Anda di halaman 1dari 15

PANCASILA

KELOMPOK 7
FK A 2016
UNIVERSITAS YARSI
ANGGOTA KELOMPOK
Deshe Karunia Astuti (1102016049)
Fanny Domingga (1102016064)
Farah Alamudi (1102016065)
Fiona Salfadilla (1102016073)
Lathifah Hanum Yuhen (1102016101)
Lena Fitriyana (1102016102)
Lenny Gusniati (1102016103)
Liza Angelika (1102016104)
Mahesa Kurnianti Putri (1102016108)
LAMBANG SILA KEEMPAT

• Banteng = Hewan sosial yang tidak bisa hidup


sendiri
• Kebiasaan Berkumpul = Memiliki arti akan
adanya sikap seseorang untuk senantiasa
berkumpul (musyawarah dalam menyelesaikan
peramasalahan)
• Warna Backgorund Merah = Keberanian
bertangung jawab dalam megambil keputusan
MAKNA SILA KEEMPAT
Sila ke-4 Pancasila menyebutkan Bila dicermati, arti dan makna Sila
“Kerakyatan yang dipimpin ke-4 sebagai berikut :
oleh hikmat kebijaksanaan
dalam • Hakikat sila ini adalah demokrasi
permusyawaratan/perwakilan”. • Pemusyawaratan
Berarti, yang dikedapankan prinsip • Melaksanakan keputusan
bermusyawarah untuk mufakat berdasarkan kejujuran
melalui wakil-wakilnya dan badan-
badan perwakilan dalam • Terkandung asas kerakyatan
memperjuangkan mandat rakyat.
Pernyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan adalah pemimpin
yang berakal sehat, rasional, cerdas, terampil, berhati-nurani, arif, bijaksana,
jujur, adil, dan seterusnya.

Jadi, pemimpin yang hikmat-kebijaksanaan itu mengarah pada pemimpin


yang profesional (hikmat) melalui tatanan dan tuntunan
permusyawaratan/perwakilan. Tegasnya, sila keempat merupakan sistem
demokrasi-perwakilan yang dipimpin oleh orang-orang yang profesional-
berintergritas melalui sistem musyawarah (government by discussion).

(Fiat Justisia Journal of Law Volume 10 Issue 2, April-June 2016.)


KONSEP NEGARA BERDASARKAN NILAI SILA
KEEMPAT

Nilai filosofis dari sila ke 4 adalah bahwa hakikat negara sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial dan jika diperinci kata-perkata memiliki arti,
bahwa:
• Bahwa rakyat Indonesia itu harus dipimpin oleh satu orang kepala
Negara(Presiden)
• Dengan kriteria utama yaitu orang yang -kebijaksana dalam memimpin
• Mekanisme pemilihannya yaitu dengan cara musyawarah yang
merupakan nilai luhur dari bangsa Indonesia
DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi • Dalam demokrasi Pancasila, sistem
yang pelaksanaannya mengutamakan asas pengorganisasian negara dilakukan oleh
musyawarah mufakat untuk kepentingan rakyat sendiri atau dengan persetujuan
bersama (seluruh rakyat). rakyat.
• Demokrasi Pancasila adalah demokrasi • Dalam demokrasi Pancasila kebebasan
yang berdasarkan pada asas individu tidaklah bersifat mutlak, tetapi
kekeluargaan dan gotong-royong yang harus diselaraskan atau disesuaikan
ditujukan demi kesejahteraan rakyat, dengan tanggung jawab sosial.
yang mengandung unsur-unsur
berkesadaran religius, yang berdasarkan • Dalam demokrasi Pancasila,
kebenaran, kecintaan dan budi pekerti keuniversalan cita-cita demokrasi
luhur, berkepribadian Indonesia dan dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa
berkesinambungan. Indonesia yang dijiwai oleh semangat
kekeluargaan, sehingga tidak ada
dominasi mayoritas atau minoritas
FUNGSI DEMOKRASI PANCASILA
• Menjamin adanya keikutsertaan • Menjamin tetap tegaknya
rakyat dalam kehidupan hukum yang bersumber pada
bernegara seperti: ikut Pancasila,
mensukseskan Pemilu, ikut
mensukseskan Pembangunan; • Menjamin adanya hubungan
ikut duduk dalam yang selaras, serasi dan
penyelenggaraan negara. seimbang antara lembaga
negara,
• Menjamin tetap tegaknya negara
RI, • Menjamin adanya pemerintahan
yang bertanggung jawab.
• Menjamin tetap tegaknya negara
kesatuan yang mempergunakan
sistem konstitusional,
IMPLEMENTASI SILA KEEMPAT
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat

Tidak memaksakan kehendak orang lain

Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk


kepentingan bersama

Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat


kekeluargaan

Dengan tekad baik dan bertanggung jawab menerima dan


melaksanakan hasil keputusan musyawarah

Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati


nurani dan luhur
Cekcok Pilpres Berujung Pembunuhan,
Peringatan Buat Elite Politik
• Ahmad Alfateh alias Subaidi (30 tahun) warga di
Sampang, Madura, Jawa Timur, tewas pada Kamis
(22/11/2018). Subaidi tewas karena peluru yang
menerjang dadanya, hanya gara-gara perang
komentar di Facebook terkait pilpres.
• Dari beberapa sumber yang kami temukan,
pangkal peristiwa itu bermula dari sebuah
unggahan di Facebook. Seseorang mengunggah
foto di Facebook berisi ancaman terhadap satu
pendukung calon presiden dengan tulisan "Siapa
pendukung capres ini akan merasakan pedang ini".
Idris pun memberi komentar dalam status itu
dengan "Saya ingin merasakan tajamnya pedang
itu".
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai