KELAS : C
KELOMOPOK : 3
SIFAT KIMIA PADA BAHAN
KEDOKTERAN GIGI
● Sifat kimia salah satu faktor utama yang menetukan daya tahan bahan
yang digunakan dalam mulut adalah stabilitas kimianya. bahan- bahan
tidak boleh larut, terkikis atau terkorosi, juga tidak konstituen beracun
kedalam cairan oral.
● kelarutan suatu bahan yang hanyalah ukuran sejauh mana ia akan larut
dalam cairan yg diberikan, misalnya, air atau air liur. erosi, disisi lain dialah
yang menggabungkan proses kimia pembubaran dengan aksi mekanis
ringan.
EFEK TOKSIK PADA BAHAN KIMIA
Toksisitas adalah sifat relatif toksikan (zat toksik) berkaitan dengan
potensinya yang mengakibatkan efek negatif bagi makhluk hidup.
A. Sifat kimia: jenis senyawa, besar molekul, konsentrasi dan daya larut. Contohnya, gas yang
mudah larut dalam air (ammonia dan sulfuroksida) bila terhirup meskipun dengan kadar rendah
akan mengiritasi saluran nafas atas. Sedangkan gas tidak mudah larut dalam air (nitrogen
dioksida, ozon, dan fosgen) dapat mencapai saluran nafas yang lebih dalam.
A. Port d’entrée (cara masuk dalam tubuh). Zat kimia masuk ke dalam tubuh melalui saluran
pernafasan (per inhalasi), saluran cerna (per oral) dan kulit (per dermal). Inhalasi merupakan cara
masuk yang paling sering dalam industri.
bahan kedokteran gigi yang bersifat
kimia mencakup:
Galvanisasi
Arus kecil yang dibuat setiap kali dua logam hadir di rongga mulut, misalnya berasumsi bahwa
restorasi amalgam ditempatkan pada permukaan gigitan gigi yang lebih rendah dan yang menentang
tatahan emas pada gigi atas. karena kedua restorasi basah dengan air liur, baterai kecil ada di antara
dua restorasi logam
2.Uji sekunder
3. Uji penggunaan
pra-klinis
sifat-sifat umum dari bahan