Anda di halaman 1dari 13

Mata P e l a j a r a n PKN

Kelas / Semester : IX-8 / II


Indikator : Tujuan Otonomi Daerah
Kelompok 5

 Perdiansyah
 Prayugo
 Farid
 Resqi
 Gofal
 Nasrul
SOAL

1. Menjelaskan pengertian dari unsur pokok otonomi


daerah ?

JAWAB :
Otonomi daerah adalah hak kewenangan dan kewajiban
daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. ( menurut UU No.32 tahun 2004 tentang
pemerintah daerah.)
PENJELASAN

 Pengertian Otonomi Daerah


Otonomi daerah berasal dari kata “autonomy” dimana “auto” artinya
sedia dan “nomy”artinya aturan atau undang-undang, jadi autonomy
artinya hak untuk mengatur dan memerintah daerah sendiri atas inisiatif
sendiri dan kemampuan sendiri dimana hak tersebut diperoleh dari
pemerintah pusat.
Lanjutannya

Dalam ketentuan umum undang-undang no.22 tahun 1999, pengertian otonomi daerah adalah
pemberian kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara
proporsional yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian dan pemamfaatan sumberdaya
nasional serta serta perimbangan keuangan pusat dan daerah sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta potensi dan keanekaragaman
daerah yang dilaksanakan dalam kerangka negara kesatuan republik Indonesia.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa otonomi daerah adalah kewenangan daerah
otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
SOAL

2. Menyebutkan dasar hukum Otonomi Daerah ?

JAWAB :
Otonomi Daerah mengandung 3 unsur pokok :
 Daerah memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus daerahnya sendiri
 Terdapat peraturan perundang-undangan yang mengatur
otonomi daerah
 Otonomi daerah masih dalam lingkup NKRI bukan
membentuk negara dalam negara
PENJELASAN
Dasar Hukum Otonomi Daerah

Pemberlakuan sistem otonomi daerah merupakan amanat yang diberikan oleh


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Tahun 1945 (UUD 1945)
Amandemen Kedua tahun 2000 untuk dilaksanakan berdasarkan undang-
undang yang dibentuk khusus untuk mengatur pemerintahan daerah. UUD
1945 pasca-amandemen itu mencantumkan permasalahan pemerintahan daerah,
yaitu Pasal 18, Pasal 18A, dan Pasal 18B. Sistem otonomi daerah sendiri
tertulis secara umum dalam Pasal 18 untuk diatur lebih lanjut
oleh undang-undang. Pasal 18 ayat (2) menyebutkan, “Pemerintahan daerah
provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.”
Lanjutannya

Selanjutnya, pada ayat (5) tertulis, “Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya
kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.” Dan ayat (6) pasal yang sama menyatakan, “Pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan. ”Secara khusus, pemerintahan daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Namun, karena dianggap tidak sesuai lagi dengan
perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah, maka
aturan baru pun dibentuk untuk menggantikannya. Pada 15 Oktober 2004, Presiden Megawati
Soekarnoputri mengesahkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (UU Nomor 32
Tahun 2004) memberikan definisi otonomi daerah sebagai berikut.
“Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
”UU Nomor 32 Tahun 2004 juga mendefinisikan daerah
otonom sebagai berikut.“Daerah otonom, selanjutnya
disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas -batas wilayah yang berwenang mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.”
SOAL

5. Sebutkan tujuan dan keuntungan Otonomi Daerah ?

JAWAB :
Keuntungan otonomi daerah
 Masyarakat daerah merasa di beri tanggung jawab lebih.
 Sumber daya dan manusia di daerah dapat di perdayakan.
 Prioritas pelaksaan pembangunan sesuai dengan keinginan masyarakat.
 Pengawasan masyarakat terhadap pembangunan lebih efektif.
 Kebijaksanaan yang di ambil pemerintah menjadi lebih cocok dengan daerah
setempat.
 Masyarakat daerah semakin terpacu untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
PENJELASAN
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai