Anda di halaman 1dari 39

Bab 4 ASSALAMUA’LAIKUM WR.

WB

Syariah dan Aplikasinya


Kelompok 6
M. Ismail Bawazier 051001400063
Priska Amelia 051001400072
Rahmat Wira Saputra 051001400074
A. ARTI SYARIAH

Apa arti Syariah?

Syariah atau syariat menurut asal katanya berarti jalan,


yaitu jalan yang harus ditempuh seorang muslim.

Syariat = aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur


hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia dan
hubungan antarmanusia dengan alam semesta.
Dalam melakukan tindakan ada dorongan dari hati yang menafsirkan nilai
baik dan buruk
Pertanyaan nya, apakah hati dapat digunakan sebagai standar baik dan
buruk ?

Jawaban nya, SYARIAH ISLAM

Syariah Islam = perundang-undangan yang


diturunkan Allah SWT melalui Rasulullah
Muhammad SAW untuk seluruh umat
manusia baik menyangkut masalah ibadah,
akhlak, makanan, minuman, pakaian maupun
muamalah (interaksi sesama manusia dalam Sumber hukum syariat ada 4 yaitu :
berbagai aspek kehidupan) guna meraih Al-Qur’an , as-sunnah, Ijma, Qiyas
kebahagiaan di dunia dan di akhirat
B. PRINSIP DAN TUJUAN SYARIAH ISLAM
1. Prinsip – prinsip Syariah Islam

• Keadilan bagi manusia, baik terhadap dirinya sendiri, maupun terhadap orang lain
(Q.S. An-Nisa’(4) : 135, Al-Maidah (5) : 8’ Al-An’am (6) : 152, Al-Hujarat (49) : 9)
• Kemerdekaan dan kebebasan (al-hurriyah), meliputi kebebasan berbuat dan
bertindak, kebebasan pribadi dalam batas-batas yang di benarkan hukum (Q.S. Al-
Baqarah (2) : 256, Al-Kafirun (109) : 5, Al-Kahfi (18) : 29)
• Musyawarah dalam memecahkan masalah kehidupan {Q.S. Ali Imran (3) : 159, Asy-
Syura’ (42) : 38}

2. Tujuan Syariah Islam

Pertama : memelihara agama (hifdz al-din)


Kedua : memelihara jiwa (hifdz al-nafs)
Ketiga : memelihara akal (hifdz al-’aql)
Keempat : memelihara keturunan (hafidz al-nasl)
Kelima : memelihara harta benda dan kehormatan (hafidzal-mawa al’irdh)
C. APLIKASI SYARI’AH DAN HIKMAHNYA

Syariah secara garis besar dibagi kepada ;


• Ibadah

• Muamalah
Ibadah • Yaitu menghambakan diri pada Allah SWT.
• Ibadah merupakan tugas hidup manusia didunia, maka dari itu manusia yang
beribadah pada Allah disebut “ Abdullah “ atau hamba Allah. Inti dari beribadah
adalah ketaatan, kepatuhan dan penyerahan diri pada Allah secara total.

a.Thaharah
b.Sholat
c. Zakat
d.Puasa
e.Ibadah Haji
a. Thaharah
• Berasal dari kata tahara yang artinya suci dan bersih, yaitu kondisi dimana
seseorang bersih dari najis dan hadast. Najis adalah kotoran yang wajib
dibersihkan sedangkan hadast adalah suatu kondisi dimana seseorang yang
memilikinya wajib wudhu atau mandi.

Bentuk-bentuk Thaharah
1. Menghilangkan Najis
Yang termasuk najis adalah bangkai, darah, daging babi, muntah, kencing dan kotoran
manusia atau binatang

2. Menghilangkan hadast
Hadast dibagi dua yaitu kecil dan besar. Hadast kecil bisa dihilangkan dengan wudhu ,
sedangkan hadast besar dihilangkan dengan mandi.
• Sholat dalam bahasa artinya doa, sedangkan menurut
istilah adalah bentuk ibadah yang terdiri dari gerak-
gerakan dan ucapan-ucapan.
b. Sholat
• Sholat adalah amalan yang akan diperhitungkan pertama
kali. Maka dari itu penting nya tidak meninggalkan sholat
terutama yang wajib.

• Sholat merupakan satu-satunya kewajiban


muslim yang tidak pernah gugur sepanjang
akalnya sehat.
• Sholat lima waktu sebagai bentuk ibadah harian
disamping sebagai bentuk penghambaan seorang
muslim kepada Allah, di dalam nya terkandung hikmah
yang dalam , shalat yang telah ditentukan waktu dan tata
caranya mengandung makna pembinaan disiplin
terhadap waktu dan tugas sehingga seorang muslim
terbiasa hidup teratur dan tertib.
Hikmahnya Sholat
• Meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dan mengingatNya,
sperti surat At-thaha ayat 14
• Mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar seperti surat al-
angkabut ayat 45
• Mendekatkan diri kepada Allah seperti surat al-Alaq ayat 19
• Penyerahan diri manusia kepada Alloh secara tulusn ikhlas sperti
surat al-Bayyinah ayat 5
• Meningkatkan disiplin, sabar, dan khusuk sperti surat al-Mukminum
ayat 1-3
• Menjaga kebersihan dan kesucian jiwa raga seperti surat asy-Syams
ayat 9-10
• Meningkatkan sifat toleransi terhadap sesama manusia sperti surat
al-Isra’ ayat 110.
Hikmah Shalat Fardhu dan Shalat Jama’ah
 Hikmah Shalat Fardhu

• Sepanjang waktu sejak pagi, siang, sore, petang hingga malam hari agar sebantiasa bersyukur dan ingat
kepada Alloh dengan menjalankan shalat lima waktu.
• Setiap kali hendak mengerjakan shalat kita disyaratkan agar bersih dan suci dari najis dan hadats adalah
sebagai simbul dan tuntunan agar kita senatiasa hidup bersih.
• Shalat harus dilaksanakan denmgan khusuk dan khusuk akan n dapat dilakukan manakala hati kita bersih
dan teguh.
• Shalat adalah ekspresi penghambaan diri manusia kepada Alloh yang paling sempurna sehingga akan
menimbulkan ketentraman jiwa dan terhindar dari gangguan kejiwaan maupun stres.

 Hikmah ShalatBerjama’ah

Nilai shalat berjama’ah lebih utama dari pada shalat sendiri.


• Shalat berjama’ah dapat menyempurnakan kekurangan dalam melaksanakan shalat.
• Shalat berjamaa’h dapat menumbuhkan rasa persaudaraan, persamaan derajat, dan kesatuan umat.
• Shalat berjama’ah dapat menumbuhkan sikap disiplin baik sebagai imam maupun sebagai makmum.
c. Zakat
• Ditinjau dari segi bahasa, kata Zakat merupakan kata dasar (mashdar) dari Zakaa yag berarti berkah,
tumbuh, bersih, dan baik. Sesuatu itu zakaa berarti sesuatu itu tumbuh dan berkembang, dan
seseorang itu zakaa, berarti orang itu baik.
• Dari kata zakaa, menjadi kata "zakat", yaitu sesuatu yang dikeluarkan oleh manusia dari sebagian hak
Alloh SWT, untuk disalurkan kepada fakir miskin. Dinamai demikian karena padanya ada harapan
mendapat berkah atau membersihkan jiwa atau menumbuhkannya dengan kebaikan dan berkah.
• Zakat menurut bahasa adalah berkembang dan suci. Yakni membersihkan jiwa atau mengembangkan
keutamaan-keutamaan jiwa dan menyucikannya dari dosa-dosa dengan menginfakkan harta di jalan
Alloh dan menyucikannya dari sifat kikir, bakhil, dengki, dan lain-lain.
• Istilah zakat diberikan untuk beberapa arti. Namun yang berkembang dalam masyarakat, istilah zakat
digunakan untuk shodaqoh wajib dan kata shodaqoh digunakan untuk shodaqoh sunat.
• Zakat merupakan al-'ibadah al-maaliyah al-ijtimaa'iyah (ibadah di bidang harta yang memiliki nilai
sosial)
Hukum Zakat

• Hukum zakat adalah wajib. Zakat adalah sebuah kewajiban individu (fardhu 'ain)
yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim yang memiliki harta tertentu, dan
diambil oleh para petugas zakat. Perhatikan firman Alloh SWT dibawah ini:

ۗ‫م‬ْ ‫ن لَّ ُه‬


ٌ ‫ك‬َ ‫س‬ َ ‫ك‬َ َ‫صلَوَٰ ت‬ َّ ‫م ۖ إ‬
َ ‫ن‬ ْ ‫ه‬ ْ
‫ي‬ َ ‫ل‬ َ
‫ع‬ ‫ل‬ َ
‫ص‬ َ
‫و‬ ‫ا‬ َ
‫ه‬ ‫ب‬ ‫م‬‫يه‬ ‫ك‬
ِ َ
‫ز‬ ُ ‫ت‬ َ
‫و‬ ْ
‫م‬ ُ ‫ة تُطَه ُر‬
‫ه‬ ً ‫ق‬
َ َ
‫د‬ َ
‫ص‬ ْ
‫م‬ ‫ه‬ ِ ‫ل‬ َ
‫و‬ َٰ ْ
‫م‬ َ‫ن أ‬ ِ ‫خ ْذ‬
ْ ‫م‬ ُ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ٌ ‫علِي‬
‫م‬ ٌ ‫م‬
َ ‫يع‬ ِ ‫س‬ ُ َّ ‫َو‬
َ ‫ٱَّلل‬
• Artinya: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Alloh
maha mendengar lagi maha mengetahui". (Q.S At-Taubah ayat 103)
Ancaman Untuk Orang Yang Tidak Mau
Mengeluarkan Zakat

• Bagi mereka yang sudah kena kewajiban zakat, tapi tidak mau membayarnya,
maka siksa yang sangat pedih akan mereka terima di akherat kelak. Bahkan
ancaman Alloh SWT demikian kerasnya. Alloh SWT berfirman didalam Al-Quran
surat At-Taubah ayat 34-35 yang artinya:

• "Orang-orang yang menimbun emas dan perak dan tidak menafkahkannya di


jalan Alloh, peringatkanlah mereka tentang adzab yang pedih. Pada hari emas
dan perak dipanaskan dalam api neraka, lalu dibakar dengannya dahi-dahi
mereka, rusuk-rusuk, dan punggung, dan dikatakan kepada mereka, "Inilah
kekayaan yang kalian timbun dahulu, rasakanlah oleh kalian kekayaan yang kalian
simpan itu." (Q.S. At-Taubah ayat 34-35).
Orang Yang Berhak Menerima Zakat

• Orang yang berhak menerima zakat atau sering disebut dengan mustahiq zakat
adalah seperti yang Alloh SWT firmankan dalam quran surat At-Taubah ayat 60
yang artinya:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, para pengurus zakat (amilin), para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak. Orang-orang yang berutang, untuk jalan Alloh, dan orang-
orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Alloh; dan Alloh maha mengetahui lagi maha bijaksana". (Q.S At-Taubah: 60)
• Fakir
Fakir ialah orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan primer (kebutuhan sehari-hari) karena tidak bisa kasab (usaha).

• Miskin
Miskin ialah orang yang bisa kasab (usaha) tapi tidak mencukupi kebutuhan primer (kebutuhan sehari-hari).

• Amilin
Amilin ialah orang yang diangkat oleh pemimpin untuk menggarap tugas-tugas pemungutan, pengumpulan, pemeliharaan,
pencatatan, dan pembagian zakat.

• Muallaf
Muallaf ialah orang yang dijinakkan hatinya untuk kepentingan islam dan kaum muslimin.

• Riqob
Riqob adalah membebaskan/memerdekakan hamba sahaya dari perhambaannya sehingga ia lepas dari ikatan dengan tuannya.

• Ghorimin
Ghorimin adalah orang-orang yang tenggelam dalam utang dan tidak mampu membayar. Utang tersebut bukan untuk maksiat,
penghamburan, atau karena kebodohan, belum dewasa, dll.

• Fii Sabiilillah
Fii sabiilillah adalah kemaslahatan umum kaum muslimin yang dengan zakat itu berdiri islam dan daulahnya dan bukan untuk
kepentingan pribadi.

• Ibnu Sabil
Ibnu sabil adalah orang yang kehabisan ongkos di perjalanan dan tidak bisa mempergunakan hartanya.
Macam Macam Zakat

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah atau zakat badan adalah zakat yang wajib dikeluarkan satu kali dalam
setahun oleh setiap muslim mukallaf (orang yang dibebani kewajiban oleh Alloh)
untuk dirinya sendiri dan untuk setiap jiwa yang menjadi tanggungannya.
Jumlahnya sebanyak satu Sha' (1.k 3,5 liter/2,5 Kg) per orang, yang didistribusikan
pada tanggal 1 Syawal setelah sholat shubuh sebelum sholat Iedul Fitri.
Hukum zakat fitrah adalah wajib. Seperti yang diterangkan dalam hadits yang
diterima oleh Ibnu Abbas yang artinya:
"Rosululloh SAW telah mewajibkan zakat fitri untuk menyucikan orang yang shaum
dari segala perkataan yang keji dan buruk yang mereka lakukan selama mereka
shaum, dan untuk menjadi makanan bagi orang-orang yang miskin". (H.R. Abu
Daud)
2. Zakat Maal/Zakat Harta
Zakat maal terdiri dari beberapa macam, yaitu:
• Zakat Emas, Perak, dan Uang
Zakat ini hukum nya wajib seperti yang Alloh firmankan dalam quran surat At-Taubah ayat 34-35 (silahkan lihat
diatas). Orang yang mempunyai emas wajib mengeluarkan zakat ketika sudah sampai pada nishabnya, Nishab
emas sebesar 20 dinar (90 gram), nishab perak sebesar 200 dirham (600 gram), dan kadar zakatnya sebanyak
2,5%. Dan zakat ini dikeluarkan ketika sudah mencapai haul (setahun sekali), maksudnya ketika seseorang
mempunyai emas yang sudah mencapai nashab (90 gram) dan disimpan/dipunyai selama satu tahun, maka
wajib mengeluarkan zakat.
• Zakat Ziro'ah (pertanian/segala macam hasil bumi)
Yaitu zakat dari pertanian. Zakat ini wajib seperti yang dijelaskan Alloh SWT dalam quran surat Al-An'am ayat
141.
• Zakat Ma'adin (barang galian)
Maksud ma'adin yaitu segala yang dikeluarkan dari bumi yang
• Zakat Rikaz (harta temuan/harta karun)
Yang dimaksud rikaz adalah harta (barang temuan) yang sering dikenal dengan istilah harta karun. Tidak ada
nishab dan haul, besar zakatnya 20%.
• Zakat Binatang Ternak
Orang yang memelihara hewan ternak wajib mengeluarkan zakatnya.
• Zakat Tizaroh (perdagangan)
Ketentuan zakat ini adalah tidak ada nishab, diambil dari modal (harga beli), dihitung dari harga barang yang
terjual sebesar 2,5%.
HIKMAH ZAKAT
1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang
miskin.
2. Pilar amal jama’i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da’i yang
berjuang dan berda’wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
d. Puasa

Shaum (Bahasa Arab: ,‫صوم‬transliterasi: Sauwm) secara bahasa artinya menahan atau mencegah.
Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan
yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan
syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan
oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.
َ ‫ڪ ۡم لَ ََلَّ ُُ ۡم ََ َّت ُُو‬
‫ن‬ ُ ‫َام َكمَا ُك ِتبَ َعلَى ٱلَّ ِذينَ ِمن ََۡۡ ِل‬
ُ ‫ٱلصي‬
ِ ُ ‫ڪ‬
‫م‬ ْ ‫يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ ءَا َم ُن‬
ُ ‫وا ُك ِتبَ َعلَ ۡي‬

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.“

• Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Terdapat puasa wajib dan puasa
sunnah, namun tata caranya tetap sama.
1. Jenis / Macam Puasa:

Puasa yang hukumnya wajib Puasa yang hukumnya sunah


1.Puasa Ramadhan 1.Puasa 6 hari di bulan Syawal selain hari raya Idul Fitri.
2.Puasa karena Nadzar 2.Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak
3.Puasa Kifarat atau denda menunaikan ibadah haji.
3.Puasa Senin dan Kamis
4.Puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak)
5.Puasa 'Asyura (pada bulan muharram), dilakukan pada tanggal 10
(dalam riwayat dikatakan sehari sebelum dan sesudahnya).
6.Puasa 3 hari pada pertengahan bulan (menurut kalender
islam)(Yaumul Bidh), tanggal 13, 14, dan 15
7.Puasa pada sebagian bulan Sya'ban
8.Puasa bulan Haram; yaitu bulan Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram
dan Rajab.
2. Syarat wajib puasa
Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu yang menyebabkan seseorang diwajibkan melakukan puasa.
Muslim yang belum memenuhi syarat wajib puasa maka dia belum dikenai kewajiban untuk mengerjakan
puasa wajib. Tetapi tetap mendapatkan pahala apabila mau mengerjakan ibadah puasa. Syarat wajib
puasa adalah sebagai berikut:
• Beragama Islam
• Berakal sehat
• Baligh
• Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita)
• Bermukim (tidak sedang bepergian jauh)
• Mampu (tidak dalam keadaan sakit).
• Apabila salah satu dari hal-hal di atas tidak ada pada seorang muslim, maka ia belum/tidak wajib
mengerjakan puasa wajib.
3. Syarat Sahnya Puasa

Syarat sahnya puasa ada dua, yaitu:

(1) Dalam keadaan suci dari haidh dan nifas. Syarat ini adalah syarat terkena
kewajiban puasa dan sekaligus syarat sahnya puasa.

(2) Berniat. Niat merupakan syarat sah puasa karena puasa adalah ibadah
sedangkan ibadah tidaklah sah kecuali dengan niat sebagaimana ibadah yang lain.
Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ُ ‫م‬
ِ ‫ال بِال ِنيَّا‬
‫ت‬ ْ َ‫ما األ‬
َ ‫ع‬ َ َّ‫إِن‬
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.”
Meninggalkan puasa
• Dosa yang Lebih Besar Daripada Gunung
• Dimasukkan ke Dalam Neraka Dengan Siksaan Tak Terbayangkan
• Tak Berpuasa adalah Munafik dan Sangat Diragukan Keislamannya
• Meninggalkan Puasa Lebih Berdosa Dari Berzina
Hikmah puasa
• Untuk pendidikan/latihan rohani
• Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri
• Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti
• Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya
• Mendidik kesabaran dan ketabahan
• Untuk perbaikan pergaulan;Orang yang berpuasa akan merasakan segala kesusahan
fakir miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan demikian
akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang menderita.
• Untuk kesehatan; Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faedah bagi
kesehatan rohani dan jasmani jika pelaksanaannya sesuai dengan panduan yang telah
ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa, malah mungkin ibadah puasa
kita sia-sia saja.
e. Ibadah Haji
Pengertian Haji adalah mengunjungi Baitullah
(Ka'bah) di Mekah untuk melakukan amal ibadah
tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula.
Ibadah Haji merupakan salah satu dari rukun Islam.
yakni pada rukun yang kelima yang wajib
dikerjakan bagi setiap muslim, baik itu laki-laki
maupun perempuan yang mampu dan telah
memenuhi syarat. Orang yang melakukan ibadah
haji wajib memenuhi ketentuan-ketentuannya.
Ketentuan haji selain pengertian haji diatas, juga
syarat haji, rukun haji, wajib haji, larangan haji, tata
cara haji, serta sunnah-sunnah haji.
• Menunaikan ibadah haji diwajibkan atas setiap muslim yang mampu
mengerjakannya dan seumur hidup sekali. Bagi mereka yang mengerjakan haji
lebih dari satu, hukumnya sunah. Allah SWT. berfirman dalam Surah Ali Imran
Ayat 97 yaitu:

Artinya:
....Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji
ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.
Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh Alam. (Q.S. Ali Imran/3:97).
Syarat-Syarat Haji
• Syarat-Syarat Haji

1. Beribadah Sehat (Orang sakit atau lemah fisiknya dapat mewakilkan kepada orang lain jika ia mampu
membiayainya)

2. Ada kendaraan yang dapat mengantar pulang dan pergi ke Mekkah bagi orang yang di luar mekah.

3. Aman dalam perjalanan. Artinya, jiwa dan hartanya terjamin keselamatannya.

4. Memiliki bekal yang cukup. Artinya, harta yang dimiliki cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama
mengerjakan haji, termasuk juga cukup untuk menjamin kebutuhan keluarga yang ditinggalkannya.

5. Bagi perempuan harus dengan suaminya atau diserta mahram atau dengan perempuan lain yang ada
mahramnya.

Syarat-Syarat Haji yang harus dipenuhi

• Beragama Islam

• Berakal sehat

• Balig atau dewasa

• Merdeka (bukan budak) dan Kuasa atau mampu untuk melakukannya


Rukun-Rukun Haji
Rukun-Rukun Haji - Rukun Haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan dan tidak dapat diganti dengan
membayar denda. Meninggalkan salah satu rukun haji akan gugur atau tidak sah ibadah haji tersebut.
Rukun haji ada enam, yaitu sebagai berikut...

1. Ihram
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan memakai pakaian ihram, pakaian
berwarna putih bersih dan tidak berjahit. Pakaian tidak berjahit hanya berlaku bagi laki-laki.
2. Wukuf di Padang Arafah
Wukuf adalah hadir di Padang Arafah pada waktu zuhur, dimulai sejak tergelincir matahari tanggal 9
Zulhijah sampai terbit fajat tanggal 10 Zulhijah (pada bulan haji).
3. Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar Aswad
dengan posisi Ka'bah di sebelah kiri orang yang bertawaf (berputar kebalikan arah jarum jam).
Orang yang tawaf harus menutup aurat serta suci dari hadas dan najis.

Macam-Macam Tawaf

Tawaf qudum, dilakukan ketika baru sampai di Mekah


Tawaf ifadah, dilakukan karena melaksanakan rukun haji
Tawaf nazar, dilakukan karena nazar
Tawaf sunah, dilakukan tidak karena sebab-sebab tertentu (mencari keutamaan dalam
ibadah).
Tawaf wadak, dilakukan karena hendak meninggalkan mekah
4. Sai
• Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah. Ketentuan sai harus dimulai dari Bukit
Safa dan diakhiri di Bukit Marwah. Sai dilakukan sebanyak tujuh kali dan dikerjakan setelah tawaf.
5. Menggunting (Mencukur) Rambut
• Waktu mencukur rambut setelah melempar Jamrah Aqabah pada hari Nahar. Apabila mempunyai
kurban, mencukup dilakukan setelah menyembelih hewan kurban. Mencukur rambut sekurang-
kurangnya tiga helai rambut.
6. Tertib
• Tertib berarti menertipkan rukun-rukun haji tersebut. Artinya, harus berurutan dimulai dari niat
(ihram), wukuf, tawaf, sai, dan menggunting rambut.
Hikmah dari ibadah haji

1. Menjadi tetamu Allah


2. Mendapat tarbiah langsung daripada Allah
3. Membersihkan dosa
4. Memperteguhkan iman
5. Iktibar dari pada peristiwa orang-orang soleh
6. Merasa bayangan Padang Mahsyar
7. Syiar perpaduan umat Islam
D. MU’AMALAH
• Muamalah artinya saling berusaha. Muamalah dalam syariat Islam
berisi pengaturan hubungan antar manusia, baik dalam kaitan
perdata maupun pidana
Dilihat dari klasifikasi hukum,
muamalah mencakup hal-hal berikut:
A. hukum keluarga
B. hukum perdata dan bisnis
C. hukum pidana
D. hukum acara
E. hukum perundang-undangan
F. Hukum-hukum kenegaraan
G. hukum ekonomi dan keuangan
Syariat Islam dalam Muamalah
• Syariat islam dalam muamalat senantiasa mendorong penyebaran manfaat bagi
semua pihak, menghindari saling merugikan, mencegah perselisihan dan
kewenangan dari pihak yang kuat terhadap pihak2 yang lemah.dengan
dikembangkannya muamalah berdasarkan syariat islam akan lahir masyarakat
marhamah, yaitu masyarakat yang penuh rahmat.
E. Sistem Kewarisan Islam
• Dalam kaitan pengelolaan harta, syariat Islam mengatur pula tata cara dan
ketentuan pembagian harta yang ditinggalkan orang meninggal dunia yang
disebut hukum waris. Hukum waris berlaku karena adanya orang yang meninggal
dunia atau pewaris, meninggalkan harta benda dan ahli waris.
• Seseorang menjadi ahli waris disebabkan oleh:
1.Pernikahan
Suami/istri yang apabila salah seorang meninggal lebih dulu yang lain mendapatkan
harta warisan.
2.Hubungan darah dan kekerabatan
Anak kandung, cucu dan seterusnya kebawah. Bapak, kakek dan seterusya keatas.
Serta dari saudara-saudara dan seterusnya kesamping.
Yang menggugurkan ahli waris
• ahli waris yang menjadi sebab meninggalnya pewaris
Karena pembunuhan merupakan dosa sebar yang sangat dibenci Allah apalagi
pengalihan harta secara paksa melalui pembunuhan

• ahli waris yang murtad


Karena dalam Islam hubungan jauh lebih utama dari hubungan darah

• Sistem kewarisan diatur dan diterapkan dalam ajaran Islam untuk melindungi
keluarga dan perselisihan dan perpecahan serta menjamin hak-hak anggota
keluarga atas harta yang ditinggalkan. Dengan demikian hak-hak pemilikan atas
harta pusaka dapat diserahkan kepada ahli warisnya secara adil.
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai