Anda di halaman 1dari 34

TATA CARA PENDIRIAN APOTEK

PERATURAN TATA CARA


PERIZINAN APOTEK
• TIDAK BERLAKU:
– Beberapa pasal dalam Permenkes No 889/Menkes/Per/V/2011
tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
– Permenkes 922 tahun 1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek
– Kepmenkes 1332 Tahun 2002 tentang perubahan atas
permenkes 922 tahun 1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek
• BERLAKU
– Permenkes no 9 tahun 2017 tentang apotek
– Permenkes no 31 tahun 2016 tentang Perubahan atas
Permenkes No 889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi, Izin
Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
• APOTEK RAKYAT?
BEBERAPA PERBEDAAN
Permenkes no 9 tahun 2017 Peraturan lama
• Pemerintah daerah/kota • Menteri yang memberikan
yang memberikan SIPA dan SIPA dan SIA
SIA
• AA tidak termasuk tenaga • AA diakui sebagai tenaga
kefarmasian kefarmasian
• Ada aturan Jadwal Praktik • Tidak ada aturan Jadwal
Apoteker Praktik Apoteker
PERSYARATAN UMUM
PENDIRIAN APOTEK
• Apoteker dapat mendirikan Apotek dengan
modal sendiri dan/atau modal dari pemilik
modal baik perorangan maupun perusahaan.
• Apoteker yang mendirikan Apotek
bekerjasama dengan pemilik modal maka
pekerjaan kefarmasian harus tetap dilakukan
sepenuhnya oleh Apoteker yang
bersangkutan.
Persyaratan Pendirian Apotek
a. lokasi;
– Pengaturan perserahan dapat diatur Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
b. bangunan;
– memiliki fungsi keamanan, kenyamanan, dan kemudahan dalam
pemberian pelayanan kepada pasien serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang
– bersifat permanen yang terpisah atau bagian dari bangunan lain
c. sarana, prasarana, dan peralatan
d. Ketenagaan
– Apoteker pemegang SIA dapat dibantu oleh Apoteker lain,
Tenaga Teknis Kefarmasian dan/atau tenaga administrasi
Persyaratan Pendirian Apotek
Bangunan Apotek paling sedikit memiliki sarana ruang
yang berfungsi:
a. penerimaan Resep;
b. pelayanan Resep dan peracikan (produksi sediaan
secara terbatas);
c. penyerahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
d. konseling;
e. penyimpanan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan;dan
f. arsip.
Persyaratan Pendirian Apotek
Prasarana Apotek paling sedikit terdiri atas:
• a. instalasi air bersih;
• b. instalasi listrik;
• c. sistem tata udara;dan
• d. sistem proteksi kebakaran.
Persyaratan Pendirian Apotek
Peralatan Apotek meliputi semua peralatan
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pelayanan kefarmasian.
– meliputi rak obat, alat peracikan, bahan pengemas
obat, lemari pendingin, meja, kursi, komputer,
sistem pencatatan mutasi obat, formulir catatan
pengobatan pasien dan peralatan lain sesuai
dengan kebutuhan.
Surat Izin Apotek
• Setiap pendirian Apotek wajib memiliki izin dari
Menteri yang kewenangannya dilimpahkan
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota 
SIA
• SIA berlaku 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang
• Untuk memperoleh SIA, Apoteker harus
mengajukan permohonan tertulis kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan
menggunakan Formulir 1
Surat Izin Apotek
• Permohonan ditandatangani oleh Apoteker
disertai dengan kelengkapan dokumen
administratif meliputi:
a. fotokopi STRA dengan menunjukan STRA asli;
b. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
c. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak Apoteker;
d. fotokopi peta lokasi dan denah bangunan;dan
e. daftar prasarana, sarana, dan peralatan.
Surat Izin Apotek
• Dalam waktu 6 (enam) hari, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota menugaskan tim pemeriksa
untuk melakukan inspeksi terhadap kesiapan
Apotek dengan menggunakan Formulir 2
• Tim pemeriksa harus melibatkan unsur dinas
kesehatan kabupaten/kota yang terdiri atas:
– a. tenaga kefarmasian; dan
– b. tenaga lainnya yang menangani bidang sarana dan
prasarana.
Surat Izin Apotek
• Dalam waktu 6 hari kerja, tim pemeriksa harus
melaporkan hasil inspeksi dilengkapi Berita Acara
Pemeriksaan (BAP) kepada Pemda Kabupaten/Kota
dengan menggunakan Formulir 3
• Dalam waktu 12 hari kerja sejak Pemda
Kabupaten/Kota menerima laporan yang memenuhi
syarat, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
menerbitkan SIA dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Balai
POM, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan
Organisasi Profesi dengan menggunakan Formulir 4.
• Masa berlaku SIA mengikuti masa berlaku SIPA
Perubahan Izin
• Dilakukan perizinan kepada Pemda Kab/Kota,
untuk
– perubahan alamat di lokasi yang sama
– perubahan nama Apotek
(TIDAK PERLU PEMERIKSAAN)
– perubahan alamat dan pindah lokasi,
– perubahan Apoteker pemegang SIA,
(PERLU PEMERIKSAAN)
PENYELENGGARAAN APOTEK
Apotek menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai;dan
b. pelayanan farmasi klinik, termasuk di
komunitas.
PENYELENGGARAAN APOTEK
Apotek hanya dapat menyerahkan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai kepada:
a. Apotek lainnya;
b. Puskesmas;
c. Instalasi Farmasi Rumah Sakit;
d. Instalasi Farmasi Klinik;
( untuk memenuhi kekurangan kebutuhan)
e. dokter;
f. bidan praktik mandiri;
g. pasien; dan
h. masyarakat.
PENYELENGGARAAN APOTEK
• Apotek wajib memasang papan nama yang terdiri atas:
a. papan nama Apotek, yang memuat paling sedikit
informasi mengenai nama Apotek, nomor SIA, dan
alamat; dan
b. papan nama praktik Apoteker, yang memuat paling
sedikit informasi mengenai nama Apoteker, nomor SIPA,
dan jadwal praktik Apoteker.
• Papan di atas harus dipasang di dinding bagian depan
bangunan atau dipancangkan di tepi jalan, secara jelas
dan mudah terbaca.
• Jadwal praktik Apoteker harus berbeda dengan jadwal
praktik Apoteker yang bersangkutan di fasilitas
kefarmasian lain.
PENYELENGGARAAN APOTEK
• Setiap Tenaga Kefarmasian harus bekerja sesuai
dengan standar profesi, SPO, standar pelayanan,
etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan kepentingan pasien.
• Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di
Apotek harus menjamin ketersediaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai yang aman, bermutu, bermanfaat, dan
terjangkau.
PENYELENGGARAAN APOTEK
• Apoteker wajib melayani Resep
• Dalam hal obat yang diresepkan terdapat obat merek
dagang, maka Apoteker dapat mengganti obat merek
dagang dengan obat generik yang sama komponen
aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan
dokter dan/atau pasien.
• Dalam hal obat yang diresepkan tidak tersedia di
Apotek atau pasien tidak mampu menebus obat yang
tertulis di dalam Resep, Apoteker dapat mengganti
obat setelah berkonsultasi dengan dokter penulis
Resep untuk pemilihan obat lain.
PENYELENGGARAAN APOTEK
• Apabila Apoteker menganggap penulisan
Resep terdapat kekeliruan atau tidak tepat,
Apoteker harus memberitahukan kepada
dokter penulis Resep.
• Apabila dokter penulis Resep tetap pada
pendiriannya, maka Apoteker tetap
memberikan pelayanan sesuai dengan Resep
dengan memberikan catatan dalam Resep
bahwa dokter sesuai dengan pendiriannya
PENYELENGGARAAN APOTEK
• Pasien berhak meminta salinan Resep
• Salinan resep disahkan Apoteker
• Resep bersifat rahasia, harus disimpan di
Apotek minimal 5 tahun.
PENYELENGGARAAN APOTEK
• Pengadaan obat dan/atau bahan obat di
Apotek menggunakan surat pesanan yang
mencantumkan SIA
• Surat pesanan harus ditandatangani oleh
Apoteker pemegang SIA dengan
mencantumkan nomor SIPA
• Apotek dapat bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan dan asuransi lainnya berdasarkan
rekomendasi dinas kesehatan kabupaten/kota.
PEMBINAAN APOTEK
• Pembinaan dilakukan oleh Menteri, kepala
dinas kesehatan provinsi dan kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota secara berjenjang
sesuai dengan kewenangannya terhadap
segala kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan kefarmasian di Apotek.
PENGAWASAN APOTEK
• dilakukan oleh Menteri, kepala dinas
kesehatan provinsi, dan kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota danKepala Badan
• Pengawasan dapat melibatkan Organisasi
Profesi.
• Laporan pengawasan Dinkes provinsi, Dinkes
Kab/kota dan Kepala Badan disampaikan
kepada Menteri paling sedikit 1 kali dalam 1
tahun.
PELANGGARAN
Dapat dikenai sanksi administratif.
a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan; dan
c. pencabutan SIA.
STUDI KELAYAKAN APOTEK
• Kajian yang dilakukan secara menyeluruh
mengenai suatu apotek yang akan didirikan, yang
mengandung risiko belum jelas untuk
menghindari sedapat mungkin dari kegagalan
• Keberhasilan apotek dipengaruhi oleh dua faktor
– Faktor internal (manajemen, kualitas pelayanan, SDM,
produk)
– Faktor eksternal (lingkungan di sekitar apotek
termasuk jumlah pesaing, kepadatan penduduk,
tingkat ekonomi penduduk sekitar apotek, keberadaan
fasilitas kesehatan lain)
Lanjutan
• Pembuatan studi kelayakan meliputi visi-misi apotek
yang akan didirikan, modal yang ada, pertimbangan
lokasi, persyaratan bangunan, perlengkapan maupun
perbekalan farmasi, prospek pemasaran, jumlah tenaga
kerja yang akan direkrut pertama kali, dan rencana
angggaran serta pendapatan tahunan dari calon apotek
yang akan didirikan
• Termasuk perhitungan biaya rutin per bulan, proyeksi
pendapatan dan pengeluaran tahun pertama,
perkiraan rugi-laba tahun pertama, perhitungan BEP,
ROI dan PBP
Lanjutan
• Break Even Point (BEP)
– Adalah teknis analisis yang menunjukkan suatu keadaan usaha tidak
mengalami keuntungan ataupun kerugian
1
BEP= ------------------------ X FC
1 – VC/TR
BEP = Break Even Point
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap), biaya yang besarnya tidak tergantung
pada jumlah barang yang terjual
VC = Variable Cost (Biaya Variabel), biaya yang besarnya tergantung
pada jumlah barang yang terjual. Untuk apotek, biaya variabel
merupakan nilai pembelian dari barang yang terjual
TR = Total Revenue (Hasil Penjualan), nilai penjualan dari barang yang
terjual pada kurun waktu tertentu
Lanjutan
• Atau,

biaya tetap
BEP = -------------------------
1 – HPP/Omzet
HPP = Harga Pokok Penjualan, harga pokok/nilai pembelian
dari barang yang terjual pada kurun waktu tertentu,
merupakan hasil perhitungan harga pokok dari persediaan
barang awal ditambah pembelian barang pada waktu
tertentu dikurangi barang akhir
Omzet = Nilai penjualan dari barang yang terjual pada kurun
waktu tertentu
ROI dan PBP
• Return On Investment (ROI) digunakan untuk
mengetahui seberapa besar laba yang bisa
didapat dari dana investasi yang telah dikeluarkan
untuk mendirikan apotek, apakah modal yang
ditanam di apotek lebih menguntungkan
daripada investasi di bank

Laba Bersih
ROI = ---------------------- X 100%
Total Investasi
Lanjutan
• Pay Back Periode (PBP)
• Untuk mengetahui berapa lama modal akan
kembali dari usaha apotek yang dilakukan

Total investasi
PBP = ------------------------
Laba Bersih
Urutan Proposal
Studi Kelayakan Apotek
1. Pendahuluan, latar belakang pendirian apotek,
visi, misi dan tujuan pendirian apotek
2. Nama dan lokasi apotek, sarana kesehatan
sekitar apotek, alat dan perbekalan farmasi yang
diperlukan, tenaga kerja
3. Peluang atau prospek pemasaran
4. Analisis keuangan: BEP, PBP, ROI
5. Denah lokasi apotek dan lay out apotek
6. Struktur organisasi, analisis pesaing
7. Penutup
TUGAS KELOMPOK
• Buatlah rancangan Business Plan Apotek yang
akan didirikan oleh kelompok Anda ( yaitu berupa
studi kelayakan plus strategi pengembangan)
• Lokasi riil/bukan rekaan, sewa tempat juga riil,
foto bangunan riil
• Sesuaikan dengan peraturan lain mengenai
apotek
• Format bebas, minimal sesuai slide urutan
proposal studi kelayakan
DIKUMPULKAN HARI INI
• Nama apotek dan logo
• Jumlah SDM dan Jam kerja
• Blanko SP
• SOP
• Etiket
• Blanko Kopi Resep
PRESENTASI
• Presentasi 1 hari Senin tgl 10/9
• Presentasi 2 hari Kamis tgl 20/9 (lengkap
dengan perhitungan keuangan)

Anda mungkin juga menyukai