Pertemuan 8
Pertemuan 8
Pertemuan 8
Nisrina Afifah
1418011153
KONTRASEPSI, INFERTILITAS, DAN
AKI
Kontrasepsi
Hormonal Non hormonal
Lingkaran cincin
Kondom bekerja dilapisi karet fleksibel
menghalangi yang akan menutup Bahan kimia aktif
pertemuan sperma mulut rahim bila untuk 'membunuh'
dengan sel telur dipasang dalam liang sperma, berbentuk
dengan cara vagina 6 jam sebelum cairan, krim atau tisu
menahan sprema senggama. vagina yang harus
diujung selubung Efektivitasnya sangat dimasukkan ke dalam
karet sehingga tidak kecil, karena itu harus vagina 5 menit
mengarak ke dalam digunakan bersama sebelum senggama.
saluran reproduksi spermatisida untuk Efektivitasnya 70%.
wanita mencapai efektivitas
80%.
Vaginal Contraceptive Film (VCF)
Keuntungan
Sangat efektif
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak mengganggu senggama
Merupakan kontrasepsi pilihan bagi pasien apabila hamil merupakan resiko
kesehatan yang serius
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual atau produksi hormone
Keterbatasan
Pembedahan sederhana memerlukan anstesi local dilakukan oleh dokter yang
terlatih (diperlukan dokter spesialis ginekologi atau spesialis bedah untuk
laparoskopi)
Tidak melindungi diri dari IMS termasuk HIV dan HBV
Tuba dapat bergabung dan menjadi fertile kembali (jarang terjadi)
Vasektomi
Vasektomi adalah oklusi vasa deferens sehingga alur trasnportasi
sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.
Keuntungan kontrasepsi
Sangat efektif dan permanen
Tidak ada efek samping jangka panjang
Tindakan lebih aman dan sederhana
Keterbatasan
Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan perhatian khusus untuk
vasektomi diantaranya adalah: infeksi kulit daerah operasi, infeksi
sistemik, hidrokel atau varikokel besar, hernia inguinalis, filariasis,
undensensus testikularis, masa intraskrotalis, anemia berat,
gangguan pembekuan darah hebat atau sedang menggunakan
antikoagulansia.
Efektif setelah 2 bulan paska operasi atau 15-20 kali ejakulasi (tes
semen negative)
Tubektomi Vasektomi
Kontraseepsi Kombinasi
Pil Kombinasi
Pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesterone
(progestagen, gestagen). Dosis estrogen ada yang
0,05; 0,08; dan 0,1 mg pertablet. Sedangkan dosis
dan jenis progesteronnya bervariasi dari masing-
masing pabrik pembuatnya.
Jenis Pil Kombinasi
Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet,
mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam
dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Penyebab infertilitas
• Secara umum : faktor pria, faktor wanita, atau
keduanya
• Fertilitas dan infertilitas merupakan kemampuan
pasangan suami-istri sebagai suatu kesatuan
biologik.
FAKTOR WANITA FAKTOR PRIA
2 ) SOSIAL EKONOMI
Mempengaruhi higiena yang bersumber dari perilaku.
3 ) LINGKUNGAN
Faktor promotor, bukan merupakan faktor inisiator karena multifaktorial
penyebab infertilitas.
- ) Suhu ( optimum sperma 35 derajat celsius )
- ) Pestisida
- ) Alkohol
- ) Rokok
- ) Radiasi
- ) Drug abuse
DIAGNOSA
Merupakan “couple disease”, sehingga
pemeriksaan yang dilakukan harus kedua
belah pihak.
Diagnosis ditegakkan dengan :
1 ) Anamnesis
2 ) Pemeriksaan Fisik
3 ) Pemeriksaan Penunjang
PROSEDUR DIAGNOSA RUTIN
1 ) Anamnesis
- ) Riwayat infeksi ( asimptomatis )
- ) Gangguan siklus menstruasi.
- ) Frekwensi hubungan seksual serta ada atau tidaknya disfungsi
sexual.
2 ) Analisa Semen
- ) Setelah 2 – 7 hari abstinensi dan harus sampai di lab tidak lebih
dari 1 jam
- ) Pemeriksaan meliputi
^ ) Koagulasi, visikositas, rupa ( warna & bau ), volume,pH,fruktosa
^ ) Mikroskopis :
* ) JUMLAH ( >40 juta = 85 %,
<10 juta = 5 % )
* ) MOTILITAS ( Gerak > 60 % setalah 4 jam keluar )
* ) BENTUK ( Abnormal < 25 % )
KELAINAN MIKROSKOPIS
- ) Oligospermia : Jumlah kurang dari
normal.
- ) Astenospermia : Motilitas kurang dari
normal.
- )Teratospremia : Bentuk kurang dari
normal.
3 ) Pencatatan suhu basal tubuh
Tentukan waktu ovulasi
4 ) Postcoital Test ( Spermapenetrasimeter )
Menilai kemampuan sperma menembus lendir cervix
dan adanya sperma antibodi.
5 ) Uji Rubin ( Insuflasi Tuba )
Untuk memeriksa patensi tuba
Menggunakan karbondioksida an dipperiksa
tekanan aliran gas
6 ) Histerosalpingografi ( mirip Uji Rubin tapi mneggunakan
contras )
7 ) Biopsi endometrium
PROSEDUR DIAGNOSA LANJUT
1 ) LAPAROSKOPI ( periksa organ genital interna
dan peritoneum)
2 ) ULTRASONOGRAFI
3 ) PEMERIKSAAN HORMONAL ( FSH, LH, dan
estrogen serum atau urin.
TERAPI
Pada prinsipnya tidak semua penyebab infertilitas
dapat diterapi karena penyebab pasti tidak dapat
ditemukan. Sehingga terapi disesuaikan dengan
kelainan yang timbul.
1 ) Pengobatan Hormonal
Pada hambatan ovulasi atau spermatogenesis.
2 ) Pembedahan
Pada sumbatan tuba / vas deferen, mioma,dll.
3 ) Pengobatan infeksi
4 ) Dll.
AKI
AKI merupakan kematian wanita sewaktu hamil,
melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya
kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi
kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan
dengan kehamilan atau penanganannya, tetapi tidak
secara kebetulan atau oleh penyebab tambahan lainnya
(Sarwono,2002:22).
Penyebab kematian maternal
Faktor
Faktor obstetri
reproduksi
Faktor
pelayanan
kesehatan
Faktor reproduksi
1. Usia
Usia paling aman untuk kehamilan dan persalinan
adalah 20-30 tahun
2. Paritas
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman
3. Kehamilan tidak diinginkan
(Cenderung melakukan tindakan -)
Faktor obstetri
1. Perdarahan pada abortus
2. Kehamilan ektopik
3. Perdarahan pada kehamilan trimester III
4. Perdarahan post partum
5. Infeksi nifas
Faktor pelayanan kesehatan
1. Kurangnya kemudahan untuk pelayanan
kesehatan maternal
2. Asuhan medic yang kurang baik
3. Kurangnya tenaga terlatih dan obat-obat
penyelamat jiwa.
Upaya pencegahan AKI
1. Pencegahan: Keluarga berencana,
pemeriksaan kehamilan dan pelayanan
rujukan
2. Perbaikan pelayanan gawat darurat
3. Perbaikan jaringan pelayanan kesehatan
TUMOR JINAK REPRODUKSI
TUMOR JINAK VULVA
TUMOR KISTIK
Kista Bartholini
• Terjadi akibat radang
• Gejala : umumnya asimptomatik
− Infeksi akut → penyumbatan, indurasi,
peradangan → nyeri sentuh & dyspareunia
− Tahap supuratif → dinding kista kemerahan,
tegang, & nyeri
− Tahap eksudatif → terjadi abses → nyeri &
ketegangan dinding kista berkurang disertai
penipisan dinding di area yg lebih putih dari
sekitarnya
• Terapi : Marsupialisasi
Kista Pilosebasea
• Pada labium mayora berasal dari kelenjar sebasea kulit
• Gejala :
- Berdiameter kecil
- Soliter
- Asimptomatik
• Terapi : Eksisi, bila : infeksi
ukuran > 0,5 – 1 cm
alasan kosmetik
Hidradenoma Papilaris
• Berasal dari kelenjar keringat
• Gejala :
− Umumnya asimptomatik
• Terapi : Eksisi
Lipoma
• Berasal dari jaringan lemak
• Gejala : lunak,
tapi kadang-kadang keras bila
disertai dg jar. fibrous
• Terapi : Eksisi
Limfangioma Sirkumskriptum
• Malformasi mikrositik limfatik
• Terapi : Eksisi
Laser
Angiomiofibroblastoma
• Berasal dari jaringan lunak pelvis
• Gejala :
• Terapi : Eksisi
Nevus Pigmentosus
sekitarnya
TUMOR JINAK VAGINA
TUMOR KISTIK
Kista Inklusi
• Berasal dari jaringan epidermal yg berada dibawah lapisan
mukosa vagina
• Gejala klinis
gerakan yg terbatas,
• Terapi : Eksisi
Kista Gartner
• Berasal dari sisa kanalis Wolfii
Terapi : Eksisi
TUMOR JINAK VAGINA
TUMOR PADAT
• Fibroma Vagina
• Adenosis Vagina :
• Endometriosis Vagina
• Inspekulo →
• Klasifikasi :
1. Mioma subserosa
2. Mioma submucosa
3. Mioma intramural
• Gejala klinis :
— Perdarahan abnormal uterus
— Rasa nyeri
— Efek penekanan
— Infertilitas
• Terapi :
– Nyeri → OAINS
– Terapi hormonal
– Terapi bedah
• Gejala klinis :
– Menoragi (50 %)
– Dismenorea (30 %)
– Subfertilitas
– Pada pemeriksaan dalam
• Pemeriksaan tambahan : USG, MRI, PA
Adenomiosis
• Terapi :
– Histerektomi
TUMOR JINAK OVARIUM
TUMOR KISTIK
Kista Folikel
• Ukuran > 3 cm
Kista Teka Lutein
• Tumor Brenner
• Tumor Endometroid
• Ukuran rata-rata 1 cm
Kanker Serviks
KONDISI PROTEKTIF
• 1. Kontrasepsi Pill
• 2. Kehamilan
• 3. Diet carotene ~ Viet A
FAKTOR RISIKO:
• 1. Penggunaan bedak talk di genital
• Kontaminasi efek pada rongga perut
• 2. Hormon eksogen ~ efek gonadotropin
Kanker Rahim/Endometrium
FAKTOR RISIKO KANKER RAHIM
• Ultrasonografi :
tebal endometrium > 5 mm (menopause)
PELAKSANA I V A
• Bidan
• Perawat terlatih
• Dokter
• Dokter spesialis
ALAT / BAHAN IVA
Meja ginekologi
(atau MEJA TULIS)
Sumber cahaya yang
cukup
Asam asetat 3 - 5 %
Kapas lidi
Sarung tangan bersih (
lebih baik steril)
Spekulum vagina
TEKNIK IVA
Posisi litotomi,
tampilkan serviks, nilai:
4 langkah
1. Mencurigakan kanker, tidak
perlu IVA
2. SSK tampak seluruhnya?
(Jika tidak IVA, beri catatan,
sebaiknya tes Pap)
3. Lakukan IVA tunggu 1
menit, timbul epitel putih?
IVA (+)
4. Kandidat krioterapi ?
Kriteria penilaian IVA
I. Normal
I. NORMAL
OVULA NABOTI
EKTOPI SERVIKS
II. TAMPILAN I V A +
Tampak Bercak putih (Aceto White Epithelium)