INDUSTRI SUSU (142016010) Rizka Fathia Khairunnisa (142016017) Sintia Lestari (142016020) PENERAPAN MEMBRAN PADA INDUSTRI SUSU Penerapan membran di industri pengolahan susu cukup lama diaplikasikan mulai dari proses sederhana hingga berkembang pada proses modern. Penerapan ini didasarkan pada permasalahan yang sering dihadapi industri pengolahan susu seperti cepatnya laju pembusukan, kandungan protein whey yang sedikit, rendahnya kemurnian susu, efisiensi dan efektivitas proses yang kurang ekonomis, dan lainnya. Penerapan membran dapat dioptimalkan di masa depan dengan mengetahui mekanisme proses dan kinerja setiap jenis proses berbasis membran. Hal ini diharapkan dapat meningkatkat nilai tambah pada produk industri pengolahan susu. PRINSIP KERJA MEMBRAN PADA INDUSTRI SUSU Jenis penerapan membran yang digunakan pada industri susu didasarkan pada prinsip gaya dorong tekan. Prinsip ini menggunakan tekanan hidrostatik untuk mendorong cairan umpan agar dapat menembus lapisan membran. Penerapan pada prinsip gaya dorong tekan dibagi menjadi lima yaitu ultrafiltrasi (UF), nanofiltrasi (NF), reverse osmosis (RO), mikrofiltrasi (MF), dan diafiltrasi (DF). JENIS MEMBRAN YANG DIGUNAKAN 1. Nanofiltrasi (NF), 2. Ultrafiltrasi (UF), 3. Reverse Osmosis (RO), 4. Mikrofiltrasi (MF), 5. Diafiltrasi (DF) NANOFILTRASI (NF), Ultrafiltrasi menggunakan mebran dengan berat molekul 1-200 kDa dan ukuran pori 0,01µm dengan tekanan <1000kPa. Pada pengaplikasiannya di industri susu, UF menghasilkan retentat berisi protein, lemak, dan mineral koloid. Permeat mengandung air, mineral terlarut, non-protein nitrogen, dan vitamin terlarut. ULTRAFILTRASI (UF), Nanofiltrasi memisahkan partikel dengan berat molekul pada rentang 300-1000 Da. NF dapat memisahkan ion dengan tekanan yang lebih rendah dari RO. NF dipengaruhi oleh perpindahan massa, difusi melalui pori-pori membran, dan kemampuan membran dalam menahan zat seperti laktosa. REVERSE OSMOSIS (RO), Membran RO terkarakterisasi oleh berat molekul 100kDa dan proses dengan tekanan 5-10 kali UF. Pengaplikasian RO di industri susu adalah mengkonsentrasikan susu dan protein whey serta memisahkan mineral-mineral ion. MIKROFILTRASI (MF), Mikrofiltrasi menggunakan membran dengan pori 0,2-2 µm dan secara selektif dapat memisahkan partikel dengan berat molekul > 200 kDa. MF menggunakan tekanan yang lebih rendah dan fluks lebih besar dibanding UF. Pada pengaplikasiannya di industri susu biasanya digunakan pada pemisahan bakteri. DIAFILTRASI (DF) Diafiltrasi untuk meningkatkan persen perolehan kembali larutan hasil UF atau MF. Prosesnya terdiri dari pelarutan konsentrat, biasanya menggunakan air, dan melanjutkan proses pemisahan hingga tingkat pemisahan yang diinginkan tercapai APLIKASI MEMBRAN PADA PENGOLAHAN SUSU •Pemisahan Bakteri dan Spora •Standardisasi susu dan konsentrat protein susu •Fraksinasi Kasein dan Proses Dekalsinasi PEMISAHAN BAKTERI DAN SPORA •Keuntungan dari proses ini adalah tidak berubahnya sifat kimia dan organoleptik pada susu •Ukuran pori ideal pada proses ini adalah 0.6 - 0.7 µm. •Mikrofiltrasi digunakan dengan mengimplementasikan uniform transmembrane pressure (UTMP) yang dapat memisahkan 99.7% bakteri dari susu dan garam keju. STANDARDISASI SUSU DAN KONSENTRAT PROTEIN SUSU •Standardisasi pada susu dilakukan menggunakan ultrafiltrasi (UF) . Proses ini memungkinkan adanya peningkatan atau penurunan konsentrasi protein dalam susu tanpa melakukan penambahan susu bubuk, kasein, dan protein whey •Aplikasi UF yang lain adalah standardisasi protein dan padatan pada susu untuk keperluan fermentasi seperti pembuatan yoghurt, keju, dan lainnya •MF dan atau UF digunakan untuk mendapatkan milk protein concentrates (MPC) dan milk protein (MP) sebesr 50-95% atau bahkan lebih. Produk ini biasanya digunakan untuk zat aditif makanan. Proses ultrafiltrasi yang dikombinasikan dengan MF dan DF (diafiltrasi) dengan kondisi pH, temperatur, dan kondisi filtrasi yang tepat akan memungkinkan produksi MPC dengan kuantitas yang diinginkan dan spesifik pada makanan tertentu FRAKSINASI KASEIN DAN PROSES DEKALSINASI PENERAPAN MEMBRAN PADA PROSES PENGOLAHAN PROTEIN WHEY Membran pertama kali diterapkan di industri susu pada pengolahan protein whey. UF dan RO telah digunakan dalam proses tersebut dan dikembangkan secara lebih luas untuk mengonsentrasikan protein whey atau WPC (whey protein concentrates). Penerapan teknologi membran pada proses ini dilakukan agar terjadi peningkatan kandungan protein pada WPC, Whey terfraksinasi, meningkatkan fungsi spesifik dari sifat protein whey. PENINGKATAN FUNGSI PRODUK PROTEIN WHEY FRAKSINASI PROTEIN WHEY DEMINERALISASI PROTEIN WHEY
Di industri susu, proses NF digunakan untuk megnkonsentrasikan dan
demineralisasi protein whey cair. Selektivitas membran pada ion monovalen membuat asam organik dan laktosa akan melewatinya. NF merupakan alternatif dari metode pertukaran ion. Keuntungan menggunakan proses NF adalah prosesnya yang simpel dimana proses mengonsentrasikan dan demineralisas terjadi pada waktu yang bersamaan. Tingkat maksimal demineralisasi NF adalah 35%reduksi kandungan abu dengan faktor konsentrasi 3.5-4 . Tingkat demineralisasi dapat meningkat hingga 45% dengan mengaplikasikan proses DF. NF juga dapat diaplikasikan pada konsentrat dan demineralisasi permeat whey UF dan mengkonversi salt whey menjadi normal whey. TERIMA KASIH