Electro-Pneumatics Fundamentals

MATA KULIAH
PNEUMATIK & HIDROLIK 2
SEMESTER V (GANJIL)
3 SKS - 6 JAM/MG
PRODI TEKNIK MESIN
OLEH :
RAKIMAN, ST., MT
MENHENDRY, DIPL. ING HTL., M. ENG
SAFRIL, ST., MP
(PROGRAM TLMD – PEDP ANGGARAN 2015)
JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI PADANG
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-1
PNEUMATIK DAN
HIDROLIK 2
TEAM : RAKIMAN, ST., MT – MENHENDRY, DIPL. ING HTL., M. ENG – SAFRIL, ST., MP
DESKRIPSI SINGKAT
Materi kuliah ini mencakup switch, relay, kontaktor, solenoid,

sensor (limit switch, induktif, magnetik, kapasitif & optik), katup
elektro-pneumatik, rangkaian elektro-pneumatik dasar, rangkaian
elektro-pneumatik lanjut, katup elektro-hidrolik, rangkaian elektro-
hidrolik dasar, rangkaian elektro-hidrolik lanjut, Programmable
Logic Controller (PLC), PLC dasar (program ladder diagram,
program Statement List, Function Chart), PLC lanjut (program
ladder diagram, program Statement List, Function Chart), dan
Robotik.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti mata kuliah ini

mahasiswa diharapkan dapat membuat
rangkaian, perencanaan pengendalian
produksi dan operasi menggunakan kontrol
elektro-pneumatik, kontrol elektro-hidrolik,
kontrol PLC dan kontrol robotik.
MATA KULIAH
PNEUMATIK & HIDROLIK 2
APA ITU ELEKTRO-PNEUMATIK ?
APA ITU ELEKTRO- HIDROLIK ?
ELECTRO-PNEUMATICS
ELEKTRO-PNEUMATIK (ELECTRO-PNEUMATICS)
ADALAH :
SUATU METODE MEMBUAT RANGKAIAN PNEUMATIK
DENGAN KONTROL ELEKTRIK MENGGUNAKAN RELAY DAN
KATUP PNEUMATIK YANG DIKONTROL MENGGUNAKAN
SOLENOID UNTUK MENGGERAKAN AKTUATOR PNEUMATIK
(SILINDER PNEUMATIK DAN ATAU MOTOR PNEUMATIK)
ELECTRO-HYDRAULICS
ELEKTRO-HIDROLIK (ELECTRO-HYDRAULICS)
ADALAH :
KATUP HIDROLIK YANG DIKONTROL MENGGUNAKAN
SOLENOID UNTUK MENGGERAKAN AKTUATOR HIDROLIK
(SILINDER HIDROLIK DAN ATAU MOTOR HIDROLIK)
ELECTRO-PNEUMATICS
APLIKASINYA :
1. INDUSTRI MAKANAN
2. INDUSTRI OBAT-OBATAN
3. INDUSTRI MINUMAN
4. INDUSTRI KIMIA
5. DLL.
ELECTRO-HYDRAULICS
ELEKTRO-HIDROLIK (ELECTRO-HYDRAULICS)
APLIKASINYA :
1. INDUSTRI ALAT BERAT
2. INDUSTRI MANUFACTUR
3. MACHINE PRESS
4. MACHINE JIG AND TOOL
5. DLL.
POWER SUPPLY UNITS
POWER SUPPLY UNITS
Switching Contacts And Types Of Actuation
Types Of Actuation Of Switching Elements
BOX SWITCH CONTROL
DETENT SWITCH
PUSHBUTTO N
SWITCH
LIMIT SWITCH
LIMIT SWITCH ( LEFT)
SWITCH NO SWITCH NC
LIMIT SWITCH ( RIGHT)
SWITCH NO SWITCH NC
Magnetic Proximity Sensor (Reed Switches)
Magnetic Proximity Sensor (Reed Switches)
REED SWITCH (LEFT) REED SWITCH (RIGHT)
PROXIMITY SWITCHES
INDUCTIVE PROXIMITY SWITCH
CAPACITIVE PROXIMITY SWITCH
OPTICAL PROXIMITY SWITCH MAGNETIC PROXIMITY SWITCH
OPTICAL PROXIMITY SWITCH
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-2
PNEUMATIK DAN
HIDROLIK 2
Switching Symbols For Selenoid And Relays
The Relays
The Relays
The Relays
BOX RELAY CONTROL
RELAY 1
RELAY 2
RELAY 3
Electirical Output Device
SYMBOL & COMPRESSOR
SYMBOL
COMPRESSOR
SYMBOL & SINGLE ACTING CYLINDER
SYMBOL AND DOUBLE ACTING CYLINDER
TEAM :: RAKIMAN,
TEAM RAKIMAN, ST.,
ST., MT – MENHENDRY,
MT – MENHENDRY, DIPL.
DIPL. ING
ING HTL.,
HTL., M.
M. ENG – SAFRIL,
ENG – SAFRIL, ST.,
ST., MP
MP
SYMBOL AND DOUBLE ACTING CYLINDER
DIRECTIONAL CONTROL VALVE
PRESSURE REGULATING VALVE
ONE WAY FLOW CONTROL VALVE
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-3
RANGKAIAN
ELEKTRO-PNEUMATIK
DASAR
The And Logic Function
The Or logic Function
Control Chain
Direct Actuation Of Single-Acting Cylinder
Electrical Memory Circuit-Dominant Set
Electrical Memory Circuit-Dominant Reset
Circuit Diagram Structure
BASIC ELECTRO-PNEUMATIC CIRCUIT
BASIC ELECTRO-PNEUMATIC CIRCUIT
BASIC ELECTRO-PNEUMATIC
Basic Electro-pneumatic Circuit
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-4
PRAKTEK
RANGKAIAN ELEKTRO-PNEUMATIK
DASAR
MATERI PRAKTEK
GERAK SEKUENSIAL SILINDER PNEUMATIK

1. [ A+ A-}
2. [ A- A+]
3. [ A+ B+ A- B- ] , VALVE. A = SINGLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL.
4. [ A+ B+ A- B- ] , VALVE A = DOUBLE SOL. VALVE. B = SINGLE SOL
5. [ A+ B+ A- B- ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL.
6. [ A- B- A+ B+ ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL.
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-5
RANGKAIAN ELEKTRO-PNEUMATIK
LANJUT
Exvance Electro-pneumatic Circuit
TIMER
TIMER :
FUNGSINYA ON DELAY TIMER
UNTUK DELAY
TIME ATAU
WAKTU
TUNGGU
OFF DELAY TIMER
TIMER
ON DELAY TIMER :
ADALAH : APABILA COIL TIMER (A1-A2) DEBERI SUMBER ARUS, DAN
APABILA WAKTU TIMER TELAH HABIS, MAKA KONTAK TIMER YANG
NO MENJADI NC DAN KONTAK TIMER YANG NC MENJADI NO
SETERUSNYA SELAMA COIL TIMER MASIH MENDAPAT ARUS.
OFF DELAY TIMER :

ADALAH : APABILA COIL TIMER (A1-A2) DIBERI SUMBER ARUS,
MAKA KONTAK TIMER LANGSUNG AKTIF, KONTAK TIMER YANG NO
MENJADI NC DAN KONTAK TEMER YANG NC MENJADI NO. APABILA
WAKTU TIMER TELAH HABIS, MAKA POSISI KONTAK TIMER KEMBALI
KE POSISI AWAL.
Edvance Electro-pneumatic Circuit
COUNTER COIL COUNTER
COUNTER
VALUE
COUNTER
SETING
COUNTER
COIL COUNTER
COUNTER
CARA KERJA COUNTER :
CONTER AKAN DAPAT
COUNTER : BEKERJA MENGHITUNG
FUNGSINYA APABILA COIL COUNTER
DIBERI SINYAL PULSA
UNTUK ATAU ARUS ON-OFF.
MENGHITUNG
SEPERTI FLIP-FLOP
ATAU GERAK MAJU-
MUNDUR SILINDER
PNEUMATIK YANG
MENEKAN LIMIT SWITCH.
Alterable Relay Controls
Alterable PLC Controls
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-6
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRO-PNEUMATIK
LANJUT
MATERI PRAKTEK

1. [ A+ B+ T02s A- B- ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL.
2. [ A- B+ T02s A- B- ] , VALVE A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL
3. [ A+ B+ B- A- ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL.
4. [ A+ B+ B- T02s A- ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-7
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRO-PNEUMATIK
LANJUT
MATERI PRAKTEK

1. [ A+ A- B+ B- ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL.
2. [ A+ A- T02s B+ B-] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL
3. [ (A+ A-) x 6 B- B+ ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL
4. [ (A+ A-) x 6 T02s B- B+ ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-8
ELEKTRO-HIDROLIK
DASAR
ELECTRO-HYDRAULICS
ELEKTRO-PNEUMATIK (ELECTRO-HYDRAULICS)
ADALAH :
KATUP HIDROLIK YANG DIKONTROL MENGGUNAKAN
SOLENOID UNTUK MENGGERAKAN AKTUATOR HIDROLIK
(SILINDER HIDROLIK DAN MOTOR HIDROLIK)
VALVE AND RELAY
4/2- WAY DIRECTIONAL

CONTROL VALVE DOUBLE
SOLENOID
BOX RELAY FOR VALVE

CONTROL USE SELENOID
ELECTRO-PNEUMATICS
ADALAH :
KATUP PNEUMATIK YANG DIKONTROL MENGGUNAKAN
SOLENOID UNTUK MENGGERAKAN AKTUATOR PNEUMATIK
(SILINDER PNEUMATIK DAN MOTOR PNEUMATIK)
HYDRAULIC DRIVE SYSTEM
EXCAVATOR CAT 320
HYDROSTATIC DRIVE SYSTEM
EXCAVATOR HITACHI
EXCAVATOR
TRACTOR CATERPILAR
HYDRAULIC PRESS MACHINE
HYDRAULIC CLAMP
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT
ELECTRIC CIRCUIT
HYDRAULIC CIRCUIT
MOMENTARY AND SUSTAINED CONTACT SWITCH
PUSHBUTTON SWITCH DETENT SWITCH
SWITCH
N/O - PUSHBUTTON SWITCH N/C - PUSHBUTTON SWITCH CHANGEEOVER CONTACTS
LIMIT SWITCH
PROXIMITY SWITCHES
OPTICAL PROXIMITY SWITCH MAGNETIC PROXIMITY SWITCH
SELENOID (ELECTROMAGNET)
ELECTROHYDRAULIC CONVERTERS (solenoid valve)
DRY SOLENOID AND DRY WET SOLENOID
RELAYS AND CONTACTORS
RELAYS
RELAYS AND
AND CONTACTORS
SYMBOL CONTACS
SYMBOL CONTACS
RELAYS
ELECTRIC CIRCUIT
SIGNAL INVERSION
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT
LATCHING
Latching : Digunakan hanya untuk pengontrolan tidak langsung
CIRCUIT DIAGRAM
BASIC CIRCUIT HYDRAULIC
BASIC CIRCUIT HYDRAULIC
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH
LIMIT SWITCH SENSOR
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH
LIMIT SWITCH SENSOR
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH INDUCTIVE
PROXIMITY SWITCH SENSOR : [ A+ A-]
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH CAPACITIVE
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH OPTICAL
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH MAGNETIC
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-9
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRO-HIDROLIK
DASAR
MATERI PRAKTEK
GERAK SEKUENSIAL SILINDER HIDROLIK

A. MENGGUNAKAN LIMIT SWITCH :
1. [ A+ A- ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL.
2. [ A- A+ ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL
B. MENGGUNAKAN INDUCTIVE PROXIMITY SWITCH :
1. [ A+ A-], VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL
2. [ A- A+] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL
C. MENGGUNAKAN CAPACITIVE PROXIMITY SWITCH :
D. MENGGUNAKAN OPTICAL PROXIMITY SWITCH :
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-10
UJIAN TENGAH
SEMESTER (UTS)
DAN PEMBAHASAN SOAL
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-11
RANGKAIAN
ELEKTRO-HIDROLIK
LANJUT
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH MAGNETIC
PROXIMITY SWITCH SENSOR : [ A+ B+ A- B- ]
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-11
RANGKAIAN
ELEKTRO-HIDROLIK
LANJUT
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH OPTICAL
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH CAPACITIVE
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH INDUCTIVE
ELECTRO-HYDRAULIC CIRCUIT WITH LADDER
DIAGRAM SYSTEM : [ A+ B+ A- B- ]
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-12
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRO-HIDROLIK
LANJUT
MATERI PRAKTEK
GERAK SEKUENSIAL SILINDER HIDROLIK
A. MENGGUNAKAN LIMIT SWITCH :
[ A+ B+ A- B- ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL.
B. MENGGUNAKAN INDUCTIVE PROXIMITY SWITCH :

[ A+ B+ A- B- ], VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL
C. MENGGUNAKAN CAPACITIVE PROXIMITY SWITCH :

D. MENGGUNAKAN OPTICAL PROXIMITY SWITCH :

E. MENGGUNAKAN SISTEM LADDER DIAGRAM :

[ A+ B+ A- B- ] , VALVE. A = DOUBLE SOL. VALVE. B = DOUBLE SOL
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-13
GAMBARAN UMUM PLC

(PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLERS)
PLC (PROGRAMMABLE LOGIC
CONTROLLERS
GAMBARAN UMUM PLC

(PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLERS)
MATERI PERTEMUAN
MINGGU-14
PROGRAM PLC FESTO

FEC 400 STANDARD
MATERI PLC FESTO FEC 400 STD
DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN STATEMEN LIST :
A. PROGRAM SEKUENSIAL
1. GERAK SEKUENSIAL SILINDER PNEUMATIK : [ A+ B+ B- A- ]
2. GERAK SEKUENSIAL SILINDER PNEUMATIK : [ A+ A- A+ A- A+ A- B+ B-]
B. WAKTU (TIMER):
1. GERAK SEKUENSIAL KONTROL LAMPU : [ H1, H2, H3 ]
2. GE SEKUENSIAL KONTROL MOTOR : [ M1, M2 ]
C. PENCACAH (COUNTER):
1. GERAK SEKUENSIAL SILINDER PNEUMATIK : [ 6 x (A+ A-) T02s B+ B- ]
2. GERAK SEKUENSIAL SILINDER PNEUMATIK : [ A+ A- 6 x (B+ B-) ]
MATERI PLC FESTO FEC 400 STD
A. PROGRAM SEKUENSIAL :
Program sekuensial (squence) digunakan untuk
membantu dalam mengatasi masalah dalam sistem
kontrol otomasi yang terdapat gerak sekuensial.
Gerak SEKUENSIAL adalah suatu gerakan yang

berurutan didalam sistem kontrol otomasi dimana
gerak selanjutnya ditentukan oleh gerak sebelumnya.
LATIHAN 1 :
Gerak Sekuensial ( Berurutan )
Silinder Pneumatik: [ A+ B+ B- A- ]
A+ = Silinder AMAJU
A- = Silinder AMUNDUR
B+ = Slinder BMAJU
B- = Silinder BMUNDUR
Gerakan Sekuensial Silinder Pneumatik Amaju, Bmaju,

Bmundur, Amundur.
Pembuatan Program PLC Festo FC400 Standard.
a. Membuat siklus pengontrolan gerakan silinder
[ A+ B+ B- A- ]
b. Membuat Daftar Alamat
[ Allocation List ] :
Operand Symbol Comment

O0.0 AMAJU A+
O0.1 AMUNDUR A-
O0.2 BMAJU B+
O0.3 BMUNDUR B-
I0.0 AMIN a0
I0.1 AMAX a1
I0.0 BMIN b0
I0.1 BMAX b1
I0.0 START S1
c. Membuat Program PLC Festo Dengan
Bahasa Statement List [STL]
[ A+ B+ B- A- ]
STEP 1
IF START 'S1
AND AMIN 'a0
THEN SET AMAJU 'A+
RESET AMUNDUR 'A-
STEP 2
IF AMAX 'a1
THEN SET BMAJU 'B+
RESET BMUNDUR
STEP 3
IF BMAX 'b1
THEN SET BMUNDUR 'B-
RESET BMAJU 'B+
STEP 4
IF BMIN 'b0
THEN SET AMUNDUR 'A-
RESET AMAJU 'A+
STEP 5
IF AMIN 'a0
THEN JMP TO 1
a. Membuat siklus pengontrolan gerakan silinder
[ A+ A- A+ A- A+ A- B+ B- ]

O0.0 AMAJU A+
O0.1 AMUNDUR A-
O0.2 BMAJU B+
O0.3 BMUNDUR B-
I0.0 AMIN a0
I0.1 AMAX a1
I0.0 BMIN b0
I0.1 BMAX b1
I0.0 START S1
LATIHAN 2 :
Gerak Sekuensial ( Berurutan ) Silinder
Pneumatik: [ A+ A- A+ A- A+ A- B+ B- ]
A+ = Silinder AMAJU
B+ = Slinder BMAJU
Gerakan Sekuensial Silinder Pneumatik Amaju, Amundur,

Amaju, Amundur, Amaju, Amundur, Bmaju, Bmundur.
[ A+ A- A+ A- A+ A- B+ B- ]
STEP 1
IF START 'S1
AND BMIN 'b0
THEN SET AMAJU 'A+
RESET AMUNDUR 'A-
STEP 2
IF AMAX 'a1
RESET AMAJU 'A+
STEP 3
IF AMIN 'a0
THEN SET AMAJU 'A+
RESET AMUNDUR 'A-
STEP 4
IF AMAX 'a1
RESET AMAJU 'A+
STEP 5
IF AMIN 'a0
THEN SET AMAJU 'A+
RESET AMUNDUR 'A-
STEP 6
IF AMAX 'a1
RESET AMAJU 'A+
STEP 7
IF AMIN 'a0
THEN SET BMAJU 'B+
RESET BMUNDUR 'B-
STEP 8
IF BMAX 'b1
RESET BMAJU 'B+
STEP 9
IF BMIN 'b0
THEN JMP TO 1
B. TIMER
Timer dalam bahasa pemrograman Statement List terdiri dari

beberapa elemen antara lain :
a. Timer Status (Tn) berfungsi menguji apakah timer sedang aktif
atau tidak. Nilai bit menjadi aktif (1) pada saat timer dimulai
(SET). Pada saat periode waktu yang diprogram selesai atau
jika timer dihentikan (RESET) status bit berubah menjadi tidak
aktif (0).
b. Timer Preselect (TPn) berfungsi sebagai sebuah operand 16
bit yang berisi nilai awal sebuah Timer n.
c. Timer Word (TWn) berfungsi sebagai operand 16 bit yang
secara otomatis memiliki nilai yang sama dengan TP pada
saat Timer dimulai (SET). Isinya akan secara otomatis
dikurangi oleh system pada interval yang teratur.
Tn = Status timer
TPn = Timer Preselect = Nilai awal timer = ............. s
TWn = Timer Word = Nilai actual timer = ............. s
n = 0 - 225 = Internal timer yang tersedia.
Tn =0 = Timer tidak aktif
Tn =1 = Timer aktif
LATIHAN 3 :
Kontrol Lampu : [ H1, H2, H3 ]
LAMP1 = H1
LAMP2 = H2
LAMP3 = H3
Gerakan Lampu H1, H2, H3 berurutan bergantian hidup setiap

2 detik (2s).
a. Membuat siklus pengontrolan lampu (Lamp)
[ H1 H2 H3 ]

O0.1 LAMP1 H1
O0.2 LAMP2 H2
O0.3 LAMP3 H3
I0.0 START S1
T0 TIM0 TIMER0
T1 TIM1 TIMER1
T2 TIM2 TIMER2
[ H1 H2 H3 ]
STEP 1
IF START 'S1
THEN SET T0 'TIMER0
WITH 2s
SET LAMP1 'H1
RESET LAMP2 'H2
RESET LAMP3 'H3
STEP 2
IF N T0 'TIMER0
THEN SET T1 'TIMER1
WITH 2s
SET LAMP2 'H2
RESET LAMP3 'H1
RESET LAMP1 'H3
STEP 3
IF N T1 'TIMER1
THEN SET T2 'TIMER2
WITH 2s
SET LAMP3 'H3
RESET LAMP1 'H1
RESET LAMP2 'H2
STEP 4
IF N T2 'TIMER2
THEN RESET LAMP3 'H3
JMP TO 1
LATIHAN 4 :
Kontrol Motor : [ M1, M2 ]
MOTOR1 = M1
MOTOR2 = M2
Gerakan berurutan dimulai dari (H1 dan M1) hidup

selama 30 detik (30s), selanjutnya (H2 hidup dan M1
mati) selama 2 detik (2s), kemudian (H3 dan M2 )
hidup selama 30 detik (30s), terakhir setelah (H3 dan
M2 ) hidup selama 30 detik (30s), maka (H3 dan M2)
mati.
a. Membuat siklus pengontrolan motor (Motor)
[ M1 M2 ]

O0.0 LAMP1 H1
O0.1 LAMP2 H2
O0.2 LAMP3 H3
O0.3 MOTOR1 M1
O0.4 MOTOR2 M2
I0.0 START S1
T0 TIM0 TIMER0
T1 TIM1 TIMER1
T2 TIM2 TIMER2
[ M1 M2 ]
STEP 1
IF START 'S1
THEN SET T0 'TIMER0
WITH 30s
SET LAMP1 'H1
SET MOTOR1 'M1
RESET LAMP2 'H2
RESET LAMP3 'H3
STEP 2
IF N T0 'TIMER0
THEN SET T1 'TIMER1
WITH 2s
SET LAMP2 'H2
RESET MOTOR1 'M1
RESET LAMP1 'H1
RESET LAMP3 'H3
STEP 3
IF N T1 'TIMER1
THEN SET T2 'TIMER2
WITH 30s
SET LAMP3 'H3
SET MOTOR2 'M2
RESET LAMP1 'H1
RESET LAMP2 'H2
STEP 4
IF N T2 'TIMER2
THEN RESET LAMP3 'H3
RESET MOTOR2 'M2
JMP TO 1
PRAKTEK 5 :
Pneumatik : [ A+ A- T02s B+ B- ]
A+ = Silinder AMAJU
B+ = Slinder BMAJU
T02s = Timer Nol Waktu 2 detik
Gerakan silinder Amaju, Amundur setelah 2 detik

Bmaju, Bmundur.
a. Membuat siklus pengontrolan motor (Motor)
[ M1 M2 ]

O0.0 AMAJU A+
O0.1 AMUNDUR A-
O0.2 BMAJU B+
O0.3 BMUNDUR B-
I0.0 AMIN a0
I0.1 AMAX a1
I0.0 BMIN b0
I0.1 BMAX b1
I0.0 START S1
T0 TIM0 TIMER0
[ A+ A- T02s B+ B- ]
STEP 1
IF START 'S1
AND BMIN 'b0
THEN SET AMAJU 'A+
RESET AMUNDUR 'A-
STEP 2
IF AMAX 'a1
RESET AMAJU 'A+
STEP 3
IF AMIN 'a0
THEN SET T0 'TIMER0
WITH 2s
STEP 4
IF N T0 'TIMER0
THEN SET BMAJU 'B+
RESET BMUNDUR 'B-
STEP 5
IF BMAX 'b1
RESET BMAJU 'B+
STEP 6
IF BMIN 'b0
THEN JMP TO 1
C. PENCACAH (COUNTER)
Masing-masing counter dalam bahasa pemograman Statement
List terdiri dari beberapa elemen antara lain :
a. Counter Status (Cn) berfungsi menguji apakah counter sedang

aktif atau tidak. Nilai bit berubah menjadi aktif (1) pada saat
counter dimulai (SET). Pada saat pulsa yang diprogram
selesai atau jika Counter dihentikan (RESET) status bit
berubah menjadi tidak aktif (0).
b. Counter Preselect (CPn) berfungsi sebagai sebuah operand 16
bit yang berisi nilai awal untuk sebuah counter n.
c. Counter Word (CWn) berfungsi sebagai operand 16 bit yang
secara otomatis membuat nilai CPn sama dengan nol (0) pada
saat Counter dimulai (SET). Isinya akan secara otomatis
dinaikan oleh sistem bila ada Input Pulsa Increment Counter.
Cn = Status counter
CPn = Counter Preselect = Nilai awal counter
CWn= Counter Word = Nilai aktual counter
PRAKTEK 6 :
Pneumatik :
[ 6 x (A+ A-) T02s B+ B- ]
A+ = Silinder AMAJU
B+ = Slinder BMAJU
T02s = Timer Nol Waktu 2 detik
Gerakan silinder (Amaju, Amundur) sebanyak 6 kali setelah

2 detik Bmaju, Bmundur.
a. Membuat siklus pengontrolan gerak
sekuensial silinder pnematik
[ 6 x (A+ A-) T02s B+ B- ]

O0.0 AMAJU A+
O0.1 AMUNDUR A-
O0.2 BMAJU B+
O0.3 BMUNDUR B-
I0.0 AMIN a0
I0.1 AMAX a1
I0.0 BMIN b0
I0.1 BMAX b1
I0.0 START S1
T0 TIM0 TIMER0
C0 CNT0 CNT0
CP0 C CP0
CW0 CN0 CW0
[ 6 x (A+ A-) T02s B+ B- ]
STEP INIT
IF NOP
THEN LOAD V6
TO CP0 'CP0
STEP 1
IF START 'S1
AND BMIN 'b0
THEN SET C0 'CNT0
STEP 2
IF C0 'CNT0
THEN SET AMAJU 'A+
RESET AMUNDUR 'A-
STEP 4
IF AMIN 'a0
AND C0 'CNT0
JMP TO 2
IF AMIN 'a0
AND N C0 'CNT0
THEN SET T0 'TIMER0
WITH 2s
JMP TO 5
STEP 5
IF N T0 'TIMER0
THEN SET BMAJU 'B+
RESET BMUNDUR 'B-
STEP 6
IF BMAX 'b1
RESET BMAJU 'B+
STEP 7
IF BMIN 'b0
THEN JMP TO 1
PRAKTEK 7 :
Pneumatik :
[ A+ A- 6 x (B+ B-) ]
A+ = Silinder AMAJU
B+ = Slinder BMAJU
Gerakan silinder Amaju, Amundur kemudian (Bmaju, Bmundur)

sebanyak 6 kali.
a. Membuat siklus pengontrolan gerak
sekuensial silinder pnematik
[ A+ A- 6 x (B+ B-) ]

O0.0 AMAJU A+
O0.1 AMUNDUR A-
O0.2 BMAJU B+
O0.3 BMUNDUR B-
I0.0 AMIN a0
I0.1 AMAX a1
I0.0 BMIN b0
I0.1 BMAX b1
I0.0 START S1
C0 CNT0 CNT0
CP0 C CP0
CW0 CN0 CW0
[ A+ A- 6 x (B+ B-) ]
STEP INIT
IF NOP
THEN LOAD V6
TO CP0 'CP0
STEP 1
IF START 'S1
AND BMIN 'b0
THEN SET C0 'CNT0
STEP 2
IF C0 'CNT0
THEN SET AMAJU 'A+
RESET AMUNDUR 'A-
STEP 3
IF AMAX 'a1
RESET AMAJU 'A+
INC CW0 'CW0
STEP 4
IF AMIN 'a0
AND C0 'CNT0
JMP TO 2
IF AMIN 'a0
AND N C0 'CNT0
THEN SET T0 'TIMER0
WITH 2s
JMP TO 5
STEP 5
IF N T0 'TIMER0
THEN SET BMAJU 'B+
RESET BMUNDUR 'B-
STEP 6
IF BMAX 'b1
RESET BMAJU 'B+
STEP 7
IF BMIN 'b0
THEN JMP TO 1

Electro-Pneumatics Fundamentals

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Electro-Pneumatics Fundamentals

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MATA KULIAH

PNEUMATIK & HIDROLIK 2

(PROGRAM TLMD – PEDP ANGGARAN 2015)

JURUSAN TEKNIK MESIN

Materi kuliah ini mencakup switch, relay, kontaktor, solenoid,

Setelah mengikuti mata kuliah ini

APA ITU ELEKTRO-PNEUMATIK ?

APA ITU ELEKTRO- HIDROLIK ?

REED SWITCH (LEFT) REED SWITCH (RIGHT)

INDUCTIVE PROXIMITY SWITCH

CAPACITIVE PROXIMITY SWITCH

OPTICAL PROXIMITY SWITCH MAGNETIC PROXIMITY SWITCH

GERAK SEKUENSIAL SILINDER PNEUMATIK

OFF DELAY TIMER :

COUNTER COIL COUNTER

GERAK SEKUENSIAL SILINDER PNEUMATIK

GERAK SEKUENSIAL SILINDER PNEUMATIK

4/2- WAY DIRECTIONAL

BOX RELAY FOR VALVE

EXCAVATOR CAT 320

PUSHBUTTON SWITCH DETENT SWITCH

INDUCTIVE PROXIMITY SWITCH

CAPACITIVE PROXIMITY SWITCH

OPTICAL PROXIMITY SWITCH MAGNETIC PROXIMITY SWITCH

Latching : Digunakan hanya untuk pengontrolan tidak langsung

GERAK SEKUENSIAL SILINDER HIDROLIK

B. MENGGUNAKAN INDUCTIVE PROXIMITY SWITCH :

C. MENGGUNAKAN CAPACITIVE PROXIMITY SWITCH :

D. MENGGUNAKAN OPTICAL PROXIMITY SWITCH :

E. MENGGUNAKAN SISTEM LADDER DIAGRAM :

GAMBARAN UMUM PLC

GAMBARAN UMUM PLC

PROGRAM PLC FESTO

DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN STATEMEN LIST :

Gerak SEKUENSIAL adalah suatu gerakan yang

Gerakan Sekuensial Silinder Pneumatik Amaju, Bmaju,

Operand Symbol Comment

Operand Symbol Comment

Gerakan Sekuensial Silinder Pneumatik Amaju, Amundur,

Timer dalam bahasa pemrograman Statement List terdiri dari

Gerakan Lampu H1, H2, H3 berurutan bergantian hidup setiap

Operand Symbol Comment

Gerakan berurutan dimulai dari (H1 dan M1) hidup

Operand Symbol Comment

Gerakan silinder Amaju, Amundur setelah 2 detik

Operand Symbol Comment

a. Counter Status (Cn) berfungsi menguji apakah counter sedang

Gerakan silinder (Amaju, Amundur) sebanyak 6 kali setelah

Operand Symbol Comment

Gerakan silinder Amaju, Amundur kemudian (Bmaju, Bmundur)

Operand Symbol Comment

Anda mungkin juga menyukai