Anda di halaman 1dari 39

K3 Teknik Listrik

(Electrical Safety and Health Training for Electrician)

Identifikasi Bahaya Listrik

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
BAB. I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perusahaan-perusahaan, bengkel-bengkel dan usaha-usaha
lainnya yang menggunakan mesin-mesin, pesawat-
pesawat, bahan-bahan teknis baru serta bahan-bahan
beracun lainnya dalam proses produksi hampir 100%
menggunakan INSTALASI LISTRIK dari sumber PLN
atau dibangkitkan sendiri dengan PLTD.
Dengan majunya elektrikfikasi yang diperluas dimana-
mana, meningkat pula intensitas kerja pekerja/buruh yang
mempunyai risiko kecelakaan.

3/12/2019
A. LATAR BELAKANG
Perusahaan, bengkel, kantor, plasa, hotel dan lain-lain
yang menggunakan instalasi listrik masih banyak yang
tidak mempunyai pekerja/buruh yang bersertifikat
kompetensi kerja dalam bidang listrik
Untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan harus
mempunyai ahli dibidang listrik yang bersertifikat
kompetensi kerja, sehingga dapat meng IDENTIFIKASI
BAHAYA LISTRIK di tempat kerja dengan baik
berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku dan standar

3/12/2019
A. LATAR BELAKANG

Pekerja/buruh yang mengikuti pembinaan K3 listrik


akan mendapat ilmu tentang potensi bahaya listrik
prosedur kerja yang aman, memahami pencegahan
bahaya listrik di tempat kerja
IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK yang ada tidak
ditujukan untuk mencari kesalahan seseorang, melainkan
untuk mencari dan menemukan bahaya listrik yang
berpotensial menyebabkan KECELAKAAN serta
mencari dan menentukan cara pencegahan

3/12/2019
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan pembelajaran umum :
Melalui program pembelajaran ini diharapkan saudara
dapat memahami ketentuan peraturan perundang-
undangan, dan cara identifikasi bahaya listrik di
tempat kerja
2. Tujuan pembelajaran khusus :
Melalui program pembelajaran ini diharapkan saudara
dapat mengerti dan menjelaskan : pengertian, kejut
listrik, kebakaran disebabkan oleh listrik, ruang kerja,
bekerja pada keadaan bertegangan dan dilarang
melayani Inst. Listrik

3/12/2019
C. RUANG LINGKUP

Pada prinsipnya identifikasi bahaya listrik untuk mencari,


mengetahui, mencatat, menganalisa, mengevaluasi, dan
menentukan solusi pencegahan atau mengurangi
terjadinya kecelakaan ditempat kerja

3/12/2019
D. DASAR HUKUM
1. U.U. No.13 Tahun 2003.
2. U.U. No.1 Tahun 1970.
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Tranmigrasi
R.I. Nomor :KEP. 75 / MEN / 2002 tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No
: SNI 04 – 0225 - 2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrrik (PUIL 2000) di Tempat
Kerja
4. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenaga kerjaan No. KEP. 311/BW/2002 tentang
Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Teknisi Listrik

3/12/2019
BAB. II POKOK BAHASAN.
A. PENGERTIAN

Identifikasi sumber bahaya adalah proses dari


pendataan kondisi dan kejadian yang dapat
menimbulkan potensi bahaya kecelakaan yang
mungkin dapat terjadi

3/12/2019
B. IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK
1. Setiap program K3 bidang listrik harus
memasukan prosedur identifikasi dan analisa
risiko
2. Mengetahui / mengenali bahaya listrik yang
dihadapi sesuai tugasnya
3. Tindakan apa yang harus dilakukan
4. Segera mencari solusinya

3/12/2019
C. STRATEGI PENGENDALIAN
Identifikasi potensi bahaya pada setiap proses pekerjaan
dan menetapkan strategi pengendalian bahaya sebelum
menimbulkan kecelakaan dan selanjutnya dirumuskan
secara tertulis menjadi STANDAR / PROSEDUR
KERJA / INSTRUKSI KERJA yang aman, efektif dan
evisien.

3/12/2019
D. DASAR IDENTIFIKASI
Dalam melakukan identifikasi bahaya listrik seorang
AHLI harus memperhatikan hal-hal sbb :
1. Bentuk tim identifikasi bahaya listrik minimum 2
(dua) orang Ahli dan wakilnya.
2. Blangko untuk identifikasi bahaya listrik.
3. Kondisi lingkungan dimana instalasi listrik
terpasang di tempat kerja
4. Kondisi instalasi listrik dan sarana bantu

3/12/2019
E. KONDISI LINGKUNGAN
1. Ruang kerja listrik berdebu, bahaya kebakaran dan
ledakan gas, bahaya kebakaran dan debu, bahaya
kebakaran serat, bahaya uap panas, uap korosif, gas,
lembab dan basah, udara sangat panas, ruang kasar, dan
lain-lain
2. Sistem penerangannya
3. Tata ruang
4. Getaran yang dapat mempengaruhi perlengkapan
5. Beban mekanik
6. Lantai kerja. (Jalur bebas ke peralatan listrik)
7. Kebersihan ruangan kerja dan peralatan instalasi listrik
8. Cara penempatan barang-barang di dekat panel atau
PHB

3/12/2019
F. KONDISI INSTALASI LISTRIK & SARANA
BANTU
1. Umur instalsi listrik
2. Sambungan instalasi
3. Bahaya sentuh langsung
4. Bahaya sentuh tak langsung
5. Hantaran listrik panas melebihi standar
6. Alat ukur dan sarana penunjuk yang lain
7. Beban instalasi listrik melebihi standar

3/12/2019
F. KONDISI INSTALASI LISTRIK & SARANA
BANTU
7. Penurunan resistans isolasi
8. Penggantian sarana pemutus sirkit melebihi standar
hantaran
9. Sarana Alat Pelindung Diri (A.P.D)
10. Peralatan bantu berupa. (LOTO)
11. Peralatan instalasi listrik yang bersifat darurat

3/12/2019
G. ILUSTRASI IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK
NO AHLI K3 LISTRIK NO BAHAYA
1 Pendidikan Normal 1 Bahaya kejut listrik
2 Pengalaman Kerja 2 Bahaya kebakaran
3 Menguasai materi Listrik 3 Memasuki ruang khusus
4 Memahami perundang- 4 Bekerja keadaan bertegangan
undangan
5 Menguasai standar listrik 5 Dilarang bekerja keadaan
tegangan
6 Sesuai tugasnya 6 Dilarang melayani instalasi
listrik

SOLUSINYA

3/12/2019
H. SENTUH LANGSUNG

1. Proteksi isolasi bagian aktif


2. Proteksi dng penghalang /selungkup
3. Proteksi dengan rintangan
4. Proteksi penempatan di luar jangkauan
tangan
5. Proteksi tambahan dengan GPAS/ELCB/
GFCI

3/12/2019
I. SENTUH TAK LANGSUNG
1. Proteksi pemutusan sulai secara otomatis.
2. Proteksi perlengkapan kelas II/isolasi ekivalen.
(isolasi ganda atau isolasi total)
3. Proteksi dengan lokasi tidak konduktif
(lantai kerja dan dinding tembok dipasang isolasi)
4. Proteksi dengan separasi listrik
(memakai transformator pemisah atau motor
generator)
5. Sistem TT (PP). ( BKT di bumikan)
6. Sistem TN (PNP). ( PEN )
7. Sistem IT (HP). ( PE )

3/12/2019
I. SENTUH TAK LANGSUNG
8. Penggunaan GPAS/ELCB/GFCI

3/12/2019
ANALISA KEBAKARAN YANG
DISEBABKAN LISTRIK
1. K.H.A
2. MUR But
3. Sambungan kendor
4. Perubahan bentuk
5. Kabel Skun
6. Resistans
7. Umur Instalasi

3/12/2019
J. SALAH SATU SEBAB KEBAKARAN DARI
INSTALASI LISTRIK
1. KHA dialiri arus listrik melebihi standar sehingga PANAS
kemudian terjadi HUBUNG SINGKAT.
2. Mur baut setengah rusak sehingga PANAS kemudian
MEMBARA.
3. Sambungan hantaran kendor sehingga PANAS kemudian
terjadi PERCIKAN BUNGA API.
4. Hantaran berubah bentuk dari bulat menjadi bulat telur
sehingga PANAS kemudian HUBung SINGKAT.
5. Kabel skun di ujung hantaran kendor sehingga PANAS
kemudian MEMBARA.
6. Resistans isolasi dibawah standar sehingga PANAS
kemudian bisa terjadi HUBUNG SINGKAT ( tegangan kerja
< 500 Volt = >0,5 Mega Ω )
7. Instalasi listrik sudah lama tidak pernah ada program
pemeriksaan rutin, kebersihan dan pengujian

3/12/2019
J. SALAH SATU SEBAB KEBAKARAN DARI
INSTALASI LISTRIK
Kabel Skun Kendor

3/12/2019
J. SALAH SATU SEBAB KEBAKARAN DARI
INSTALASI LISTRIK
Mur Baut Di Panel Kendor

3/12/2019
K. RUANG KERJA LISTRIK TERKUNCI
1. Semua pintu harus membuka keluar
2. Pintu dapat dibuka dari luar dengan anak kunci, tetapi dapat
dibuka dari dalam tanpa anak kunci
3. Harus mempunyai penerangan alam atau buatan minimum
500 lux sampai dengan 1000 lux
4. Diatas pintu masuk ruang kerja listrik terkunci harus ada
tulisan “ DILARANG MASUK YANG TIDAK DIBERI
KEWENANGAN dan HARUS AHLI DALAM BIDANG
KELISTRIKAN “
5. Setiap orang yang masuk harus memakai ALAT
PERLINDUNGAN DIRI (APD) seperti Sepatu pengaman ,
topi pengaman, kaos tangan pengaman dan peralatan kerja
sesuai tegangan kerja

3/12/2019
L. BAHAYA KEBAKARAN DAN LEDAKAN
1. Instalasi yang aman tersebut harus tidak mampu
melepaskan ENERGI LISTRIK atau PANAS dalam
keadaan normal ataupun abnormal
2. Lubang untuk tempat masuk kabel atau konduit alat
listrik harus tertutup dengan PENGEDAP yang
sesuai dengan jenis proteksi yang relevan
3. Kabel dan konduit harus diberi pengedap sehingga
dapat mencegah air atau gas masuk
4. Setelah kabel terpasang di dalam konduit (baut)
pengedap harus diisi dengan KOMPON yang tidak
dapat mengerut dan tidak mudah rusak

3/12/2019
L. BAHAYA KEBAKARAN DAN LEDAKAN
5. Harus dipilih kabel fleksibel berselubung karet
kuat biasa, polichloroprene kuat yang biasa atau
kuat dan berat, karet kuat dan berat, kabel
berisolasi plastik ekivalen dengan karet kuat biasa
6. Perlengkapan listrik yang dipasang dalam ruang
berbahaya harus mempunyai tanda : Merek,
identifikasi pabrikan, simbul Ex hasil uji, jenis
proteksi, simbul kelompok perlengkapan listrik,
jika perlu ada nomor seri, jika mendapatkan
sertifikat pengujian cantumkan tahunnya dan
nomor seri

3/12/2019
M. RUANG LEMBAB
1. Instalasi harus dpt diputuskan dng sakelar dari
bagian instalasi lainnya
2. Mesin dan pesawat harus dikonstruksi rapat
sehingga air tdk dpt terkumpul didalamnya
3. Pelindung penghantar berupa pipa logam tertutup
dan berulir
4. Masuknya penghantar ke fiting lampu,ke sakelar,
alat lainnya harus tertutup rapat dangan kompon
5. Motor listrik harus tertutup seluruhnya, atau diberi
pelindung kedap percikan air, asalkan kumparan
yang bertegangan sudah terhindar

3/12/2019
N. RUANG SANGAT PANAS

1. Berlaku pula ruang lembab ditambah


2. Armatur penerangan, pesawat pemanas, dan alat
perlekapan khusus yang terpasang
3. Penghantar regang pada isolator dengan tumpu
maksimum 1 meter, atau kabel jenis tahan panas
4. Bahaya kerusakan mekanis untuk penghantar
telanjang harus dilindungi selungkup logam yang
kuat untuk mencegah bahaya sentuhan

3/12/2019
O. RUANG BERDEBU
1. Mesin dan pesawat harus dipasang, diatur &
dilindungi dari kerusakan akibat debu
2. PHB harus jenis tertutup dan kedap debu
3. Kabel berselubung (NYA) harus dipasang di dalam
pipa berulir sehingga debu tdk masuk
4. Penghantar berpindah berselubung fleksibel

3/12/2019
P. RUANG KASAR

1. PHB harus tertutup & tahan kerusakan mekanis


2. Penghantar berpindah harus berselubung karet
Fleksibel kuat, pelindung logam fleksibel

3/12/2019
Q. PEKERJAAN KETEL UAP ATAU BEJANA
LOGAM
1. Penerangan & alat lainnya teg< 50 Volt a.b
2. Jika teg > 50 Volt a.b. maka ketel uap dan bejana
tekanan harus dibumikan
3. Penghantar fleksibel berselubung karet

3/12/2019
R . DOK DAN GALANGAN KAPAL
1. Rel peluncur kapal laut harus dibumikan
2. Instalasi listrik sama dengan ruang lembab dan
ruang kasar, hantaran pekerjaan ketel uap / bejana

3/12/2019
S. DEREK (P.A) DAN LIFT
1. Harus bebas dari sentuhan langsung
2. PHB harus tertutup / bentuk lain yg setarap
3. PHB harus diproteksi dengan sentuh tak langsung
4. Derek dapat dimatikan dari operator, serta suplai bisa
diputus dengan pemutus sirkit di ruangan
5. Penghantar fleksibel berisolasi karet kuat
6. Rem bekerja otomatis jika listrik mati
7. Tinggi angkat beban maksimum dilengkapi sakelar
pembatas
8. Pintu lift masih terbuka, maka lift tidak akan jalan
9. Lift untuk mengangkut orang harus dilengkapi sakelar
untuk membunyikan alarm dari dalam.

3/12/2019
T. INSTALASI PEKERJAAN PEMBANGUNAN
1. Instalasi di tempat lembab, digalian, ruang bawah
tanah, tidak boleh kena air, dipasang diluar
jangkauan tangan
2. Luar fiting lampu terbuat dari baha porselin
3. Setiap perlengkapan harus dipasang pengaman
4. PHB harus diberi pelindung percikan air
5. Penghantar berisolasi harus dipasang tidak
menghalangi / mengganggu lalu lintas
6. Sambungan hantaran berisolasi harus diberi isolasi
yang cukup

3/12/2019
U. BEKERJA KEADAAN TIDAK
BERTEGANGAN
1. Sakelar dibuka kemudian dikunci (LOTO)
2. Patron lebur harus dikeluarkan
3. Hantaran ke meter harus dilepas
4. Melakukan pembuangan muatan listrik
5. Pemeriksaan tegangan dng teleskop/lampu
6. Buat pembumian penampang > 16 mm²,sedekat
mungkin sehingga orang bekerja mudah memeriksa,
kemudian dihubungkan ke seluruh peralatan yang
akan dikerjakan

3/12/2019
V. BEKERJA PADA KEADAAN
BERTEGANGAN

1. Tenaga kerja sedikit-dikitnya 2 orang


2. Tenaga kerja sehat, sadar, tak mengantuk/mabuk
3. Ditempat dan perkakas berisolasi sesuai teg
4. Tenaga kerja memakai APD lengkap
5. Cuaca tidak mendung/hujan diluar ruangan

3/12/2019
W. BEKERJA DEKAT INSTALASI
BERTEGANGAN

Jarak minimum aman dari perlengkapan yang


bertegangan adalah jarak terdekat orang boleh
bekerja dengan aman dari bahaya yang ditimbulkan
oleh perlengkapan tersebut.

3/12/2019
X. LARANGAN MELAYANI INSTALASI
LISTRIK

1. Seorang diri
2. Dalam keadaan gelap
3. Badan dan pakaian basah
4. Sepatu pengaman dan kaos tangan basah
5. Sakit jasmani dan rohani
6. Mengantuk atau mabok

3/12/2019
BLANGKO AUDIT IDENTIFIKASI INSTALASI LISTRIK
Ruangan/
S.O.P Penerapan Waktu
Bagian SOLUSINYA
Pelaksanaan
Pabrik I Ada Tidak Baik Sedang Buruk
Panel bagian luar  -  - - Jagalah kebersihan ………
Panel bagian dalam  - - -  Debu segera dibersihkan 17-09-2006
dengan udara kering
Hantaran masuk -  - -  Ujung hantaran panas segera Sekarang juga pkl
diperbaiki 10.00
Lampu penerangan  - -  - Sebagian ada debunya Bersihkan setiap
hari ahad
Peralatan berpindah -  - -  Hantaran terkelupas harus Sekarang / tidak
diisolasi boleh jalan
Hantaran dilantai kerja  -  - - ……………………. ……………..
Ada perbaikan listrik  - -  - Pakai sepatu pengaman semua Sekarang juga
Ada barang didepan panel -  - -  Barang harus ditata sesuai Sebelum
garis penggantian ship
Penerangan di depan panel  - -  - Seharusnya 300 Lux Ganti lampu 100 W
Ada jalan menuju panel -  - -  Dicat kembali dengan warna Pada hari libur
kuning depan
Ada pemeriksaan rutin  - -  - Sebaiknya seminggu sekali Setiap hari senin
Ada program pengujian -  - -  Seharusnya 1 tahun sekali Mulai Okt 2006

3/12/2019
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai