Grahito Sadanuputro 113141011 Erdico Saktika 113140110 Zaky Saifurahman 113140122 Latar Belakang
Pendekatan yang dilakukan dalam lithologi log dengan
merepresentasikan data dalam bentuk plot silang (cross- plot), terutama neutron – density cross-plot dan berbagai plot lainnya (M-/N plot oleh Burke et. al. (1969) yang menambahkan pula sonic travel time untuk mengidentifikasi volume mineral. Tujuan Analisa
Alat logging digunakan untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam evaluasi formasi serta menentukan litologi batuan. Penilaian suatu lapangan ditujukan pada penentuan parameter fisik yang terdiri dari ketebalan lapisan, permeabilitas, porositas dan kandungan minyak serta gas. Pengujian dilakukan terhadap lapisan yang diperkirakan mempunyai prospektivitas kandungan hidrokarbon. Teori Dasar
Untuk mengkombinasikan log ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan, yaitu: Macam formasi; sandstone, carbonat, volcanic/tuff. Jenis fluida pemboran; salt mud, water base mud, oil base mud. Invasi mud filtrat. Distribusi porositas, resistivitas dan ketebalan formasi. Diameter lubang pemboran. Ada tidaknya casing (open hole atau cased hole). Peralatan yang tersedia. M-N Plot Definisi
Plot Lithologi atau Plot M-N membutuhkan log sonic yang
digabungkan dengan log neutron dan density. Nilai M dan N tidak bergantung pada porositas matriks (sucrosic dan intergranular). Plot silang dari kedua variabel ini akan menghasilkan litologi yang lebih baik. M-N Plot Grafik Metode M-N Plot 1. Baca defleksi Log Density (ρb), Log Neutron (ØN) dan Log Sonic (Δt) 2. Hitung harga M dan N berdasarkan rumus berikut
M = 0.01 N = t, ρb dan ØN adalah harga t, ρb dan ØN pada
langkah 2.
Harga ρf = 1.0 , ØNf = 1.0 dan tf = 189 μsec/ft untuk
lumpur bor dengan dasar air tawar.
Harga ρf = 1.1, ØNf = 1.0 dan tf = 185 μsec/ft untuk
lumpur bor dengan dasar air asin. Metode M-N Plot 3. Gunakan (dari buku Schlumberger “Log Interpretation Charts”, 1997 CP-8) yaitu hasil plot M dan N untuk mengidentifikasi campuran mineral pembentuk batuan dan komposisinya. 4. Plot harga M dan N pada M-N Plot Metode M-N Plot 5. Tentukan perbandingan komposisi mineral pembentuk batuan tersebut berdasarkan posisinya di dalam “mineral triangle” yang dibentuk oleh kombinasi mineral dolomit, kalsit, anhidrit atau dolomit, kalsit, silika. Jika plot M-N jatuh pada garis sisi segitiga, maka batuan tersebut mempunyai komposisi yang terdiri atas dua mineral dengan besarnya prosentase ditentukan oleh letak titik tersebut terhadap ujung-ujung sisi segitiga tersebut. Jika plot M-N jatuh di dalam segitiga maka batuan tersebut mempunyai komposisi yang terdiri dari tiga mineral dengan prosentase masing-masing mineral ditentukan oleh jarak relatif jauh dekatnya terhadap sudut segitiga yang menyatakan komposisi tunggal (100%) mineral yang bersangkutan. Jika plot M-N jatuh diluar “mineral triangle” penentuan mineral pembentuk batuan ditentukan dari jarak terdekat terhadap salah satu sudut “mineral triangle” dan daerah tertentu Contoh Perhitungan KESIMPULAN
M-N Plot digunakan untuk menentukan mineral
pembentuk batuan M-N Plot membutuhkan log sonic yang digabungkan dengan log neutron dan density. Nilai M dan N tidak bergantung pada porositas matriks (sucrosic dan intergranular). Terimakasih