Anda di halaman 1dari 26

Therapeutic Drug Monitoring

(TDM)

Oleh :
Nuralifah, M.Kes., Apt
Therapeutic Drug Monitoring
(TDM) didasarkan pada
asumsi bahwa ada hubungan
antara konsentrasi obat
dalam cairan biologi dan
efeknya, yang mungkin dapat
berguna bagi pelayanan
pasien (patient care).
TDM merupakan proses
pengukuran konsentrasi obat
di dalam plasma (absorbs,
distribusi, metabolisme) dalam
rangka penyesuaian dosis obat
agar penggunaan obat dapat
efektif dan aman.
Menurut The International Association for
Therapeutic Drug Monitoring and Clinical
Toxicology,
• Therapeutic Drug Monitoring didefinisikan
sebagai pengukuran yang dilakukan di
laboratorium dengan parameter yang sesuai
yang dapat mempengaruhi prosedur
pelaksanaan. Pengukuran tersebut
dilakukan pada sekelompok obat tertentu
dimana memiliki hubungan lansung antara
konsentrasi obat dalam serum dan respon
farmakologi dan yang diukur adalah matriks
biologi dari xenobiotik, maupun komponen
endogen yang memiliki karakterisasi hampir
sama dengan fisiologi dan patofisiologi
dengan individu yang mendapatkan terapi.
PROSES TDM
• Proses TDM terdiri dari empat komponen
utama yang dimulai dan diakhiri dengan
pelayanan pasien (patient care).
Komponen tersebut meliputi
1. Pre analisis
2. Analisis
3. Post analisis
4. Pengaturan lingkungan.

• Pengaturan lingkungan merupakan kondisi


dan atmosfer disekitar proses analisis.
Pre analisis terdiri dari 4 tahap.
1. Tahap pertama dimulai dengan munculnya
pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi
medis pasien, pertanyaan tersebut muncul
setelah klinisi melakukan observasi terhadap
pasien.
2. Tahap kedua, klinisi menentukan tes yang
mungkin dapat menjawab pertanyaan tersebut
3. Tahap ketiga yaitu klinisi meminta hasil tes dari
pasien,
4. Tahap yang terakhir klinisi mengambil sampel
dan dikirim ke laboratorium klinis untuk
dianalisis.
Komponen analisis, terdiri dari 3 tahap.

1. Tahap pertama yaitu preparasi sampel


meliputi kegiatan pengiriman sampel
ke tempat analisis dan pemisahan
serum atau plasma dari sel darah untuk
dianalisis.
2. Tahap kedua, melakukan analisis
dengan menggunakan metode yang
sesuai.
3. Tahap ketiga yaitu memverifikasi hasil
analisis obat.
Komponen post analisis memiliki 3 tahap.

1. Tahap pertama, melaporkan hasil berupa


hardcopy atau softcopy atau dalam bentuk
keduanya.
2. Tahap kedua merupakan tahap pendugaan
terhadap hasil untuk memberikan solusi
dari pertanyaan awal yang muncul pada
komponen pertama.
3. Tahap ketiga yaitu klinisi mengambil
tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelayanan pasien (patient
care).
Fungsi TDM
• Memilih obat
• Merancang aturan dosis
• Menilai respon penderita
• Menentukan perlunya pengukuran
konsentrasi obat dalam serum
• penilaian secara farmakokinetik kadar
obat,
• penyesuaian kembali aturan dosis,
• dan adanya persyaratan khusus.
Memilih obat :
• Diagnosis fisik penderita
• Patofisiologi penderita
• Riwayat pengobatan
• Terapi obat yg bersamaan
• Alergi atau kepekaan yg diketahui
• Aksi farmakodinamik obat
Merancang aturan dosis
Menilai Respon Penderita
Menentukan perlunya pengukuran
konsentrasi obat dalam serum
Menentukan kadar obat
Penilaian secara farmakokinetik
kadar obat
Menyesuaikan kembali aturan
dosis
• Dari data yg didapat serta observasi
terhadap penderita maka dokter dapat
menganjurkan adanya penyesuaian
dosis

• Dosis dihiting berdasarkan parameter


farmakokinetik yg didapat
Memantau konsentrasi obat dalam serum

• Dlm bbrp kasus, patofisologi penderita


mungkin tdk stabil, apakah membaik
atau memburuk.

• Contoh, terapi tepat utk CHF akan


memperbaiki curah jantung dan perfusi
ginjal sehingga menaikkan klirens ginjal
dr obat, oleh karn itu perlu pemantauan
thdp pemakaian obat.
acuan dalam melaksanakan TDM ini
yaitu
• 1. Usia Pasien
2. Berat badan pasien
3. Rute pemberian obat
4. Absorpsi obat
5. Eksresi obat
6. Dosis yang diberikan
7. Cara Metabolisme obat dalam tubuh
Menganjurkan adanya persyaratan khusus

• Kadang2 penderita tidakmemberikan


reaksi terhadap terapi yg diberikan
disebabkan krn bbrp faktor seperti
kepatuhan penderita

• Contoh, obat diminum sebelum makan


ternyata oleh pasien diminum setelah
makan, atau ada instruksi khusus dlm
diet misalnya diet rendah garam
Faktor faktor lain yang juga harus
diperhatikan adalah :
1. jika pasien tersebut juga mengkonsumsi
obat - obat lain secara bersamaan.
2. Jika ada penyakit lain yang juga diderita
oleh pasien.
3. Serta kepatuhan pasien terhadap
peraturan dalam penggunaan obat
sesuai dengan ketentuan dokter
4. Cara - cara yang digunakan oleh
laboratorium untuk melakukan test atau
uji coba untuk obat tersebut.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TDM
1. faktor yang berhubungan dengan profil obat
dalam darah

meliputi : kesalahan dosis, dosis terlewat,


profil darah tidak sesuai dengan pemberian
dosis, waktu pemberian infus tidak tepat,
profil pemberian infus menjadi prioritas
karena adanya pemberian obat lain, dan profil
darah yang tergambar didapat dari
pengambilan darah pada vena yang sama
dengan pemberian infuse.
2. faktor yang berhubungan dengan dasar farmakokinetik

meliputi: level obat dalam darah yang diinginkan bukan


steady state, level obat dalam darah yang diinginkan
tidak sesuai dengan waktu pemberian dosis, metabolit
aktif tidak ikut terhitung, absorbsi yang rendah karena
beberapa alasan, gambaran level obat dalam darah
sempurna sebelum distribusi ke tempat aksi, status
cairan tubuh berubah (udem, dehidrasi), penggunaan
obat pada pasien dengan berat badan tidak normal,
adanya perubahan signifikan pada fungsi liver atau
ginjal, adanya perubahan signifikan pada persentase
obat dalam bentuk bebas dan terikat, perubahan jumlah
enzim untuk metabolisme obat, dan interaksi obat.
3. faktor yang berhubungan dengan data
laboratorium

meliputi kemampuan uji yang tidak


terjamin, adanya permintaan data
masukan atau penafsiran data,
metabolit aktif tidak terukur, gangguan
saat uji, dan pengumpulan atau
penyimpanan spesimen tidak terjamin.
Ketidakberhasilan pengobatan
disebabkan oleh :
1. Penulisan resep yg kurang tepat
2. Penyerahan obat yg tidak tepat ( obat
tidak tersedia & kesalahan dispensing)
3. Perilaku pasien yg tidak mendukung
4. Idiosinkrasi pasien
5. Pemantauan yang tidak tepat

Anda mungkin juga menyukai