Anda di halaman 1dari 22

KESEHATAN

REPRODUKSI
CHARLI AZNIDAWATI
YUYUN ERIKA APRIANTI
MATERI

SINGLE
PARENT
PERKOSAAN
PERKAWINAN
USIA MUDAN
KEKERASAN & TUA

WANITA
PELECEHAN
DITEMPAT
SEKSUAL
KERJA
Pengertian kekerasan

kekerasan ialah mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecil secara
yang tidak sah misalnya memukul dengan tangan atau dengan segala macam senjata,
menepak, menendang dan sebagainya

Bentuk
Kekerasan

Kekerasan Kekerasan Kekerasan Kekerasan


Psikis Fisik Ekonomi Seksual
Persalinan tentang ekonomi.

Cemburu pada pasangan

Pasangan mempunyai selingkuhan

Penyebab Terjadinya
Adanya problema seksual

Kekerasan Pengaruh kebiasaan minum alcohol

Permasalahan dengan anak

Kehilangan perkerjaan

Istri ingin melanjutkan studi atau ingin bekerja

Kehamilan tidak diinginkan


Alaasan Tindak Kekerasan Oleh Pria

a.Tindakan kekerasan dapat mencapai suatu tujuan


b.Pria merasa berkuasa atas wanita
c.Ketidaktahuan pria

Akibat Tindakan Kekerasan

a.Kurang bersemangat atau kurang percaya diri


b.Gangguan psikologi sampai gangguan system dalam tubuh
c.Cidera ringan sampai berat
d.Masalah seksual
e.Bila perempuan korban kekerasan sedang hamil dapat terjadi abortus
Pengertian Perkosaan

Perkosaan adalah setiap tindakan laki-laki memasukkan penis, jari atau alat
lain kedalam vagina atau alat tubuh seseorang tanpa persetujuannya.
Pria ingin
menunjukkan
kekuasaan

MOTIVASI
PERKOSAAN

pelaku merasa puas


Sebagai cara melupakan
telah membuat
rasa marah, penghinaan,
penderitaan bagi orang
balas dendam,
lain
Jenis-jenis perkosaan
Perempuan Rentan Terhadap
Pemerkosaan
Perkosaan oleh Perkosaan oleh
orang yang tidak orang yang
dikenal dikenal

Kekurangan fisik dan


mental

Pengungsi, imigran, tidak


mempunyai rumah

Korban tindak kekerasan


suami atau pacar
Pencegahan Pemerkosaan

a. Berpakaian santun, berprilaku,


b. Melakukan aktifitas secara bersamaan dalam kelompok
c. Ditempat kedai bersama teman atau berkelompok
d. Tidak menerima tamu laki-laki ke rumah, bila dirumah seorang diri
e. Berjalan-jalan bersama banyak teman
f. Bila merasa diikuti orang, ambil jalan kearah yang berlainan
g. Membawa alat yang bersuara keras seperti peluit, atau alat bela diri
h. Berteriak sekencang mungkin bila diserang
i. Jangan ragu mencegah dengan mengatakan ‘tidak’
j. Ketika berpergian, hindari sendiriam, tidak menginap
k. Jangan abaikan kata hati
l. Waspada terhadap berbagai cara pemerkosaan
m.Saat ditempat baru, jangan terlihat binggung
n. Menjaga jarak dengan lawan jenis
Sikap Terhadap Korban Pemerkosaan

a. Menumbuhkan kepercayaan diri bahwa hal ini terjadi bukan


kesalahannya.
b. Menumbuhkan gairah hidup.
c. Menghargai kemauannya untuk menjaga privasi dan keamanannya.
Risiko Kesehatan Pada
d. Mendampingi utnuk periksa atau lapor pada polisi.
Korban Pemerkosaan

a. Kehamilan
b. Terjangkit infeksi menular seksual
c. Cidera robek dan sayatan, cekikan, memar
d. Hubungan seksual dengan suami mengalami gangguan
e. Gejala psikologis ringan hingga gangguan psikologi berat
TINDAKAN PADA SAAT SERANGAN
SEKSUAL

a. Hindari menangis atau minta belas


kasian
b. Hindari kepanikan, tetap waspada
c. Berjuang untuk membela diri
d. Amati ciri khusus pelaku
e. Manfaatkan evaluasi situasi yang
terbaik
f. Cegah perkosaan dengan menguasai
beladiri praktis
a. Bersikap dengan baik, penuh perhatian dan empati.
b. Memberikan asuhan untuk menangani gangguan
kesehatannya a. Meningkatkan keterampilan bagi tenaga
c. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan apa kesehatan pada pertolongan tindak
yang sebenarnya terjadi. perkosaan
d. Memberikan asuhan pemenuhan kebutuhan b. Penyelenggarakan pendidikan seksual untuk
psikologis remaja
e. Memberikan konseling dalam membuat keputusan c. Penguasaan seni atau keterampilan bela diri
f. Membantu memberitahukan pada keluarga bagi para wanita
d. Sosialisasi hukum yang terkait
PELECEHAN SEKSUAL

Pelecehan seksual adalah segala bentuk perilaku maupun perkataan


bermakna seksual yang berefek merendahkan martabat orang yang
menjadi sasaran

a. Mengucapkan kata-kata jorok tentang tubuh


wanita
b. Main mata, siulan nakal, isyarat jorok, Bentuk-bentuk
sentuhan, rabaan, remasan Pelecehan Seksual
c. Menggoda, kearah hubungan seksual
d. Laki-laki memperlihatkan alat kelaminnya
Akibat Pelecehan Seksual

Gangguan psikologis
Kehilangan gairah kerja atau belajar, malas.

Pasal dalam undang-undang yang berkaitan dengan


tindak pelecehan seksual

a. Pasal 281-283 KUHP tentang kejahatan terhadap kesopanan.


b. Pasal 289-298 KUHP tentang pencabulan.
c. Pasal 506 KUHP tentang mucikari.
d. Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA) no 23 tahun 2003.
e. Undang-undang no 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDART).
SINGLE PERENT

Single perent adalah keluarga yang mana, hanya ada satu


orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja.

Penyebab Terjadinya Single Perent

Pada perkawinan
yang sah Pada perkawinan yang
tidak sah
Penanganan single perent

Memberikan
Dampak single perent kegiatan yang
positif
a. Dampak negative
1. Perubahan perilaku anak
2. Perempuan merasa terkucil Memberi
3. Psikologi anak terganggu peluang anak
Dukumgam
b. Dampak positif belajar
komunitas
1. Anak terhindar dari komunikasi yang berprilaku
baik
kontradiktif orang tua
2. Ibu berperan penuh dalam pengabilan
keputusan dan tegar
3. Anak lebih mandiri dan berkepribadian
yang kuat
Upaya Pencegahan Single Perent dan penceahan
Dampak Negatif single perent

Pencegahan terjadinya
kehamilan diluar nikah

Pencegahan perceraian
Peningkatan spirutal dengan mempersiapkan
dalam keluarga perkawinan dengan
baik

Menciptakan Menjaga komunikasi


kebersamaan antar dengan berbagai serana
anggota keluarga teknologi informasi
PERKAWINAN

Perkawinan adalah ikatan batin antara pria dan wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal
berdasarkan ketuhanan yang maha esa

Perkawinan Usia Muda


perkawinan usia muda adalah perkawinan yang dilakukan
bila prian kurang dari 21 tahun dan perempuan kurang dari
19 tahun
Perkawinan Usia Tua

Adalah perkawinan yang dilakukan bila perempuan


berumur lebih dari 35 tahun
Kelebihan Perkawinan Kekurangan Pernikahan
Usia Tua Usia Tua

Kematangan fisik, a. Meningkatkan angka


Kelebihan Perkawinan psikologis,social,financial sehingga kesakitan dan
Usia Muda harapan membentuk keluarga kematian ibu dan bayi
sejahtera berkualitas terbentang b. Meningkatnya risiko
a. Terhindar dari kehamilan dengan
perilaku seks Kekurangan Pernikahan anak kelainan bawaan
bebas karena Usia Muda
kebutuhan a. Meningkatkan angka kelahiran
seksual terpenuhi b. Ditinjau dari segi kesehatan
b. Menginjak usia c. Kematangan psikologis belum tercapai
tua tidak lagi d. Ditinjau dari segi social
mempunyai anak e. Adanya konflik dalam keluarga membuka
yang masih kecil peluang untuk mencari pelarian
f. Tingkat penceraian tinggi
Penanganan Perkawinan Penanganan Perkawinan
Usia Muda Usia Tua

a. Perdewasaan usia kehamilan dengan a. Pengawasan kesehatan


penggunaan kontrasepsi b. Peningkatan kesehatan dengan
b. Bimbingan psikologis peningkatan pengetahuan
c. Dukungan keluarga kesehatan, perbaikan gizi bagi
d. Peningkatan kesehatan dengan istri yang mengalami kurang
peningkatan pengetahuan kesehatan gizi.

Pencegahan a. Penyuluhan kesehatan untuk menikah pada usia


reproduksi sehat.
b. Merubah cara pandang budaya atau cara pandang diri
yang tidak mendukung.
c. Meningkatkan kegiatan sosialisasi
Alasan wanita berkerja

a. Aktualisasi diri
b. Mata pencaharian
Dampak wanita berkerja
c. Relasi positif dalam keluarga
d. Pemenuhan kebutuhan social
a. Terpapar zat-zat kimia yang
e. Peningkatan keterampilan atau mempengaruhi kesehatan dan infertilitas
kompetensi
b. Resiko pelecehan seksual
f. Pengaruh lingkungan
c. Penundaan usia nikah
d. Keharmonisan rumah tangga terpengaruh
Upaya pemecahan
Berkerja menggunakan proteksi

Cek kesehatan secara berkala Menjaga komunikasi


dengan keluarga
Melakukan aktifitas berkerja tidak hanya dengan
satu pria

Tidak nebeng kenderaan tanpa temani orang Menetapkan target menikah


lain

Jangan ragu mengatakan ‘tidak’ walaupun


pada atasan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai