Anda di halaman 1dari 26

Dibuat oleh : Cynthia Angela (11.2009.

244)
Pembimbing : Dr. Tonny Ch, Sp.B, MM
 Vaskularisasi terdiri dari :
1. Arteri rektalis superior memperdarahi mukosa
valvula anal
2. Arteri rektalis media memperdarahi lapisan otot
rektum bagian bawah dan canalis analis
3. Arteri rektalis inferior memperdarahi m.spincter ani,
canalis analis bagian bawah dan kulit sekitar anus
 Plexus vena hemoroid terdiri diri :
1. Plexus vena hemoroid superior
2. Plexus vena hemoroid medius
3. Plexus vena hemoroid inferior

Vena hemoroidalis superior -> vena sigmoidalis -> vena


mesenterica inferior -> vena porta
Vena hemoroidalis inferior -> vena pudenda interna ->
vena iliaka interna -> vena cava inferior
 Hemoroid adalah pelebaran vassa yang diikuti
penambahan jaringan sekitar vassa sehingga bisa
keluar dari anus.
 Insidensi : -pria=wanita
-70% pada orang dewasa
-usia>25tahun, puncaknya 45-65tahun
-meningkat pada ras kaukasian dan tingkat
ekonomi tinggi
Di Amerika, kasus hemoroid 4,4% dari jumlah
penduduknya
 Bantalan anus = jaringan lunak yang kaya akan
pembuluh darah. Agar stabil, kedudukannya disokong
oleh ligamentum Treitz dan lapisan muskularis
submukosa. Bendungan dan hipertrofi pada bantalan
anus menjadi mekanisme dasar terjadinya hemoroid.
Pertama, kegagalan pengosongan vena bantalan anus
secara cepat saat defekasi.
Kedua, bantalan anus terlalu mobile, dan
Ketiga, bantalan anus terperangkap oleh sfingter anus
yang ketat. Akibatnya, vena intramuskular kanalis
anus akan terjepit (obstruksi)
 Kehamilan menjadi faktor pencetus hemoroid karena
Pertama, hormon kehamilan mengurangi fungsi
penyokong dari otot dan ligamentum di sekitar
bantalan.
Kedua, terjadi peningkatan vaskuler di daerah pelvis.
Ketiga, seringnya terjadi konstipasi pada masa
kehamilan.
Dan terakhir adalah kerusakan kanal anus saat
melahirkan pervaginam.
 Macam hemoroid :
1. Hemoroid eksterna
Varises pleksus hemoroidalis inferior
Dibawah linea dentata
Ditutupi oleh kulit
2. Hemoroid interna
Varises pleksus hemoroidalis superior
Diatas linea dentata
Ditutupi oleh mukosa
3 posisi utama : jam 3 (lateral kiri), 7 (kanan belakang), 11
(kanan depan)
 Batas antara interna dan eksterna adalah suatu garis
pada anus yang disebut linea dentata atau pectinate
line. Linea dentata adalah garis pertemuan antara
permukaan usus besar di sisi dalam dan permukaan
kulit di sisi luar. Jika benjolan berasal dari atas linea
dentata, maka hemoroidnya termasuk hemoroid
interna. Sebaliknya jika benjolan berasal dari bawah
linea dentata, hemoroidnya termasuk hemoroid
eksterna.
 Derajat hemoroid :
I.Terjadi varises / pelebaran vena tetapi belum ada
benjolan / prolaps saat defekasi, walaupun defekasi
dengan sekuat tenaga. Derajat I dapat diketahui
melalui adanya perdarahan atau melalui
sigmoidoskopi.
II.Perdarahan dan prolaps jaringan di luar anus saat
mengejan selama defekasi berlangsung serta dapat
kembali secara spontan.
III.Sama dengan derajat II, hanya saja prolapus tidak
dapat kembali spontan tetapi harus didorong (reposisi
manual)
IV.Prolapsus tidak dapat direduksi / inkarserasi.
Benjolan / prolaps dapat terjepit diluar, dapat
mengalami iritasi, inflamasi, udema, dan ulserasi
sehingga timbul rasa sakit.
 Faktor penyebab terjadinya hemoroid :
1.Posisi BAB jongkok meningkatkan tekanan dan
pelebaran vena.
2.Posisi BAB duduk merupakan faktor resiko hernia
karena saat duduk pintu hernia dapat menekan.
3.Obstipasi atau konstipasi kronis karena diperlukan
waktu untuk mengejan lama.
4.Obesitas / timbunan lemak di perut.
5.Diet rendah serat.
 Perdarahan dapat terjadi pada derajat I-IV,
berhubungan dengan proses mengejan, berwarna
merah segar, tidak bercampur feses, kadang menetes,
kadang mengalir deras.
 Nyeri hebat hanya pada hemoroid eksterna dengan
trombosis. Jika timbul nyeri pada hemoroid interna
berarti radang.
 Benjolan terjadi pada derajat II-IV. Benjolan dapat
diraba jika sudah terjadi trombus, konsistensi keras.
 Perdarahan : Ca kolon rectal, diverticulitis, colitis
ulserativa, polip.
 Benjolan : Ca anorektal, prolaps rekti / procidentia.
 Anamnesa : Faktor-faktor resiko terjadinya hemoroid
 Pemeriksaan Fisik :
Hemoroid eksterna mudah dilihat bila sudah terjadi
trombus. Hemoroid interna yang prolaps dapat
terlihat sebagai benjolan yang tertutup mukosa.
Rectal Tousche -> hemoroid interna biasanya tidak
teraba, tidak nyeri, kecuali sudah terjadi trombus.
 Pemeriksaan Penunjang
Anoskopi dan Sigmoidoskopi
 Perdarahan akut menyebabkan syok hipovolemik
 Perdarahan kronis menyebabkan anemia
 Prolaps hemoroid interna dapat menjadi ireponible,
terjadi inkarserasi kemudian infeksi dan sepsis, dapat
menyebabkan kematian.
 Non bedah : Terapi ini hanya untuk hemoroid derajat I
dan II.
-Diet tinggi serat (sayur dan buah)
-Banyak minum air putih
-Medikamentosa (obat terbaru = Ardium)
-Skleroterapi
-Ligasi dengan gelang karet
-Krioterapi / bedah beku
-Hemorroidal Arteri Ligation
-Infra Red Coagulation
-Generator galvanis
-Bipolar Coagulation
 Bedah : Terapi ini untuk hemoroid derajat III dan IV,
serta keluhan menahun.
-Konvensional (tehnik Milligan – Morgan, Whitehead,
Langenbeck)
-Laser
-Stapler
 Indikasi operasi hemoroid :
-Gejala kronik derajat II atau IV
-Perdarahan kronik dan anemia yang tidak berhasil
dengan terapi sederhana
-Hemoroid derajat IV dengan nyeri akut dan trombosis
serta gangren
 Prinsip hemoroidektomi :
-Eksisi hanya pada jaringan yang benar-benar berlebih
-Eksisi sehemat mungkin dilakukan anoderm dan kulit
normal tidka mengganggu m.spincter ani
 Pola hidup sehat (olah raga secara teratur dan makan
makanan berserat),
 Hindari terlalu banyak duduk atau nongkrong di wc /
toilet,
 Minum air yang cukup,
 Hindari mengejan berlebihan,
 Duduk berendam pada air yang hangat.
 Terapi bedah hemoroidektomi memberikan hasil
sangat baik. Setelah sembuh, pasien tidak boleh
mengejan karena bersifat rekuren.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai