Anda di halaman 1dari 12

ASIDOSIS

METABOLIK

Ns. Nurhidayah Amir, S.Kep., M.Kes


 Asidosis adalah kondisi yang
terjadi ketika kadar asam di
dalam tubuh sangat tinggi.
Berdasarkan penyebabnya,
kondisi ini dibagi menjadi dua,
yaitu: Asidosis Metabolik dan
Asidosis Respiratorik.
Asidosis Metabolik disebabkan oleh
ketidakmampuan ginjal mengeliminasi
asam berlebih dari dalam tubuh.
Asidosis metabolik sedniri bisa dibagi
manjadi beberapa:

 Asidosis Diabetik
Kondisi ini biasanya terjadi pada
penderita diabetes dengan kadar
insulin atau keton yang tidak terkontrol.
 Asidosis Laktat
Kondisi ini terjadi ketika kandungan asam
laktat di dalam tubuh sangat tinggi. Asidosis
laktat biasanya dipicu oleh konsumsi alkohol
berlebih, penggunaan obat-obatan yang
mengandung asam salisilat untuk jangka waktu
panjang, atau kondisi-kondisi medis, seperti
hipoglikemia, gagal jantung, gagal ginjal,
kanker, kejang, sepsis. Selain itu, asidosis
laktat juga bisa terjadi ketika tubuh kekurangan
pasokan oksigen untuk waktu yang lama atau
ketika seseorang melakukan olahraga secara
berlebihan.
 Asidosis hiperkloremik
Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan
zat natrium bikarbonat. Hal ini biasa terjadi
ketika seseorang mengalami diare atau
muntah-muntah untuk jangka waktu yang
lama.
 Asidosis tubulus renalis
Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak
dapat membuang asam melalui urine
dan justru terkumpul di darah.
Gejala Asidosis
Gejala dan tingkat keparahan yang dialami penderita
asidosis akan berbeda-beda sesuai dengan kondisi
yang dialami, seperti:
 Napas pendek dan cepat.
 Sakit kepala/ Linglung.
 Mual dan muntah.
 Mudah merasa lelah atau mengantuk.
 Nafsu makan menurun.
 Denyut jantung meningkat.
 Sakit kuning.
 Bau nafas tercium seperti aroma buah (tanda-
tanda asidosis diabetik).
Diagnosis Asidosis
 Seorang pasien dapat dicurigai menderita
asidosis berdasarkan gejala, pemeriksaan
fisik pasien, serta peninjauan riwayat
kesehatan (termasuk riwayat kesehatan
keluarga pasien). Untuk memastikan
kecurigaan tersebut, beberapa tes lanjutan
akan dilakukan, di antaranya:
 Tes darah. Analisa gas darah arteri dapat
dilakukan untuk mengetahui kadar oksigen dan
karbon dioksida dalam darah. Jenis tes darah
lainnya adalah panel metabolik komprehensif
guna mengetahui seberapa baik fungsi ginjal,
serta untuk mengukur kadar asam (pH), kalsium,
protein, gula, dan elektrolit.
 Tes pemindaian, melalui foto Rontgen dada
dan tes fungsi paru.
 Tes urine. Tes ini dilakukan untuk mengetahui
apakah kelebihan asam dalam tubuh dibuang
melalui urine.
Pencegahan Asidosis
 Asidosis tidak dapat dicegah sepenuhnya.
Meski demikian, terdapat beberapa cara
yang dapat dilakukan agar kondisi
penderita tidak memburuk, seperti:
 Berhenti merokok agar kesehatan paru-
paru tidak terganggu.
 Menjaga berat badan agar terhindar dari
obesitas.
 Mengonsumsi air putih yang cukup untuk
menghindari dehidrasi.
 Menggunakan obat-obatan sedatif atau
obat lainnya sesuai saran dokter.
 Hindari mengonsumsi minuman
beralkohol, baik selama pengobatan
dilakukan atau setelahnya.
 Menjaga kadar gula darah dengan baik

Anda mungkin juga menyukai