Fis Das Pernafasan - 211013
Fis Das Pernafasan - 211013
Isi
1. Pengaturan otot polos bronkial
2. Ventilasi paru
3. Perfusi paru
4. Gas exchange
5. Regulasi respirasi
Pendahuluan
Respirasi:
Resistensi sal.pernafasan
Dinding trakhea dan bronkus yang tidak mengandung cincin
kartilago (yaitu 1/6 bagian depan) diisi oleh otot polos
Kontriksi bronkiolus
Sekresi Ach oleh serabut syaraf parasimpatis pada dinding
saluran pernafasan juga dirangsang oleh:
Epinefrin
Reseptor adrenergik β
Dilatasi bronkiolus
Pengaturan secara lokal
Reaksi alergi, iritasi, infeksi
Sel mast
Histamine, SRSA
Kontriksi bronkiolus
Peran mukus pada saluran nafas
Sel Goblet
Mukus
Fungsi:
Melembabkan saluran nafas
Menangkap kotoran/partikel udara
Cilia
Setiap sel epitel pada sal.pernafasan 200 cilia
Diafragma
Berperan dalam quiet breathing
Impuls dibawa oleh n. Phrenicus
Meningkatkan diameter superior-inferior
Otot-otot yang mengangkat tualng iga dan sternum (ke
depan dan ke atas)
M. Sternocleidomastoideus
M. Serratus inferior
M. Skalenus
M. Interkostal eksternus
Inspirasi
Volume paru dan tekanan dalam
rongga dada
Daya lenting paru
Paru-paru bersifat elastis, dan cenderung untuk mengempis
menjauhi dinding rongga dada (elastic recoil)
Detergen
Resistensi jaringan
Proses : spirometri
Alat : spirometer
Hasil : spirogram
SPIROMETER
Volume paru
1. Volume tidal (TV)
2. Volume cadangan inspirasi (IRV)
3. Volume cadangan ekspirasi (ERV)
4. Volume residu (RV)
Volume & kapasitas paru
Volume tidal (TV)
500 mL
Volume cadangan inspirasi (IRV)
3000 mL
Volume cadangan ekspirasi (ERV)
1100 mL
Volume residu (RV)
1200 mL
Kapasitas paru
Dua atau lebih volume
= 500 + 3000 mL
= 3500 mL
Kapasitas residu fungsional (FRC)
Sejumlah udara yang masih terdapat di dalam paru-paru pada
akhir ekspirasi normal
= 1100 + 1200 mL
= 2300 mL
Kapasitas vital (VC)
Sejumlah udara yang dapat dihembuskan secara maksimal setelah
inspirasi maksimal
= 4600 + 1200 mL
= 5800 mL
Spirometer tidak dapat mengukur volume residu (RV) dan
kapasitas residu fungsional (FRC)
1. Posisi
2. Compliance paru & rongga dada
3. Jenis kelamin
4. Antropometri
5. Latihan olahraga
Posisi
Pada saat berbaring, volume & kapasitas paru menurun
dibandingkan saat berdiri
Sebab:
- desakan isi abdomen ke kavum toraks
- peningkatan volume darah paru (aliran balik ke jantung
meningkat)
Compliance paru dan rongga dada dipengaruhi:
lain-lain
kelainan pada pleura (misalnya, pleuritis)
Antropometri (ukuran tubuh)
Orang yang tinggi kurus mempunyai VC yang lebih besar
daripada orang gemuk
Latiihan olahraga
Atlet mempunyai kapasitas vital 30-40% lebih tinggi daripada
normal (6-7 L)
Jenis kelamin
Perempuan memiliki volume dan kapasitas paru 20-25%
lebih rendah dibandingkan laki-laki
VC perempuan = 3,1 L
VC laki-laki = 4,6 L
Siklus pernafasan
1. Pada saat istirahat
2. Pada saat inspirasi
3. Pada saat ekspirasi
1. Pada saat istirahat
Tekanan alveoli = tekanan atmosfer
Karena tekanan paru dinyatakan terhadap tekanan atmosfer,
maka tekanan alveoli dikatakan 0
Tekanan intrapleura negatif
Gaya yang saling berlawanan pada paru-paru yang berupaya
menguncup (kolaps) dan dinding dada yang berupaya
mengembang akan menghasilkan tekanan negatif dalam rongga
intrapleura di antara paru-paru dan dinding dada
Volume paru = FRC
2. Pada saat inspirasi
Otot-otot inspirasi berkontraksi dan menyebabkan
peningkatan volume thoraks
Hukum Boyle
Tekanan intrapleura menjadi lebih negatif
Volume paru meningkat sebesar satu TV
Pada puncak ekspirasi, volume paru adalah FRC + TV
3. Pada saat ekspirasi
Tekanan alveoli > tekanan atm
Tekanan intrapleura kembali pada nilai istirahat pada ekspirasi
normal (pasif)
Pada ekspirasi paksa (forced expiration), tekanan intrapleura
sebenarnya menjadi positif. Tekanan intrapleura positif ini
memampatkan jalan nafas dan membuat ekspirasi lebih sulit
dilakukan
Pada PPOK atau COPD, karen aterjadi peningkatan resistensi
jalan nafas, pasien akan belajar mengehmbuskan nafas secara
perlahan dengan bibir uang mencucuk atau pursed lip, yangtidak
lain untuk mencegah kolaps jalan nafas akibat ekspirasi paksa
Volume paru kembali kepada FRC
Volume pernafasan semenit
= frekuensi pernafasan x volume tidal
= 12 x 500 mL
= 6000 mL
Ventilasi alveolar
= frekuensi pernafasan x (vol. tidal – vol. udara ruang rugi)
= 12 x (500-150) mL
= 12 x 350 mL
= 4200 mL
Bagaimana hubungan antara PACO2 dengan ventilasi alveolar?
Bagaimana spirometri dapat membantu mengenali macam
penyakit paru?
Macam Penyakit Paru
Obstruktif
Restriktif
Komposisi udara dalam saluran pernafasan
Udara atmosfer
terutama tersusun atas nitrogen dan oksigen, sangat sedikit
sekali mengandung CO2 dan H2O
Compliance ↑ Resistensi ↑
Saluran limfatik
Berawal pada spatium jar.penyokong di sekitar bronkiolus
terminal
Hilum
Tekanan parsial O2 ↓
Aliran darah lebih banyak pada paru –paru bagian tengah dan
bawah dibandingkan pada paru-paru bagian atas
Ventilasi & perfusi matching
VA = ventilasi alveoli; Q = perfusi paru
Jika VA = 0 maka VA / Q = 0
Physiologic shunt
Gas Exchange
ROLE OF HAEMOGLOBIN
Regulasi Respirasi
Bernafas merupakan suatu proses yang secara normal berjalan
secara otomatis, tanpa memerlukan usaha sementara kita
tidur, bekerja dan melakukan aktivitas lainnya.
Pengaturan pernafasan
Pengaturan kimiwai (gas)
Inspirasi
Pembatasan inspirasi
Pengaruh O2
Pusat pernafasan
Sekelompok badan sel syaraf (neuron) yang terletak bilateral
pada MO (medulla oblongata) dan pons pada batang otak
Pusat pneumotaksik
Kelompok pernafasan dorsal
Rangsangan dari perifer (kimiawi, tekanan, stretching)
n.Phrenicus
Inspirasi
Kelompok pernafasan ventral
Badan sel pada nucleus Ambiguus dan nucleus Retroambiguus