Anda di halaman 1dari 19

Dasar-dasar Listrik

Listrik AC 1 Phase
 Pembangkitan, distribusi listrik serta konversi energi
ke energi mekanis, lebih efisien jika digunakan
sistem AC 3 phase, hampir semua generator besar
menggunakan sistem tersebut.
 Listrik AC juga mudah diatur tegangannya dengan
transformator.
 Tetapi proses pengendalian dan perhitungan listrik
AC lebih kompleks karena ada perubahan arus dan
tegangan secara terus menerus, yang juga akan
menimbulkan perubahan medan magnit. Sehingga
tidak seperti arus DC, bergeraknya arus listrik tidak
hanya dipengaruhi oleh tahanan, tetapi juga
induktansi dan kapasitansi
Tegangan( v(t)) dan Kuat Arus( i(t) )

 Listrik AC 1 phase, tegangan dan arus merupakan fungsi waktu,


dan perubahannya juga dipengaruhi oleh frekuensi (f)
 Secara matematis dapat dituliskan
v (t )  Vm. cos(t )
i (t )  Im . cos(t )
 Dengan v(t) untuk selanjutnya diberi simbol v (huruf kecil)
tegangan fungsi waktu (volt) dan i(t) atau i arus funsi waktu
(ampere)
 Vm : tegangan maksimum (volt) dan Im : arus maksimum (amp)
   2f
 f = frekuensi (Hz)
Tegangan( v(t)) dan Kuat Arus( i(t)

 PLN Vm = 310 volt


 f = 50 – 60 Hz, PLN  50 Hz
Pada umumnya tegangan dan arus berbeda
fasa,
v  Vm. cos(t   )  Vm
i  Im . cos(t   )  Im

  
Beda sudut fasa
Tegangan v dan Arus i

 Untuk kemudahan perhitungan, dibuat sedemikian


sehingga sudut fasa tegangan = 0

v  Vm. cos(t )
i  Im . cos(t   )
   Arus medahului (kapasitor)
  Arus tertinggal (induktor)

 Contoh listrik PLN, Im = 200 A, Vm = 310 V, f = 50


Hz dan φ = -90o ( 0,5π rad)
Diagram v dan i vs t
400

300

200
v(volt) ; i (amp)

100

0
i
0 0,01 0,02 0,03 0,04 v
-100

-200

-300

-400
t (detik)
Tegangan dan Arus Efektif
 Perubahan v dan i praktis sangat cepat ( orde 1/100
detik), sehingga lebih banyak digunakan arus efektif
dan tegangan efektif, yaitu arus dan tegangan yang
terukur
Im
I eff  I   0707. Im
2
Vm
Veff V   0707.Vm
2

 Sehingga tegangan (V) listrik PLN, 219 dan


dibulatkan menjadi 220 volt
Impedansi

 Alat-alat listrik AC pada dasarnya merupakan


rangkaian dari tahanan ( R ), Induktor ( L )
dan Kapasitor (C )
 R (Ω ); L (H) dan C (F)
 Rangkaian tsb di atas dapat dinyatakan
dalam impedansi
Z  R  jX
j 1
Impedansi

 R = resistansi, nyata
 X = reaktansi, imaginer
Induktor L Henry
X  L  2fL
Kapasitor C Farad
1 1
X  
C 2fC
Impedansi

Z  R2  X 2
X
  arctan
R
R  Z cos 
X  Z sin 
v
Z 
i
Impedansi
Contoh
 Alat listrik tahanan 5 ohm dan induktansi 2 H,
arus i= 10 cos (3t + 30o)A. Tentukan v
 Jawaban
Z = R + jX
R = 5 ohm
X = ω L  ω =3 (dr pers i) X = (3)(2) ohm
X= 6 ohm
Z  R  X  5  6  7,8
2 2 2 2

5
  arctan  50,2 o

6
Z  7,8 50, 2o
I  10 30o
V  ZI  7,8 50, 2o x10 30o  78 80, 2o Volt
v  78 cos(3t  80,2o )volt
Daya

Daya nyata
P = VI cos φ
Daya semu
Q = VI sin φ
Daya kompleks
S = VI
Daya

Z S
X Q
φ φ

R P
Contoh
Sekelompok motor induksi dengan teraan 220 V, 50 Hz
memerlukan daya 10 kW mempunyai faktor daya tertinggal 0,7.
Tentukan Impedansi dan Kuat arusnya.
Jawab :
P  VI cos 
P 10.000
I   64.94 A
V cos  (220)(0.7)
  arccos 0.7  45.6 o
I  64.94  45.6o A  tertinggal
V 220  0o
Z   3.39
I 64.94  4 5.6o
 4 5.6o

R  Z cos 45.6  3.39 * 0.7  2.37ohm


X  Z sin 45.6  3.39 * 0.714  2.42ohm
Z  2.37  j 2.42ohm
Perbaikan Faktor Daya
 Suatu alat listrik dengan daya tertentu akan
membutuhkan arus yang lebih besar jika
faktor dayanya rendah.
 Misal : suatu bengkel mempunyai daya
terpasang dari PLN 10 kVA. Hanya akan
dapat menjalankan peralatan berdaya 6000
watt jika faktor dayanya 0,6. Jika faktor
dayanya diperbaiki menjadi 0,9 maka
peralatan dengan daya 9000 watt dapat
dijalankan.
Perbaikan Faktor Daya
 Perbaikan faktor daya dapat dilakukan
dengan memasang kapasitor paralel dengan
beban. Umumnya faktor daya diperbaiki
sampai dengan 0,90 s/d 0,95
 Misalkan suatu beban telah ditentukan dan
daya kompleksnya adalah Pb + jQb. (Beban
khas industri adalah resistif dan induktif shg
Qb positif)
 Jika diinginkan faktor daya tertentu maka,
daya semu dapat ditentukan misalkan = Qt.
 Sehingga daya semu kapaistor bisa dihitung
Qc =Qt - Qb
Perbaikan Faktor Daya

Qc  V 2 Xc  V 2C
Kapasi tan si
Qc
C
 V 2

Contoh:
Pada soal sebelumnya diinginkan faktor
daya menjadi 0,9 berapa kapasitansi
kapasitor yang harus dipasang?
Perbaikan Faktor Daya
Jawab
Pb = 10.000 watt
Faktor daya = 0,7
Sb = 10.000/0,7 = 14.285,71 VA
Qb  Sb 2  Pb 2  14285,712  10000 2  10202VAR
pf  0,9
  arccos 0,9  25,85o
Qt  P tan   (10000)(tan 25,85)  4843VAR
Qc  Qt  Qb  4843  10202  5359VAR

Qc  5.359
C   0,000353F  353F
 V   (220) (2)(3,14)(50)
2 2

Anda mungkin juga menyukai