Anda di halaman 1dari 25

Review Dasar Kimia Air

1.Padatan
2.Kesadahan
3.Oksigen terlarut
4.Alkalinitas-aciditas
5.Konversi satuan
6.Pengotor dalam Air
1.Padatan dalam Air
satuan mg/L
Total Dissolved
solid (TDS) DHL
(mS/cm)

mg/L
Total satuan
Total Suspended
Kekeruhan
solid solid (TSS)
(NTU)

mg/L
satuan
Settleable
solid
% vol
1.1 Padatan Terendapkan (Settleable Solid)
1.2 Padatan Tersuspensi
• Padatan tersuspensi → penyebab air menjadi keruh
• Ukuran diameter partikel → 1 - 100 mm
• Pengukuran → secara gravimetri dengan satuan mg/L
• Nilai kekeruhan→ bisa menunjukkan kadar padatan tersuspensi
• Pengukuran kekeruhan yg lain → dengan metode photometri dengan cara
menentukan persentase cahaya yang diserap atau dihamburkan oleh cairan jika
diberikan cahaya dengan intensitas tertentu
→a). Satu Jackson turbidity unit (JTU) sama dengan kekeruhan yang dihasilkan
oleh 1 mg SiO2 dalam 1 liter air distilasi.
→b). Satuan kekeruhan yang lain adalah Nephelometry turbidity units (NTU)

Kekeruhan (turbidity) adalah:


sifat optik larutan yang
menyebabkan terhalangnya
cahaya yang melaluinya
terabsorbsi
CONTOH UJI PADATAN TERSUSPENSI

Contoh uji yang telah homogen disaring


dengan kertas saring yang telah
ditimbang.
Padatan yang tertahan pada saringan
dikeringkan sampai mencapai berat
konstan pada suhu 104 oC ± 1 oC.
Kenaikan berat saringan mewakili
padatan tersuspensi total (TSS).

Whatman Grade 934 AH, dengan ukuran


pori (Particle Retention) 1,5 μm (Standar
for TSS in water analysis);
1.3 Padatan Terlarut (Total Dissolved Solid)
• Dalam air alami biasanya banyak mengandung
garam-garam sodium yang merupakan padatan
terlarut, seperti NaCl, Na2CO3, NaHCO3, NaOH,
Na2SO4, dan NaNO3
• Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah
kemampuan larutan menghantarkan listrik,
dalam mmhos/cm atau msiemens/cm (1
mmhos/cm = msiemens/cm)
• Kemampuan karena kehadiran senyawa terlarut TDS Conductivity
yang terdesosiasi menjadi kation dan anion Relative Density
(ppm) (μs/cm)
• Satuan yang menyatakan konsentrasi padatan
terlarut biasanya mg/L TDS atau mmhos/cm atau 0 0 1.00000
msiemens/cm
1000 2000 1.00091
• Air distilasi yang berkesetimbangan dengan gas
CO2 di atmosfir mempunyai nilai konduktifitas 2000 4000 1.00182
atau daya hantar listrik sekitar 70.10-6 -1.m-1
(mmhos/m) 3000 6000 1.00273

4000 8000 1.00364

Conductivity (mS/cm x 0.5 = TDS ppm NaCl


Conductivity (mS/cm x 0.65 = TDS ppm for a typical water
Klasifikasi air berdasarkan TDS dalam air :

• Fresh water < 1,000 mg/L TDS


• Brackish water 1000 to 10,000 mg/L TDS
• Saline water 10,000 to 30,000 mg/L TDS
• Brine > 30,000 mg/L TDS

SILICA
 dalam bentuk SiO2
 batas kelarutan silika 150 sampai 175 ppm
 jika melebih akan terjadi endapan silika glassy dan crystalline scale
 menghambat tranfer panas dan susah dibersihkan
2. Kesadahan (hardness)
Konsentrasi kation metal multivalen dalam
larutan seperti Ca2+ & Mg2+ (dominan), Fe2+ , Na+

 Dapat bereaksi dengan anion dan timbul presipitasi padatan ( CaCO3 & Mg(OH)2)
Biasanya dinyatakan dalam mg/L sbg CaCO3

 Kesadahan dapat digolongkan dalam:


 Kesadahan karbonat → mis. CaCO3
Kesadahan bikarbonat → mis. Ca(HCO3)2

 Kesadahan non karbonat → mis. CaCl2, Ca(NO3)2 , CaSO4, , MgCl2 dll.

 Kesadahan bersifat sementara (karena akan terendapkan jika mengalami pemanasan)

Ca (HCO3)2 --→ CaCO3↓ + CO2 + H2O Mg(HCO3)2 --→ Mg(OH)2↓+ 2CO2

 Kesadahan bersifat tetap, (tidak hilang/terendap kan jika mengalami pemanasan)


→ CaCl2, Ca(NO3)2 , CaSO4, , MgCl2, Mg(NO3)2 , MgSO4 dll, ( tetap berupa ion Ca2+ dan Mg2+ )

 Kesadahan total = kesad. Tetap + kesad. sementara


2.1 Penggolongan Kesadahan
Calcium Carbonat Ca(HCO3)2
Hardness (CaCH)
Carbonat
Hardness (CH) Magnesium Carbonat
Hardness (MgCH) Mg(HCO3)2

Hardness
(Kesadahan) Calcium Non Carbonat
CaCl2

Hardness (CaNCH) CaSO4


Ca(NO3)2
Non Carbonat
Hardness (NCH)
MgCl2
Magnesium Non
Carbonat Hardness MgSO4
(MgNCH) Mg(NO3)2
Menurut standar WHO:
2.2 Klasifikasi air sadah kesadahan maksimum untuk
air minum adalah 500 mg/l
Air lunak < 60 mg/l CaCO3
sebagai CaCO3.
Air sadah sedang 61 - 120 mg/l
Air sadah 121 – 180 mg/l
Air sangat sadah > 180 mg/l
Demikian juga menurut
Peraturan Menteri Kesehatan
No. 416/90
Konversi satuan kesadahan

Derajat oF oD oBr oUSA meq/L ppm


CaCO3
Perancis 1 0,56 0,7 0,58 0,2 10

German 1,79 1 1,25 1,05 0,36 17,85

English 1,43 0,8 1 0,84 0,29 14,3

USA 1,71 0,96 1,2 1 0,34 17,1

Contoh : 1 oD = 17,85 ppm sebagai CaCO3


2.3 Kandungan Besi (Fe)
Fe merupakan salah satu zat yang selalu terdapat dalam air. Kandungan Fe dalam air
bisa disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
1. Di dalam kerak bumi terdapat kandungan Fe sebesar 5%, dan dalam bentuk terlarut
akan muncul dalam air tanah.
2. Fe terdapat dalam batuan dan tanah yang kemudian terserap ke dalam air.

Iron (Fe) and manganese (Mn) bisa muncul dari 3 jenis:

1. Terlarut : ferrous (Fe2+ ) and manganous (Mn2+)


2. Partikulat : ferric (Fe3+ ) and manganic (Mn4+) states
3. Koloid : very small particles (difficulty settle and filter).
1. Organic Iron
2. Iron Bacteria
3. Red Water Iron / Fe(OH)3
4. Clear Water Iron / Fe(HCO3)2
3. Oksigen Terlarut
Konsentrasi Kesetimbangan Oksigen Terlarut

Konsentrasi Clorida , mg/l


Suhu
oC
0 5000 10000

0 14.62 13.79 12.97

5 12.80 12.09 11.39

10 11.33 10.73 10.13

16 9.95 9.46 8.96

20 9.17 8.73 8.30

25 8.38 7.96 7.56

30 7.63 7.25 6.86


4. Alkalinitas-Asiditas
4.1 Alkalinitas
Jumlah anion dalam air yang diperlukan untuk
menetralisasi ion H+, merupakan suatu ukuran
kemampuan air menetralisasi asam

Parameter (anion) yang tergolong alkalinitas :


- CO32- , HCO3- , H2BO3- , HS-
- OH- , HSiO3- , H2PO4- , NH30
Parameter Umum
bicarbonat (HCO3-),
carbonat (CO32- ),
hidroksida (OH-)

Parameter alkalinitas ini digunakan untuk:


• Mengendalikan proses softening (pelunakan air) dg metode kapur-soda
(seberapa banyak bahan kapur & soda yg diperlukan) (→ pengolahan air baku)
• Pengendalian / pengaturan blowdown boiler (→ penanganan air boiler)
• Prediksi potensi pembentukan kerak calcium di sistem cooling water
4.1.1 PENGUJIAN ALKALINITAS

Alkalinitas diukur dengan double titration;


• Titrasi denga asam ke air sampel sampai titik akhir Phenolphthalein
(pH 8.3)
• Titrasi ke titik akhir Phenolphthalein ( disebut P-alkalinitas), adalah
mengukur OH- dan 1/2 CO32-
• Penambahan asam sampai titik akhir Methyl Orange (pH 4.4)
• Titrasi ke titik akhir Methyl Orange (disebut M-alkalinitas), adalah
mengukur OH-, CO32- dan HCO3- .

4.2 Aciditas
• Merupakan suatu ukuran kemampuan air menetralisasi basa
• Parameter aciditas: ion H+ (mineral acid) dan gas CO2
OH-, CO32- dan HCO3-
OH- dan 1/2 CO32-
4.3 Pengaruh suhu thd kelarutan garam-garam

• Kelarutan garam
mengandung unsur sadah
(kecuali Ca/Mg sulfat)
akan menurun jika suhu
dinaikkan → sehingga
lebih mudah terbentuk
kerak

• Kelarutan garam Na akan


naik jika suhu larutan
dinaikkan
4.4 Pengaruh Alkalinitas/Asiditas

• Kelarutan garam
mengandung unsur sadah
akan menurun jika
alkalinitas dinaikkan →
sehingga garam akan
mudah mengendap (kerak)

• Kelarutan silika akan


meningkat jika alkalinitas
dinaikkan (dampak.?)
5. KONVERSI SATUAN
Satuan untuk parameter kualitas air biasanya dinyatakan dalam mg/l atau ppm
(part per million). Untuk parameter kesadahan dan alkalinitas selain satuan
tersebut, juga sering dinyatakan dalam satuan mg/l sebagai CaCO3. Selain itu,
konsentrasi senyawa A dapat dinyatakan sebagai konsentrasi eqivalen dari senyawa
B dengan rumus :

[g/eqivalen]B
[ g/l] A x ------------------ = (g/l)A dinyatakan sebagai B
[g/eqivalen]A

Faktor konversi

Contoh : Nyatakan dalam konsentrasi ekivalen CaCO3 untuk


a. 117 mg/l NaCl
Jawab:
117 mg/l x 50 g/eqivalent = 100 mg/l NaCl sebagai CaCO3
58,5 g/eqivalent
Contoh Tabel
Konversi ppm
CaCO3
5.1 Soal Konversi mg/L CaCO3

Kita mempunyai air dengan kandungan Ar Ca= 40, Mg=24, H=1, C=12, O=16,
parameter berikut: S=32, Cl=35,5, Na = 23
-Ca(HCO3)2 : 100 mg/L
- MgCl2 : 15 mg/L
- Mg(OH)2 : 15 mg/L Hitung nilai parameter berikut dalam satuan
- CaSO4 : 40 mg/L mg/L CaCO3:
-Carbonat hardness
- CO2 : 5 mg/L
-Non carbonat hardness
- Mg(HCO3)2 : 25 mg/L -Total hardness
- CaCO3 : 100 mg/L
- CaCl2 : 20 mg/L Apakah air tersebut termasuk air sadah?
- Fe(HCO3)2 : 25 mg/L
- NaCl : 3 mg/L Jelaskan kenapa kesadahan harus dinyatakan
- Ca(OH)2 : 15 mg/L dalam satuan yang sama dan kenapa
digunakan satuan mg/L sebagai CaCO3
5.2 Kesetimbangan ion
Jumlah eqivalen kation harus sama dengan jumlah ekivalen anion
Contoh:
Hasil analisis laboratorium menunjukkan kandungan ion dalam air:
Kation: Anion:
Ca2+ = 55 mg/L HCO3- = 250 mg/L
Mg2+ = 18 mg/L SO42- = 60 mg/L
Na+ = 98 mg/L Cl- = 89 mg/L
Kation mg/L mg/meq meq/L Anion Mg/L Mg/meq Meq/L
Ca2+ 55 40/2 2,75 HCO3- 250 61/1 4,1
Mg2+ 18 24,3/2 1,48 SO42- 60 96/2 1,25

Na+ 98 23/1 4,26 Cl- 89 35,5/1 2,51


Total 8,49 7,86

Meq/L 0 2,75 4,23 8,49


Ca2+ Mg2+ Na+ % Error
HCO3- SO42- Cl- (8,49–7,86)/7,86 < 10%
Meq/L 0 4,1 5,35 7,86 Hasil Layak
Bar Diagram Ion
6. Pengotor dalam Air
No Konstituen Rumus Dampak Pengolahan
Kimia
1 kekeruhan - air keruh, mengendap di perpipaan dan Koagulasi dg/tanpa pengendapan
peralatan proses, mengganggu proses seblmny, flokulasi, pengendapan
dan filtrasi
2 warna - mengganggu proses pengendapan dan koagulasi, flokulasi, filtrasi, klori-
pelunakan, menimbulkan produk karat, nasi, adsorbsi karbon aktif
pembusaan pada air boiler
3 kesadahan Ca dan Mg sumber utama kerak di peralatan penukar Pelunakan dg presipitasi kimia
sebagai panas dan perpipaan, mengurangi busa (lime softening), atau pertukaran
garam sabun dan mengganggu proses pencelupan kation, demineralisasi
dan/atau tekstil (pertukaran ion), perlakuan
hidroksida internal
4 alkalinitas bikarbonat pembusaan dan carry over padatan dan CO2 lime softening, zeolit softening
karbonat ke steam sebagai sumber korosi aliran (pertukaran kation),
hidroksida kondensat. alkali tinggi timbul kerapuhan demineralisasi
tube boiler
5 Asam mineral H2SO4, HCl, korosi netralisasi dengan alkali
bebas (FMA) dll
6 Karbon CO2 korosi di saluran air, steam dan kondensat deaerasi dan netralisasi dengan
dioksida alkali
7 pH - Korosi atau pengendapan netralisasi dengan asam atau
alkali
8 sulfat SO 2- menambah padatan terlarut air, jika ada Ca demineralisasi
No Konstituen Rumus Dampak Pengolahan
Kimia

10 Nitrat NO3- menambah padatan terlarut (tak demineralisasi


signifikan), untuk pengendalian
kerapuhan metal boiler
11 Silica SiO2 kerak di boiler dan air pendingin. adsorpsi dan demineralisasi
menguap dan mengendap di blade turbin

12 besi Fe2+ dan Fe3+ air bewarna, endapan di saluran air dan aerasi, koagulasi, flokulasi,
boiler, mengganggu proses pencelupan filtrasi, atau lime softening,
dan industri kertas penukar kation

13 Mangan Mn2+ sama dengan besi sama dengan besi


14 Oksigen O2 korosi saluran air, peralatan penukar deaerasi, sodium sulfit,
panas, boiler, dan aliran kondensat corrosion inhibitor

15 hidrogen H2S bau tak sedap dan korosi aerasi, klorinasi, pertukar an
sulfida anion

16 amonia NH3 korosi logam paduan seng-tembaga deaerasi, klorinasi, pertukaran


kation dengan zeolite

17 padatan - mengganggu proses dan menimbulkan lime softening, atau


terlarut pembusaan di boiler pertukaran kation dengan
hidrogen zeolite (Z-H)

18 padatan - pengendapan di peralatan penukar panas, koagulasi, sedimentasi dan


tersuspensi saluran air dan boiler filtrasi, (idem no.1)
Soal
Parameter Konsentrasi (mg/L) Air tanah dengan kandungan ion
Ca2+ 190
berikut.
Mg2+ 84
Ceck apakah hasil analisis lab
Na+ 75 tersebut valid
Fe3+ 0,1
Cd2+ 0,2 Buat bar diagram ion
HCO3- 260
SO32- 64
CO32- 30
Cl- 440
NO3- 35

Anda mungkin juga menyukai