Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIK PROFESI NERS

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI R- BEDAH RS UNTAN

DISUSUN OLEH :

MARIANTO NGADIONO
POPON RAUDAH
ERUS EVA NURZUMI
Latar Belakang

 Perawat dituntut untuk memiliki kemampuan


manajerial yang tangguh untuk mendukung
tercapainya asuhan keperawatan yang bermutu,
berdaya guna dan berhasil guna kepada pasien.
 Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat
dapat dicapai melalui banyak cara, Salah satu
melalui pembelajaran di lahan praktik.
Tujuan

Mahasiswa diharapkan mampu


menerapkan konsep-konsep yang
berhubungan dengan manajemen dan
kepemimpinan dalam pelayanan
keperawatan sesuai dengan tuntutan saat
ini, dan berupaya memprakarsai
perubahan yang efektif dalam system
asuhan keperawatan.
TINJAUAN TEORI

Manajemen Keperawatan
proses pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui upaya staff keperawatan untuk
memberikan Asuhan Keperawatan,
pengobatan dan rasa aman kepada pasien,
keluarga, kelompok dan masyarakat (Gillies,
2002).
Tiga prinsip pokok Penerapan Manajemen
yaitu:
1. Efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya
2. Efektif dalam memilih alternatif kegiatan
untuk mencapai tujuan organisasi
3. Rasional dalam pengambilan keputusan
manajerial.
Fungsi Manajemen

1. Planning (Perencanaan)
fungsi perencanaan merupakan landasan
dasar dari fungsi manajemen secara
keseluruhan
2. Organizing (Pengorganisasian)
langkah untuk menetapkan, menggolongkan
dan mengatur, penetapan tugas-tugas dan
wewenang seseorang, pendelegasian
wewenang dalam rangka mencapai tujuan.
Lanjutan..............Fungsi Manajemen

3. Staffing (Kepegawaian)
Metodologi pengaturan staff, prinsip
rekrutmen, seleksi, orientasi pegawai baru,
penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien.
4. Directing (Pengarahan)
adalah hubungan antara aspek-aspek
individual yang ditimbulkan oleh adanya
pengaturan terhadap bawahan untuk dapat
dipahami dan pembagian pekerjaan yang
efektif untuk mencapai tujuan
Lanjutan.......................... Fungsi Manajemen

5. Controlling (Pengawasan)
Merupakan fungsi yang terakhir dari proses
manajemen, yang memiliki kaitan yang erat
dengan fungsi yang lainnya.
Melihat bahwa segala sesuatu dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang disepakati,
instruksi yang telah diberikan, serta prinsip-
prinsip yang telah diberlakukan
Model Asuhan Keperawatan
1. Metode fungsional
menekankan efisiensi, pembagian tugas
yang jelas, dan pengawasan yang baik.
Metode ini sangat baik untuk rumah sakit
yang kekurangan tenaga.
2. Metode Tim
Pemberian pelayanan keperawatan yang
menyeluruh berpusat pada klien.
Lanjutan........... Model Asuhan Keperawatan

3. Metode primer
Metode penugasan dimana satu orang
perawat bertanggung jawab penuh selama
24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien
4. Metode kasus
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani
seluruh kebutuhan pasien saat dinas.
5. Modifikasi : MAKP Tim-Primer
PENGKAJIAN SITUASIONAL

Gambaran Umum Rumah Sakit

Sebagai pemenuhan lahan praktik dibidang kesehatan


bagi civitas akademika fakultas kedokteran untuk
meningkatkan mutu lulusan, maka pada tahun 2009
Rumah Sakit Universitas Tanjungpura mulai dibangun
dan diresmikan pada tanggal 20 Mei 2013 oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Karena terus
berkembang maka Rumah Sakit menjalin kerja sama
dengan BPJS dan membuka layanan spesialistik dan
pelayanan rawat inap.
Gambaran Umum Ruangan Bedah

1. Tenaga Kerja dan Pasien (M1-Man)


 13 orang terdiri dari 1 orang Karu dengan
jenjang pendidikan S1 Ners, 1 orang perawat
PPJA dengan jenjang pendidikan S1 Ners, 4
orang PA dengan jenjang pendidikan S1 Ners, 2
orang PA dengan jenjang pendidikan DIV , dan
5 orang PA dengan jenjang pendidikan DIII.
 Untuk perhitungan jumlah tenaga ditambah
faktor koreksi (antisipasi tenaga yang cuti, sakit,
pendidikan, dsb = 25%) adalah 10 orang
2. Bangunan, Sarana dan Prasarana
(M2-Material)

Keadaan bangunan, sarana dan


prasarana di ruang bedah RS
Universitas Tanjungpura mengalami
penataan, hal ini dikarenakan
persiapan RS untuk melakukan
penilaian akreditasi.
3. Metode Pemberian Asuhan
Keperawatan (M3-Method)
a. Metode Asuhan
Metode asuhan keperawatan yang
dipergunakan ruang bedah RS Universitas
Tanjungpura Pontianak adalah metode tim
yang dikoordinir oleh seorang PPJA.
b. Standar Asuhan Keperawatan
memiliki format pengkajian awal secara
head to toe yang sudah berjalan secara
efektif dalam bentuk format check-list
4. Pembiayaan (M4-Money)
Dalam urusan biaya pasien semua
diatur dalam system pembayaran dari
Rumah Sakit Universitas Tanjungpura
Pontianak. Bagi pasien peserta BPJS,
gratis jika sesuai dengan golongan
jika tidak sesuai atau penambahan
kelas maka akan dikenakan biaya
sesuai dengan tarif kenaikan kelas
yang dituju
5. Pemasaran (M5-Marketing)
10 Penyakit terbanyak
NO PENYAKIT JUMLAH
1 SHOFT TISSUE TUMOR 155
2 TUMOR MAMAE 63
3 PTEREGIUM 51
4 HERNIA 30
5 HEMOROID 29
6 APPENDIKSITIS 25
7 ULKUS DIABETIK 22
8 ABDOMINAL PAIN 19
9 TUMOR 16
10 COLIC ABDOMEN 14

Terdapat beberapa bentuk pemasaran melalui transfer


informasi tentang ilmu pengetahuan, yang meliputi promosi
tentang pengetahuan penyakit yang terlampir berupa leaflet,
banner dan pamflet
Fungsi Manajemen di Ruangan

1. Perencanaan
visi., Misi, dan Motto diruang bedah sudah
ada tetapi masih dalam bentuk soft file,
belum terpampang diruangan.
2. Pengorganisasian
struktur organisasi diruang bedah sudah ada
dalam bentuk soft file, tetapi belum dicetak,
belum terpasan diruangan.
3. Pengarahan

a. Operan
 Isi timbang terima pasien belum terfokus
pada masalah keperawatan, namun
berfokus pada diagnosa medis dan terapi
yang diberikan.
 Pada saat timbang terima pasien antar

shift tidak ada stempel konfirmasi pada


rekam medis pasien
Lanjutan.....Pengarahan

b. Pendelegasian
Tidak ada stempel verifikasi bukti
pendelegasian (stempel basah).
ANALISA SWOT
1. Strenght
 RS UTAN merupakan salah satu RS rujukan untuk Pasien
peserta BPJS dan pasien umum
 RS letaknya strtegis terletak ditengah kota dan mudah
dijangkau.
 SDM Perawat diruang bedah semuanya merupakan tenaga
profesional perawat, sudah tidak ada lagi tenaga perawat
dengan jenjang pendidikan SPK.
 Jumlah tempat tidur pasien yang tersedia sebanyak 14
tempat tidur dan BOR 60%
 Perawat ruangan sudah memiliki STR
 Perawat ruangan sudah mengikuti pelatihan
 Di ruang bedah sistem kerja perawat menggunakan metode
tim
 Sudah terlaksana pre dan post confrence diruangan.
LANJUTAN.....ANALISA SWOT
2. Weakness
 RS Universitas Tanjungpura belum terakreditasi
 Visi dan Misi serta motto ruang rawat inap bedah belum
terpampang diruangan
 Struktur organisasi ruang bedah belum terpampang di
ruangan
 isi operan belum terfokus pada masalah keperawatan, namun
berfokus pada masalah medis dan terapi yang diberikan.
 Pada saat timbang terima pasien antar shift tidak ada stempel
konfirmasi pada rekam medis pasien
 Pada saat melakukan komunikasi SBAR via telepon dengan
dokter, tidak ada stempel konfirmasi pada rekam medis
pasien.
 Belum dilakukan survey kepuasan pasien terhadap pelayanan
perawat diruangan sebagai bahan evaluasi terhadap
pelayanan kepeawatan di ruang bedah
LANJUTAN.....ANALISA SWOT
3. Oppurtunity
 RS Universitas Tanjungpura merupakan salah
satu RS pendidikan di Kalimantan Barat
 Adanya kesempatan bagi perawat ruangan
untuk melanjutkan pendidikan formal
kejenjang yang lebih tinggi
LANJUTAN.....ANALISA SWOT
4. Threatened

 RS yang belum terkreditasi tidak bisa melakukan


kerja sama dengan BPJS sesuai dengan
Permenkes No. 99 Tahun 2015
 Rumah sakit swasta berkembang, semakin
banyak pilihan masyarakat untuk berobat.
 Semakin banyak rumah sakit yang menerima
pasien BPJS, berpengaruh pada jumlah pasien
yang berobat dirumah sakit.
 Semakin tingginya tuntutan masyarakat atas
pelayanan yang lebih profesional.
 Kurangnya sarana dan prasarana untuk
mendukung kegiatan pelayanan.
IDENTIFIKASI MASALAH
Fokus
Pengkajian Data yang ditemukan Masalah

Perencanaan: Visi, misi, dam Motto ruangan masih dalam Belum tersedianya visi, misi, dan motto
bentuk soft file, belum di print out. ruangan bedah yang dapat dilihat staf RS

Pengorganisasian Menurut kepala ruangan struktur organisasi Belum adanya print out struktur
diruang bedah sudah ada dalam bentuk soft file, organisasi.
tetapi belum dicetak.
Pengarahan a. isi operan belum terfokus pada masalah a. Timbang terima belum berfokus kepada
keperawatan, namun berfokus pada diagnosa masalah keperawatan.
medis dan terapi yang diberikan. b. Pada saat timbang terima pasien antar shift
b. tidak ada stempel verifikasi bukti timbang tidak ada stempel konfirmasi pada rekam
terima pasien di rekam medis saat operan. medis pasien
c. tidak ada stempel verifikasi bukti c. Pada saat melakukan komunikasi SBAR
pendelegasian ( stempel basah). via telepon dengan dokter, tidak ada
stempel konfirmasi pada rekam medis
pasien
TERIMA.........
KASIH.........

Anda mungkin juga menyukai