Anda di halaman 1dari 4

PRE-ECLAMPSIA

UAS FARMAKOTERAPI GINEKOLOGI


Kelompok 6 Shift D
Sinthiya Eka W 260110160151
Putri Kolilah 260110160153
Nurul Fitri R 260110160155
Alvin Albaihaqi 260110160156
Adrian 260110160157
Fanny Seftiani DS 260110160158
Ulfa Rahmatul F 260110160159
Anggun Nurlatifah 260110160161

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
Anatomi Fisiologi
PATOFISIOLOGI
No.
Parameter Klinik
Parameter Klinis Normal Pasien Kondisi Pasien

1. Tekanan Darah Sistol : <120 mmHg Pukul 18:30 170/120 Pada pemeriksaan pukul 18:30 sampai 22:30 terjadi Hipertensi Stage 2
Diastol : <80 mmHg mmHg Menunjukkan gejala Preeklampsia berat

Pukul 19:45 180/117


(Kemenkes RI, 2014). Tekanan darah pada pasien preeclampsia lebih dari atau sama dengan 160
mmHg
mmHg untuk sistol dan lebih dari atau sama dengan 110 mmHg untuk
Pukul 22:30 diastole, pada dua waktu pemeriksaan dalam jangka waktu pendek (ACOG,
240/155 mmHg 2013).

Pukul 0:30 Pada pukul 00:30 tekanan darah menurun setelah diberikan terapi Labetalol.
147/70 mmHg
Pada pukul 09:10 yaitu setelah dilakukan operasi Caesar pasien masih
Pukul 09: 10
160/115 mmHg mengalami hipertensi.
1. Trombosit 170 – 380 X 109 /L 53 x 109 /L Trombosit rendah atau trombositopenia.
(Kemenkes RI, 2011)
Pada pasien severe preeclampsia berat jumlah trombosit rendah, bahkan
kurang dari 100X109 L (ACOG, 2013).
1. ALT 5 – 35 U/L Pukul 22:30 ALT sangat tinggi, menunjukkan menurunnya fungsi hati.
(Kemenkes, 2011) 296 IU/L
Pada pasien preeclampsia berat fungsi hati melemah yang diindikasikan
Pukul 04:15 dengan meningkatnya enzim hati (dua kali lipat dari kadar normal) (ACOG,
1132 IU/L 2013).

1. Hb 12 - 16 g/dl atau 7,4 - Menurun Hb yang rendah dapat menunjukkan terjadinya hemolysis (Manaj, 2011).
9,9 mmol/L pada wanita,
wanita hamil 10 - 15 g/dl Hemolisis, fungsi hati yang tidak normal, dan trombositopenia merupakan
(Kemenkes, 2011) komplikasi dari preeclampsia yang biasa disebut dengan HELLP Sindrome
(ACOG, 2013)

Anda mungkin juga menyukai