma & sel
telur)
* Gangguan perkembangan & fungsi sistem susunan saraf pusat yang
menimbulkan kelainan tingkah laku
* Kerusakan sistem kekebalan & menurunkan kemampuan tubuh melawan
suatu penyakit
Zainal Arifin
Kelebihan & kekurangan jenis pestisida
ITEM PESTISIDA SINTETIS PESTISIDA NABATI
Bahan baku Mahal/terbatas/impor Murah/melimpah
Pengadaan Mudah diperoleh Butuh waktu &
tenaga
Aplikasi Praktis ttp kurang aman Agak praktis & aman
bagi manusia & hewan penggunaannya
Daya kerja - Cepat - Agak cepat
- Tidak selektif shg - Selektif & tidak
banyak predator hama mengganggu
musnah predator hama
Dampak - Timbul pencemaran air, - Tidak terjadi
lingkungan tanah & udara pencemaran
- Timbul biotipe hama baru - Tidak timbul
yg lebih kebal kekebalan pd hama
Produk - Mengandung residu - Tidak mengandung
pertanian bahan kimia residu bahan kimia
- Kurang aman di konsumsi - Aman di konsumsi
Zainal Arifin
Jenis Pestisida Nabati Dan Cara Pemanfaatannya
Zainal Arifin
Pengelolaan Tanaman Organik Sesuai Persyaratan CAC & IFOAM
1. Penentuan Lahan
Terpisah dari pertanian non organik (min 25 m). Masa konversi
bekas lahan non organik (IFOAM) 12 bulan (tan. semusim) & 18
bulan (tan. tahunan). Peluang mengem-bangkan var. lokal unggulan
daerah
2. Benih/bibit
- Berasal dari pertanian organik (bila ada)
- Tanpa bahan kimia
- Bukan rekayasa genetik (transgenik)
- Beradaptasi pada kondisi tanah, iklim & hama/penyakit
3. Pengelolaan Kesuburan Tanah
- Hindari pupuk kimia & ZPT
- Tambahkan bahan organik ke dalam tanah
- Tambahkan batuan mineral (batuan fosfat, kapur, dsb)
- Melakukan rotasi tanaman, tumpangsari, polikutur & tanaman
legum
- Air irigasi bebas bahan kimia
Zainal Arifin
4. Perlindungan Tanaman
- Pengendalian secara mekanis & terkontrol
- Menggunakan pestisida nabati
- Rotasi tanaman, tumpangsari atau mixed cropping
- Bahan tanam yang tahan dan toleran hama/penyakit
- Melindungi musuh alami
- Pengendalian secara biologi (misal melepas musuh alami)
- Menggunakan mulsa organik
5. Pasca Panen
- Hindari penggunaan bahan kimia dalam pemanenan, pemrosesan &
penyimpanan hasil
- Produk organik diberi label agar tidak tercampur dengan non
organik
6. Sistem Pengendalian Intern (SPI)
- Dokumen tentang prosedur, form inspeksi, jadwal inspeksi &
pelaporan
- Diperlukan tindakan (sanksi) bila melanggar aturan budidaya organik
Zainal Arifin
Penutup
Zainal Arifin
TERIMA KASIH
Zainal Arifin