Anda di halaman 1dari 28

METABOLISME BILIRUBIN

PORFIRIN
BILIRUBIN
PORFIRIN
Struktur

• Porfirin adalah senyawa siklik yg dibentuk


oleh 4 cincin pirol.
• Sifat khas porfirin adalah atom nitrogennya
mampu mengikat ion logam.
• Contoh;
- heme pada Hb mengikat Fe
- klorofil pada tumbuhan hijau mengikat Mg

3
Struktur Porfirin
(C20H14N4)

4
Sintesis Heme di Mitokondria

• Heme disintesis dari suksinil KoA + glisin.

• Hasil kondensasi tsb ialah;


asam a-amino-b-keto-adipat
Kondensasi diatas dikatalisis oleh
Aminolevulinat-sintase (ALA-sintase).

5
Sintesis Heme di Mitokondria

• Asam a-amino-b-keto-adipat dengan cepat


mengadakan dekarboksilasi untuk
membentuk d-aminolevulinat (ALA).
Reaksi ini dikatalisis oleh ALA-sintase.

• ALA-sintase adalah enzim pengendali laju


reaksi biosintesis porfirin di hepar.

6
Sintesis Heme di Sitosol

• Dua molekul ALA berkondensasi melalui


kerja enzim ALA-dehidratase.
• Produk;
- 1 mol.porfobilinogen (PBG)
- 2 mol. H2O
• ALA-dehidratase mengandung seng (Zn).
• Enzim ini dapat diinhibisi oleh timbal (Pb),
sebagaimana terjadi pada keracunan Pb.
7
Sintesis Heme di Mitokondria

• Protoporfirinogen III akan dioksidasi oleh


protoporfirinogen oksidase menjadi
protoporfirin III (IX).

• Terakhir, penyatuan ion Fe2+ (ferro) pada


protoporfirin III yang dikatalisis oleh
ferokelatase/heme sintase agar menjadi
heme.

8
Sintesis Heme di Mitokondria

9
Pengaturan Sintesis Heme

• Enzim regulator adalah ALA-sintase.

• Heme bertindak sebagai regulator negatif


(umpan balik negatif) sintesis enzim ALA-
sintase.

• Jika heme meningkat, maka sintesis ALA-


sintase akan menurun.
10
Hemoglobin
• Satu mol. Hb dewasa (HbA) mempunyai;
- 4 gugus heme
- Setiap heme mengandung 1 ion Fe2+
- 4 subunit protein globin
- Setiap subunit mengikat 1 mol. O2
- 1 mol. Globin mengikat 1 mol. CO2

• Subunit rantai terdiri dari 2 a dan 2 b;


- a masing-masing = 141 asam amino
- b masing-masing = 146 asam amino
11
Hemoglobin

12
BILIRUBIN
Pendahuluan
• Seseorang dgn berat badan 70 kg akan
mengkatabolisis + 6 gram Hemoglobin
setiap harinya.
• Globin diuraikan menjadi asam amino.
• Besi-heme disimpan dalam depot besi.
• Porfirin diuraikan dalam sel-sel retikulo-
endotel yg terdapat dalam;
- hepar
- limpa
- sumsum tulang 14
15
16
Katabolisme Heme

• Heme diuraikan dalam mikrosom sel


retikuloendotel oleh sistem heme
oksigenase.
• Sistem ini terletak sangat dekat dengan
sistem transpor elektron.
• Oksigen ditambahkan pada jembatan a-
metenil antara pirol I dan II.
• Produk yg terbentuk adalah biliverdin IX-a.
• Biliverdin IX-a akan direduksi jadi bilirubin.
17
Sumber Bilirubin

Pembentukan bilirubin pada dewasa +


250-350 mg/hari.
Terutama berasal dari:
1. Hemoglobin;
Satu gram Hb menghasilkan + 35 mg
bilirubin.
2. Proses eritropoiesis yg tidak efektif.
3. Protein heme, seperti sitokrom P-450.

18
Metabolisme Bilirubin di Hepar

1. Bilirubin diambil oleh sel parenkim hepar.

2. Konjugasi bilirubin dalam retikulum


endoplasma halus.

3. Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam


empedu.

19
Siklus Urobilinogen Enterohepatik

• Sebagian kecil urobilinogen diabsorpsi


kembali oleh sirkulasi darah untuk dibawa
ke hepar.

• Dari hepar, urobilinogen disekresikan


kembali ke dalam lumen usus.

• Pada pembentukan pigmen berlebihan


atau penyakit hepar, urobilinogen akan
diekskresikan juga ke dalam urine.
20
Urobilinogen

• Sebagian besar urobilinogen tidak


berwarna, tetapi akan teroksidasi menjadi
urobilin yg berwarna.

• Warna feses berubah menjadi lebih gelap


bila terpajan oleh udara, karena oksidasi
sisa urobilinogen menjadi urobilin.

21
Hiperbilirubinemia

• Peninggian kadar bilirubin darah yang


melampaui 1 mg/dl.

• Jika kadar mencapai lebih dari 2 mg/dl,


maka bilirubin berdifusi ke dalam jaringan.

• Bilirubin dalam jaringan tsb akan berubah


warna menjadi kuning, disebut ikterus
(jaundice).
22
Perbedaan Bilirubin
Bilirubin I Bilirubin II

- indirect - direct
- terikat albumin - terikat glukuronat
- non-polar - polar
- dibawa ke hepar - disekresikan dari hepar
- Hiperbilirubinemia; - Hiperbilirubinemia;
> retensi > regurgitasi
> bisa masuk ke SSP > tidak bisa ke SSP
> tidak ada dlm urine > bisa masuk ke urine
> ikterus kurang > ikterus jelas
23
1. Peninggian Bilirubin I

Ikterus fisiologik neonatorum;


- Terjadi karena hemolisis yg lebih cepat,
tetapi sistem hepatik masih prematur.
- Defisiensi substrat UDP-asam glukuronat.
- UDP-glukuroniltransferase belum matur.
- Terjadi Kern ikterus bila kadar bilirubin
tak-langsung ini mencapai 20-25 mg/dl.
- Terapi = - fenobarbital
- fototerapi 24
Peninggian Bilirubin I

Hiperbilirubinemia toksik;
- Toksik akibat kloroform, arsfenamin,
karbontetraklorida, asetaminofen, virus,
sirosis, dan jamur amanita.

25
1. Peninggian Bilirubin II

Obstruksi percabangan saluran empedu;


- Penyumbatan duktus hepatikus & duktus
biliaris komunis.
- Regurgitasi bilirubin II ke vena hepatik &
saluran limfatik.
- bilirubin terlihat di dalam darah &
urine (ikterus kolurik).

26
Jenis Ikterus
Ikterus Derajat Bil. I Bil. II Urobil. Bilirubin
Ikterik Darah Darah Urine Urine

Hemolitik
negatif

Hepatik

Obstruksi
negatif negatif

27
Kepustakaan

• Marks, DB., Marks, AD., Smith CM. 1996. Basic medical


biochemistry: a clinical approach. Dalam: B.U. Pendit,
penerjemah. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah
Pendekatan Klinis. Eds. J. Suyono., V. Sadikin., L.I.
Mandera. Jakarta: EGC, 2000: 612 - 4.

• Murray, RK. 2003. Porfirin dan pigmen empedu. Dalam:


Andry Hartono, penerjemah. Harper’s Biochemistry. 25th
ed. Eds. R.K. Murray, D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W.
Rodwell. McGraw-Hill Companies, New York: 342 - 9.

• Schumm, DE. 1992. Essentials of biochemistry. Dalam:


Moch. Sadikin, penerjemah. Intisari Biokimia. Jakarta:
Bina Aksara, 1993: 147.
28

Anda mungkin juga menyukai