Kelompok:
Barelvi Ghazy Daffa : 02111540000195
AGGREGATE PLANNING
• Agregatberarti penjadwalan dilakukan secara keseluruhan dari semua
produk yang menggunakan sumber daya.
• Tujuanperencanaan agregat adalah memperkecil biaya pada periode
perencanaan.
• Perencanaan agregat (aggregate planning) juga dikenal sebagai
penjadwalan agregat (aggregate scheduling) berhubungan dengan
penentuan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah,
biasanya antara 3 hingga 18 bulan ke depan.
• Paramanajer operasi berusaha menentukan jalan terbaik untuk
memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai
produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur,
tingkat subkontrak. dan variabel lain yang dapat dikendalikan.
• Menggunakan satuan produksi pengganti outputnya tidak dalam tiap
jenis produk (individual product), sehingga kebutuhan agregat dapat
dinyatakan dengan kebutuhan jam buruh atau jumlah produksi yang
telah disesuaikan per periode
Contoh :
Individual product Agregat product
t 1 2 3 4 5 6 7 8
t
t dt Pt Ongkos kenaikan Ongkos penurunan ∑ Cost
produksi (Rp) produksi (Rp)
1 220 220 - - -
2 170 170 - 75.000 75.000
3 400 400 230.000 - 230.000
4 600 600 200.000 - 200.000
5 380 380 - 330.000 330.000
6 200 200 - 270.000 270.000
7 130 130 - 105.000 105.000
8 300 300 170.000 - -
1.380.000
PERENCANAAN AGREGAT
LEVEL CAPACITY
• Sebuah perusahaan merencanakan produksi agregat untuk 6
bulan, Januari sampai Juni. Permintaan masing-masing bulan dan
kapasitas buruh reguler, lembur dan subcontracting ditunjukkan
pada tabel. Biaya pembuatan produk dengan buruh reguler,
lembur, dan subcontracting masing-masing adalah 200, 250, dan
280 rupiah per unit. Tersedia 20 unit inventori awal dan diinginkan
20 unit inventori pada bulan Juni. Biaya penyimpanan adalah 15
rupiah per unit.
Diketahui pula bahwa pada periode 1 sudah terdapat
persediaan awal sebesar 100 unit dan pada akhir
periode 4 diinginkan adanya persediaan sebesar 150
unit. Ongkos produksi pada jam kerja biasa (reguler
time)
Rp. 100/unit, pada jam kerja lembur (over time) Rp.
125/unit, ongkos untuk mengadakan sub kontrak Rp.
150/unit dan untuk menyimpan produk di kenakan
ongkos Rp. 20,-/unit/periode.
Permintaan dan Kapasitas buruh dan Subcontracting (unit)
Lembur 20 15 15 12 10 10
Subcontracting 15 15 15 20 20 20
Penyelesaian Menggunakan
Linear Programing
• Untuk mentukan berapa biaya minimal untuk memenuhi
permintaan pada tabel diatas, dibutuhkan software untuk
menyelesaikan permasalahan dengan penyelesaian dari fungsi
objektif yang sudah di tentukan. Variabel yang akan digunakan
sebagai berikut;
• XR=PRODUKSI OLEH PEKERJA REGULER TIAP BULAN
• XRn=PRODUKSI OLEH PEKERJA REGULER TIAP BULAN KE-n
• XLn=PRODUKSI OLEH PEKERJA LEMBUR TIAP BULAN KE-n
• XSn= PRODUKSI OLEH SUBCONTRACT TIAP BULAN KE-n
• In=INVENTORI PADA BULAN KE-i
FUNGSI OBYEKTIF:
• MIN C = 200(XR1+XR2+XR3+XR4+XR5+XR6) +
250(XL1+XL2+XL3+XL4+XL5+XL6) +
• 280(XS1+XS2+XS3+XS4+XS5+XS6) + 15(I1+I2+I3+I4+I5)
Constrain:
• XR1+XL1+XS1+20≥110+I1
• XR2+XL2+XS2+I1≥140+I2
• XR3+XL3+XS3+I2≥120+I3
• XR4+XL4+XS4+I3≥180+I4
• XR5+XL5+XS5+I4≥120+I5
• XR6+XL6+XS6+I5≥100+I6
• I6=20
• XR1≤100 ;XR2≤120; XR3≤140; XR4≤160; XR5≤100; XR6<≤80;XL1≤20
;XL2≤15; XL3≤15; XL4≤12; XL5≤10; XL6≤10;XS1≤15 ;XS2≤15;
XS3≤15; XS4≤20; XS5≤20; XS6≤20