Anda di halaman 1dari 22

MENGAMBIL KEPUTUSAN ETIS

Oleh Kelompok 2

Dinda Rizkiya P A017007


M Taufik Dwi P A017008
Kindy Rahma A A017009
Wignyatyasa T A017010
Salsabilia Siti A A017011
Apa hubungan etika dengan
pengambilan keputusan?

■ Etika menaruh perhatian kepada kaidah-kaidah


yang membimbing tingkah laku manusia untuk
berpikir lebih terang.
Terkadang saat mengambil keputuan etis, hal itu
tercampur dengan opini sendiri, seperti :

■ “Apakah kita lebih suka ■ “Apakah lebih baik


menonton pertandingan berjalan memilih jalan
sepakbola atau pendek dan rusak atau
menonton sambil memilih jalan lebih jauh
mendengarkan musik tetapi jalannya mulus?”.
keroncong?”
Semua aktivitas manajerial dapat dianggap sebagai pengambilan
keputusan, mengambil keputusan merupakan salah satu tugas
terpenting untuk semua profesi.

Keputusan etis harus dibedakan misalnya

Keputusan ekonomis dititikberatkan kepada efisiensi,


Keputusan medis ditikberatkan fisik
Keputusan hukum disesuaikan undang-undang yang berlaku.
Contoh dalam mengambil keputusan etis adalah
sebagai berikut:

Seorang pejabat ditempatkan di suatu tempat yang menghasilkan


banyak uang. Namun di tempat itu dia mengeruk kekayaan yang
bukan miliknya. Pejabat itu tahu, bahwa mengeruk kekayaan yang
bukan miliknya bertentangan dengan sumpah jabatan dan ajaran
pancasila.

Apakah yang harus dilakukannya?


“Apa aku ambil pekerjaannya ?” “Atau tetap berpegang dengan sumpah jabatanku?”
Dalam kasus berikut merupakan keputusan etis dalam
mempertimbangkan apa yang benar dan apa yang salah

Karena etika mengatur sikap, perilaku, dan tindakan


seseorang didalam kehidupan bermasyarakat. Etika
berfungsi sebagai alat pengawas bagi pikiran dan hati nurani
dalam menentukan mana yang baik dan buruk.
Mengambil keputusan tidak semudah memilih antara putih atau
hitam, melainkan antara dua corak warna yang samar-samar.
Orang yang bekerja keras dan cinta kepada negaranya tidak selalu
mengetahui perbuatan mana yang paling tepat.

■ “Etika bukan hanya menjelaskan kepada orang untuk


mengetahui apa yang benar, melainkan juga untuk
menolong orang berbuat yang benar”
Adapun di Indonesia memiliki Dasar
Negara yaitu Pancasila, etika pancasila
berusaha menolong manusia Indonesia
untuk berpikir lebih tenang dan terang
yang timbul akibat keselarasan, keserasian.
Keputusan Etis Suatu Keharusan
Setiap individu maupun kelompok atau lembaga pasti dihadapkan
pilihan-pilihan yang perlu diambil meskipun sewaktu-waktu sukar
ditentukan.
Salah satu contoh yaitu: “Teman sekerja yang
sangat membutuhkan uang karena isteri dan
mertuanya sakit keras, kemudian melakukan
pencurian”
Pilihan etis merupakan suatu keharusan yang pasti
terlaksana.

Jadi secara tidak langsung manusia harus setiap


saat mengambil keputusan dan memikul tanggung
jawabnya.
Oleh karena itu Keputusan etis bukan
hanya dipengaruhi oleh norma-norma atau
etika melainkan juga oleh tabiat,
lingkungan sosial dan situasi.
Keputusan yang Dipengaruhi Tabiat

Tabiat didefinisikan sebagai susunan batin seseorang yang memberikan arah


dan ketertiban kepada keinginan, kesukaan dan kebahagiaan..

■ Tabiat tidak sama dengan watak. Watak adalah bentuk diri kita yang secara
alamiah dibawa lahir dan bersifat tetap.
■ Watak kita didapatkan di luar tanggung jawab kita. Tabiat dapat
dipengaruhi oleh hal-hal diluar kekuasaan kita, namun kita bisa
membentuk tabiat kita dimana tabiat dapat diperbaiki dan dirusak.
Pengaruh yang Membentuk Tabiat
■ Pertama, tabiat dipengaruhi oleh pembawaan, oleh sifat-sifat yang diwarisi
dari bapak, ibu, dan nenek moyang. Pengaruh ini dalam jiwa kita sering
berhubungan erat dengan jasmani.
■ Kedua, tabiat dipengaruhi oleh lingkungan sosial, misalnya keluarga, dan
kebudayaan
■ Ketiga, tabiat dibentuk oleh pengalaman dan hubungan kita dengan orang
lain.
■ Keempat, tabiat dibentuk oleh keputusan, perbuatan, serta motivasi
perbuatan kita
■ Kelima, tabiat dipengaruhi oleh iman kita, yaitu hubungan dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
Lingkungan Sosial

Setiap masyarakat mempunyai adat yang terdiri dari nilai, norma-norma,


sistem hokum, dan aturan-aturan. Fungsi adat adalah sebagai tata kelakuan
yang mengatur, mengendalikan, dan memberikan arah kepada kelakuan dan
perbuatan manusia dalam masyarakat.
Contoh lingkungan sosial : “Seorang pegawai segan mengkritik keputusan
atasan karena tekanan ekonomi, ia takut kehilangan pekerjaan atau tidak
dinaikkan pangkatnya.”
Kita sering peka terhadap pendapat orang lain, karena tidak mau
menyakiti hati orang. Kita sering setuju dengan pendapat orang lain,
walaupun sebenarnya bertentangan dengan pendapat kita. Hal-hal inilah
yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial.
Hubungan antara Tabiat dan
Lingkungan Sosial
Etika atau norma dan nilai-nilai masyarakat meresap
ke dalam diri kita. Hubungan kita dengan orang lain
turut serta membentuk identitas kita. Namun
kepribadian kita bukan semata-mata dipengaruhi oleh
masyarakat atau lingkungan sosial. Sebagai manusia
kita adalah subjek yang memiliki pikiran dan perasaan
dan bukan objek yang menerima segala sesuatu.
■ Perbuatan dan tindak-tanduk manusia tidak sama dengan
perbuatan hewan yang semata-mata ditentukan oleh naluri
dan pengaruh dari luar.
■ Manusia memiliki daya cipta yang tidak datang dari
lingkungan, melainkan datangnya dari diri sendiri yang
dikaruniai oleh Tuhan YME.
■ Tabiat memiliki identitas sendiri dan berdiri dalam
lingkungannya. Kita memang dipengaruhi oleh lingkungan,
tetapi kelakuan dan pandangan dari kita ikut berperan
dalam mengubah lingkungan kita sendiri.
Situasi
Situasi terdiri dari berbagai unsur yaitu :
■ Tempat : dimana peristiwa itu terjadi
■ Waktu
■ Benda
■ Orang yang bertindak dalam situasi itu
■ Struktur sosial dan lembaga-lembaga sosial
■ Gagasan dan pikiran
■ Kejadian yang dilakukan atau dialami oleh orang-orang dalam situasi
Contoh pengalaman :
■ Orang yang pernah diperlakukan tidak adil lebih dapat merasakan dan mampu
mengerti situasi dan perasaan orang lain yang diperlakukan tidak adil.
■ Wanita yang pernah diceraikan oleh suaminya pada umumnya lebih mudah
mengerti situasi dalam keadaan frustasi akibat diceraikan suami.
Contoh sikap mental :
■ Seorang bapak barangkali lebih mudah dan mengerti kebutuhan yang dirasakan
anaknya yang sedang menangis, seandainya si bapak dalam keadaan segar
bugar,namun saat si bapak dalam keadaan letih maka ia akan kurang memahami
keadaan si anak.
Sekian dari Kelompok 2

Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai