DEFINISI
2
ETIOLOGI
3
PATOLOGI
Perubahan Kardiovaskular
Perubahan Hemodinamik
Perubahan Hematologi
4
GAMBARAN KLINIS
5
PENATALAKSANAAN
TERAPI MEDIKAMENTOSA
1. PEMBERIAN MgSO4
6
Cara Pemberian:
Maintenance dose:
6 gr MgSO4 40% dalam 500 cc Ringer Laktat selama 6 jam
7
PENATALAKSANAAN
2. ANTIHIPERTENSI
Antihipertensi diberikan jika TD diastolik >110 mmHg
3. DIURETIKUM
Diuretikum tidak diberikan kecuali jika ada:
Edema paru
Gagal jantung kongestif
Edema anasarka
8
PENATALAKSANAAN
PENANGANAN OBSTETRIK
1. Semua kehamilan dengan eklamsia harus diakhiri tanpa
memandang umur kehamilan dan keadaan janin.
2. Terminasi kehamilan. Sikap dasar: bila sudah stabilisasi
hemodinamika dan metabolisme ibu, yaitu 4-8 jam
setelah salah satu atau lebih keadaan dibawah ini:
Setelah pemberian obat anti kejang terakhir.
Setelah kejang terakhir.
Setelah pemberian obat-obat antihipertensi terakhir.
Penderita mulai sadar (responsif dan orientasi).
3. Bila anak hidup dapat dipertimbangkan bedah Cesar.
9
SINDROMA HELLP
DEFINISI
Sindroma HELLP ialah preeklasia-eklamsia diserai timbulnya
hemolisis, peningkatan enzim hepar, disfungsi hepar dan
trombositopenia.
H : Hemolysis
EL : Elevated Liver Enzyme
LP : Low Platelets Count
10
KLASIFIKASI
Klasifikasi sindroma HELLP menurut klasifikasi Mississippi
Berdasarkan kadar trombosit darah, maka sindroma HELLP diklasifikasi dengan nama “Klasifikasi
Mississippi”
Klas 1: Kadar Trombosit: ≤ 50.000/ml
LDH ≥600 IU/l
AST dan/atau ALT ≥40 IU/l
Klas 2: Kadar Trombosit: > 50.000 ≤ 100.000
LDH ≥600 IU/l
AST dan/atau ALT ≥ 40 IU/l
Klas 3: Kadar Trombosit: > 100.000 ≤150.000/ml
LDH ≥ 600 IU/l
AST dan/atau ALT ≥ 40 IU/l
DIAGNOSIS
Didahului tanda dan gejala yang tidak khas malaise, lemah, nyeri kepala,
mual, muntah (semuanya ini mirip tanda dan gejala infeksi virus)
Adanya tanda dan gejala preeklamsia
Tanda-tanda hemolisis intravaskular, khususnya kenaikan LDH, AST, dan
bilirubin indirek
Tanda kerusakan/disfungsi sel hepatosir hepar: kenaikan ALT, AST, LDH
Trombositopenia
Trombosit ≤ 150.000/ml
12
MEDIKAMENTOSA
15
ANAMNESA PRIBADI
Nama Ny.W
Umur 26 tahun
Suku Jawa
Alamat Medan tembung
Agama Islam
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Tamat SMA
Tanggal Masuk 09 oktober 2018
Jam Masuk 19.00 WIB
Paritas P2A0
16
ANAMNESA PENYAKIT
Ny. W, 28 tahun, P2A0, Jawa, Islam, SMA, Ibu Rumah Tangga. Istri dari Tn. A, 38
tahun, Jawa, Islam, SMA, Wiraswasta. Datang dengan keluhan:
17
ANAMNESA PENYAKIT
RPT : tidak dijumpai
RPO : pengobatan dari RS luar:
Inj. MgSO4 20% (4gr) bolus IV loading dose
IVFD RL + MgSO4 40% (12gr) 14 gtt/i maintenance dose
Riwayat pekerjaan, sosio ekonomi dan psikososial yaitu ibu
rumah tangga, ekonomi menengah ke bawah dan tidak ada
riwayat gangguan psikososial.
18
RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 14 tahun
Lama : 5-7 hari
Siklus : 28 hari
Volume : 30 cc
Nyeri : Nyeri pingang
HPHT : 05/01/2017
TTP : 7/10/2018
ANC : 3x (Bidan)
RIWAYAT MENIKAH
Pasien menikah 1 kali
RIWAYAT PERSALINAN
Perempuan, Aterm, 2400 gram, bidan ,4 Tahun, sehat
Laki – laki , Aterm, 3000 gram, bidan ,0 hari, sehat 19
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign
Sensorium : Apatis Anemis :-
TD : 160/100 mmHg Ikterik :-
Nadi : 88 x/i Sianosis :-
Pernafasan : 20 x/i Dyspnoe :-
Suhu : 36,7oC Oedema :-
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan : 150 cm
20
STATUS GENERALISATA
Kepala : Dalam batas norma
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-),
Refleks pupil (+/+), Isokor, ka=ki
Leher : Pembesaran KGB (-/-), TVJ R-2 cmH2O
Thorax
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : SF kanan = kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi
Jantung: S1 (N), S2 (N), S3 (-), S4 (-) reguler, murmur (-)
Paru : SP: Vesikuler, ST (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, Clubbing finger (-),
Oedem Pretibial (-/-), Refleks KPR (+/+)
21
STATUS OBSTETRI
Abdomen : Soepel, peristaltik (+) normal
TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi (+)
PEMERIKSAAN DALAM
22
LABORATORIUM – (9/10/18 - 20.00 WIB)
Test Result Unit References
Hemoglobin 11.0 g/dl 12-16
Eritrosit 4.46 106/µL 4.0-5.40
Leukosit 22.63 103/µL 4.0-11.0
Hematokrit 33.4 % 36.0-48.0
Platelet 51 103/µL 150-400
Ureum 39 mg/dl 10.0-50.0
SGOT 632.00 U/L 0.00-40.00
SGPT 194.00 U/L 0.00-40.00
Creatinin 1.48 mg/dl 0.6-1.2
Uric Acid 12.50 mg/dl 3.5-7.0
Glukosa ad random 157.0 mg/dl <140
Natrium 141.00 mmol/L 136-155
Kalium 4.20 mmol/L 3.50-5.50
Klorida 116.00 mmol/L 95.00- 103.00 23
URIN RUTIN – (9/10/18)
24
DIAGNOSA KERJA
25
RENCANA TATALAKSANA
Terapi Medikamentosa
O2 2-4 L/menit (nasal kanul)
IVFD RL + MgSO4 12 gr, 40% 14 gtt/menit (maintenance
dose) lanjutkan
Inj. Ceftriaxone 2 gr/24 jam (Skin Test) profilaksis
Inj. Dexamethasone Rescue 10 – 10 – 5 – 5 / 12 jam
RENCANA TINDAKAN
Konsul dept. anastesi
26
FOLLOW-UP
PASIEN
27
FOLLOW UP – 9 Oktober 2018
S :-
O : Sens : Somnolen Abdomen : Soepel, peristaltik (+) Normal
TD : 150/100 mmHg TFU : 2 jari di bawah umbilikus, kontraksi kuat
Nadi : 130 x/ menit P/V : Tampak jahitan post partum
Pernafasan : 22 x/menit BAK : (+) via kateter OUP: 50cc/jam
Suhu : 36,8oC BAB : (-), Flatus (+)
28
FOLLOW UP – 10 OKTOBER 2018
S :
O : Sens : CM Abdomen : Soepel, peristaltik (+) Normal
TD : 130/100 mmHg TFU : 2 jari di bawah umbilikus, Kontraksi kuat
Nadi : 100 x/ menit P/V : (-) , Lochia (+) rubra
Pernafasan : 20 x/menit BAK : (+) via kateter, UOP : 50 cc/jam
Suhu : 37oC BAB : (-) Normal, flatus (+)
R/ Awasi tanda vital, Kontraksi uterus, perdarahan pervaginam, dan awasi tanda-tanda
eklampsia post partum.
Rencana Pindah Ruangan sesuai dept. Anestesi
29
FOLLOW UP – 11 OKTOBER 2018
S :
O : Sens : CM Abdomen : Soepel, peristaltik (+) Normal
TD : 130/100 mmHg TFU : 2 jari di bawah umbilikus, kontraksi kuat
Nadi : 82 x/ menit P/V : (-), Lochia (+) rubra
Pernafasan : 20 x/menit BAK : (+) via kateter, UOP 63 cc/jam kuning jernih
Suhu : 36.5oC BAB : (+) Normal, flatus (+)
R/ Awasi tanda vital, Kontraksi uterus, perdarahan pervaginam, dan awasi tanda-tanda
eklampsia post partum.
Acc Pindah Ruangan
30
FOLLOW UP – 12 OKTOBER 2018
S : Nyeri kepala berkurang
O : Sens : CM Abdomen : Soepel, peristaltik (+) Normal
TD : 150/100 mmHg TFU : 2 jari di bawah umbilikus, kontraksi kuat
Nadi : 80 x/ menit P/V : (-), Lochia (+) rubra
Pernafasan : 20 x/menit BAK : (+)
Suhu : 37.0 oC BAB : (-), flatus (+)
P : Cefadroxil 2x500 mg
Asam mefenamat 3x500 mg
B.comp 2x1
Nifedipin 3x 10 mg
31
FOLLOW UP – 13 OKTOBER 2018
S :-
O : Sens : CM Abdomen : Soepel, peristaltik (+) Normal
TD : 150/90 mmHg TFU : 2 jari di bawah umbilikus, kontraksi kuat
Nadi : 88 x/ menit P/V : (-), Lochia (+) rubra
Pernafasan : 18 x/menit BAK : (+)
Suhu : 36.1oC BAB : (+) Normal, flatus (+)
P : Cefadroxil 2 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
B.comp 2 x 1
Nifedipin 3x 10 mg
R/ PBJ,
32
DISKUSI
KASUS
33
DISKUSI KASUS - DEFINISI
TEORI
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan
timbulnya kejang atau koma, sebelumnya menunjukkan gejala-gejala preeklampsia. (kejang, timbul
bukan karena kelainan neurologik)
Sindroma HELLP ialah preeklasia-eklamsia diserai timbulnya hemolisis, peningkatan enzim hepar,
disfungsi hepar dan trombositopenia.
Tanda-tanda hemolisis intravaskular, khususnya kenaikan LDH, AST, dan bilirubin indirek
Tanda kerusakan/disfungsi sel hepatosir hepar: kenaikan ALT, AST, LDH
TrombositopeniaTrombosit ≤ 150.000/ml
KASUS
Ny. W, 28 tahun, P2A0 Datang dengan keluhan, Kejang Hal ini dialami pasien sejak 9 jam yang lalu
sebelum ke rumah sakit Pirngadi, dengan frekuensi 6x dengan durasi 2 menit di klinik bidan disertai
penurunan kesadaran
Pada pasien ini ditemukan peningkatan pada bilirubin indirek yaitu 0,95 g/dl. Ditemukan juga
peningkatan pada fungsi hepar yaitu SGOT 632 U/L, SGPT 194 U/L, Alkaline Phospatase 244 U/L.
Ditemukan juga penurunan jumlah trombosit yaitu 51.000 34
DISKUSI KASUS - PENATALAKSANAAN
TEORI KASUS
Penatalaksanaan Pasien dirawat pada tanggal 09
-Pemberian MgSO4 September 2018 hingga 13
Loading dose: initial dose September 2018.
4 gram MgSO4 : intravena, (40% dalam 10 cc) selama 15 menit
Maintenance dose: Terapi Medikamentosa
Diberikan infus 6 gram dalam larutan ringer/6 jam; atau -O2 4 L/menit (nasal kanul)
diberikan 4 atau 5 gram i.m. -IVFD RL + MgSO412 gr, 40%
-Antihipertensi 14gtt/menit (maintenance dose)
Antihipertensi diberikan jika tekanan darah diastolik > 110 -Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam (Skin
mmHg. Dapat diberikan nifedipin sublingual 10 mg. Test) Profilaksis
-Inj. Dexamethasone 10-10-5-5/12
HELLP Syndrome jam
-Jika didapatkan kadar trombosit <100.000/ml atau trombosit -Nifedipine 3x10 mg (maintenance
10.000-150.000/ml dengan disertai tanda-tanda, eklamsia,
hipertensi berat, nyeri epigastrium, maka diberikan Tindakan
deksametason 10 mg i.v. tiap 12 jam -Konsul departemen anastesi
- Diuretik tidak diberikan secara rutin, kecuali bila ada edema
paru-paru, payang jantung kongestif atau anasarka. 35
CLINICAL
SUMMARY
36
CLINICAL SUMMARY
Ny. W, 28 tahun, P2A0, Jawa, Islam, SMA, Ibu Rumah Tangga. Datang
dengan keluhan Kejang Hal ini dialami pasien sejak 9 jam yang lalu
sebelum ke rumah sakit pirngadi, dengan frekuensi 6x dengan durasi
2 menit di klinik bidan disertai penurunan kesadaran . Riwayat
Persalinan diluar dengan ditolong oleh bidan Pasien dirujuk dari
Klinik Bidan dengan diagnosa Kejang + Post Partum + penurunan
kesadaran . Riwayat tekanan darah tinggi selama kehamilan (+).
Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan (-). Riwayat sakit
kepala tidak jelas. Riwayat pandangan kabur tidak jelas. Riwayat
mual dan muntah (-). Riwayat nyeri ulu hati tidak jelas. Riwayat
kejang sebelum hamil (-).BAK dan BAB dalam batas normal.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, pasien ini didiagnosa dengan Eklampsia + HELLP
syndrome + Post Partum. Pasien direncanakan Konsul departemen
anastesi (Perawatan Intensive Care Unit) Selama perawatan pasien
mendapatkan terapi dan tindakan sesuai standart. Pada tanggal 13
September 2018 pasien sudah dapat PBJ dan kontrol PIH tanggal 16
September 2018.
37
PERMASALAHAN
38
TERIMA KASIH
39