Anda di halaman 1dari 32

1.

Observasi
2. Identifikasi & rumusan masalah
3. Theorytical Framework
4. Merumuskan Hypotesis
5. Mendisain penelitian
6. Pengumpulan data
7. Mengolah & menganalisis data
8. Interpretasi data (deduksi)
9. Membuat laporan Penelitian
MASALAH PENELITIAN
Masalah penelitian bisa berasal dari kejadian dalam
hidup sehari-hari, dapat pula berasal dari literatur
yang dibaca.
Masalah yang akan diteliti perlu dihayati oleh sipeneliti
Peneliti harus tertarik perhatiannya dapa masalah
yang akan diteliti. Harus ada rasa perlu untuk
mengetahui jawaban/ solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi
Judul penelitian harus menggambarkan permasalah
yang diteliti.
Jadi penelitian harus memenuhi empat hal berikut ini :
1. Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti.
2. Penelitian dapat dilaksanakan.
3. Tersedia faktor pendukung.
4. Hasil penelitian bermanfaat.

4
Penelitian harus sesuai minat
Penelitian tidak mudah; harus sesuai minat agar
tumbuh motivasi yang kuat.
Kalau sesuai minat maka peneliti akan bergairah;
dan ini menjamin hasil yang baik.
Kegairahan peneliti juga menjamin penelitian tidak
akan terheti di tengah jalan.
Kalau berminat maka peneliti akan melaku kannya
dengan tekun, berusaha keras dan tidak putus asa.

5
Penelitian dapat dilaksanakan
Agar penelitian dapat dilaksanakan maka:
1. Peneliti mempunyai kemampuan untuk meneliti
masalah itu (teori dan metoda).
2. Peneliti mempunyai waktu yang cukup dari awal
sampai selesai.
3. Peneliti mempunyai cukup tenaga untuk me-
laksanakan penelitian dari merencanakan,
mengumpulkan data, mengolah data, menulis
laporan.
4. Peneliti mempunyai dana yang cukup.

6
Tersedia faktor pendukung
Faktor pendukung adalah faktor-faktor yang diperlu
kan untuk penelitian selain peneliti:
Tersedia semua alat yang diperlukan.
Tersedia data sekunder yang diperlukan;
Ada ijin untuk melakukan penelitian dari yang
berwewenang.
Hasil penelitian bermanfaat
Penelitian selalu memerlukan tenaga, waktu,
biaya, dll. Untuk apa meneliti kalau hasilnya
tidak ada manfaat.
Manfaat ini merupakan faktor yang terpenting,
dan setiap peneliti harus selalu siap
menjelaskannya.

7
JENIS-JENIS PERMASAHAN
Penelitian selalu berkaitan dengan permasalahan
atau problematika.
Ada tiga jenis problematika :
1. Mengetahui status dan mendeskripsikan
fenomena --> penelitian deskriptif, penelitian
historis, penelitian filosofis.
2. Membandingkan dua fenomena atau lebih -->
mencari persamaan dan perbedaan, dan
kemudian mencari manfaat dari adanya
perbedaan dan persamaan itu -->
penelitian komparatif.

8
3. Mencari hubungan antara dua fenomena atau lebih -->
problema korelasi.

Ada dua macam korelasi :

1. Korelasi / Hubungan sejajar


(Hubungan warna bulu dengan produktivitas
[telur] ayam).
2. Korelasi / Hubungan sebab-akibat
(Hubungan mutu ransum pakan dengan
produktivitas [telur] ayam.

9
 Kalau peneliti ingin mengetahui status sesuatu maka judul dapat
dirumuskan sbb: “Studi deskripsi tentang ………”, “Penelitian
tentang pendapat …..”, “Tanggapan masyarakat tentang ………”.

 Kalau peneliti ingin membandingkan status dua fenomena atau


lebih maka judulnya bisa: “Studi komparasi antara . . . . . .”,
“Penelitian komparasi kandungan minyak atsiri antara buah pala
ma-tang dan mentah”.

10
 Untuk korelasi sebab-akibat, judul bisa berbu-nyi: “Pengaruh
……. terhadap ………..”.

 Permasalahan yang akan diteliti (problematik) bisa dirumuskan


sebagai “kalimat pertanyaan” (Bagaimana hubungan antara
tingkat pendidikan dan tindak kriminalitas?)

11
 Tujuan penelitian dirumuskan dalam “kalimat pernyataan”
tentang jawaban yang dicari terha-dap “pertanyaan” di atas.

 1. Masalah adalah hal yang dipertanyakan oleh peneliti.


 2. Tujuan penelitian adalah jawaban yang ingin dicari
dengan penelitian.
 3. Kesimpulan penelitian adalah jawaban yang diperoleh
dari penelitian.
 Ketiganya harus relevan satu sama lainnya da-lam
perumusannya.

12
 Masalah penelitian adalah hal pokok dalam penelitian.
Perumusan masalah penelitian dibuat dalam bentuk pertanyaan
yang jawabannya ingin diperoleh melalui pene-litian.
 Hal yang dipertanyakan seyogyanya :

1. Belum terjawab dalam khasanah ilmu pengetahuan.


2. Menarik keinginan tahu.
3. Jawabannya akan bermanfaat, baik untuk keperluan praktis
ataupun keperluan ilmu pengetahuan.

13
MERUMUSKAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN

 Telah dikemukakan di atas bahwa masalah penelitian


seyogyanya sudah dapat ditangkap melalui judul penelitian.
Namun judul penelitian harus cukup singkat tetapi jelas
masalah apa yang diteliti.
 Agar cukup singkat judul tidak perlu menye-butkan jenis
penelitian apa (deskriptif, eksploratif, studi kasus, dll),
metoda, dan alat utama apa yang akan digunakan, kecuali
memang sangat perlu karena sifatnya yang khusus.
 Rincian yang lain itu bisa dikemukakan dalam tubuh rencana
penelitian di luar judul.

14
 Permasalahan yang akan diteliti harus dapat terungkap dengan
jelas melalui perumusan lima hal berikut ini.

1. Penegasan judul – karena judul dirumuskan secara


singkat, perlu ada penegasan (keterangan) yang
memper-jelas.
2. Alasan pemilihan judul.
3. Masalah yang akan diteliti (problematik) ialah hal-hal
yang dipertanyakan.
4. Tujuan penelitian – jawaban yang ingin dicari.
5. Manfaat hasil penelitian.

15
 Masalah: menarik bagi peneliti & hasil
penelitian ada manfaatnya.
 Sikap Peneliti: jujur, rajin, sungguh-
sungguh, memiliki pengetahuan,
bertanggungjawab dan kooperatif.
 Penelitian yang baik harus sistimatis,
artinya mengikuti langkah yang teratur.
 Antara lain: observasi, merumuskan
masalah, study literatur, merumuskan
hypotesis, mendisain penelitian, sampling,
alat ukur, mengumpulkan data, analisa
data, menyimpulkan hasil penelitian dan
akhirnya menyususn laporan penelitian.
 Adalah : pengamatan langsung peneliti
terhadap objek/lokasi penelitian.
 Dengan observasi maka kita dapat
memperoleh data pendahuluan yang
mungkin dapat digunakan untuk
menentukan rumusan masalah yang
menarik untuk diteliti.
 Dari beberapa masalah yang telah
teridentifikasi saat melakukan observasi,
maka peneliti dapat menentukan masalah
yang paling menarik dan merumuskannya.
 Adalah penelusuran literatur yang
bersumber dari buku, media, pakar, hasil
penelitian orang lain untuk menyusun
dasar teori yang kita gunakan dalam
melakukan penelitian.
 Dengan dasar teori dari hasil penelusuran
literatur, maka kita dapat merumuskan
jawaban sementara (hypotesis) atas
masalah yang kita teliti.
Yaitu suatu model penelitian yang akan kita
lakukan sesuai dengan rumusan masalahnya.
Apabila populasi penelitian yang telah
ditentukan terlalu besar/luas, maka
tentunya kita membutuhkan sampel
sebagai bagian yang mewakili populasi.
 Adalah alat yang dibutuhkan untuk
pengambilan data dalam penelitian.
 Instrumen sangat penting bagi
keakuratan data.
Adalah proses pengolahan data yang
telah terkumpul dan selanjutnya
dilakukan analisa terhadap data untuk
diambil kesimpulannya (sebagai hasil
penelitian)
Sebagai langkah akhir dari proses
penelitian, agar penelitian itu dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan
refrensi bagi penelitian lain, maka hasil
penelitian dibuat dalam bentuk laporan.
A. Latar Belakang
Definisi situasi masalah
Hipertensi adalah bila tekanan darah sistolik
140 mmHg atau lebih dan atau tekanan darah
diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi
merupakan faktor risiko beberapa penyakit,
terutama penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan sistem sirkulasi dan pembuluh darah
(WHO,2001).
Distriusi situasi masalah
Prevalensi hipertensi di seluruh dunia diperkirakan
mencapai 26,4% pada penduduk yang berusia diatas 30
tahun dan menurut statistik angka ini cenderung terus
meningkat (Labarthe, 2010). Menurut hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 prevalensi
hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% pada penduduk
yang berusia diatas 18 tahun, sedangkan di Provinsi J
mencapai 33,9%. Di Dinas Kesehatan Provinsi J, dalam dua
tahun terakhir (tahun 2009 dan 2010) hipertensi selalu
menduduki peringkat pertama dari sepuluh penyakit
tidak menular (PTM) terbanyak di puskesmas sentinel.
Bahkan pada tahun 2009 hipertensi menduduki peringkat
kelima dari sepuluh penyakit terbanyak untuk semua
golongan penyakit di puskesmas setelah ISPA, diare,
gastritis dan influenza (Dinkes Propinsi J, 2010).
 Distribusi masalah (sambungan)
Salah satu kabupaten di Provinsi J yang
mengalami peningkatan kejadian hipertensi
adalah Kabupaten A. Kasus Hipertensi di
Kabupaten A banyak yang berkunjung ke Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kunjungan kasus hipertensi di RSUD Kabupaten
Kepulauan A terus meningkat selama 3 (tiga)
tahun terakhir. Tahun 2008 kunjungan kasus
baru hipertensi berjumlah 201 kasus, Tahun
2009 meningkat menjadi 968 kasus. Pada tahun
2010 meningkat lagi menjadi 1.191 kasus.
 Keterangan situasi masalah
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu hipertensi primer (esensial)
dan hipertensi sekunder. Sekitar 95% Hipertensi
yang terjadi pada masyarakat adalah hipertensi
primer, yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya secara spesifik. Meskipun
demikian, berbagai penelitian menunjukkan
adanya berbagai faktor yang berhubungan
dengan kejadian hipertensi primer. Faktor-
faktor tersebut ada yang dapat dimodifikasi dan
ada juga yang tidak dapat dimodifikasi.
 Alasan melakukan penelitian di tempat yang
bersangkutan
Di RSUD Kabupaten A belum pernah
dilakukan penelitian untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian hipertensi. Karena itulah penelitian
ini dilakukan.
B. Perumusan Masalah Umum Penelitian
Faktor-faktor apa yang berhubungan dengan
kejadian hipertensi di RSUD Kab. A?
C. Tujuan Umum Penelitian
Diketahuinya faktor–factor yang berhubungan
dengan kejadian hipertensi di RSUD Kabupaten A.
D. Manfaat Penelitian
◦ Penelitian ini dapat memberikan informasi dalam rangka
pencegahan kejadian Hipertensi.
◦ Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dalam rangka penelitian lebih lanjut dalam rangka
pencegahan penyakit infeksi.

Anda mungkin juga menyukai