0º-10º
Supinasi lengan bawah
Supinasi 90º
Pronasi lengan bawah
Pronasi 90º
Pergelangan tangan
Fleksi pergelangan kearah lengan bawah.
Fleksi 80º-90º
Ekstensi pergelangan kearah belakang.
Ekstensi 70º
Simpangkan lateral pergelangan kearah radial
Penyimpangan kearah radial 20º
Simpangkan lateral pergelangan kearah ulnar
Penyimpangan kearah ulnar 30º-50º
Jari- jari
Fleksikan jari-jari membentuk sebuah kepalan
80º-100º (bervariasi tergantung pada
sendinya)
Ekstensikan sampai datar.
Ekstensi 0º-45º
Buka jari-jari hingga terpisah.
Abduksi antara jari-jari 20º
Silangkan jari-jari bersamaan.
Abduksi (jari-jari bersentuhan)
Oposisi setiap jari mampu menyentuh ibu jari.
Meliputi abduksi, rotasi, dan fleksi.
Panggul
Naikkan tungkai dengan lutut lurus. Fleksi 90º
Naikkan tungkai dengan lutut berfleksi. Fleksi
110º-120º
Berbaring tengkurap, ekstensikan tungkai lurus ke
belakang Ekstensi 30º
Abduksi sebagian tungkai yang fleksi kearah luar.
Abduksi 45º-50º
Abduksi sebagian tungkai yang fleksi kearah dalam
Abduksi 20º-30º
Fleksi lutut dan ayun kaki menjauhi garis tengah. Rotasi
internal 35º-40º
Fleksi lutut dan ayun kaki ke arah garis tengah. Rotasi
eksternal 45º
Lutut
Fleksi lutut dengan betis menyentuh paha.
Fleksi 90º
Ekstensi lutut luar batas normal eksistensinya.
Hiperekstensi 15º
Putar lutut dan tungkai bawah ke garis tengah.
Rotasi internal 10º
Tumit
Dorsiflekkan kaki dengan ibu jari mengarah ke
kepala Dorsifleksi 20º
Plantar kaki fleksi dengan ibu jari mengarah ke
bawah Plantar fleksi 45º
Putar balik kaki menjauh dari garis tengah.
Eversi 20º
Putar balik kaki mengarah dari garis tengah.
Inversi 30º
Ibu jari
Lekukkan ibu jari ke bawah telapak Fleksi 35º-
60º (bervariasi tergantung sendinya
Angkat ibu jari ke atas
Ekstensi 0º-90º (bervariasi tergantung pada
sendinya)
Ibu jari direnggangkan
Bervariasi
Hasil Normal:
1. Sendi harus bebas dari kekakuan, ketidak
stabilan pembengkakan atau inflamasi
2. Bila dilakukan penekanan pada tulang dan
otot harus adanya ketidaknyamanan pada
daerah yang ditekan
3. Rentang gerakan dibanding dengan gerakan
pasif dan aktif harus setara untuk masing-
masing sendi dan diantara sendi-sendi
kontralateral
4. Sendi normal bisa bergerak tanpa ada rasa
sakit atau kerpitasi
Tonus terdeteksi sebagai tahanan otot saat
ekstremitas rileks secara pasif, digerakan
melalui rentang geraknya. Periksalah tiap
kelompok otot dengan mengkaji kekuatan
otot dan membandingkan pada kedua sisi
tubuh.
Tonus dan kekuatan otot dapat diperiksa
selama pengukuran rentanggerak sendi
a. Mintalah klien untuk membentuk suatu
posisi yang stabil
b. Minta klien untuk memfleksikan otot yang
akan diperiksa, kemudian suruh klien untuk
menahan tenaga dorong yang perawat
lakukan terhadap fleksinya
c. Periksa seluruh kelompok otot mayor,
kemudian bandingkan kekuatan secara
bilateral.
Pada Saat Melakukan Tahanan:
a. Minta klien untuk membentuk suatu posisi
kuatnya
b. Beri peningkatan tenaga dorong secara bertahap
terhadap kelompok otot
c. Mintalah klien untuk menahan dorongan, untuk
menggerakan sendi berlawanan dengan
dorongan tersebut
d. Klien menjaga tahanan sampai diminta untuk
menghentikannya
e. Sendi yang normal biasanya bergerak saat
pemeriksa memberi variasi kekuatan tenaga
Bila otot klien lemah, maka kemudian
dibandingkan dengan sisi yang berlawanan
SKALA KEKUATAN OTOT
5 Gerakan aktif, dapat melawan tahanan penuh
4 Gerakan aktif, hanya dapat menahan sebagian
tahanan
3 Gerakan aktif, dapat melawan gravitasi
2 Rentang gerak ( ROM ) pasif dapat
mengerakkan otot atau bagian yang lemah
sesuai perintah
1 Hanya terdapat kontraksi otot
0 Tidak terdapat kontraksi otot
Hasil Normal
1. Tonus otot normal menyebabkan tahanan
ringan dan datar terhadap gerakan pasif
selama rentang geraknya
2.Kekuatan otot secara bilateral simetris
terhadap tahanan tenaga dorong
3.Lengan dominan kemungkinan sedikit lebih
kuat dari lengan yang tidak dominan
Appereance length perbedaan jarak ukuran antara
pusat dan maleolus kiri dan kanan
True length perbedaan jarak antara SIAS dan
maleolus kiri dan kanan