Anda di halaman 1dari 26

Present by:

PANDU NANDI PUTRANTO - 165020101111016


INTAN PUTRI RIZQI - 165020100111035
OUTLINE

1. KONTEKS SAAT INI DAN JENIS


TEKNOLOGI BARU
BAB 1
DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN
Jumlah pengguna teknologi setiap tahun semakin cepat pertumbuhannya. Game Angry Birds menjadi teknologi tercepat dalam mencapai 50 juta pengguna.
Hal ini juga berlaku untuk jenis teknologi yang baru muncul dimana Game ini hanya memerlukan 35 hari untuk mendapatkannya. Di urutan kedua
semakin baru jenis teknologi tersebut semakin cepat pertumbuhan terdapat jejaring sosial facebook dengan 3,5 tahun untuk mendapatkan 50 juta
tingkat penggunanya. pengguna. Disusul di urutan ketiga yaitu Internet dengan 4 tahun, Televisi 13
tahun, Radio 38 tahun, dan Telepon dengan 75 tahun untuk mendapatkan 50 juta
PENYERAPAN TEKNOLOGI pengguna
POLARISASI PEKERJAAN DALAM DISTRIBUSI KERJA DI
AMERIKA SERIKAT SETELAH TAHUN 1980
Gambar ini menunjukkan tren presentase pekerja
medium skilled white collar (Pendeta, Sales) meningkat.
Tren ini juga diikuti oleh pekerja skilled white collar
(Manajer, Teknisi, Tenaga Profesional). Sebaliknya, hal ini
tidak terjadi dengan pekerja medium skilled white collar
(Operator, Buruh Pabrik) yang trennya menurun.
Penurunan tren ini diikuti juga oleh pekerja skilled blue
collar (Supervisor, Pengrajin). Teknologi juga
menyebabkan tren pekerja unskilled farm laborer
semakin lama semakin menghilang. Karena pekerjaan ini
sudah sepenuhnya tergantikan dengan adanya teknologi.
Pekerja unskilled service worker trennya meningkat
karena pekerja ini dapat berkolaborasi dengan teknologi
yang berkembang.
BURUH DENGAN RISIKO
PALING TINGGI TERHADAP
AUTOMATISASI DI ASEAN (5
NEGARA)

Vietnam menjadi negara yang memiliki


risiko paling tinggi terhadap
automatisasi sebesar 70%. Urutan
kedua ditempati Kamboja sebesar 57%.
Disusul Indonesia sebesar 56%, Filipina
49%, dan Thailand sebesar 44%.
BURUH DENGAN RISIKO
PALING TINGGI TERHADAP
AUTOMATISASI
BERDASARKAN SEKTOR
KUNCI DI ASEAN (5 NEGARA)

Di setiap negara tersebut, terdapat risiko tinggi terhadap


automatisasi di setiap sektor kuncinya. Sebesar 88%
perusahaan sektor Garment di Kamboja rentan terhadap
automatisasi. Di Indonesia, sektor Retail menjadi sektor
yang paling beresiko terhadap automatisasi sebesar 85%.
Filipina dengan sektor BPO/ call center sebesar 89%,
Thailand dengan sektor Motor Vehicles sebesar 73%, dan
Vietnam sebesar 86% untuk sektor Garments yang rentan
terhadap automatisasi.
CALON TENAGA KERJA di ASEAN OPTIMIS
TENTANG PELUANG PEKERJAAN DI MASA DEPAN

2700 siswa di 10 negara ASEAN mengatakan bahwa tahun 2025 akan membawa peluang pekerjaan yang lebih baik untuk

Pekerjaan yang baik untuk Mempertahankan skills


wanita muda (63%) yang relevan (54%)

Memulai sebuah Pekerjaan yang produktif dengan


Pekerjaan yang lebih menarik
bisnis (58%) upah yang baik (56%)
dan bermanfaat (58%)
Study ini juga menunjukkan serapan mengenai STEM (Science, Technology, Engineering and
Mathematics) dan ICT (Information and Communication Technology). Di ASEAN, siswa laki-laki lebih
banyak menguasai STEM+ICT dibandingkan siswa perempuan (49% dibanding 27%). Hal ini juga berlaku
di Indonesia, dimana siswa laki-laki lebih banyak menguasai dibandingkan siswa perempuan (50%
dibanding 24%)

PENYERAPAN STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics ) & ICT


(Information and Communication Technology)
Dari study yang telah di lakukan, masyarakat muda di ASEAN (hampir 30%)
tertarik di dunia bisnis, perdagangan, dan sektor keuangan.

TOP CAREER CHOICE - TOP CAREER CHOICE -


MALE FEMALE

ICT (14%) Finance or Insurance


(11%)

Finance or Insurance ICT (10%)


(9%)

Arts and
Manufacturing (8%) Entertainment (8%)
PERUSAHAAN DI 10 NEGARA ASEAN DAN INDONESIA YANG
BISNIS DI ASEAN DAN TELAH MELAKUKAN INOVASI TEKNOLOGI
INDONESIA TIDAK
MAJU BERDASARKAN
INOVASI TEKNOLOGI

Hal ini berdasarkan study dari 4.000


perusahaan di 10 negara ASEAN dan 732
perusahaan di Indonesia. Indikator inovasi
yang digunakan antara lain Proteksi Data,
Proteksi IP, Invests in R&D, dan Peningkatan
teknologi. Baik di ASEAN maupun Indonesia,
kurang dari 50% perusahaan yang telah
melakukan inovasi teknologi
HAMBATAN PERUSAHAAN
DI ASEAN DAN INDONESIA
UNTUK MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI

Studi ini menemukan hambatan suatu perusahaan


untuk meningkatkan teknologinya. Perusahaan
melaporkan bahwa keterjangkauan dan keterampilan
merupakan hambatan terbesar untuk peningkatan
teknologi. Keterjangkauan ini meliputi biaya modal
dan lisensi yang tinggi serta kurangnya pekerja yang
terampil. Hambatan di ASEAN sedikit di bawah rata-
rata hambatan di Indonesia.
PREDIKSI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN PADA TAHUN
2025

Looking To 2025: Business Sentiment Is


Strong

Perkembangan teknologi menjadikan sektor bisnis menjadi lebih baik. Perusahaan memprediksi pada tahun 2025, akan terjadi
beberapa keuntungan antara lain kenaikan permintaan domestik, kenaikan ekspor dengan negara di ASEAN, kemajuan
teknologi, menurunnya biaya perdagangan dan transportasi.
PENEMUAN PADA SEKTOR-SEKTOR UTAMA
(Technology Overview)

Otomasi dan Robotik

Internet of Thinngs
(Iot)

3D Printing
Otomotif dan Auto Parts

Teknologi Utama :
Dampak Terhadap
Perusahaan dan Manusia

- Robot menjadi semakin mudah beradaptasi


dan bekerja sama dengan manusia
Robotik dan Otomasi - Menggantikan tenaga kerja dengan keahlian
rendah
Lonjakan pada upah minimum
dinyatakan menjadi salah satu
penyebab utama
Listrik dan Elektronik

Teknologi Utama :
Dampak Terhadap
Perusahaan dan Manusia

- Perakitan dan pengemasan telah dilakukan


secara otomatis.
- Naiknya permintaan tenaga kerja dengan
Otomasi Robotik, IoT dan 3D keahilan teknis, teknik dan sains yang kuat.
printings
Tekstil, Pakaian dan Footwear (TCF)

Teknologi Utama :
Dampak Terhadap
Perusahaan dan Manusia

- TCF menjadi sektor paling tinggi yang


mengganti tenaga kerjanya.
Otomasi robotik dan “Sewbots” - Ahli-ahli mesin adan teknisi akan lebih
dibutuhkan, terutama yang memiliki latar
Yang menjadi ancaman bagi perusahaan belakang Science, Technology, Engineering
and Mathematics (STEM)
dan pekerja di sektor TCF ASEAN
Business Processing Outsourcing (BPO)

Teknologi Utama :
Dampak Terhadap
Perusahaan dan Manusia

- Pelaku usaha BPO perlu berpinda pada


Knowledge Process Outr Sourcing (KPO)
- Pekerja yang berpendidikan tinggi dengan
Cloud Computing dan proses keahlian dibidang Obat, Bisnis, Hukum,
otomasi robotik Keuangan, Akuntansi dana dta analis akan
dibutuhkan
Retail

Teknologi Utama :
Dampak Terhadap
Perusahaan dan Manusia

- Teknologi terbaru da[at mengoptimalkan


pengelolaan inventoris , pelacakan produk
dan kecerdasan berbelanja
Internet of Things (Cloud dan Big - Keahlian yang dibutuhkan : manajemen
Data) data, digital marketing dan sosial media.
PENEMUAN PENTING DI INDONESIA

Textiles, Cloting And Footwear Otomotif dan Auto Parts

Peng ekspor TCF terbesar ke-2 Indonesia adalah ekportir


pada tahun 2015 dan mewakili kendaraan dan cadangan mobil
25% dari total ekspor produk terbesar kedua di ASEAN dengan
manufaktur. total nilai ekpor $5 juta.
Total pekerjaan pada sektor TCF, Autoparts dan otomotif dan persentase
total pekerjaan pada manufaktur di Indonesia tahun 2016

Sebanyak 4.500 orang


bekerja pada sektor Tekstil,
Pakaian dan footwear dan
sekitar 300 orang bekerja
pada sektor onderdil mobil
dan otomotif. Persentase
pekerja pada TCF adalah
sebesar 25% pada industri
manufaktur sedangkan,
hanya terdapat sekitar 3%
di sektor onderdil dan
otomotif pada industri
manufaktur.
Persebaran pekerjaan yang rentan terhadap
Otomatisasi di Indonesia

Sebesar 65% pekerjaan yang memiliki


bahaya paling tinggi terhadap
otomatisasi di Indonesia maupun di
ASEAN-5. Di Indonesia masih terdapat
sebesar 35% persen pekerjaan yang
memiliki bahaya sedang terhadap
automatisasi dan ASEAN-5 hanya dua
persen dibawahnya, yakni 32%.
Sedangkan untuk pekerjaan yang
hanya memiliki resiko paling rendah,
terdapat 9% pekerjaan di Indonesia
dan 12% pekerjaan di ASEAN-5.
Probabilitas pekerjaan yang automatable berdasarkan jenis kelamin, usia
dan tingkat pendidikan di ASEAN-5 dan Indonesia.
pekerja wanita di ASEAN-5 memililiki
resiko lebih tinggi terkena automatisasi
dibandingkan laki laki dari pada di
Indonesia dengan dengan tingkat
perbandingan sekitar 1.7 di ASEAN-5
dan 1.2 di Indonesia. Namun resiko
automatisasi tidak terlihat signifikan
pada generasi muda dan tua dan juga
pada tingkat pendidikan primer di
banding skunder di Indonesia maupun
di ASEAN-5. Sedangkan pada tingkat
pendidikan Skunder terhadap
pendidikan setelah skunder cukup
terlihat di ASEAN-5 yang berdiri pada
angka 1.8 dan Indonesia lebih sedikit
rendah resikonya yakni 1.5.
Penyerapan Teknologi pada Sektor Otomotif
di Indonesia
• Otomatisasi robot menjadi teknologi yang paling disruptive di Indonesia pada sektor otomotif
terutama pada collaborative robots atau ‘cobots’ .
• Terdapat beberapa hal yang mendorong penggunaan otomatisasi robot pada sektor ootomatif
- Cost-Reduction
- Peningkatan Upah Minimum
- Permintaan konsumen akan kualitas berkendara yang semakin bai
- Regulasi pemerintah tentang penggunaan emisi karbon
- Kondisi lingkungan
- Driveless Car
Penyerapan Teknologi pada Sektor Textiles,
Clothes, Footwear (TCF) di Indonesia
• Otomatisasi robot dan mesin jahit otomatis atau “Sewbots” berkontribusi besar terhadap sektor
TCF di Indonesia.
• Adidas Indonesia telah menggunakan robot pemotong otomatis dan memangkas penggunaan
pemotongan manual sebesar 30% .

Pengaruh untuk Indonesia Pengaruh untuk negara lain


Meningkatkan kualitas Negara tujuan utama seperti
produk dan produktivitas tenaga Amerika Serikat dan China akan
kerja, kondisi tempat kerja yang melakukan;
semakin aman dan mengurangi - menerapkan automatisasi dalam
dampak negative pada lingkungan proses produksi sektor padat karya
- Re-Shoring pabrik-pabrik TCF ke
negara asalnya.
KESIMPULAN
• Teknologi membawa kesempatan kerja yang lebih baik pada tahun 2025 di ASEAN seperti,
peningkatan permintaan domestik, kenaikan ekspor dengan sesama negara ASEAN, peningkatan
teknologi dan menurunnya biaya transport. Masyarakat muda di ASEAN paling meminati
pekerjaan pada sektor bisnis, perdagangan, dan sektor keuangan. Dan hanya terdapat kurang dari
40% perusahaan di Indonesia maupun ASEAN melakukan inovasi teknologi.
• Terdapat lebih dari setengan jenis pekerjaan di Indonesia berada pada resiko yang tinggi
terdampak automatisasi dan para pekerja dengan keahlian rendah, wanita, anak muda, pekerja
yang tingkat pendidikannya rendah terdampak paling dominan. Selain itu terdapat peningkatan
permintaan terhadap pekerja dengan keahlian yang mumpuni dan memiliki latar belakang di
bidang Sains, Teknologi, Teknik Mesin Dan Matematika (STEM). Pada TCF sendiri robot telah dapat
menggantikan pekerjaan manual dan cukup berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai