Anda di halaman 1dari 8

Klasifikasi Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Oleh Kelompok 1 :
Mikha Evangelin Tarigan
Miwa B.N. Zebua
Devin Sinaga
• Pengertian Distribusi Tenaga Listrik
Sistem Distribusi merupakan bagian dari
sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna
untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya
listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke
konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik
adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik
ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan
sub sistem tenaga listrik yang langsung
berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya
pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringandistribusi.
• Klasifikasi Bentuk Saluran Distribusi Tenaga
Listrik
Sistem jaringan distribusi tenaga listrik
dapat diklasifikasikan dari berbagai segi, antara
lain adalah :
1. Berdasarkan ukuran tegangan
2. Berdasarkan ukuran arus
3. Berdasarkan sistem penyaluran
4. Berdasarkan konstuksi jaringan
5. Berdasarkan bentuk jaringan
• Sistem Distribusi Listrik
Sistem Distribusi di Eropa
Sistem distribusi Eropa memiliki banyak
kesamaan dengan sistem distribusi Indonesia
seperti berbagai hal-hal berikut.
• Tegangan Rendah(V): 125,220,380 dan 500.
• Tegangan Menengah(KV): 3,5,6,10,15,20,25
dan 30.
• Frekuensi yang dipakai 50Hz.
• Konstruksi dan bentuk sambungannya
• Sistem Distribusi Listrik di Amerika yaitu:
• Sistem tegangan rendah sekunder (V) 120, 120/240, 208/120*,
240/120*, 240,480/277*, 480*, 660.
• Sistem tegangan primer (V): 2400,4160 Y/2400, 4160*, 800, 6900,
8320, Y/4800, 1200, Y/6930, 12470, Y/7200*, 3200, Y/7620*, 1380,
Y/13200, 300, 24940 Y/14400*, 34500 Y/19920*, 33500.
• Frekuensi umumnya menggunakan 60 Hz, meskipun ada juga
beberapa perusahaan yang menggunakan frekuensi 50 Hz.
• Konstruksi dan bentuk sambungan : a) sistem distribusi tenaga
listriknya dimulai dengan sistem subtransmisi dengan tegangan
antara 13-66 KV yang menghubungkan sistem transmisi dengan
sistem distribusi. b) jaringan distribusi primer dengan fasa tunggal
biasanya dengan 2 kawat (fasa ke netral) dan fasa 3 dengan 4 kawat.
c) jaringan distribusi sekunder fasa tunggal dengan 3 kawat dan 2
kawat, sedangkan jaringan fasa 3 dengan 4 kawat. d) untuk dearah
pedesaan biasa, jaringan distribusi primer dan sekunder
menggunakan sistem radial.
• Penghantar. Penghantar yang umumnya dipakai adalah
tembaga,aluminium, dan ACSR.
• Sistem Distribusi di Indonesia
Sistem distribusi daya listrik Indonesia dimulai sisi sekunder.
Dari transformator daya pada Gardu Induk (GI) 159/20 KV, bila jarak
pusat beban dengan GI relatif dekat. Jika GI ke pusat beban cukup jauh,
maka diperlukan sarana hubung, yaitu Gardu Hubung (GH) di GH ini
terdapat transformator daya penurun tegangan 70/20 KV. Dari sinilah
jaringan distribusi primer pada tegangan nominal 20 KV antar fasa di
mulai:

• 1. Tegangan dan frekuensi yang di pakai.


Berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Tenaga dan Listrik
No.08/K/1970, ditetapkan standarisasi tegangan distribusi primer.
Tegangan distribusi sekunder menurut keputusan Dirjen Gatrik
No.09/k/1970.
a) Tegangan nominal untuk instalasi distribusi sekunder sistem 1 fasa:
229 V.
b) Tegangan nominal instalasi distribusi sekunder 3 fasa 2 kawat:
220/380 V.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai