khusus antigen tersebut merupakan bagian protein kuman atau protei racunnya. Bila antigen untuk pertama kali masuk kedalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh disebut antibodi. Zat anti terhadap racun kuman disebut anti toksin. Berhasi atau tidaknya tubuh anak memusnahkan antigen atau kuman itu berganting pada jumlah zat anti yang di bentuk Masuknya suatu zat asing kedalam tubuh suatu mahluk hidup akan menimbulkan berbagai reaksi yang bertujuan mempertahankan keutuhan dirinya. 1. IgG 2. IgM 3. IgA 4. IgD 5. IgE Suatu kondisi dimana terjadi penurunan reaksi pembentukan zat kebal tubuh atau antibodi akibat kerusakan organ limfoid. Korkosteroid Azapthioprine Siiklosporine A 1.Imunosupresan membantu mencegah penolakan sumsum tulang dan organ- organ yang dicangkok, mencegah eritroblastosis fetalis (penghancuran sel- sel darah janin oleh sistem imun ibu yang diperantarai antibodi) dan dapat memulihkan penyakit otoimun seperti anemia aplastik. 2.Imunostimulan yang paling banyak diteliti pada saat ini, dapat digunakan pada masa yang akan datang untuk pengobatan AIDS, keadaan imunosupresif lain, kanker dan penyakit virus. Contoh obat : 1.Azatioprin (Imuran) 2.Levamisol (Ergamisol) Definisi ilmu kedokteran : imunitas pada mulanya berarti resistensi relatif terhadap suatu mikroorganisme,resistensi terbentuk berdasarkan transpor imunologik. Selain membentuk presistensi terhadap suatu infeksi,respon imun juga dapat mengkibatkan terjadinya berbagai penyakit,oleh karena itu pada masa sekarang arti imun sudah lebih luas,yang pada dasarnya mencakup pengetian pengaruh zat atau benda asing bagi suatu makhluk hidup dengan segala rangkaian kejadian yang melibatkan sistem retikuloendotelial, yang dimaksud mencakup netralisasi metabolisme ataupun penyingkiran zat asing tersebut. Dengan atau tanpa akibat berupa gangguan pada makhluk hidup bersangkutan. Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya. Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya. imunisasi pasif yang merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit imunisasi aktif di mana kekebalannya harus didapat dari pemberian bibit penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasa guna membentuk antibodi terhadap penyakit yang sama baik yang lemah maupun yang kuat. Vaksin BCG dapat mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut, Berasal dari bakteri hidup yang dilemahkan, Ditemukan oleh Calmette dan Guerin. Diberikan sebelum usia 2 bulan Disuntikkan intra kutan di daerah insertio deltoid dengan dosis 0,05 ml, sebelah kanan. Vaksin BCG berbentuk bubuk kering harus dilarutkan dengan 4 cc NaCl 0,9%. Setelah dilarutkan harus segera dipakai dalam waktu 3 jam, sisanya dibuang. Penyimpanan pada suhu < 5°C terhindar dari sinar matahari. Diberikan sedini mungkin setelah lahir Suntikan secara Intra Muskular di daerah deltoid, dosis 0,5 ml. Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8°C hepatitis B di berikan12 jam setelah lahir + imunisasi Hepatitis B Dosis kedua 1 bulan berikutnya Dosis ketiga 5 bulan berikutnya (usia 6 bulan) Imunisasi ulangan 5 tahun kemudian Vaksin dari virus polio (tipe 1,2 dan 3) yang dilemahkan Vaksin berbentuk cairan dengan kemasan 1 cc atau 2 cc dalam flacon, pipet. Pemberian secara oral sebanyak 2 tetes (0,1 ml) Vaksin polio diberikan 4 kali, interval 4 minggu Imunisasi ulangan, 1 tahun berikutnya, SD kelas I, VI Anak diare gangguan penyerapan vaksin. Terdiri dari : – toxoid difteri, racun yang dilemahkan – Bordittela pertusis, bakteri yang dilemahkan – toxoid tetanus Demam, nyeri pada tempat suntikan 1-2 hari, diberikan anafilatik + antipiretik Bila ada reaksi berlebihan pasca imunisasi, demam > 40°C, kejang, syok, imunisasi selanjutnya diganti dengan DT atau DPaT Vaksin dari virus hidup (CAM 70- chick chorioallantonik membrane) yang dilemahkan, dilarutkan dalam 5 cc pelarut aquades. Diberikan pada bayi umur 9 bulan oleh karena masih ada antibodi yang diperoleh dari ibu. Dosis 0,5 ml diberikan sub kutan di lengan kiri. Disimpan pada suhu 2-8°C, bisa sampai – 20 derajat celsius Vaksin yang telah dilarutkan hanya tahan 8 Efek samping: demam, diare, konjungtivitis, ruam setelah 7 – 12 hari pasca imunisasi. Kejadian encefalitis lebih jarang Kontraindikasi: * infeksi akut dengan demam, defisiensi imunologik, imunosupresif, alergi protein telur, wanita hamil. * Anak yang telah diberi transfusi darah atau imunoglobulin ditangguhkan minimal 3 bulan. * Tuberkulin tes ditangguhkan minimal 2 bulan setelah imunisasi campak Untuk mencegah infeksi SSP oleh karena Haemofilus influenza tipe B Diberikan mulai umur 2-4 bulan, pada anak > 1 tahun diberikan 1 kali Vaksin dalam bentuk beku kering dan 0,5 ml pelarut dalam spuit. Dosis 0,5 ml diberikan IM Disimpan pada suhu 2-8°C Merupakan vaksin hidup yang dilemahkan terdiri dari: – Measles strain moraten (campak) – Mumps strain Jeryl lynn (parotitis) – Rubela strain RA (campak jerman) Diberikan pada umur 15 bulan. Ulangan umur 12 tahun Dosis 0,5 ml secara sub kutan, diberikan minimal 1 bulan setelah suntikan imunisasi lain. Kontra indikasi: wanita hamil, imuno kompromise, kurang 2-3 bulan sebelumnya mendapat transfusi darah atau tx imunoglobulin, reaksi anafilaksis terhadap telur Tersedia 2 jenis vaksin: – suntikan (typhim) >2 tahun – oral (vivotif) > 6 tahun, 3 dosis Typhim (Capsular Vi polysaccharide-Typherix) diberikan dengan dosis 0,5 ml secara IM. Ulangan dilakukan setiap 3 tahun. Disimpan pada suhu 2-8°C Tidak mencegah Salmonella paratyphi A atau B Imunitas terjadi dalam waktu 15 hari sampai 3 minggu setelah imunisasi Reaksi pasca imunisasi: demam, nyeri ringan, kadang ruam kulit dan eritema, indurasi tempat suntikan, daire, muntah. Vaksin varicella (vaRiLrix) berisi virus hidup strain OKA yang dilemahkan. Bisa diberikan pada umur 1 tahun, ulangan umur 12 tahun. Vaksin diberikan secara sub kutan Penyimpanan pada suhu 2-8°C Kontraindikasi: demam atau infeksi akut, hipersensitifitas terhadap neomisin, kehamilan, imunosupresan, keganasan, HIV, kelainan darah. Reaksi imunisasi sangat minimal, kadang terdapat demam. Imunisasi diberikan pada daerah kurang terpajan, pada anak umur > 2 tahun. Imunisasi dasar 3x pada bulan ke 0, 1, dan 6 bulan kemudian. Dosis vaksin (Harvix- inactivated virus strain HM 175) 0,5 ml secara IM di daerah deltoid. Reaksi yag terjadi minimal kadang demam, lesu, lelah, mual- muntah dan hialng nafsu makan Gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda, misal DPT + hepatitis B +HiB atau Gabungan beberapa antigen dari galur multipel yg berasal dari organisme penyakit yang sama, misal: OPV Tujuan pemberian Jumlah suntikan kurang Jumlah kunjungan kurang Lebih praktis, compliance dan cakupan naik Penambahan program imunisasi baru mudah Imunisasi terlambat mudah dikejar Biaya lebih murah Vaksin adalah suatu bahan yang terbuat dari kuman atau racunnya yang telah dilemahkan atau dimatikan. Contoh vaksin yang terbuat dari kuman yang dimatikan:vaksin batuk rejan. vaksin polio jenis Salk. Contoh vaksin yang terbuat dari kuman hidup yang dilemahkan: vaksin BCG, vaksin polio jenis sabin, vaksin campak. Contoh vaksin yang terbuat dari racun/toksin kuman yanh dilemahkan (disebut pula toksoid):toksoid tetanus dan toksoid difteria. Contoh vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman: vaksin hepatitis B ABU ANTI RABIES