Anda di halaman 1dari 12

ANALYSIS OF NURSING JOURNAL

EFEKTIFITAS METODE NIHSS DAN ESS DALAM


MEMBUAT DIANOSA KEPERWATAN AKTUAL
PADA PASIEN STROKE BERAT FASE AKUT
Oleh :
Annisaulfalah
Ari Wahyu Widiastuti
Ika Pramita
Mahyuni
Siswanto
• Sebanyak 15 juta orang menderita stroke di
According to seluruh dunia setiap tahun. Lima juta orang
WHO 2007 mengalami kematian dan 5 juta mengalami
kecacatan yang menetap

According • Januari sampai Desember 2007, 557


To pasien stroke yang terbagi menjadi
RSUP X stroke non hemoragik 266 orang dan
Jakarta stroke hemoragik 291 orang.
What is Stroke What is risk of Stroke ?

According to WHO  Terjadinya


gangguan fungsional otak fokal Faktor risiko stroke :
maupun global secara mendadak faktor risiko yang tidak
dan akut yang berlangsung lebih dapat dimodifikasi (usia,
dari 24 jam akibat gangguan aliran jenis kelamin, ras, etnis,
darah otak hereditas (faktor keturunan)
According to AHA/ASA 
Gangguan fokal yang akut pada
sistem saraf pusat yang disebabkan faktor risiko yang dapat
gangguan vaskular yaitu infark dimodifikasi ( hipertensi,
serebri, perdarahan intraserebral merokok, DM, dislipidemia,
(PIS) dan perdarahan subaraknoid alkohol, dll)
(PSA).
NIHSS (National Institute of Health
Stroke Scale)
ESS (Eropean
NIHSS adalah suatu pengkajian yang Stroke Scale)
dilakukan pada pasien stroke fase akut
untuk melihat tingkat keparahan ESS adalah suatu
kerusakan neurologis. Skala ini juga pengkajian yang
bias digunakan untuk untuk melihat
kemajuan hasil perawatan fase akut
dilakukan pada
dimana penilaian ini dilakukan dua pasien stroke fase
kali, yaitu saat masuk (hari pertama akut untuk
perawatan) dan saat keluar dari melihat keadaan
perawatan. Perbedaan nilai saat masuk pasien secara khusus.
dan keluar dapat dijadikan salah satu
patokan keberhasilan perawatan.
Problem/Population/ Person

Masalah yang dibahas pada jurnal ini adalah tentang Efektifitas Metode
NIHSS dan ESS Dalam Membuat Dianosa Keperawatan Aktual Pada
Pasien Stroke Berat Fase Akut

Sampel dengan jumlah 18 orang, menggunakan tehnik


purposive sampling.
Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperi- men postest only design
(The one shot case study). Sampel dengan jumlah 18 orang, meng-
gunakan tehnik purposive sampling. Dengan kriteria: (1) Pasien stroke
berat fase akut, (2) Nilai NIHSS lebih dari 15, dan (3) Stroke hemoragik
dan non hemoragik.

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan pengkajian yang


mengunakan metode NIHSS dan ESS untuk melihat perolehan diagnosa
keperawatan aktual. Analisis data menggunakan uji korelasi untuk
mengetahui keeratan hubungan antara nilai NIHSS dan ESS terhadap
diagnosa keperawatan aktual yang diperoleh dan uji tanda Wilcoxon
untuk mengetahui efek- tifitas penggunaan metode NIHSS dan ESS
dalam membuat diagnosa keperawatan aktual pada pasien stroke berat
fase akut.
Total Skor NIHSS: Total Skor ESS:
0 – 42 0 – 100

1. Derajat kesadaran
Menjawab pertanyaan 1. Derajat kesadaran
Mengikuti perintah 2. Pengertian/ Mengikuti perintah
3. Gerakan mata konyugat horizontal
2. Gerakan mata konyugat horizontal
4. Lapangan pandang
3. Lapangan pandang 5. Gerakan wajah
4. Paresis wajah 6. Motorik lengan (kemampuan
5. Motorik lengan kanan mempertahankan posisi dibentangkan)
Motorik lengan kiri 7. Lengan tangan (peningkatan gerak,
6. Motorik tungkai kanan
tangan dibentangkan dengan posisi 90º.)
8. Keluasan gerakan pergelangan tangan.
Motorik tungkai kiri
9. Kemampuan jari mencubit
7. Ataksia anggota badan 10. Motorik kaki (mempertahankan posisi)
8. Sensorik 11. Kaki (fleksi)
9. Bahasa terbaik 12. Dorso fleksi pada kaki
10. Disartria 13. Gaya berjalan
14. Bicara
11. Unilateral Negleg atau tidak ada
atensi
Out Come

Efektifitas Metode NIHSS dan ESS terhadap


Diagnosa Keperawatan Aktual
Diperoleh jumlah diagnosa keperawatan aktual
menggunakan pengkajian metode NIHSS dan
metode ESS rata-rata 9,67 buah, dengan SD 0,485.
Perolehan diagnosa paling sedikit 9 buah dan paling
banyak 10 buah. Penelitian ini menyimpulkan
bawah tidak ada perbedaan bermakna dalam
penggunaan metode NIHSS dan metode ESS untuk
pembuatan diagnosa keperawatan aktual pada pasien
stroke (p= 1,000; a= 0,005).

Komponen penilaian NIHSS dan ESS


Menunjukkan bahwa komponen pe- meriksaan pada
NIHSS juga terdapat pada ESS. Dapat disimpulkan
komponen penilaian metode NIHSS dan ESS adalah
sama
CONCLUSION

Pengkajian dengan metode NIHSSS dan ESS sangat baik untuk


melihat perkembangan pasien stroke fase akut. Terdapat hubungan
yang sangat kuat atau sempurna antara nilai NIHSS dan ESS
terhadap diagnosa aktual yang diperoleh. Tidak ada perbedaan
efektifitas pengkajian metode NIHSS dan ESS dalam membuat
diagnosa keperawatan aktual pada pasien stroke berat fase akut.
Diperlu adanya sosialisasi dan pelatihan yang intensif tentang
manfaat pengkajian dan kemudah- an merumuskan diagnosa
keperawatan yang tepat pada pasien stroke berat fase akut
menggunakan pengkajian metode NIHSS dan ESS

Semangkin tinggi nilai NIHSS. Semakin banyak diagnosa aktual


yang akan diperoleh dan semakin rendah nilai ESS semakin banyak
diagnosa aktual yang akan diperoleh.
Berdasarkan hasil beberapa uraian pada bab ini, peneliti
berpendapat bahwa penggunaan metode NIHSS dan ESS
sangat bagus untuk menentukan diagnose keperawatan
aktual pada pasien stroke berat fase akut dan dari hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
efektifitas penggunaan metode NIHSS dan ESS terhadap
pembuatan diagnosa keperawatan yang aktual pada pasien
stroke fase akut. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
kedua metode ini sama-sama baik untuk dipakai dalam
proses pengkajian syaraf pada pasien stroke berat fase akut.

Anda mungkin juga menyukai