Anda di halaman 1dari 19

APLIKASI JOURNAL

TERAPI KOMPRES HANGAT UNTUK MENURUNKAN NYERI


DEFINISI
• kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan
kain / handuk yang telah di kompres-hangat celupkan
pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu.
TUJUAN
Tujuan dari kompres hangat ini adalah untuk memperlancar
sirkulasi darah ; menurunkan suhu tubuh ; mengurangi rasa
sakit, memberi rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien ;
Memperlancar pengeluaran eksudat ; Merangsang peristaltik
usus ; Mengurangi peradangan dan spasmus otot ; Meningkatan
aktivitas sel.
PENGARUH KOMPRES
HANGAT
• Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan
aliran darah ke bagian yang terinjuri, melebarkan
pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di
dalam jaringan tersebut. Pada otot, panas memiliki efek
menurunkan ketegangan, meningkatkan sel darah putih
secara total dan fenomena reaksi peradangan serta
adanya dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan
peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan tekanan
kapiler. Tekanan O2 dan CO2 didalam darah akan
meningkat sedangkan PH darah akan mengalami
penurunan (Gabriel F.J, 1998).
INDIKASI DAN
KONTRAINDIKASI
• Indikasi
• Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah).
• Klien dengan perut kembung.
• Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian.
• Sepasme otot.Adanya abses, hematoma.
• Digunakan untuk cedera yang sudah lebih dari 48 jam.
• Kontraindikasi
• Gangguan sensibilitas.
• Buerger diseases.
• Gangguan peredaran darah arterial perifir.
• Tidak boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada
bengkak, karena panas dapat memperparah bengkak yang sudah
ada.

MEKANISME TUBUH
TERHADAP KOMPRES HANGAT
• Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan
memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum
tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap
panas di hipotalamus dirangsang, sistem efektor
mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan
vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah
diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata
dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian
anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Lanjutan
• Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
pembuangan/kehilangan energi panas melalui
kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan
terjadi penurunan suhu tubuh sehingga
mencapai keadaan normal kembali.
APLIKASI JOURNAL
KRITISI 5 JOURNAL
Data Demografi Pasien yang
Diaplikasi Journal
• Pasien diambil di sekitar puskesmas dau yang datang
kontrol rawat jalan maupun yang rawat inap (jika ada
yang di rawat inap), pasien atau sampel diambil jika klien
mengeluh nyeri di smeua bagian tubuh yang terjadi nyeri
dan terhindar dari kontra indikasi yang telah ditentukan,
klien bisa dari semua umur jika terjadi nyeri yang telah
dideskripsikan secara subjektif atau secara langsung oleh
pasien itu sendiri.
Cara Pelaksanaan dan
Pengambilan Data
• Cara Pelaksanaan Kompres hangat
Pelaksanaan kompres hangat sudah ditentukan dengan
disiapkan SOP Kompres Hangat supaya dapat dilakukan secara
terstruktur dan dapat di evaluasi dengan baik karena telah
dibuat SOP nya supaya penilaian nya bisa menjadi valid, dan
data yang diambil valid untuk di persentasikan. Untuk SOP nya
ada di lampiran aplikasi journal ini.
Lanjutan
• Pengambilan Data
Pengambilan data untuk kompres hangat ini sudah di siapkan
dengan lembar observasi pasien atau sampel, yang di dalamnya
terdiri dari nama, jenis kelamin, umur, keluhan dan observasi
untuk pemeriksaan nyeri secara komprehensif, yang dari ini
dapat dilihat perubahan atau penurunan nyeri klien saat sudah
diberi terapi kompres hangat. Untuk lembar observasi ada di
lampiran aplikasi journal ini.
Hipotesis Aplikasi Journal
• Hipotesis Hasil Penelitian
Dari penelitian ini dapat di hipotesiskan, sebagai
berikut:
Ho Tidak ada perubahan skala nyeri setelah di beri
terapi kompres hangat.
H₁ Ada perubahan skala nyeri setelah di beri terapi
kompres hangat.
• Berdasarkan karakteristik Jenis kelamin pada responden
sampel di puskesmas Dau Kabupaten Malang Tahun 2019.

Jenis
Jumlah %
Kelamin

Laki Laki 10 47,6

Perempuan 11 52,4

Total 12 100,0

• Berdasarkan tabel di atas dari 21 responden sebagian besar


berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 11 responden
(52,4%), dan sisanya adalah laki laki, yaitu 10 responden
(47,6).
• Berdasarkan karakteristik umur pada responden sampel di
puskesmas Dau Kabupaten Malang Tahun 2019.

Umur Jumlah %
16 - 20 1 4,8
21 - 25 0 0,0
Berdasarkan tabel disamping dari 21 26 - 30 1 4,8
31 - 35 0 0,0
responden sebagian besar berumur
36 - 40 2 9,5
56 – 60 tahun, yaitu sebanyak 7 41 - 45 3 14,3
responden (33,3%), dan sebagian 46 - 50 0 0,0
kecil berumur 16-20; 26-30; 66-70; 51 - 55 3 14,3
71-75 , yaitu masing masing sebanyak 56 - 60 7 33,3
61 -65 2 9,5
1 responden (4,8%).
66 - 70 1 4,8
71 - 75 1 4,8
Total 21 100
• Berdasarkan karakteristik keluhan pada responden sampel di
puskesmas Dau Kabupaten Malang Tahun 2019.

Berdasarkan tabel disamping dari 21 Keluhan Jumlah %


responden sebagian besar keluhan Tangan 1 4,8
yang dialami adalah nyeri di lutut Perut 3 14,3

kaki, yaitu sebanyak 7 responden Kepala 4 19,0

(33,3%), dan sebagian kecil nyeri Pinggang 4 19,0


pada bagian tangan, yaitu sebanyak 1 Punggung 2 9,5
responden (4,8%).
Kaki 7 33,3
Total 21 100,0
• Berdasarkan hasil dari sebelum dan sesudah diberikan terapi
kompres hangat pada responden sampel di puskesmas Dau
Kabupaten Malang Tahun 2019.
Sampel Skala Nyeri Sebelum Skala Nyeri Sesudah
S1 4 2
S2 4 3
S3 4 1
S4 3 0
S5 4 1
S6 4 1
Berdasarkan disamping dari 21 responden S7 3 0
didapatkan seluruhnya memiliki perubahan S8 4 1
setelah diberikan terapi kompres hangat. S9 6 5
S10 5 2
S11 5 4
S12 4 3
S13 7 4
S14 8 7
S15 5 2
S16 5 1
S17 7 5
S18 4 1
S19 3 1
S20 5 3
S21 4 1
Rata Rata 5 2
HASIL
• Hasil Uji Statistik wilcoxon berdasarkan pemberian terapi
kompres hangat Sebelum dan Sesudah pada responden di
puskesmas dau 2019.
Wilcoxon Tests

Variabel Asymp. Sig. (2-sided) / P - Value Keputusan

Ho ditolak
Sebelum*Sesudah 0,000
H₁ diterima

• Berdasarkan Tabel hasil uji statistik, diketahui tingkat


hubungannya (Sig. (2-Sided)) p-value sebesar 0,000 < 0,05, jadi
Ho ditolak H₁ diterima, artinya Ada perubahan skala nyeri
setelah di beri terapi kompres hangat. Perubahan tersebut
dapat dilihat dari nilai rata rata perubahan.
Perubahan Skala Nyerinya
Descriptive Statistics
Std.
N Mean Deviation Minimum Maximum
Sebelum DI Terapi 21 4,67 1,354 3 8
Kompres Hangat

Sesudah Di Terapi 21 2,29 1,848 0 7


Kompres Hangat

• Berdasarkan Tabel di atas diketahui kalau perubahan dari


sebelum dan sesudah diberi kompres hangat terjadi
penurunan yaitu dengan nilai rata ratanya 4,67 menjadi 2,29.
Jadi dari sini dapat disimpulkan kalau ada penurunan tingkat
nyeri dari terapi kompres hangat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai