Anda di halaman 1dari 9

KADAR KESADAHAN Ca

DI PERAIRAN

Kelompok 3
Adi Bagus (C14170028)
Aghni Lathifah Mubarak (C14170039)
Fioni Fansilawati (C14170018)
Kriswidya Arlita (C14170070)
Immanuel Surya (C14170095)
Muhammad Fathurizki (C14170077)
Mohammad Aghistni (C14170109)
Siti Nur’aeni Mut’nainah (C14170007)
Vini Nurmiza (C14170110)
KESADAHAN Ca
Air yang banyak mengandung
mineral kalsium dan magnesium dikenal
sebagai “air sadah”, atau air yang sukar
untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium
dan magnesium bereaksi dengan sabun
membentuk endapan dan mencegah
terjadinya busa dalam air. Karena
senyawa-senyawa kalsium dan magnesium
relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-
senyawa itu cenderung untuk memisah dari
larutan dalam bentuk endapan atau
presipitat yang akhirnya menjadi kerak.
JENIS – JENIS KESADAHAN
Berdasarkan komposisi ion-ionnya, kesadahan dibedakan
menjadi dua, yaitu kesadahan sementara (karbonat atau
temporer) dan kesadahan tetap (non-karbonat atau permanen).
Kesadahan sementara disebabkan oleh ion Ca2+ dan Mg2+
yang berikatan dengan ion karbonat dan bikarbonat. Kesadahan
sementara disebabkan oleh kation yang bereaksi dengan anion
HCO3 (bikarbonat) dan sensitif terhadap pemanasan, langsung
menimbulkan endapan pada temperatur tinggi. Endapannya
ialah CaCO3 dan Mg(OH)2. Berikutnya, kesadahan tetap,
disebabkan oleh anion sulfat, klorida, nitrat, silikat. Kesadahan ini
tidak dapat dihilangkan dengan pemanasan tetapi harus
direaksikan dengan kapur dan soda (Tua 2015).
KESADAHAN
Berdasarkan kadar kalsium didalam air maka tingkat kesadahan air
menurut Sawyer digolongkan dalam 4 (empat) kelompok yaitu :
1. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 0 – 75 mg/l disebut air lunak (soft
water)
2. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 75 – 150 mg/l disebut moderately
hard water
3. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 150 – 300 mg/l disebut hard water
4. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 300 mg/l keatas disebut very hard
water
KALSIUM
Kalsium merupakan unsur yang paling stabil dalam perairan dengan
adanya karbondioksida yang mudah larut dalam perairan. Karbondioksida
yang bereaksi dengan air akan membentuk karbonat. Asam karbonat yang
berada diperairan bertemu dengan batuan dasar seperti kalkareus, anorhite,
dan gypsum akan membentuk senyawa kalsium bikarbonat yang
mengakibatkan kesadahan pada perairan dengan pH 7-9 dan perairan
tersebut menjadi lebih produktif. Kalsium sebagai unsur yang paling esensial
karena dapat digunakan sebagai pembentukkan tulang serta pengantar
permeabilitas dinding sel.
Kadar kalsium pada perairan tawar kurang dari 15 mg/l, pada perairan
yang dekat dengan batuan karbonat 30-100 mg/l. perairan laut memiliki kadar
kalsium 400 mg/l serta air asin memiliki kadar kalsium 75000mg/l. Kadar kalsium
dalam perairan dapat mengakibatkan penurunan apabila terjadi
pengendapan menjadi CaCO3 akibat dari peningkatan suhu, penurunan
kadar karbondioksida, dan peningkatan fotosintesis. Kandungan kalsium yang
tinggi pada perairan tidak berbahaya namun memiliki ambang batas tertentu,
karena kalsium dapat menurunkan toksisitas senyawa kimia (Effendi 2009).
KALSIUM
Kadar kalsium yang tinggi di perairan relatif tidak berbahaya, bahkan
dapat menurunkan toksisitas beberapa senyawa kimia. Perairan yang miskin
akan kalsium biasanya juga miskin akan kandungan ion-ion lain yang sangat
dibutuhkan oleh organisme akuatik. Sumber utama kalsium di perairan adalah
batuan dan tanah. Jika kandungan kalsium di perairan tidak mencukupi maka
beberapa proses fisiologis seperti pembentukan struktur jaringan keras,
osmoregulasi, dan transmisi syaraf akan mengalami gangguan (Vanny et al.
2016).
Kalsium merupakan komponen utama dari skeleton dan kofaktor
beberapa jenis enzim serta berperan dalam proses osmoregulasi dan aktivitas
saraf. Kelebihan kalsium dalam suatu perairan dapat menyebabkan stress pada
ikan. Defisiensi kalsium pada ikan dapat menyebabkan penundaan proses
pembentukan tulang (osifikasi) yang berdampak terhadap morfologi kolom
vertebral. media akan terpecah menjadi unsur Ca yang merupakan sumber
kalsium perairan serta unsur CO3 yang merupakan karbonat penyusun
alkalinitas. Pada kondisi Ca media dan alkalnitas yang optimal, ikan dapat
tumbuh dengan baik (Scabra et al. 2016).
DAFTAR PUSTAKA
• Tua FHD. 2015. Teknologi Pengolahan Air Sadah. Jurnal Teknik Kimia. 1 : 1-9
• Scabra AR, Budiardi T, Djokosetiyanto D. 2016. Kinerja produksi Anguila
bicolar bicolar dengan penambahan CaCO3 pada media budidaya. Jurnal
Akuakultur Indonesia. 15(1) : 1-7
• Effendi H. 2009. Telaah kualitas air, bagi pengolahan sumberdaya dan
lingkungan. Yogyakarta (ID): Kanisius.
• Vanny M A, Tiwow, Hafid I W, Supriadi. 2016. Analisis kadar kalsium (Ca) dan
fosforus (P) pada limbah sisik dan sirip ikan mujair (Oreochromi mossambicus)
dari danau Lindu Sulawesi Tengah. Jurnal Akademika Kimia. 5(4):159-165.
TERIMA KASIH
PEMBAGIAN TUGAS

Adi Bagus (C14170028) : Slide 4


Aghni Lathifah Mubarak (C14170039) : Editor
Immanuel Surya (C14170095) : Slide 6
Muhammad Fathurizki (C14170077) : Slide 3
Mohammad Aghistni (C14170109) : Slide 6
Siti Nur’aeni Mut’nainah (C14170007) : Slide 5
Vini Nurmiza (C14170110) : Slide 2

Anda mungkin juga menyukai