4
4
Perubahan Kuantitas dan Struktur Penduduk
• Indonesia merupakan salah satu negara dengan usia produktif terbesar di Asia
• Pembangunan kependudukan perkotaan menjadi fokus perhatian
• Angka Partisipasi Perempuan tidak meningkat sesuai yang diharapkan
70-74 80-84
60-64 70-74
50-54 60-64
50-54
40-44
40-44
30-34
30-34
20-14
20-24
10-14 10-14
Ribu orang Ribu orang
0-4 0-4
15.000 10.000 5.000 0 5.000 10.000 15.000 15.000 10.000 5.000 0 5.000 10.000 15.000
Jumlah penduduk Usia 119,2 juta Jumlah penduduk Usia 255,1 juta
harapan hidup Penduduk 55,1 tahun harapan hidup Penduduk 70,8 tahun
tinggal di kota 14,6% tinggal di kota 53,1%
Sumber: BPS, Sensus dan Supas 5
Perubahan Kuantitas dan Struktur Penduduk
2010 2045 INDONESIA
48,6 48,4
47,7
47,2 47,3
46,9
2.4
2.4
2.0
SDKI 1991 SDKI 1994 SDKI 1997 SDKI 2002-2003 SDKI 2007 SDKI 2012 SDKI 2017
120
80
40
0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
2012 48 138 143 103 62 21 4
2017 36 111 138 113 63 20 4
2016 2017
TREND IPM INDONESIA (versi BPS)
76
74 IPM 70.02 70.81
72 73.81
72.77 73.29
71.76 72.27
70 71.17
70.08
70.59
70.2 Angka 70.90
68 67.7
68.69
69.57
68.9 69.5
Harapan
71.06
66 68.3 tahun tahun
Hidup
67.7
65.8
64 saat lahir
64.3
62
60
Rata-rata 7.95
58
1996 1997 2002 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 lama 8.10
tahun
sekolah tahun
Metode Lama Metode Baru
Harapan
lama
12.72 12.85
Tahun 2017 rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun sebesar 8 tahun (setara SLTP tahun tahun
sekolah
kelas 2 atau kelas 8). Tahun 1990-an rata-rata lama sekolah yaitu 6 tahun (setara SD).
Pengeluaran Rp. 10.15 Rp. 10.66
Jika dilihat 25 tahun kebelakang (tahun 1990-an) rata-rata jumlah kelahiran sebesar 3-4 perkapita jt/thn jt/thn
anak dalam keluarga. Pada tahun 1960-an rata-rata jumlah kelahiran sebesar 5-6 anak. Sumber : BPS
BONUS
DEMOGRAFI
BONUS DEMOGRAFI
Kehamilan yang
tidak diinginkan
Aborsi Kawin Muda
REMAJA
NAPZA
Penyakit Menular
Seksual
HIV-AIDS
Meningkatkan derajat
kesehatan
Hamil dan
Janin Remaja
1000 hari pertama kehidupan
Menurunkan hubungan
seksual remaja 31 %
Meningkatkan penggunaan
Pendidikan Kesehatan alat kontrasepsi 33%
Reproduksi Bermutu
Mengurangi perilaku seksual
beresiko 50%
6) 8) Kecakapan
5) Berkomunikasi 7) Mencari bantuan Hidup
Pertimbangan hukum
Pertimbangan Sosial
Ada beberapa legalitas hubungan seks yang diatur
Tanggung jawab berkeluarga dalam hukum agama dan diakomodasi dalam hukum
(8 Fungsi Keluarga), stereotip dan positif di RI
diskriminasi, perundungan dan persekusi, Contoh :
• UU no 1 tahun 1974 tentang perkawinan.
• Hubungan seksual transaksional
( Pasal 296 jo. Pasal 506 KUHP
• UU n0 19 Tahun 2016 tentang Pornografi
4) Melindungi diri dari kekerasan dan Pelecehan
seksual
25
36 dari 1.000 perempuan
19,8 20,1
21,8
melahirkan di usia remaja atau
20 18,6 19,2
17,1
18,1
15 tahun hingga 19 tahun.
15
10
5
Anak perempuan usia 10-14 tahun
memiliki risiko lima kali lebih besar
0 untuk meninggal dalam kasus
1991 1994 1997 2002-2003 2007 2012 2017
kehamilan dan persalinan daripada
perempuan usia 20-24 tahun
22
Seks Pranikah
UMUR PERTAMA KALI BERHUBUNGAN SEKSUAL:
BELUM MENIKAH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 10-24 TAHUN
30.0
27.0
24.0
18.5
21.0
16.0
18.0
14.3
12.9
15.0
12.4
11.8
10.7
10.8
10.1
12.0
8.3
8.0
9.0
6.9
7.1
6.6
6.3
5.4
4.2
4.0
6.0
4.0
3.7
3.6
2.8
2.2
1.5
1.2
1.3
1.3
3.0
1.0
0.9
0.5
0.6
0.3
0.5
0.2
0.1
0.0
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tdk
Laki-laki Perempuan Jwb
Persentase Remaja Pria dan Wanita yg pernah hubungan
seks pranikah di Indonesia
2013 - 2015
Kebutuhan
Ekonomi
Kultur Nikah
Muda
Pernikahan Aspek Sosial
Pernikahan Yang
Diatur Dini Ekonomi
Kehamilan di luar
nikah
Jones & Gubhaju (2008), Trends in Age at Marriage in Provinces of Indonesia, Asia Research Institute Working Paper no 105
Kenapa
Remaja
Berperilaku
Hidup Tidak
Sehat ?
Sekolah :
semakin kompetitif
Masyarakat: semakin 27
individualistik
TANTANGAN ZAMAN
Ambisi Tuntutan
kebebasan pelajaran
2
Upaya memberikan wawasan tentang Dinamika Kependudukan
kepada masyarakat:
1. Pengendalian Kuantitas Penduduk sbg dasar peningkatan Balai Diklat Pemerintah dan
kualitas SDM dalam Keluarga Swasta
2. Peningkatan Kualitas SDM melalui Kesehatan-Gizi&Pendidikan Jenjang Gol. Kepramukaan
3. Pengarahan Mobilitas agar sesuai dgn Daya Dukung&Tampung
Program KKBPK
JALUR FORMAL 1
SD-MI
3
SMP-MTs
SMA-MA
Perguruan Tinggi (PT)
JALUR INFORMAL
Pendidikan keluarga,
lingkungan, kelompok
(poktan) masyarakat,
kelompok pemuda/ remaja.
30
Ber-KB
Menggunakan
Salah satu
metode kontrasepsi
Pendidikan
setinggi mungkin
Generasi
Pola hidup
sehat
Pekerjaan yang siap
kompetitif
sehari-hari menghadapi
Generasi Bonus
Emas Demografi
Terima Kasih