Pernikahan remaja= pernikahan dini = kawin muda= child marriage=early marriage
adalah pernikahan yang terjadi pada anak di bawah
usia 18 tahun. Pembatasan dalam angka 18 ini sesuai dengan batas usia perlindungan anak yang ditetapkan dalam konvensi Hak-hak Anak International (Convention on the Rights of the Child) pada tahun 1989. (Justice for Iran, 2013: 13) Berdasarkan Survei Data Kependudukan Indonesia (SDKI) 2007, di beberapa daerah didapatkan bahwa sepertiga dari jumlah pernikahan terdata dilakukan oleh pasangan usia di bawah 16 tahun. Jumlah kasus pernikahan dini di Indonesia mencapai 50 juta penduduk dengan rata-rata usia perkawinan 19,1 tahun. Di Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Jambi, dan Jawa Barat, angka kejadian pernikahan dini berturut-turut 39,4%, 35,5%, 30,6%, dan 36%. Bahkan di sejumlah pedesaan, pernikahan seringkali dilakukan segera setelah anak perempuan mendapat haid pertama (PDF) Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Available from: https://www.researchgate.net/publication/312404515_Pernikahan_Usia_Dini_da n_Permasalahannya [accessed Dec 07 2018]. Faktor pemicu pernikahan dini
ekonomi Pergaulan Orang tua
Adat pendidikan Ekonomi
Dampak pernikahan muda terhadap kesehatan Resiko infeksi system reproduksi resiko kanker serviks Kehamilan resiko tinggi: preeclampsia, premature, pertumbuhan janin terhambat, anemia Kesulitan persalinan Depresi / schizoprenia Bayi berat lahir rendah Kualitas generasi rendah REKOMENDASI WHO PADA KESEHATAN REMAJA
TURUNKAN ANGKA PERNIKAHAN DI BAWAH USIA 18 TAHUN
TURUNKAN ANGKA KEHAMILAN DI BAWAH 20 TAHUN TINGKATKAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA REMAJA YG BERISIKO MENGALAMI KEHAMILAN YG TIDAK DIINGINKAN TURUNKAN ANGKA ABORSI PADA REMAJA TINGKATKAN PEMERIKSAAN ANTENATAL, PERSALINAN, DAN PEMERIKSAAN PASCASALIN PADA TENAGA KESEHATAN TERLATIH VAKSINASI HPV PADA WANITA DI BAWAH 15 TAHUN TINGKATKAN ABORSI YANG AMAN MEMASTIKAN SETIAP ORANG MENERIMA INFORMASI MENGENAI KONTRASEPSI DAN AKSES PELAYANANNYA
(WHO RECOMMENDATION ON ADOLESCENT HEALTH GUIDELINES APPROVED
BY THE WHO GUIDELINES REVIEW COMMITTEE UPDATED MAY 2017) TERIMA KASIH