Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tuti Novilia
1811040053
KASUS
Seorang laki-laiki Tn S berumur 85 tahun masuk rumah
sakit dengan keluhan pusing, lima hari sebelum masuk rumah
sakit pasien demam, mual dan lemes. Kemudian pasien
dibawa keluarganya ke RSUD Banyumas pada tanggal 3
November 2018 masuk ke IGD setelah dilakukan pengecekan
darah dan ST Scan pasien didiagnosa Stroke non hemorage.
Dari data kasus diatas etiologi terjadinya stroke non hemoragi
adalah kurang aktifitas fisik Tn sudah 1 tahun lebih tidak
berkerja dan perokok. Dari data pengkajian keluarga pasien
tidak memiliki riwayat penyakit yang sama seperti Tn S. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan data abnormal yaitu Pusing,
mual, kelemahan ekstermitas kanan, dari hasil CT scan yaitu
Atrophy cerebri, dengan data penunjang laboratorium kimia
trigliserida H 411 high,
stroke non hemorage
merokok, vertigo, demam, mual, muntah,
Infark
Hemiparase
DIAGNOSA
Tgl 05/11/2018
1. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif b.d aliran darah ke
otak terhambat ( 00204)
Diagnosa ini ditegakkan atas dasar dari pengkajian bahwa
ekstermitas sebelah kanan pasien lemah, trigliserida H 411
high, dari CT Scan kepala yaitu didapatkan hasil Atrophy cerebri
2. Hambatan komunikasi verbal b.d gangguan fisiologi (
penurunan sirkulasi ke otak) (00051)
Diagnosa ini ditegakkan atas dasar dari pengajian bahwa
pasien tidak dapat berbicara, ada kekakuan pada bibir pasien,
pasien terlihat gelisah, TD 100/70 mmHg
3. Defisit perawatan diri b.d kelemahan ( 000101)
Diagnosa ini ditegakkan atas dasar terpasangnya selang
kateter, selang NGT, badan pasien agak bau kecut, wajah
pasien terlihat kotor , baju terlihat kotor
INTERVENSI
Dx. 1 Perfusi jaringan cerebral Dx 2.Hambatan komunikasi verbal
tidak efektif (00204) b.d gangguan fisiologi 00051)
Domain 4 : aktivitas/ istirahat Domain 5 : Persepsi/ kognisi
Kelas 4 : respon kardiovaskuler/ Kelas 5 : Komunikasi
pulmonal 1. Monitor proses kognitif terkait
1. Pantau TTV dan keadaan dengan kemampuan berbicara
umum 2. Kenali emosi dan perilaku fisik
2. Kaji respon motorik tehadap sebagai bentuk komunikasi
perintah sederhana 3. Gunakan kata-kata sederhana
3. Dorong latihan kaki aktif/ dan pendek dalam komunikasi
pasif dengan klien
4. Kolaborasi dalam pemberian 4. Bicara dengan pasien secara
injeksi Citicolin 200 mg/ 8 perlahan
jam dan Gentalmicin 500 mg
melalui selang infus
DX. 3 Defisit Perawatan diri (000101)
Domain 4: aktivitas/ istirahat
Kelas 5: perawatan diri
1. Berikan bantuan sampai pasien
mampu melakukan perawatan
diri secara mandiri
2. Monitor kebutuhan pasien
terkait dengan alat-alat
kebersihan diri, alat bantu untuk
berpakaian,
berdandan,eliminasi dan makan
3. Bantu pasien menerima
kebutuhan terkait dengan
kondisi ketergantungannya
4. Dorong kemandirian pasien tapi
bantu ketika pasien tdak
mampu melakukannya.
DX. 1 DX. 2
1. Pantau TTV dan keadaan umum 1.Monitor proses kognitif terkait
Rasional: untuk mengetahui keadaan dengan kemampuan berbicara
umum pasien sebagai standar dalam
menentukan intervensi yang tepat Rasional: perubahan dalam
dan untuk mengkaji adanya kognitif dan berbicara merupakan
kecenderungan pada tingkat infikator dari derajat gangguan
kesadaran pasien. cerebral
2. Kaji respon motorik tehadap
perintah sederhana 2.Kenali emosi dan perilaku fisik
Rasional: mampu mengetahui tingkat sebagai bentuk komunikasi
respon pasien Rasional: untuk mengetahui
3. Kolaborasi dalam pemberian bagaimana kemampuan
injeksi Citicolin 200 mg/ 8 jam dan komunikasi pasien
mecobalamin 500 mg/ 8 jam
Rasional : pada pasien stroke injeksi 3.Bicara dengan pasien secara
obat Citicolin dapat mengatasi perlahan
kerusakan dan masalah pada Rasional: pendekatan ini memberi
jaringan otak dan mecobalamin
memiliki peranan penting dalam pasien lebih banyak melalui
pembentukan darah serta menjaga manainformasi dapat
fungsi sistem saraf dan otak komunikasikan
Dx. 3
1. Berikan bantuan sampai pasien mampu melakukan
perawatan diri secara mandiri
Rasional : pasien dapat beraktifitas atau melakukan
perawatan secara mandiri tanpa adanya bantuan
2. Monitor kebutuhan pasien terkait dengan alat-alat
kebersihan diri, alat bantu untuk berpakaian,
berdandan,eliminasi dan makan
Rasional: Agar klien dan keluarga dapat termotivasi
untuk menjaga personal hygiene. Untuk melindungi klien
dari kuman dan meningkatkan rasa nyaman.
KOMPLIKASI