Anda di halaman 1dari 42

Teori Interaksi Simbolik

Sumber: West & Turner. (2010).


Introducing Communication Theory,
Application And Analysis. USA:
McGraw-hill.
Studi kasus
• Seorang anak desa yang kuliah di perguruan
tinggi.
• Hari pertama bekerja.
• Berkaca di depan cermin. Memilih pakaian.
• Mengikuti briefing kerja pertama kali.
• Melihat seluruh karyawan baru.
• Bertemu dengan seseorang yang memiliki
kesamaan budaya.
Teori interaksi simbolik
• Merupakan pertukaran simbol.
• Kemampuan manusia menggunakan simbol.
Manusia bertindak berdasarkan pemaknaan
simbolik pada berbagai situasi.
SIMBOL
• Simbol adalah label atau representasi fenomena.
Simbol dekat dengan tradisi semiotka.
• Teori interaksi simbolik membahas hubungan
antara simbol antara interaksi.
INTERAKSI SIMBOLIK
• Interaksi simbolik adalah kerangka rujukan
untuk memahami bagaimana manusia
berhubungan satu sama lain, menciptakan dunia
simbolik dan bagaimana dunia ini membentuk
perilaku manusia.
INDIVIDU DAN KEKUATAN SOSIAL
• Interaksi simbolik membentuk jembatan antara
teori yang fokus kepada individu dan kekuatan
sosial.
PENCIPTAAN MAKNA
• Manusia memiliki motivasi bertindak
didasarkan pada makna yang diberikan kepada
orang lain, peristiwa, benda.
• Makna ini diciptakan dalam bahasa yang
digunakan oleh manusia ketika berkomunikasi
dengan orang lain (interpersonal) atau berbicara
dalam hati (intrapersonal).
BAHASA DAN KONSEP DIRI
• Bahasa mengembangkan perasaan konsep diri
dan interaksi dengan masyarakat.
PENTINGNYA PEMAKNAAN UNTUK
PERILAKU MANUSIA
• Teori interaksi simbolik menyatakan bahwa
individu membangun makna melalui proses
komunikasi karena makna tidak melekat pada
sesuatu.
• Manusialah yang membangun makna. Melalui
interaksi, makna disepakati bersama.
• Misalnya perkawinan merupakan simbol cinta
dan komitmen.
• Di sisi lain, ada yang menganggap perkawinan
merupakan penjara dan tanggung jawab.
• Hidup serumah di Barat. Menikah setelah
puluhan tahun hidup serumah.
MODIFIKASI DAN INTERPRETASI MAKNA

• Makna juga mengalami proses


modifikasi melalui proses
interpretasi.
• Misalnya status sosial melalui
kepemilikan materi.
PEMBERIAN MAKNA
• Manusia bertindak didasarkan makna yang
diberikan kepada mereka
• Perilaku merupakan lingkaran ulang alik antara
stimulus dan respon yang diberikan akibat
stimulus.
PEMBENTUKAN MAKNA
OLEH KEKUATAN SOSIAL
• Manusia membentuk makna akibat kekuatan
sosial di sekeliling dirinya.
• Misalnya ketika wawancara kerja, dikelilingi
oleh orang-orang yang berpengalaman.
Pemaknaan: usia berkorelasi dengan keahlian.
MAKNA DAN INTERAKSI MANUSIA
• Makna diciptakan melalui interaksi manusia
• Manusia menciptakan interpretasi bersama dari
simbol yang dipertukarkan melalui interaksi.
• Pemaknaan sesuatu yang melekat pada benda.
Misalnya: kursi.
• Fungsi kursi untuk duduk.
KEADAAN PSIKOLOGIS
• Pemaknaan oleh manusia yang memiliki
pemaknaan tersendiri.
• Keadaan psikologis orang yang menghasilkan
makna.
• Makna merupakan produk sosial atau kreasi
yang dibentuk melalui aktivitas dan interaksi.
MODIFIKASI PROSES PEMAKNAAN
• Komunikator
memberitahukan bahwa
benda tersebut memiliki
makna.
• Komunikator memilih,
menguji, dan mengubah
makna dalam konteks mereka.
• Misalnya: pulang mudik.
KONSEP DIRI
• Konsep diri adalah persepsi
mengenai diri sendiri.
• Berdasarkan fisik, peran
sosial, bakat, emosi, nilai,
kemampuan dan keterbatasan
sosial, dll.
• Melalui interaksi simbolik,
manusia membentuk konsep
dirinya.
• Konsep diri akan menjadi
motivasi utk berperilaku.
PEMBELAJARAN KONSEP DIRI
• Konsep diri dipelajari melalui interaksi dengan
orang lain.
• Ketika bayi, manusia mempelajari konsep diri
berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan
proses ini berlanjut sampai ia mempelajari
bahasa, respon dan feedback dari orang lain,
keluarga dan lembaga sosial.
12 CIRI MANUSIA INDONESIA
MENURUT MOHTAR LUBIS (1978)
• 1. Hipokrit alias Munafik:
Berpura-pura, lain di muka – lain di belakang,
merupakan sebuah ciri utama manusia Indonesia.
• Sifat ini muncul karena sejak lama manusia
Indonesia mengalami penindasan sehingga dipaksa
oleh kekuatan-kekuatan dari luar untuk
menyembunyikan apa yang sebenarnya
dirasakannya atau dipikirkannya ataupun yang
sebenarnya dikehendakinya, karena takut akan
mendapat ganjaran yang membawa bencana bagi
dirinya.
• 2. Segan dan Enggan Bertanggung Jawab:
• Atas perbuatannya, putusannya, kelakuannya,
pikirannya, dan sebagainya.
“Bukan saya", adalah kalimat yang cukup populer di
mulut manusia Indonesia.
• Atasan menggeser tanggung jawab tentang suatu
kegagalan pada bawahannya, dan bawahannya
menggesernya ke yang lebih bawah lagi, dan
demikian seterusnya.
• Akan tetapi jika merupakan suatu keberhasilan,
maka mereka paling depan mengatakan, itu karena
saya. .
• 3. Berjiwa Feodal:
• Mereka yang mempunyai kekuatan dan
kekuasaan harus dihormati oleh yang dikuasai,
yang kecil dan tanpa kekuasaan harus mengabdi
kepada yang besar.
• Segala sesuatu yang berhubungan dengan yang
berkuasa, juga harus dihormati oleh mereka
yang di bawahnya, isteri bawahan harus
menghormat isteri atasan, anak bawahan harus
menomersatukan anak atasan, dan seterusnya.
• Sikap-sikap feodalisme ini dapat kita lihat dalam
tatacara upacara resmi kenegaraan, dalam
hubungan-hubungan organisasi kepegawaian
(umpamanya jelas dicerminkan dalam susunan
kepemimpinan organisasi-organisasi isteri pegawai-
pegawai negeri dan angkatan bersenjata), dalam
pencalonan isteri pembesar negeri dalam daftar
pemilihan umum.
• Isteri komandan, isteri menteri otomatis jadi ketua,
bukan berdasar kecakapan dan bakat leadership-
nya, atau pengetahuan dan pengalamannya atau
perhatian dan pengabdiannya..
• 4. Masih Percaya Takhyul:
• Dulu, dan sekarang juga, masih ada yang demikian, manusia
Indonesia percaya bahwa batu, gunung, pantai, sungai,
danau, karang, pohon, patung, bangunan, keris, pisau,
pedang, itu punya kekuataan gaib, keramat, dan manusia
harus mengatur hubungan khusus dengan ini semua.
• Kepercayaan serupa ini membawa manusia Indonesia jadi
tukang bikin lambang. Kita percaya pada jimat dan jampe.
• Untuk mengusir hantu kita memasang sajen dan bunga di
empat sudut halaman, dan untuk menghindarkan naas atau
mengelakkan bala, kita membuat tujuh macam kembang di
tengah simpang empat.
• Kita mengarang mantera. Dengan jimat dan mantera kita
merasa yakin telah berbuat yang tegas untuk menjamin
keselamatan dan kebahagiaan atau kesehatan kita..
• 5. Artistik:
• Ciri ini selalu memperlihatkan sesuatu yang indah, baik,
bagus serta mempesonakan untuk dipandang. Ciri ini bisa
mampu menyimpan atau menyembunyikan keadaan
sebenarnya yang ada dalam hidupnya, jiwanya, kalbunya.
• Dia hidup lebih banyak dengan naluri, dengan perasaannya,
dengan perasan-perasaan sensuilnya, Orang asing -turis
mancanegara- paling senang menonton nuansa artistik
manusia Indonesia ini, karena memang dipertontonkan oleh
manusia Indonesia sendiri.
• Ciri ini mungkin datang dari sikap manusia Indonesia yang
ramah dan menyenangkan orang lain, sehingga tidak mau
siapa pun melihat hal-hal jelek, tidak baik, dan buruk dari
dalam diri mereka. .
• 6. Watak yang Lemah:
• Foto ribuan cewek anak buah Ratu Prostitusi Yunita
Keyko. Keyko diduga sebagai mucikari besar dengan
'ayam' atau gadis mencapai 2.600 orang. /
merdeka.com
Karakter kurang kuat. Manusia Indonesia kurang
dapat mempertahankan atau memperjuangkan
keyakinannya.
• Dia mudah, apalagi jika dipaksa, dan demi untuk
’survive’ bersedia mengubah keyakinannya.
Makanya kita dapat melihat gejala pelacuran
intelektuil amat mudah terjadi dengan manusia
Indonesia..
• 7. Tidak Hemat, Dia Bukan “Economic Animal”:
• Malahan manusia Indonesia pandai mengeluarkan
terlebih dahulu penghasilan yang belum
diterimanya, atau yang akan diterimanya, atau yang
tidak akan pernah diterimanya. Dia cenderung
boros.
• Dia senang berpakaian bagus, memakai perhiasan,
berpesta-pesta.
• Hari ini ciri manusia Indonesia menjelma dalam
membangun rumah mewah, mobil mewah, pesta
besar, hanya memakai barang buatan luar negeri,
main golf, singkatnya segala apa yang serba mahal.
• 8. Lebih suka tidak bekerja keras, kecuali kalau
terpaksa:
Gejalanya hari ini adalah cara-cara banyak
orang ingin segera menjadi “miliuner seketika”,
seperti orang Amerika membuat instant tea,
atau dengan mudah mendapat gelar sarjana
sampai memalsukan atau membeli gelar sarjana,
supaya segera dapat pangkat, dan dari
kedudukan berpangkat cepat bisa menjadi kaya.
• 9. Manusia Indonesia Tukang Menggerutu.:
• Tetapi menggerutunya tidak berani secara
terbuka, hanya jika dia dalam rumahnya, atau
antara kawan-kawannya yang sepaham atau
sama perasaan dengan dia.
• 10. Cepat Cemburu dan Dengki.:
• Cemburu dan dengki terhadap orang lain yang
dilihatnya lebih maju dari dia. Akibatnya mereka
mudah untuk menjatuhkan orang lain dengan
intrik, fitnah, dan lain-lain.
• 11. Manusia Indonesia juga dapat dikatakan
manusia sok.:
• Kalau sudah berkuasa mudah mabuk berkuasa.
Kalau kaya lalu mabuk harta, jadi rakus.
• 12. Manusia Indonesia juga manusia tukang tiru atau
Plagiat.:
• Kepribadian kita sudah terlalu lemah. Kita tiru kulit-
kulit luar yang mempesonakan kita. Banyak yang jadi
koboi cengeng jika koboi-koboian lagi mode, jadi hipi
cengeng jika sedang musim hipi.tukang tiru. Hal ini
mengakibatkan manusia Indonesia ’hampir-hampir’
kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang
mempunyai ciri kebudayaan sendiri.
Di samping itu, manusia Indonesia, juga mempunyai
sifat bisa kejam, bisa meledak, ngamuk, membunuh,
membakar, khianat, menindas, memeras, menipu,
mencuri, korupsi, tidak peduli dengan nasib orang lain,
dan lain-lain.
KONSEP DIRI SBG MOTIVASI
• Konsep diri menjadi motivasi perilaku
• Nilai, kepercayaan, perasaan dan pengujian diri
mempengaruhi perilaku.
• Manusia mengembangkan konsep diri melalui
interaksi bahkan sampai kepada self fullfilling
prophecy.
• Ekspetasi diri sesuai dengan apa yang
diharapkan.
HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT
• Manusia dan kelompok dipengaruhi oleh proses
sosial dan budaya.
• Bagaimana ia bertindak dan berperilaku selalu
disesuaikan dengan budaya.
• Misalnya, budaya barat yang menuntut asertif
dan sebaliknya budaya timur yang sangat
menjaga harmoni.
PEMBANGUNAN STRUKTUR SOSIAL
• Struktur sosial dibangun melalui interaksi sosial
• Bagaimana individu dapat mengubah struktur
sosial melalui interaksi.
• Misalnya menggunakan batik di hari jumat.
• Car free day.
• Pria sebagai housekeeping. Pertukaran peran
domestic.
• Menurunnya perilaku korupsi karena adanya
pemimpin yang jujur
DISKUSI KELOMPOK
• Buatlah sebuah kelompok maks 5 orang
• Carilah sebuah 5 topik yang relevan dengan teori
interaksi simbolik melalui diskusi kelompok
• Sistematika diskusi:
▫ Latar belakang masalah
▫ Masalah utama
▫ Mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti
▫ Dikumpulkan minggu depan
Tugas ringkasan
• Tugas individu
• Waktu 2 minggu dari sekarang
• Buatlah resume untuk materi
• Coordinated Management of Meaning 92
• 7. Cognitive Dissonance Theory 112
• 8. Expectancy Violations Theory 129
• Sumber dari west and turner.
• Dikumpulkan di buku kerja.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai