Anda di halaman 1dari 33

ATOMIC ABSORPTION

SPECTROFOTOMETRI (AAS)
ANALISA INSTRUMENTASI FARMASI
AAS dan AES Analisis Instrumen I

OVERVIEW

Atomic Absorption Spectroscopy


(AAS) adalah suatu tehnik
analisis untuk menetapkan
konsentrasi suatu unsur
(logam) dalam suatu sampel.

AAS pertama kali


dikembangkan oleh
Sir Alan Walsh pada
tahun 1950
AAS dan AES Analisis Instrumen I

OVERVIEW
Proses dalam AAS melibatkan 2 langkah, yaitu:

1. Atomisasi sampel

2. Absorpsi radiasi dari sumber sinar oleh atom bebas.

• Sampel, biasanya berupa cairan atau padatan, terlebih dahulu


diubah menjadi atom lebih dulu, oleh perangkat atomisasi
(berupa nyala atau tungku grafit).
• Selama proses absorpsi sinar UV-Vis, atom bebas akan
mengalami transisi elektronik dari ground state ke exited
stated.
• Banyaknya atom yang mengalami transisi elektronik
bergantung pada temperatur, dirumuskan dalam Persamaan
Boltzmann:
AAS dan AES Analisis Instrumen I

OVERVIEW

Atom (logam) yang bisa dianalisis menggunakan AAS


AAS dan AES Analisis Instrumen I

OVERVIEW
Keuntungan AAS:
• Specific
• Sensitivity
• Low Cost Analysis
• Can Analyze Many Samples in Short Time for Screening
of a Single Analyte Metal.

Kerugian AAS:
• Single Element at a Time.
• Requires more Set-up time between Elements.
• Not the preferred method for screening samples for
numerous elemental content
AAS dan AES Analisis Instrumen I

ABSORPSI VS EMISI
Pengukuran spektroskopik secara umum dibedakan dalam 2 golongan:
absorpsi dan emisi

Transisi elektronik terjadi bila suatu elektron


berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat energi
yang lain.

ABSORPSI
Jika elektron menyerap (mengabsorpsi) foton
sehingga elektron berpindah dari orbital dengan
tingkat energi rendah ke tingkat energi tinggi.
EMISI
Jika elektron berpindah dari tingkat energi tinggi
ke tingkat energi rendah sehingga foton
dipancarkan sebanding dengan perbedaan
tingkat energi tsb.
AAS dan AES Analisis Instrumen I

ABSORPSI VS EMISI

ABSORPSI

EMISI
AAS dan AES Analisis Instrumen I
INSTRUMENTASI
AAS terdiri dari 5 komponen utama.
Komponen-komponen ini dikontrol oleh piranti lunak komputer.

Single-Beam Atomic
Absorption Spectrometer

Double-Beam Atomic
Absorption Spectrometer
AAS dan AES Analisis Instrumen I

INSTRUMENTASI

Hollow Cathode Lamp Electrodeless Discharege Lamp


AAS dan AES Analisis Instrumen I

INSTRUMENTASI

Proses emisi pada Hollow Cathode Lamp


AAS dan AES Analisis Instrumen I

INSTRUMENTASI

Tungsten Anode Analyte Hollow Cathode

Ne or Ar
Glass shield
AAS dan AES Analisis Instrumen I

INSTRUMENTASI
AAS dan AES Analisis Instrumen I

Atomization
• Flame
• Electrothermal
– Graphite furnace
• Hydride
– As, Sb, Sn, Se, Bi, and Pb
• Cold-vapor
– Hg (ambient temperature vapor pressure)
AAS dan AES Analisis Instrumen I

INSTRUMENTASI
AAS dan AES Analisis Instrumen I

FLAME ATOMIZATION

Nebulization - Conversion of the liquid


sample to a fine spray.

Desolvation - Solid atoms are mixed with


the gaseous fuel.

Volatilization - Solid atoms are converted


to a vapor in the flame.

There are three types of particles that


exist in the flame:
1) Atoms
2) Ions
3) Molecules
AAS dan AES Analisis Instrumen I

FLAME ATOMIZATION
Nebulizer

SAMPLE
AEROSOL
AAS dan AES Analisis Instrumen I

FLAME ATOMIZATION
AAS dan AES Analisis Instrumen I

FLAME ATOMIZATION
Fuel / Oxidant Temperature
H-CC-H acetylene / air 2100 °C – 2400 °C (most common)
acetylene / N2O 2600 °C – 2800 °C
acetylene / O2 3050 °C – 3150 °C
• Pemilihan jenis nyala bergantung pada temperatut penguapan atom yang
dianalisis.

Pengaruh ketinggian burner


terhadap absorbansi
AAS dan AES Analisis Instrumen I

ELECTROTHERMAL ATOMIZATION (ETA)


Graphite Furnace
• Sampel cair dialirkan pada tabung
silindris grafit yang dilapisi bahan yang
mencegah sampel terserap pada tabung.

Step Temperature Time


Drying 50° - 150°C ~ 60 s
Ashing 150° - 600°C ~ 60 s
Atomization 2000° - 3000°C ~5s
AAS dan AES Analisis Instrumen I

PERBANDINGAN FLAME DAN FURNACE AAS

• Flame lebih sederhana


• Furnace lebih sensitif
• Furnace memiliki lebih banyak interferensi
• Furnace lebih sedikit membutuhkan sampel
• Perangkat Furnace lebih mahal
AAS dan AES Analisis Instrumen I

PERBANDINGAN FLAME DAN FURNACE AAS


Limit deteksi (ng/mL)
Element AAS Flame AAS Electrothermal • Accuracy:
Al 30 0.005 – Relative error of flame AA
As 100 0.02 is ~1–2%
Ca 1 0.02 – Can be lowered with
Cd 1 0.0001
special precautions
Cr 3 0.01
– Electrothermal atomization
Cu 2 0.002
has 5–10 times higher
Fe 5 0.005
Hg 500 0.1
error than flame AA
Mg 0.1 0.00002
Mn 2 0.0002
Mo 30 0.005
Na 2 0.0002
Ni 5 0.02
Pb 10 0.002
Sn 20 0.1
V 20 0.1
Zn 2 0.00005
AAS dan AES Analisis Instrumen I

INSTRUMENTASI
AAS dan AES Analisis Instrumen I

INSTRUMENTASI

Pemilihan panjang gelombang bergantung pada:


- Unsur yang dianalisis
- Sensitivitas
- Limit deteksi
AAS dan AES Analisis Instrumen I

INSTRUMENTASI
AAS dan AES Analisis Instrumen I

INSTRUMENTASI
AAS dan AES Analisis Instrumen I

APLIKASI
Preparasi Sampel
Timbang ± 2,5 g sampel, masukkan ke dalam gelas beker.
Tambahkan 25 mL HNO3 pekat, tutup dengan gelas arloji,
CARA BASAH didihkan selama 30 – 45 menit untuk mengoksidasi senyawa
organik. Dinginkan larutan secara perlahan, tambahkan 10
mL HClO4 70%. Didihkan kembali hingga larutan menjadi
jernih.

Timbang ± 2,5 g sampel, masukkan ke dalam porselin.


Panaskan dalam oven hingga suhu 550oC selama 4 jam.
CARA KERING Dinginkan, tambahkan 10 mL HCl 3 N. Tutup dengan gelas
arloji, didihkan selama 10 menit. Dinginkan, saring dan
masukkan ke dalam labu takar 100 mL, encerkan hingga
batas dengan air bebas ion.
AAS dan AES Analisis Instrumen I

APLIKASI
Metode Seri Standar (Standar eksternal)
1. Ukur absorbansi dari seri larutan standar yang telah
diketahui konsentrasinya.
2. Buat kurva hubungan antara absorbansi versus
konsentrasi (Kurva Kalibrasi).
3. Dengan metode analisis regresi linier, turunkan
persamaan regresi linier, y = mx + c

Hasil plotting ke persamaan regresi:


Konsentrasi Cr = 3,45 ppm
AAS dan AES Analisis Instrumen I

APLIKASI
Metode Adisi Standar
1. Siapka dua buah larutan sampel yang identik.
2. Tambahkan sejumlah volume tertentu larutan standar
pada salah satu larutan sampel.
3. Ukur absorbansi masing-masing larutan.
4. Hitung konsentrasi analit dengan persamaan berikut.
AAS dan AES Analisis Instrumen I

APLIKASI

Kegunaan AAS:

1. Analisis Klinik Analisis logam dalam cairan biologis (darah, urine)

2. Analisis Lingkungan Monitoring lingkungan, memantau berbagai undur di


sungai, perairan laut, air minum, udara, minyak, dan
minuman (anggur/wine, bir, jus buah)
3. Farmasi Dalam proses industri sering digunakan katalis
(biasanya logam), yang seringkali terikut dalam
produk akhir. Dengan AAS, unsur tsb dapat
ditetapkan.
4. Industri Melakukan pengecekan apakah bahan baku
mengandung logam berat yang bersifat toksik.

5. Pertambangan Menetapkan kandungan logam dalam batuan.


AAS dan AES Analisis Instrumen I

INTERFERENSI DALAM AAS


• Ada 2 jenis interferensi yang terjadi dalam AAS:
A) Spectral Interferences
B) Chemical Interferences
A. Spectral Interferences
• garis emisi dari spesies lain overlap/sangat dekat dengan garis absorpsi
analit, sehingga pemisahan dengan monokromator sulit dilakukan.
• Sources of Spectral Interference
1. Overlapping AA or AE lines
• Jenis interferensi ini jarang terjadi.
• Selisih antar garis spektra harus < 0.01 nm untuk bisa menimbulkan
interferensi ini.
• Dapat diatasi dengan metode adisi standar.
2. Background interference
• Disebabkan oleh scattering sumber sinar atau adanya absorpsi molekular.
• Background interference menghsilkan peningkatan sinyal output.
• Background correction digunakan untuk mengeliminasi interferensi jenis
ini.
AAS dan AES Analisis Instrumen I

INTERFERENSI DALAM AAS


B. Chemical interferences
Hasil dari berbagai proses yang terjadi selama atomisasi yang mengubah
karakteristik absorpsi analit.

1. Pembentukan senyawa dengan volatilitas rendah


• Anion yg terdapat dalam flame atau furnace dapat membentuk senyawa
dengan volatilitas rendah dengan kation analit.
• metode yg biasa digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah
dengan menambahkan release agents atau protective agents pada
matriks sampel.
Release Agent - bereaksi dengan zat yang menyebabkan interferensi dalam
matriks sampel.
Protective Agent - bereaksi dengan analit tetapi menghasilkan senyawa
volatil.
AAS dan AES Analisis Instrumen I

INTERFERENSI DALAM AAS


B. Chemical interferences
2. Kesetimbangan dissosiasi
• melibatkan pembentukan dan dissosiasi senyawa oksida logam dasi
sampel.
• Contoh: MO M + O
M(OH)2 M + 2OH
• Pergeseran kesetimbangan ke arah oksida logam akan menghasilkan
penurunan absorpsi radiasi oleh analit logam.
• Proses ini sangat tergantung pada kondisi nyala (bahan bakar,
temperatur nyala)
AAS dan AES Analisis Instrumen I

INTERFERENSI DALAM AAS


C. Chemical interferences
3. Ionisasi
• Pembentukan ion logam (kation) dalam nyala.
• Ionisasi logam akan menyebabkan peningkatan temperatur.
• dapat diminimalkan dengan penambahan ionization suppressant pada
matriks sampel yg akan menghasilkan konsentrasi elektron tinggi
dalam nyala yg dapat menekan pembentukan ion logam.

Anda mungkin juga menyukai