Anda di halaman 1dari 47

http://imc02.hccs.

edu/biologylabs/AP1/04Integumentary/04
SkinModel.html
Ayat Al-Quran terkait Sistem
Integumen
 QS. An-Nisa (4) : 56
Kulit sebagai alat perasa, sengatan api neraka.

2
 QS. Ar-Rum (30) : 22
Perbedaan warna kulit

3
Pendahuluan

 Integumen berasal dari bahasa Latin "integumentum",


yang berarti "penutup".
 Sistem integumen adalah Sistem organ yang
membedakan, memisahkan, melindungi terhadap
lingkungan sekitarnya.
 Mencakup kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat dan
produknya (keringat atau lendir).
KULIT
• Kulit : organ tubuh yang terletak paling luar dan
membatasinya dari lingkungan.
• Kulit merupakan organ essential dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan
• Struktur kulit sangat kompleks, elastis dan
sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim,
umur, seks, ras, dan lokasi tubuh.

• Warna kulit bermacam-macam, misalnya warna


terang, pirang, kuning, sawo matang, dan hitam,
merah muda pada telapak kaki dan tangan, serta
kecoklatan pada genital eksternal orang dewasa.

• Kelembutan kulit bervariasi, tebal, tipis, dan


elastisitasnya
Struktur Kulit
Kulit tersusun atas 3 lapisan utama :
1. Lapis epidermis
2. Lapis dermis
3. Lapis subkutis / sub dermis
EPIDERMIS

Epidermis terdiri dari :


1. Stratum korneum
2. Stratum lusidum
3. Stratum granulosum
4. Stratum spinosum
5. Stratum basalis
EPIDERMIS
Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel;
1) Stratum Corneum
Terdiri dari sel skuamosa yang sangat tipis;
mengandung keratinosit.
2) Stratum Lucidum
Terdiri dari keratinosit yang bersih, tidak berinti dan tidak jelas
batas antar selnya; sel berisi materi seperti gel (eleidin) yang
akan diubah menjadi keratin; eleidin-lemak berikatan dengan
protein untuk menghambat masuk/keluarnya air; pada kulit
tipis lapisan ini tidak ada.
3) Stratum Granulosum
Proses keratinasasi dimulai dari lapisan ini. Terdiri dari 2-4
lapis sel yang berisi granul (keratohyalin) yang dibutuhkan
untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar
enzim lysosom yang tinggi, inti sel tidak ada dan
berdegenerasi. Pada kulit tipis lapisan ini tidak ada.
4) Stratum Spinosum
Terdiri dari 8-10 lapis sel yang berbentuk tidak teratur
(polyhedral). Sel pada lapisan ini kaya akan RNA yang
menginisasi sintesis protein untuk produksi keratin.

5) Stratum Basale
Terdiri dari 1 lapis sel kolumnar yang dapat mengalami
mitosis aktivitas regenerasi sel berpindah dari
lapisan terbawah ke paling atas.
EPIDERMIS
 Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan
lapisan Malpighi
 Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat
mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru.
 Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan
germinativum
 Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar.
 Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif
membelah diri, mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan
korneum.
 Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang
memberi warna pada kulit.
EPIDERMIS
Ditinjau dari jenis sel penyusunnya, epidermis mengandung 4
jenis sel:
1. keratinosit: sel epidermis yang sedang dalam
pembentukan keratin, paling banyak di epidermis

2. Sel langerhans: (seperti makrofag yang berasal dari


sumsum tulang) penting dalam pembentukan imunitas

3. Sel granstein: berperan dalam penyajian antigen kepada


sel T, berperan dalam sistem imunitas

4. Melanosit: sel pembentuk pigmen melanin


D DERMIS
ERMIS
• Lapisan ini jauh lebih tebal daripada epidermis,
terbentuk oleh jaringan elastik dan fibrosa padat dengan
elemen selular, kelenjar, dan rambut sebagai adneksa
kulit.

• Dermis terdiri dari :


a. Pars papilaris, yaitu bagian yang menonjol ke dalam
epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah
b. Pars retikularis, yaitu bagian bawah dermis yang
berhubungan dengan subkutis, terdiri atas serabut
penunjang kolagen, elastin, dan retikulin.
DERMIS
• Dasar lapisan dermis ini terdiri atas cairan kental
asam hialuronat, kondroitin sulfat, dan sel-sel
fibroblast.

• Kolagen muda bersifat lentur namun dengan


bertambahnya umur menjadi stabil dan keras.

• Retikulin mirip dengan kolagen muda

• Elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf,


mudah mengembang dan elastis.
DERMIS
 Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung
syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak

 Fungsi : selain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ


penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik,
penyinaran, dan membunuh bibit penyakit, serta untuk pengaturan
suhu tubuh.
 Reseptor yang terdapat dalam dermis ialah:
 Reseptor sentuhan

 Reseptor Suhu atau termoreseptor

 Reseptor tekanan

 Kelenjar yang terdapat dalam dermis ialah:


1) Kelenjar keringat
2) Kelenjar sebum
Pembuluh darah
Lapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah
yang memberi nutrisi penting untuk kulit, baik
vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya
untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh
darah juga bertugas mengatur suhu tubuh melalui
mekanisme proses pelebaran atau dilatasi pembuluh
darah
LAPIS SUB KUTAN
• Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas:
– Jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak didalamnya
– Sel lemak merupakan sel bulat, dan besar.

• Lapisan sel lemak : panikulus adiposa, berfungsi


sebagai cadangan makanan dan sebagai bantalan.

• Vaskularisasi kulit, terdiri dari :


– Pleksus superfisialis di bagian atas dermis
– Pleksus profunda di bagian subkutan.
KELENJAR PADA KULIT
• Kelenjar kulit terdapat di bagian dermis, terdiri atas
kelenjar keringan dan kelenjar sebasea:
– Kelenjar keringat (glandula sudorifera), ada 2 :
a. kelenjar ekrin yang kecil-kecil, terletak dangkal di
dermis
• sekret encer
• terdapat di seluruh permukaan (telapak tangan, kaki,
dahi dan ketiak)
• Mekanisme diatur oleh syaraf kolinergik
b. Kelenjar apokrin, yang lebih besar terletak lebih
dalam
• sekretnya lebih kental
• Fungsi kelenjar ini belum jelas
• Dipengaruhi oleh syaraf adrenergik
Struktur Kulit
Berdasarkan ketebalannya, kulit dibedakan menjadi 2:
1. Kulit tipis  kulit yang menutupi sebagian besar permukaan
tubuh.
2. Kulit tebal  kulit yang menutupi telapak tangan dan kaki.
Thick Skin Thin Skin

• five major layers of the • There are only four layers in


epidermis the epidermis of thin skin.
• Dermis: Thick skin has a The stratum lucidum layer
thinner dermis than thin is absent.
skin, and does not contain • Dermis: Thin skin actually
hairs, sebaceous glands, or has a thicker dermis than
apocrine sweat glands. thick skin, which makes thin
• Thick skin is only found in skin easier to suture, if it
areas where there is a lot of gets damaged. Thin skin
abrasion - fingertips, palms also has fewer
and the soles of your feet. eccrine/merocrine sweat
glands.
Apa bedanya
KELENJAR KERINGAT
• Keringat merupakan bagian dari fungsi
ekskresi dan termoregulasi (pengaturan panas
tubuh), serta mengandung air, elektrolit,
garam, sisa-sisa karbohidrat, glukosa, protein,
dan asam laktat.
• Derajat keasaman keringat berkisar antara 4,0-
6,8.
MEKANISME TERMOREGULASI
 Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi
aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya
pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air
dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat
mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan
cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan
kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi.
 Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat
tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada
keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air.
akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh
tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan.

 Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus.


MEKANISME TERMOREGULASI
HYPOTALAMUS

Panas

Kelenjar keringat aktif


Penguapan Suhu turun
Vasodilatasi PD kapiler

Sekresi
(air dan sisa metabolisme) meningkat
MEKANISME TERMOREGULASI
HYPOTALAMUS

Dingin

Kelenjar keringat - aktif Tidak terjadi Suhu stabil


Vasokonstriksi PD kapiler Penguapan

Sekresi
(air dan sisa metabolisme) menurun
KELENJAR PALIT (GLANDULA SEBASEA)
 Terletak di seluruh permukaan kulit
manusia kecuali tapak tangan dan kaki
 Disebut juga kelenjar holokrin krn tidak
berlumen dan sekret kelenjar berasal dari
dekomposisi sel
 Terletak di samping akar rambut dan
bermuara pada lumen akar rambut (folikel
rambut)
 Sebum, sekret terdiri atas trigliserida,
skualen, wax ester, kolesterol, dan asam
lemak bebas.
 Sekresi dipengaruhi oleh berbagai faktor
dan hormon androgen.
Kelenjar Ceruminose

– Terdapat pada telinga luar, dimana kelenjar keringat


berubah menjadi kelenjar ceruminose
– Bekerja sama dengan kelenjar sebsea (lemak) untuk
menghasilkan serumen (kotoran telinga)
Warna Kulit
 Penentu dasar warna kulit; kuantitas melanin yang
tersimpan di dalam sel epidermis.
 Melanosit; memproduksi pigmen tersebar di stratum
basale epidermis.
 Melanosit; mengubah as.amino tyrosin menjadi pigmen
melanin coklat kehitaman yang diatur oleh enzim
tyrosinase.
 Konversi tyrosin menjadi pigmen tegantung pada :
gen/keturunan, paparan cahaya matahari dan hormone
ACTH.
 Pada keadaan tertentu yang bersifat sementara, warna
kulit berubah oleh perubahan volume darah yang melalui
kapiler kulit dan jumlah hemoglobin yang teroksigenerasi.
KUKU
• Kuku adalah bagian
terminal lapisan tanduk
(stratum korneum) yang
menebal
• Bagian kuku :
– Akar kuku (nail root)
– Badan kuku (nail plate),
bagian kuku yang terletak
di atas jairngan lunak ujung
jari, dan yang menonjol ke
depan jari (kuku bebas)
KUKU
• Nail wall : kulit di atas akar kuku
agak menonjol
• Nail groove : alur kuku yang
terdapat di sisi badan kuku
• Eponikium : stratum korneum yang
menutupi dinding kuku melebar ke
atas sebagian badan kuku yang
sering terlihat agak putih (lanula)
• Hiponikium : stratum korneum di
bawah ujung kuku bebas dan
menutupi sebagian ujung jari
• Bagian proksimal kuku : bagian ke
arah akar kuku
• Bagian distal : bagian ke arah ujung
kuku bebas
RAMBUT
• Rambut terdiri atas :
– Akar rambut : bagian yang
terbenam
– Batang rambut : bagian
yang di luar kulit
• Tipe rambut :
– Lanugo yang halus, tidak
mengadung byk pigmen
pada bayi
– Rambut terminal yang
kasar, byk pigmen,
mempunyai medula, pada
orang dewasa
RAMBUT
• Pada orang dewasa, selain rambut kepala
terdapat juga rambut : Kelopak mata, ketiak,
kemaluan, kumis, dan janggut.
Pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon
androgen (seks).

• Ada rambut halus yang terdapat di badan, dahi,


atau leher disebut rambut velus.
• Pertumbuhan rambut :
– Fase anagen (pertumbuhan) : 0.35 mm sehari selama 2-6
tahun
– Fase telogen (istirahat) : pertumbuhan terhenti selama
beberapa bulan.
– Fase katagen (peralihan)
• Pada satu saat, 85% rambut manusia berada dalam fase
anagen dan sisanya berada dalam fase telogen.

• Komposisi rambut :
– Zat karbon ± 50 %
– Hidrogen 6 %
– Nitrogen 17 %
– Sulfur 5 %
– Oksigen 20 %
RAMBUT
• Rambut mudah dibentuk dengan
mempengaruhi gugus disulfida, misalnya
dengan pemanasan atau bahan kimia.

• Rambut sehat mempunyai struktur elastis,


tidak mudah patah atau terlepas dari akarnya,
berkilap, dengan kontur rata mulai dari akar
sampai ke ujung rambut.
FISIOLOGI KULIT
• Fungsi Proteksi
– Gangguan fisik dan mekanik : dgn adanya bantalan
lemak subkutis
– Sinar uv : diatasi oleh sel melanin
– Kimiawi : lemak permukaan kulit dari kelenjar palit
pH 5,0-6,5.
– Lemak permukaan juga berfungsi mencegah mikroba
masuk.
– Proses keratinisasi juga merupakan sawar mekanis
karena sel-sel tanduk melepaskan diri secara teratur
dan diganti oleh sel muda di bawahnya.
– Sawar kulit berfungsi : mencegah keluar atau
masuknya zat yang berada di luar ke dalam atau dari
dalam ke luar tubuh.
– Bagian tubuh yg sawar paling rendah : skrotum, kulit
wajah dan punggung tangan
– Bagian tubuh yg sawar paling baik : telapak tangan
dan telapak kaki (kulit tebal).

• Fungsi absorpsi
– Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan,
maupun benda padat.
– Cairan yang mudah menguap lebih mungkin diserap
kulit, begitu pula zat yang larut dalam minyak.
• Mekanisme absorpsi, melalui :
1. Celah antar sel epidermis (transepidermal 97%)
2. Celah folikel rambut (transfolikular 0,2 %)
3. Celah antarsel saluran kelenjar keringat
(transekrinal sisanya)

• Kemampuan absorpsi kulit, dipengaruhi oleh :


– Tebal tipisnya kulit
– Hidrasi, kelembaban udara
– Metabolisme
– Vehiculum zat yang menempel di kulit
FISIOLOGI KULIT
• Fungsi ekskresi
– Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat
yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam
tubuh misalnya NaCl, urea, asam urat, amonia, dan
sedikit lemak.
– Kelenjar lemak pada fetus, atas perintah hormon
androgen dari ibunya, akan menghasilkan sebum
untuk melindungi kulitnya terhadap cairan amnion.
– Sebum yang diproduksi kelenjar palit kulit
melindungi kulit dengan cara meminyaki kulit dan
menahan penguapan yang berlebihan sehingga
kulit tidak menjadi kering.
FISIOLOGI KULIT
• Fungsi pengindra (Sensori)
– Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di
dermis dan subkutis
– Badan Ruffini yang terletak di dermis : menerima
rangsangan dingin
– Badan Krause : menerima rangsangan panas
– Badan taktil Meissner : menerima rangsangan
rabaan
– Badan Merkel-Renvier (di epidermis) : rangsangan
rabaan
FISIOLOGI KULIT
• Fungsi Termoregulasi
– Dengan cara mengeluarkan keringat dan
mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit
– Pada saat suhu tubuh meningkat : kelenjar keringat
banyak mengeluarkan keringat
– Pada saat suhu tubuh menurun : terjadi
vasokonstriksi pada pembuluh darah kapiler
– Mekanisme diatur : sistem syaraf simpatis
(asetilkolin)
FISIOLOGI KULIT
• Fungsi melanogenesis (pembentukan pigmen)
– Melanosit terletak di lapisan basal epidermis
– Jumlah melanosit, jumlah dan ukuran melanin
menentukan warna kulit
– Melanin dibentuk oleh protein, tirosin, dengan bantuan
enzim tirosinase, ion Cu dan oksigen oleh sel
melanosit di dalam melanosom.
– Pigmen disebarkan ke dalam lapisan atas epidermis
mll sel dendrit
– Pigmen disebarkan ke dermis mll sel melanofag
– Warna kulit ditentukan oleh : pigmen, tebal tipisnya
kulit, Hb-reduksi, Hb-oksidasi, dan karoten
FISIOLOGI KULIT
• Fungsi keratinisasi
– Lapisan epidermis kulit orang dewasa mempunyai 3
jenis sel utama :
• Keratinosit
• Melanosit
• Sel Lagerhans
– Keratinisasi dimulai dari sel basal yang kuboid,
bermitosis ke atas berubah bentuk lebih poligonal yaitu
sel spinosum, terangkat lebih ke atas menjadi lebih
gepeng dan berganula menjadi sel granulosum.
Kemudian sel tsb terangkat ke atas lebih gepeng dan
bergranula serta intinya hilang menjadi sel lucidum dan
akhirnya sampai di permukaan kulit menjadi sel yang
mati, protoplasmanya mengering menjadi keras, gepeng,
tanpa inti yang disebut sel tanduk
FISIOLOGI KULIT
• Proses keratinisasi sel dari sel basal sampai sel
tanduk berlangsung selama 14-21 hari
• Berfungsi untuk : rehabilitasi kulit agar selalu
dapat melaksanakan fungsinya secara baik.

• Fungsi Produksi vitamin D


– Vitamin D dibentuk dari 7-dihidroksi kolesterol
dengan bantuan matahari
FISIOLOGI KULIT
• Fungsi ekspresi emosi
– Kegembiraan dapat dinyatakan oleh otot kulit
muka yang relaksasi dan tersenyum
– Kesedihan diutarakan oleh kelenjar air mata yang
meneteskan air mata.
– Ketegangan : dengan otot kulit dan kelenjar
keringat
– Ketakutan : kontraksi pembuluh darah kapiler kulit
sehingga kulit menjadi pucat
– Rasa erotik : kelenjar minyak dan pembuluh darah
kulit yang melebar sehingga kulit tampak semakin
merah, berminyak. Dan menyebarkan bau khas.
Kuliah Minggu Depan :

Anatomi Fisiologi Sistem Gerak


X

Anda mungkin juga menyukai