Anda di halaman 1dari 28

PHARMACEUTICAL

VALIDATION

PHARMACIST PROFESSION PROGRAM


PANCASILA UNIVERSITY
2017
LATAR BELAKANG
1) CPOB meminta industri farmasi untuk mengidentifikasi
validasi yang perlu dilakukan sebagai bukti
pengendalian terhadap aspek kritis & kegiatan yg
dilakukan.

2) Perubahan signifikan pada fasilitas, peralatan &


proses yang dapat mempengaruhi mutu produk harus
divalidasi
VALIDASI

suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai


bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem,
perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam
produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai
hasil yang diinginkan.
PENGERTIAN
• Validasi adalah suatu tindakan pembuktian, artinya validasi merupakan suatu

pekerjaan “dokumentasi”.

• Tata cara atau metode pembuktian tersebut harus dengan “cara yang sesuai”, >>

tercantum dalam CPOB.

• “Obyek” pembuktian adalah tiap-tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem,

perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan

mutu (ruang lingkup).

• Sasaran/target dari pelaksanaan validasi ini adalah bahwa seluruh obyek pengujian

tersebut akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara terus menerus

(konsisten)
JENIS VALIDASI

• Kualifikasi Mesin, Peralatan dan Sarana Penunjang


• Validasi Metode Analisa
• Validasi Proses Produksi
• Validasi Proses Pengemasan
• Validasi Pembersihan
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
VALIDASI
1. Membentuk komite validasi >> penanggung jawab.

2. Menyusun Rencana Induk Validasi (VMP)

3. Membuat Dokumen Validasi

4. Pelaksanaan Validasi
5. Melaksanakan Peninjauan Periodik, Pengendalian
Pengubahan dan Validasi Ulang
RENCANA INDUK VALIDASI

Dokumen yang menyajikan informasi mengenai program


kerja/kegiatan validasi pada industri farmasi yang
bersangkutan secara keseluruhan, termasuk jadwal
pelaksanaann
RENCANA INDUK VALIDASI
Terdiri dari :
a) Kebijakan validasi.
b) Struktur organisasi kegiatan validasi (komite validasi).
c) Ringkasan fasilitas, sistem, peralatan, dan proses yang akan
divalidasi.
d) Format dokumen: format protokol dan laporan validasi,
perencanaan dan jadwal pelaksanaan validasi.
e) Pengendalian perubahan.
f) Acuan dokumen yang digunakan.
VALIDASI METODE ANALISIS

• Mostly >> me-too product

• Effective & Efficient >> cost

• To many changes >> competition


VALIDASI METODE DIGUNAKAN:

1. Pada prosedur analisis fisika, kimia, dan biologi.

2. Pada kasus yang memerlukan validasi ulang seperti:


a. perubahan dalam sintesis obat

b. perubahan dalam komposisi produk obat

c. perubahan dalam prosedur analisis


METODE YANG VALID DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK :

1. Bahan baku
2. Sediaan obat tunggal
- in process control
- quality assurance
- monitoring
3. Sediaan obat campuran
4. Cairan biologis/jaringan tubuh
- urin, feses, jaringan
Tahapan Validasi Metode
Literature search
Pengembangan/
Telaah karakteristik analit
Optimasi Metode
Penyiapan bahan dan alat

Pembuatan protokol
Permintaan Validasi Validasi
Validasi
Metode
Penyerahan dokumen
Percobaan laboratorium
sesuai protokol validasi

Penyusunan Laporan Validasi Analisis Data


VALIDASI METODE ANALISIS
Menurut USP, dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis
akurat, spesifik, repridusible dan tahan pada kisaran analit yang akan
dianalisis

Suatu metode analisis harus divalidasi untuk melakukan verifikasi


bahwa parameter-parameter kinerjanya cukup mampu untuk mengatasi
problem analisis, karenanya suatu metode harus divalidasi, Ketika :

1. Metode baru dikembangkan untuk mengatasi problem analisis tertentu

2. Metode yang sudah baku direvisi untuk menyesuaikan perkembangan


atau karena muncul masalah yang mengarahkan metode harus direvisi
3. Penjaminan mutu yang mengindikasikan bahwa metode
baku telah berubah seiring dengan berjalannya waktu

4. Metode baku digunakan di laboratorium yang


berbeda, dikerjakan oleh alat yang berbeda

5. Untuk mendemonstrasikan kesetaraan antar 2 metode,


seperti antara metode baru dan metode baku.
TAHAPAN METODE VALIDASI (USP)
Presisi

Akurasi

Batas Deteksi
Validasi
Metode Batas Kuantifikasi

Spesifisitas

Linieritas dan rentang

Ruggedness & Robustness


KESESUAIAN SISTEM
• Seorang analis harus memastikan bahwa sistem dan
prosedur yang digunakan harus mampu memberikan
data yang dapat diterima.
• Dapat dilakukan dengan percobaan yang didefinisikan
sebagai serangkaian uji untuk menjamin bahwa metode
tersebut dapat menghasilkan akurasi dan presisi yang
dapat diterima.
• Persyaratankeseuaian sistem, dilakukan setelah
pengembangan metode dan validasi metode.
ELEMEN DATA UNTUK UJI VALIDASI

Baik USP atau ICH telah memperkenalkan bahwa tidak


selamanya parameter untuk mengevaluasi validasi metode diuji.

USP membagi metode analisis ke dalam kategori yang


terpisah yaitu :
1. Penentuan kuantitatif komponen utama atau bahan aktif

2. Penentuan pengotor (impurities) atau produk hasil degradasi

3. Penentuan karakterisitik-karakteristik kinerja

4. Pengujian identifikasi
ELEMEN UNTUK UJI VALIDASI

Parameter Kinerja Pengujian Pengujian Kategori II


Uji Kategori III
Analisis Kategori I
Kuantitatif Uji Batas
Akurasi Ya Ya * *
Presisi Ya Ya Tidak Ya
Spesifisitas Ya Ya Ya *
LOD Tidak Tidak Ya *
LOQ Tidak Ya Tidak *
Linieritas Ya Ya Tidak *
Kisaran (range) Ya Ya * *
Ruggedness Ya Ya Ya Ya

* mungkin dibutuhkan, tergantung uji spesifiknya


FLOWCHART
Remarks :
Knowing
sample 1. Knowing sample : type, chemical profile, quantity
2. Choose method and resources : available or not
Choose on your lab?
method &
resource
3. Method development : no fit method available
4. Execution and validate method
Available Develop
No
? method

Yes

Execute

Reporting
VALIDASI PROSES PRODUKSI

Tindakan pembuktian yang didokumentasikan


bahwa proses yang dilakukan dalam batas parameter
yang ditetapkan dapat bekerja secara efektif dan
memberi hasil yang dapat terulang untuk menghasilkan
produk jadi yang memenuhi spesifikasi dan atribut mutu
yang ditetapkan sebelumnya.
TUJUAN PELAKSANAAN
• Memberikan dokumentasi secara tertulis bahwa prosedur
produksi yang berlaku dan digunakan dalam proses produksi
(Batch Processing Record), senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan secara terus menerus.

• Mengurangi problem yang terjadi selama proses produksi.

• Memperkecil kemungkinan terjadinya proses ulang (reworking


process)
PENDEKATAN VALIDASI
• Sebelum produk dipasarkan (validasi prospektif).
• Dalam keadaan tertentu, jika hal di atas tidak
memungkinkan, validasi dapat juga dilakukan
selama proses produksi rutin dilakukan (validasi
konkuren).

• Proses yang sudah berjalan hendaklah juga


divalidasi (validasi retrospektif).
PARADIGMA BARU
Validasi Proses tidak dianggap hanya satu kali
kejadian/kegiatan saja. Suatu pendekatan siklus hidup
(Lifecycle approach) harus dilakukan yang akan
menghubungkan pengembangan, produk dan proses
validasi bets komersial dan memelihara proses agar selalu
terkendali selama produksi rutin bets komersial.
• Meskipun 3 bet berturut-turut sudah dianggap memadai,
namun dalam banyak kasus, Regulator (Badan POM)
masih meminta lebih banyak dilakukan justifikasi secara
ilmiah. Selain itu, angka 3, bukan lagi merupakan “angka
sakti”, karena sering kali terdapat data yang “false”
atau meragukan
PROCESS PERFORMANCE QUALIFICATION

Merangkum semua variabel yang diketahui dari proses


dan membuktikan bahwa semua prediksi yang dibangun
pada tahap I dapat menghasilkan keterulangan kinerja
proses dan kinerja produk yang diharapkan)

Anda mungkin juga menyukai