Lean Manufacturing
LEAN TOOLS
TPM
RFT
Jidoka
Heijunka
TPM : TOTAL PRODUCTIVE MAINTENTANCE
Definisi
A company-wide team-based effort to build quality into equipment and to
improve overall equipment effectiveness
Serangkaian metode, yang pada awalnya dipelopori oleh Nippondenso
(Anggota dari Toyota Group), untuk memastikan bahwa setiap mesin atau
proses selalu dapat melaksanakan tugasnya agar tidak mengganggu atau
memperlambat konsep produksi yang bebas-cacat (defect free)
Total productive maintenance is a complete system for maintenance of
equipment that aims at achieving an optimal production environment
devoid of defects, downtime, stoppages and accidents.
One distinct advantage of total productive maintenance is that it
empowers the shop floor to work in a concerted manner to ensure that
machines are functioning at their optimal performance.
In fact, in a lean production setup that is practicing TPM, you find it
difficult to distinguish between normal operators and maintenance staff.
Maintenance
Keep in good condition (menjaga peralatan selalu dalam kondisi yang
baik dan prima)
Planned repair, clean, lubricate (membuat rencana perawatan terkait
perbaikan , membersihkan , memberi pelumas)
6 BIG LOSSES (6 KERUGIAN BESAR
KARENA MESIN)
1) Breakdown (kerusakan), kerugian akibat rusaknya mesin.
2) Setup and adjustments (penyetelan dan penyesuaian setelan),
kerugian yang diakibatkan perlunya perlunya persiapan ulang
peralatan dan perlengkapan kerja mengakibatkan proses
menunggu (waiting).
3) Small Stops (kemacetan kecil) kerugian akibat terjadinya
gangguan yang menyebabkan mesin tidak dapat beroperasi
secara optimal., penyebab : gangguan , error ,
4) Slow Running, kerugian yang terjadi karena mesin berjalan
lambat tidak sesuai dengan kecepatan yang diinginkan ,
harusnya per jam bisa 500 unit 300 unit
5) Startup Defect, kerugian yang diakibatkan terjadi cacat saat
startup (saat awal mesin beroperasi) dikarenakan mesin belum
pas setting nya. , dari mulai hingga mesin menjadi stabil.
6) Production Defect, kerugian yang terjadi karena banyaknya
produk yang cacat dalam proses produksi.
TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PRINCIPLES
Calculating Availabilty
RFT
OEE
TUJUAN TPM
1. Zero Accident : tidak ada kecelakaan kerja yang disebabkan oleh
mesin
2. Zero Downtime : tidak ada proses produksi yang terhambat
ataupun berhenti karena disebabkan oleh mesin yang error ,
rusak atau tidak beres
3. Zero Defect : tidak ada cacat produksi yang disebabkan oleh
mesin , baik itu cacat yang bisa dirework , ataupun cacat yang
menyebabkan produk jadi B , C grade atau terbuang percuma
4. Zero Speed Losses : produksi tidak mengalami penurunan
kecepatan dan kapasitas produksinya , karena masalah mesin.
5. Zero Waste : tidak ada pemborosan yang disebabkan oleh mesin ,
baik uang (mesin rusak , produk cacat) , waktu (downtime , target)
, material (material terpakai dan rusak) , manusia (operator
mengganggur karena mesin sdng diperbaiki)
6. Minimum Life-Cycle Cost (meminimalisir siklus hidup mesin :
perawat , perbaikan , peremajaan , dll) , karena mesin atau
peralatan yang terawat baik memiliki siklus hidup yang panjang
dan akan meminimalisir biaya-biaya mesin yang harus
dikeluarkan.
MANFAAT TPM
Sesuai dengan tujuannya , manfaat TPM adalah
1) Mencegah terjadinya pemborosan (downtime , breakdown ,
defect , waiting , pemborosan material ,dll)
2) Membuat lingkungan kerja lebih aman dan selamat
3) Meningkatkan kualitas
4) Menjaga produktivitas produksi (kecepatan , kapasitas ,
target)
5) Meminimalisir Biaya (perbaikan , perawatan , peremajaan ,
dll)
6) Menjaga kredibilitas perusahaan dan meningkatan
kepercayaan customer (target tercapai delivery on time)
JENIS MAINTENANCE
1. Preventive Maintenance (Perawatan
Pencegahan)
Preventive Maintenance atau kadang disebut
juga Preventative Maintenance adalah jenis
Maintenance yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi
berlangsung.
Contoh Preventive maintenance adalah
melakukan penjadwalan untuk pengecekan
(inspection) dan pembersihan (cleaning) atau
pergantian suku cadang secara rutin dan berkala
JENIS MAINTENANCE
2. Periodic Maintenance (Perawatan berkala)
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah
perawatan berkala yang terjadwal dalam
melakukan pembersihan mesin , inspeksi mesin,
meminyaki mesin dan juga pergantian suku
cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi
kerusakan mesin secara mendadak yang dapat
menganggu kelancaran produksi.
Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam
harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
JENIS MAINTENANCE
3. Predictive Maintenance (Perawatan
Prediktif)
Predictive Maintenance adalah perawatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan
sebelum terjadi kerusakan total.
Predictive Maintenance ini akan memprediksi
kapan akan terjadinya kerusakan pada
komponen tertentu pada mesin dengan cara
melakukan analisa trend perilaku
mesin/peralatan kerja.
Berbeda dengan Periodic maintenance yang
dilakukan berdasarkan waktu (Time Based),
Predictive Maintenance lebih menitikberatkan
pada Kondisi Mesin (Condition Based).
JENIS MAINTENANCE
4. Corrective Maintenance (Perawatan
Korektif)
Corrective Maintenance adalah Perawatan yang
dilakukan dengan cara mengidentifikasi
penyebab kerusakan dan kemudian
memperbaikinya sehingga Mesin atau
peralatan Produksi dapat beroperasi normal
kembali.
Corrective Maintenance biasanya dilakukan
pada mesin atau peralatan produksi yang sedang
beroperasi secara abnormal dan keanehan
(Mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak
optimal).
JENIS MAINTENANCE
5. Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi
Kerusakan)
Breakdown Maintenance adalah perawatan yang
dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau
peralatan kerja sehingga Mesin tersebut tidak dapat
beroperasi secara normal atau terhentinya operasional
secara total dalam kondisi mendadak.
Perawatan yang dilakukan ketika mesin atau peralatan
sudah mengalami breakdown /kerusakan yang
mengakibatkan mesin harus berbenti beroperasi
Breakdown Maintenance ini harus dihindari karena akan
terjadi kerugian akibat berhentinya Mesin produksi yang
menyebabkan tidak tercapai Kualitas ataupun Output
Produksi.
.
TUJUAN MAINTENANCE
(PERAWATAN/PEMELIHARAAN)
Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya adalah :
1) Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan
kebutuhan yang direncanakan.
2) Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga
dan sesuai dengan yang diharapkan.
3) Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan
biaya perbaikan yang lebih tinggi.
4) Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang
menggunakan mesin yang bersangkutan.
5) Tingkat Ketersediaan Mesin yang maksimum
(berkurangnya downtime)
6) Dapat memperpanjang masa pakai dan keawetan mesin
atau peralatan kerja.
CRITICAL POINT CLASSIFICATION
Klasifikasi terhadap unit yang rawan didasarkan pada :
1. Kerusakan pada unit tersebut dapat membahayakan
kesehatan atau keselamatan pada pekerja,
2. Kerusakan dapat mempengaruhi kualitas produksi,
The technical staff are then taught higher level skills such
as preventive maintenance and analytical skills to help
become more proactive to problem solving.
7. HEALTH , SAFETY AND ENVIRONMENT
The health, safety and environment pillar of total productive
maintenance ensures that all workers are provided with an
environment that is safe and that all conditions that are harmful
to their well-being are eliminated.