Anda di halaman 1dari 97

Darah

Ringkasan
• Darah adalah jaring penghubung khusus yang
membantu tubuh mengantarkan zat-zat gizi,
oksigen dan mengeluarkan sampah-sampah
seluler
• Dia juga mengantarkan hormon dan
melindungi tubuh dengan membantu
menutup pembuluh darah yang rusak
Ringkasan
• Darah terdiri dari 7 bentuk elemen yang
berbeda yang berada dalam plasma
• Eritrosit mengantarkan gas-gas, leukosit
melindungi tubuh dengan berbagai cara, dan
trombosit mencegah kehilangan darah
• Hemostasis berperan dengan serangkaian
kejadian yang terjadi sebagai respon terhadap
kerusakan pembuluh darah
Ringkasan
• Transfusi darah mungkin terjadi diantara
orang-orang yang memiliki golongan darah
yang sesuai
RINGKASAN DARI JARINGAN
DARAH
Karakteristik Umum
• pH darah dari 7,35 – 7,45; kisaran ini
memungkinkan keseimbangan cairan normal
dan elektrolit
• Kekentalan darah 3-4,5 lebih kental
dibandingkan dengan air yang dijernihkan
• Suhu – suhu di pusat tubuh 37oC; suhu
ekstremitas bervariasi sesuai dengan
lingkungan
Fungsi-fungsi darah
• Mengantarkan oksigen, karbon dioksida,
makanan, sampah-sampah, dan hormon
• Pengaturan suhu, pH tubuh dan
keseimbangan air
• Perlindungan terhadap trauma dan infeksi
PLASMA
Komponen Plasma
• Air (91% plasma) – pelarut dan media
penahan untuk komponen-komponen darah
• Bahan yang terlarut (9% dari plasma)
– Protein-protein darah
• Albumin (60% dari protein)
• Globulin (36% dari protein)
• Fibrinogen dan protrombin
– Komponen-komponen non protein: ion-ion, zat-
zat gizi, produk sampah, gas-gas dan hormon-
hormon
Protein-protein darah
• Albumin
– Penting dalam menjaga konsentrasi osmotik dari
darah yang mengatur gerakan cairan diantara
jaringan dan darah
• Globulin
– Fungsi imun (komplemen dan antibodi); globulin
menyebabkan respon aglutinasi pada golongan
darah yang tidak cocok
– Fungsi transport; digunakan untuk membentuk
hemoglobin
Famine in Biafra
During the Nigerian civil war of
1967 to 1970, the Nigerian
government imposed blockades
around Biafra, effectively cutting
off the secessionist state’s food
supply. The resulting famine in
Biafra was devastating, as
upwards of one million people
died of starvation. The swollen
bellies and ankles of these Biafran
children are symptoms of
kwashiorkor, an extreme form of
protein-energy malnutrition.
Microsoft ® Encarta ® 2006. ©
1993-2005 Microsoft
Corporation. All rights reserved.
Protein-protein darah
• Fibrinogen dan protrombin
– Protein diubah dalam proses pembentukan
bekuan darah
Serum
• Plasma tanpa protein pembeku, dikeluarkan
dari bekuan
ERITROSIT
Eritrosit
• Dibentuk dalam jaringan mieloid atau sumsum
tulang merah
• Dalam kondisi yang berat sumsum tulang
kuning juga membuat sel darah merah
• Diskus bikonkaf, diameter 7,5 µm (95% dari
semua unsur yang terbentuk; kurang lebih 5
juta sel darah merah per mm3 darah)
Gray's Anatomy illustration of cells in
bone marrow
Eritrosit
• Bentuk eritrosit yang bikonkaf
memungkinkannya membawa oksigen
sehingga dia dapat melalui kapiler terkecil
dalam paru
• Bentuk ini memungkinkannya untuk
mengubah bentuk ketika melalui lubang yang
kecil
Eritrosit
• Fragmen seluler – sel-sel ini kehilangan inti
mereka dan sebagian besar organel selama
eritropoiesis
– Tingkat produksi mereka diatur oleh hormon
eritropoietin dari ginjal sebagai respon terhadap
hipoksia
– Dihancurkan oleh makrofag sesudah kurang lebih
120 hari
– 1/3 dari volume sel dibentuk oleh pigmen
hemoglobin (25 juta per sel)
Eritrosit
• Tidak adanya inti membuat eritrosit tidak
dapat membelah atau bereproduksi seperti
sel-sel pada kulit dan otot kita
• Dia tidak memiliki protein struktural sintesis
atau enzim-enzim yang diperlukan
Eritrosit
• Fungsi primer – transportasi oksigen
– Oksigen berikatan dengan hemoglobin
• 4 rantai globin, masing-masing memiliki satu kelompok
heme (dengan satu atom besi)
• 1 O2 dapat menempel ke masing-masing kelompok
heme
• Hemoglobin dapat juga mengantarkan CO2
– Karbonik anhidrase disimpan dalam sel mengubah
gas CO2 terhadap ion bikarbonat
Eritrosit
• Hemoglobin + besi + oksigen (produk
oksihemoglobin) berinteraksi satu sama lain
membentuk sel darah merah yang berwarna
merah terang
• Ikatan karbon dioksida dan darah disebut
karbino-hemoglobin
Keseimbangan darah
• Cara mengukur keseimbangan dapat dilakukan
dengan mengukur kadar asam dan basa darah
yang disebut pH
• pH normal berkisar 7,35 – 7,45
• Darah normal disebut Alkaline (kurang asam
dibandingkan air)
• Penurunan pH disebut pengasaman. Kondisi
ini disebut asidosis
Keseimbangan darah
• Untuk menjaga keseimbangan atau
homeostasis, darah memiliki molekul kecil
dalam sel darah merah yang membantu dan
mencegah terjadinya penurunan dan
peningkatan keasaman
Golongan darah (didasarkan pada sel
darah merah)
• Agglutinogen – protein-protein permukaan sel
(antigen)
• Agglutinin – antibodi-antibodi plasma yang
mendukung agglutinasi dari sel-sel darah merah
• Golongan darah ABO – didasarkan pada
keberadaan atau ketiadaan agglutinogen A dan B
• Golongan darah Rh – didasarkan pada
keberadaan dan ketiadaan dari agglutinogen
Golongan darah AB
• Memiliki antigen A dan B pada permukaan sel
darah merahnya
• Serum darah mereka tidak mengandung
antibodi terhadap antigen A atau B
• Oleh karena itu, seorang individu dengan
golongan darah AB dapat menerima darah
dari golongan manapun ( (lebih disukai
golongan darah AB), tetapi hanya dapat
mendonorkan darah kepada golongan AB
Golongan darah A
• Memiliki antigen A pada permukaan sel darah
merahnya
• Serum darah mengandung antibodi IgM
terhadap antigen B
• Hanya menerima darah dari golongan darah A
atau O (lebih disukai golongan A)
• Dapat mendonorkan darah kepada golongan
darah A atau AB
Golongan darah B
• Memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya
• Serum darah mengandung antibodi Igm
terhadap antigen A
• Hanya menerima darah dari golongan darah O
atau B (lebih disukai golongan B)
• Dapat mendonorkan darah ke golongan darah
B atau AB
Golongan O
• Tidak memiliki antigen A atau B pada
permukaan sel darah merah mereka
• Serum darah mereka mengandung antibodi
IgM terhadap antigen A dan B
• Hanya menerima darah dari golongan darah O
• Dapat mendonorkan darah ke golongan darah
A, B, O atau AB
Kompatibilitas
• Reaksi yang serius dapat terjadi pada orang
yang terpapar pada darah dengan golongan
yang berbeda
– Hemolisis (kehancuran sel darah merah) –
antibodi aktif dan dapat menyerang sel darah
merah dan mengikat komponen sistem
komplemen
– Gagal ginjal
– Syok
– kematian
RBC Compatibility Chart
Plasma
compatibility
chart
Leukosit
• Melakukan berbagai pekerjaan untuk menjaga
jaringan atau untuk melindungi tubuh dari
invasi
• Meninggalkan aliran darah dengan sebuah
proses yang disebut diapedesis
– Menuju ke daerah yang cedera dengan kemotaksis
Leukosit
• Granulosit – semuanya adalah fagosit;
terutama aktif dalam respon peradangan
– Neutrofil – bentuk leukosit yang paling banyak
(50% dari sel darah putih)
• Diameter 10-12 µm, nukleus multilobuler, granul
berwarna terang
• Meninggalkan sirkulasi untuk memfagosit bakteri,
kompleks antigen-antibodi, dan benda-benda asing
lainnya
• Pertama datang dalam respon peradangan
Fagosit
• Mensekresikan enzim pembunuh bakteri yang
disebut lisozim
• Mengeluarkan oksidan yang kuat
• Mengeluarkan defensin (protein antibiotik)
Eosinofil
• 1-4% dari sel darah putih
• Diameter 10 – 12 µm, nukleus yang memiliki
dua lobus
• Terutama penting dalam pertahanan terhadap
cacing parasit dan kompleks antigen-antibodi
• Mengeluarkan histamin yang memperkuat
respon peradangan
Basofil
• Diameter 8-10 µm, memiliki nukleus dengan
dua lobus umumnya sulit dilihat dengan
pewarnaan gelap dari granul
• Penting dalam peradangan – mengeluarkan
histamin yang meningkatkan respon
• Juga mengeluarkan heparin yang
menghambat pembekuan
AGRANULOSIT
Limfosit
• 20 – 45% dari sel darah putih
• Diameternya 6-9 atau 10-14 µm, cincin tipis
dari sitoplasma disekitar nukleus
• Sebagaian bersirkulasi dengan darah, tetapi
sebagian besar berada dalam jaringan limfoid
• Sel-sel B melindungi terhadap bakteri
– Bila dirangsang, mereka menjadi sel plasma yang
mengandung antibodi yang merusak bakteri
Histamine Release

Inflammatory mediators
produced by immune cells,
blood vessel cells and other cell
types include histamine and
leukotrienes. While all these
molecules can perform
"healthy" roles in an acute
inflammatory reaction, when
overproduced they can cause
chronic inflammation such as
that which causes diseases like
asthma. In asthma, for example,
leukotrienes and histamine
cause ongoing inflammation in
airways, leading to wheezing,
difficulty breathing, coughing
and a sensation of chest
tightening.
Limfosit
• Sel-sel T melindungi terhadap sel yang
terinfeksi dan sel-sel tumor
– Sel-sel T helper (Th) – merangsang produksi dari
sel-sel T lain
– Sel-sel T sitotoksik (Tc) – secara langsung
membunuh sel-sel lain yang berupa antigen
– Sel-sel T supresor (Ts) – menghambat aksi limfosit
– Sel-sel pembunuh alami (NK) – membunuh sel-sel
tanpa pengenalan antigen
T-Lymphocyte Infected With
HIV
Human immunodeficiency virus
(HIV) is the cause of acquired
immunodeficiency syndrome
(AIDS). By infecting CD4 T-
lymphocytes, a type of white
blood cell, HIV weakens the
immune system and leaves the
infected individual open to
deadly infections. The viruses
gain access to a T-lymphocyte
by attaching to CD4 proteins on
the outer surface of the cell
membrane.
Microsoft ® Encarta ® 2006. ©
1993-2005 Microsoft
Corporation. All rights
reserved.
Monosit
• Diameter 12-20 µm; nukleus berbentuk
seperti ginjal yang besar
• Sebagian tinggal dalam jaringan sebagaimana
makrofag yang terfiksasi
• Sekali diaktivasi, monosit pengelana
meninggalkan sirkulasi untuk memasuki
jaringan sebagaimana sebuah makrofag, yang
memfagosit bakteri, sel-sel yang mati, debris,
dan lain-lain
Monosit
• Datang terlambat dalam respon peradangan
untuk menyingkirkan debris dan mendukung
penyembuhan
TROMBOSIT (PLATELETS)
• Fragmen yang tidak berinti dari sel-sel raksasa
(100 µm) yang disebut megakariosit
• Aktif dalam hemostasis dan membantu
produksi dari bekuan darah
– Cedera pembuluh darah merangsang konstriksi
dari otot polos pembuluh darah
– Pembentukan bekuan trombosit – secara cepat
menutup bagian yang rusak dari pembuluh darah
• Menempel satu sama lain dan ke dinding pembuluh
darah yang rusak
– Degranulasi dari trombosit mengeluarkan bahan
yang membantu spasme vaskuler dan menarik
lebih banyak trombosit
– Juga memulai kaskade pembekuan
The coagulation cascade

Anda mungkin juga menyukai