Anda di halaman 1dari 10

Metodologi Penelitian

PENELITIAN KUALITATIF
MUSEUM TSUNAMI ACEH

Nama : M. Agung Ramadhan


Nim : 1604104010084

Prodi Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
PENELITIAN KUALITATIF
Tujuan penelitian kualitatif pada umumnya diarahkan oleh
paradigma yang digunakan peneliti dalam kajian pada setiap kasusnya.
OBJEK MUSEUM TSUNAMI
Sukaramai, Baiturrahman, Kota Banda Aceh.

Terletak di pusat kota Banda Aceh. Tepatnya berada diantara


Gunongan, Taman Putrophang, Taman Sari, dan Blang padang.
Museum Tsunami
Museum Tsunami adalah sebuah
museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai
monumen simbolis untuk bencana gempa bumi
dan tsunami Samudra Hindia 2004 sekaligus
pusat pendidikan bencana dan tempat
perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi.

Bangunan museum tsunami tersebut berkonsep


rumoh Aceh dan on escape hill dan sebagai referensi
utamanya adalah nilai-nilai Islam, budaya lokal, dan
abstraksi tsunami.

Museum ini merupakan sebuah struktur empat


lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya
ditutupi relief geometris.
Fungsi dan Tujuan Museum Tsunami

pusat pendidikan bencana

monumen simbolis

tempat perlindungan darurat


Teori Arsitektur pada Museum Tsunami

Arsitektur Regional

Regional menurut Kamus Bahasa


Indonesia adalah 'bersifat kedaerah' atau
'kedaerahan'. Sedangkan pada awalnya
regionalisme telah dihubungkan pada “pandangan
identitas”

Regionalisme hadir pada suatu masa dimana Arsitektur Modern


berusaha memutuskan diri dengan konteks masa lalu, baik dengan ciri maupun
sifat – sifatnya. Paham tersebut berkembang pada masa Modernisme yang
berpihak pada ciri kedaerahan, yang berkaitan dengan iklim, budaya setempat,
serta teknologi yang digabungkan antara Modern dengan lokal.
sebuah definisi yang lebih lengkap yang mana definisi ini dapat diterima
untuk segala jaman, yaitu definisi menurut Tan Hock Beng.

Berdasarkan definisi Tan Hock Beng dapat diklasifikasikan dalam 6


strategi regionalisme, yaitu :

1. Memperlihatkan identitas tradisi secara khusus


berdasarkantempat/daerah dan iklim.
2. Memperlihatkan identitas secara formal dan simbolik ke dalam bentuk baru
yang lebih kreatif.
3. Mengenalnya sebagai tradisi yang sesuai untuk segala zaman.
4. Menemukan kebenaran yang seimbang antara identitas daerah dan
internasional.
5. Memutuskan prinsip mana yang masih layak/patut untuk saat ini (aktual).
6. Menggunakan tuntutan-tuntutan teknologi modern, dari hal yang tradisional
digunakan sebagai elemen-elemen untuk langgam modern.
Fakta Museum Tsunami Aceh
 Terdapat tiang-tiang pada Museum Tsunami Aceh yang menggambarkan
bahwa bangunan ini adalah identitas rumoh Aceh itu.

 Konsep secondaryskin pada museum tsunami aceh juga


diambil dari gerakan tari saman yang merupakan identitas
Aceh
 Museum Tsunami ini juga merupakan taman terbuka publik
yang dapat diakses dan difungsikan setiap saat oleh
masyarakat, sebagai respon terhadap konteks urban.

Semua Fakta-fakta yang terlihat pada museum tsunami banyak yang


menuju ke teori arsitektur Regionalism yang mana banyak terdapat campuran
antara design modern dengan identitas identitas lokal yang tersirat.
Daftar Pustaka

Senasaputro Bayu Bonifacio. 2017. Kajian Arsitektur Regionalism SebagaiI


Wacana Menuju Arsitektur Tannggap Lingkungan Berkelanjutan. Jurnal
Arsitektur. 10(2): 77.

Nugrahani Farida.”Metode penelitian kualitatif”.

Anda mungkin juga menyukai