Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Mutu Ekstrak
Purgiyanti,S.Si,M.Farm,Apt
Rizki Febriyanti, M.Farm.,
Apt
EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan
kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari
bahan yang tidak larut dalam pelarut cair.
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh
dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia
nabati atau simplisia hewani menggunakan
pelarut yang sesuai kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian
rupa hingga memenuhi baku yang telah
ditetapkan.
Senyawa aktif yang terdapat dalam
berbagai simplisia dapat dimasukkan
dalam golongan minyak atsiri, saponin,
flavonoid, alkaloid dan lain-lain.
Struktur kimia yang berbeda akan
mempengaruhi kelarutan dan stabilitas
senyawa-senyawa yang terkandung
terhadap pemanasan, udara, cahaya,
logam berat dan derajat keasaman.
METODE EKSTRAKSI DENGAN
PELARUT
Cara dingin
Maserasi
SERBUK SIMPLISIA
Sebelum dilakukan pembuatan serbuk, simplisia
diidentifikasi berdasarkan makroskopik dan
mikroskopik :
Pemeriksaan Makroskopik
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menemukan ciri khas
simplisia dengan melihat bentuk permukaan luar dan
organoleptik seperti bau, rasa, warna, tekstur dan
ukuran simplisia. Ukuran simplisia hanya ditetapkan
pada simplisia utuh seperti buah dan tidak digunakan
untuk simplisia bentuk serbuk atau sari simplisia.
Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan ini bertujuan untuk
menemukan fragmen pengenal spesifik
dari simplisia yang diuji. Dari
pemeriksaan mikroskopik ini dicari
fragmen jaringan anatomi yang khas
dari serbuk simplisia (epidermis,
parenkim, stomata, dan lain-lain).
Simplisia dibuat serbuk dengan peralatan
tertentu sampai derajat kehalusan yang
diinginkan, dimana hal ini dapat
berpengaruh terhadap mutu ekstrak
berdasarkan :
Makin halus serbuk simplisia, proses
ekstraksi makin efektif dan efisien,
namun akan semakin susah di filtrasi
sehingga memerlukan teknologi filtrasi.
Selama penggunaan peralatan
penyerbukan dimana ada gerakan dan
interaksi dengan benda keras (logam)
akan timbul panas (kalori) yang dapat
berpengaruh pada senyawa
kandungannya, tetapi hal ini dapat
diatasi dengan penambahan hidrogen
cair.
CAIRAN PENYARI
Dalam memilih pelarut yang akan dipakai
harus diperhatikan sifat kandungan kimia
(metabolit sekunder) yang akan diekstraksi.
1. Pemeriksaan makroskopik
2. Pemeriksaan mikroskopik
3. Penetapan kadar abu
4. Penetapan kadar abu yang larut dalam air
5. Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam
6. Penetapan kadar sari yang larut dalam air
7. Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol
8. Penetapan susut pengeringan
9. Penetapan kadar air
10. Pemeriksaan unsur Anorganik dalam abu
11. Penetapan bahan organik asing
KONTROL KUALITAS BAHAN ALAM