Anda di halaman 1dari 15

Diabetes Mellitus dan Komplikasinya

Monica Djaja Saputera / 406148102


Angel Melinda / 406148

Departemen Ilmu Geriatri


Panti Werdha Kristen Hana, Pamulang
Periode
Menurut American Diabetes Association (ADA) 2005, Diabetes
melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
WHO 1980 dikatakan bahwa diabetes melitus sebagai suatu
kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat
dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi insulin absolut atau
relatif dan gangguan fungsi insulin.
Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2
Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke
defisiensi insulin absolut (autoimun, idiopatik

Bervariasi, mulai yang dominan resistensi


insulin disertai defisiensi insulin relatif
sampai yg dominan defek sekresi insulin
disertai resistensi insulin
Etiologi DM tipe 2
Gen dan Lingkungan

Gangguan sekresi insulin + Resistensi insulin

Gangguan toleransi glukosa

Diabetes Tipe 2
8 Organ yang Berperan dalam Patogenesis DM tipe 2
Kriteria Diagnosis menurut Perkeni 2015
• Pemeriksaan glukosa plasma puasa > 126 mg/dl

• Pemeriksaan glukosa plasma > 200 mg/dl 2 jam setelah Tes


Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram

• Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dengan keluhan


klasik

• Pemeriksaan HbA1c > 6.5% dengan menggunakan metode yg


terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization
Program
Kadar Tes Laboratorium Darah untuk Diagnosis DM dan
Pre-DM
Kadar GDS dan GDP sebagai Patokan Penyaring dan
Diagnosis DM
Prinsip Tata Laksana
Edukasi

Terapi
farmakologis
4 Terapi nutrisi
medis

Pilar
Jasmani
Profil Obat Anti Hiperglikemia
Komplikasi Akut
Ketoasidosis Diabetik --> peningkatan kadar glukosa darah yg tinggi (300 – 600 mg/dl) + tanda
– gejala asidosis dan plasma keton (+, kuat), osmolaritas plasma meningkat (300 – 320
mOs/ml) + peningkatan anion gap

Status Hiperglikemia Hiperosmolar (SHH) --> peningkatan kadar glukosa darah yg sangat
tinggi (600 – 1200 mg/dl), osmolaritas plasma sangat meningkat (330 – 380 mOs/ml) + anion gap
normal atau sedikit meningkat

Hipoglikemia --> penurunan konsentrasi glukosa serum dengan atau tanpa adanya gejala
sistem otonom seperti adanya whipple's triad (gejala hipoglikemia, kadar glukosa darah yg
rendah dan gejala berkurang dengan pengobatan) --> ditandai dengan menurunnya kadar
glukosa darah < 70 mg/dl
Hipoglikemia berdasarkan deraja keparahannya:
 Berat: pasien membutuhkan bantuan orang laain untuk pemberian karbohidrat, glukagon, atau
resusitasi lainnya
 Simptomatik: GDS <70 mg/dl disetai gejala hipoglikemik
 Asimptomatik: GD < 70 mg/dl tanpa gejala hipoglimeia
 Probable hipoglikemia: gejala hipoglikemia tanpa pemeriksaan GDS
Komplikasi Kronis
Makroangiopati
- Pembuluh darah jantung: penyakit jantung koroner
- Pembuluh darah tepi: penyakit arteri perifer yg sering terjadi pada pasien D, gejala awal: nyeri
saat aktivitas dan berkurang saat istirahat, dan ulkus iskemik pd kaki
- Pembuluh darah otak: stroke iskemik atau strok hemoragik

Mikroangiopati
- Retinopati diabetik
- Neforpati diabetik
- Neuropati
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai