Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
• Pengertian Aset
• Pengukuran
• Penilaian
• Pengakuan
• Penyajian
Defenisi aset
• FASB : Aset adalah manfaat ekonomi masa datang yang cukup
pasti yang diperoleh atau dikuasai atau dikendalikan oleh suatu
entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
• IASC : A resource controlled by the enterprise as a result of past
events and from which future economic benefits are expected to flow
the enterprise.
• AASB : An assets are service potential or future economic benefits
controlled by the reporting entity as a result of past transaction or
other past events.
• APB membedakan aset menjadi sumber ekonomik dan nonsumber ekonomik. Yang
digolongkan sebagai sumber ekonomik sesuai APB No.4 adalah :
1. Sumber produktif
- Contoh : bahan baku, gedung pabrik, sumber alam
- Hak kontraktual
2. Produk yang merupakan keluaran kesatuan usaha
- Contoh : persediaan barang jadi, barang dalam proses
3. Uang
4. Klaim untuk menerima uang
5. Hak pemilikan atau investasi pada perusahaan lain
• Nonsumber ekonomik beban atau pengurang pendapatan
tangguhan seperti : rugi selisih kurs, kos organisasi, dan beberapa
pos yang timbul akibat penyesuaian.
• Tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau
pos dapat disebut aset, yaitu :
a. Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
b. Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas
c. Timbul akibat transaksi masa lalu
Manfaat Ekonomik
Untuk bisa disebut sebagai aset, suatu objek harus
mengandung manfaat ekonomik di masa datang yang cukup
pasti (probable).
Contoh : Uang atau kas memiliki manfaat / potensi jasa karena
apa yang dapat dibelinya atau karena daya tukarnya.
Sumber selain kas mempunyai manfaat ekonomik karena dapat
ditukarkan dengan kas, barang, atau jasa karena dapat
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa atau karena
dapat digunakan untuk melunasi kewajiban.
Dikuasai oleh Entitas
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi
cukup dikuasai oleh entiitas.
Penguasaan atau kendali terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan cara :
• Pembelian
Contoh : pemerolehan perlengkapan secara tunai
• Pemberian
• Penemuan
• Perjanjian
Contoh : perusahaan memiliki kendaraan karena perjanjian/ kontrak
• Produksi
• Penjualan
Contoh : Piutang dagang adalah manfaat ekonomik yang dikuasai perusahaan karena
penjualan
• Lain-lain seperti pertukaran, peminjaman, penjaminan, dan berbagai transaksi komersial
yang diakui hukum
Pendefenisian aset lebih difokuskan pada manfaat ekonomik
masa datang yang dikuasai oleh entitas, baru kemudian pada
objek fisis dan pihak yang menyediakan manfaat. Karena
pemilikan bukan bagian utama dari defenisi aset, maka dua
pihak atau lebih dapat menguasai secara bersama- sama satu
objek yang disediakan pihak lain.
Contoh : Suatu entitas menyewa sebagian gudang barang di
pelabuhan yang disediakan oleh otoritas pelabuhan. Misalnya
Pelindo.
Akibat Transaksi atau Kejadian Masa Lalu
• Aset harus timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu
adalah kriteria untuk memenuhi defenisi. Jadi, manfaat
ekonomik dan penguasaan atau hak atas manfaat saja
tidak cukup untuk memasukkan suatu objek ke dalam
aset kesatuan usaha untuk dilaporkan di statment
keuangan (neraca).
• Kriteria pengakuan yang lain juga harus dipenuhi
diantaranya keterandalan, keberpautan, dan keterukuran.
• Transaksi atau kejadian masa lalu merupakan syarat
perlu tetapi tidak merupakan syarat cukup untuk
pengakuan aset.
• Contoh lain : penganggaran pembelian mesin yang
disetujui dalam RUPS tidak dengan sendirinya
menimbulkan aset sebelum ada transaksi pembelian.
Karakteristik Pendukung
1. Melibatkan Kos
Pemerolehan aset biasanya melibatkan cost sebagai penghargaan sepakatan
Contohnya kos yang dikeluarkan atas pembelian barang
2. Berwujud
Bila suatu sumber ekonomik secara fisis dapat diamati, berarti lebih kuat untuk disebut
sebagai aset
3. Tertukarkan
Contohnya mesin yang daya tukarnya rendah tetapi memiliki daya guna yang digunakan
untuk menghasilkan produk.
4. Terpisahkan
FASB tidak memasukkan keterpisahan sebagai kriteria untuk mendefenisikan aset. Pihak
ini beragumen bahwa keterpisahan hanyalah merupakan syarat untuk memperoleh manfaat
suatu aset. Contohnya dengan memasukkan goodwill sebagai aset itu tidak untuk menilai
perusahaan secara keseluruhan tetapi untuk mengidentifikasi dan menilai manfaat
ekonomik perusahaan dimasa datang.
Pengukuran
• Kriteria pengakuan aset : keterukuran manfaat ekonomi di masa datang
• Pengukuran adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada
suatu objek aset pada saat terjadinya yang akan dijadikan data dasar
untuk mengikuti aliran fisis objek tersebut.
• Cost mengalami 3 tahap perlakuan akuntansi mengikuti aliran fisis yaitu :
1. Pengukuran, pengakuan, dan klisifikasi pertama kali pada saat
terjadinya.
2. Pencatatan berikutnya berupa alokasi, distribusi, dan penggabungan
untuk kepentingan internal atau untuk kepentingan pengkosan produk
(penelusuran).
3. Pembebanan ke pendapatan perioda berjalan atau periode - periode
yang akan datang
Cost sebagai Pengukur dan Bahan Olah Akuntansi