Anda di halaman 1dari 34

MITOTIC SPINDLE

KELOMPOK 5 :
AFINA FAZA
ANANDA PARADITA
EKA DARMA ISNI
HIDAYATI SUKMA
RAHMA WATI
SELVIA WILIANTARI
SHEILA RUTH ULINA TARIGAN
SITI NUR DINIYANTI
TIKA OKTARIA TARIGAN
WINDA REGINA SURBAKTI
Pengertian Kanker

Suatu penyakit sel dengan ciri


gangguan atau kegagalan mekanisme
pengatur multiplikasi dan fungsi
homeostasis lainnya pada organisme
multiseluler.
KEMOTERAPI ???
Kemoterapi adalah pemberian golongan obat-obatan tertentu dengan
tujuan menghambat pertumbuhan sel kanker dan bahkan ada yang dapat
membunuh sel kanker. Obat itu di sebut “sitostatika atau obat anti-
kanker”.

Saat ini kemoterapi telah berhasil digunakan untuk


berbagai penyakit keganasan. Walaupun toksisitas
yang di timbulkan masih belum dapat dihilangkan
Tujuan Pemberian Antikanker
* Kuratif: untuk menyembuhkan pasien, misalnya pada penderita Hodgkin

* Paliatif: untuk mengurangi gejala tetapi dengan hanya sedikit harapan


untuk memperoleh kesembuhan (misalnya kanker esofagus, dimana
kemoterapi digunakan untuk mengurangi disfagia).

* Ajuvan: untuk meningkatkan kemungkinan penyembuhan atau untuk


memperpanjang masa survival bebas-penyakit tanpa ada kanker yang
terdeteksi, tetapi dicurigai ada sejumlah sel kanker subklinis (mis
kemoterapi pada kanker payudara atau kanker kolorektal sesudah reseksi
bedah).
MEKANISME KERJA KEMOTERAPI
berdasarkan kerjanya pada siklus sel
- Obat yang kinerjanya bergantung pada siklus sel
Obat golongan ini hanya dapat bekerja selama ada pembelahan sel, dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu :
A. Spesifik:
Obat ini hanya bekerja pada fase tertentu dari pembelahan sel, sehingga obat ini
dapat efektif bekerja saat sel tumor memasuki fase tertentu tersebut.

B. Nonspesifik
Obat ini bekerja pada sel tumor yang aktif membelah tetapi tidak tergantung pada
pembelahan sel,sehingga obat ini dapat efektif bekerja pada sel-sel tumor yang
sedang aktif membelah tanpa tergantung fasenya.

- Obat yang kinerjanya tidak bergantung pada siklus sel


Obat ini dapat membunuh sel tumor pada setiap keadaan dan tidak tergantung pada
pembelahan sel.
Menurut mekanisme kerja
1. Alkylating agent

2. Antibiotik 3. Antimetabolit 4. AntiMitotik

5. Topoisomerisase
inhibitor 6. Hormonal 7. Agen sitoprotektif

8. Dan lain-lain
Faktor Efektivitas Antikanker

1. Tipe kanker 2. Kondisi fisik pasien

3. Seberapa jauh sel


kanker bermetastasis
Anti Mitotika
Pengertian

Antimitotika: Zat ini mengganggu pembelahan


sel pada metafase dengan jalan merintangi
pembelahan inti dimana mencegah masuknya
belahan kromosom ke dalam anak inti.
PEMBAGIAN
Alkaloid vinca

Taxan
Obat Yang Digunakan
Obat yang digunakan:
- Hasil tumbuhan alkaloida Vinca (vinblastin, vinkristin dan
derivat semi-sintetiknya vindesin).
- Obat terbaru dr kelompok taxoida (paclitaxel dan docetaxel)
Vinca alkaloid
Vinca alkaloid berasal dari tanaman Vinca rosea
family apocynaceae. Merupakan obat
antikanker khususnya leukimia.
Vinca rosea memiliki kandungan vinblastin dan
vinkristin, dan produk semisintesis dari
tanaman ini adalah vindesin dan vinorelbin.
Sekarang digunakan untuk perawatan tumor
padat seperti kanker paru-paru dan payudara
juga untuk leukimia. Obat-obat ini diberikan
secara intravena dengan efek samping
neurotoxic (melemahnya saraf motorik,
konstipasi,dll), myelosupresif dan alopecia.
Vinkristin lebih luas digunakan dibandingkan
vinblastin. Vinblastin dapat dikonversikan
menjadi vinkristin dengan mengoksidasi gugus
metil jadi aldehid.
Mekanisme kerja

•. Efek sitotoksiknya dihasilkan karena alkaloid ini berikatan


dengan mikrotubulus. Mikrotubulus adalah tubular panjang
yang mempunyai diameter 25 nm yang merupakan
komponen utama dari mitotic spindle yang memungkinkan
pergerakan dari kromosom selama pembelahan sel.
Pengikatan alkaloid vinca ke tubulin menyebabkan
terganggunya pembetukan mikrotubulin dan terjadi
penghambatan pembelahan sel pada tahap metafase.
a. Vinblastin (VLB)
• Vinblastin (Velbe®) tersedia dalam bentuk garam sulfat,
berfungsi untuk pengobatan limfositik,penyakit hoodgkidn’ s,
kanker payudara, Rhabdomiosarkoma,neuroblastoma,
karsinoma testis.
Mekanisme kerjanya dengan mengikat tubuli dan
menghambat pembentukan komponen mikrotubuli
pada kumparan mitosis sehingga metafase berhenti.
Dosis iv 0,1-0,2 mg/kgbb sebagai garam sulfat

Dosis iv 0,1-0,2
mg/kgbb Dalam
bentuk garam sulfat
Mekanisme kerja
B. Vinkristin ( VCR)
• Vinkristin C46H56N4O10 (Oncovin®) mempunyai struktur dan
mekanisme kerja yang hampir sama dengan vinblastin. Obat ini
digunakan untuk pengobatan limfosarkoma, koriokarsinoma,
dan tumor payudara.
•Vinkristin sulfat mempunyai perbedaan aktivitas dan
efek samping, dimana mempunyai efek neurotoksis
yang lebih tinggi namun myelosupresif lebih rendah.
Paling sering dgunakan.
•Mempunyai toksisitas yang relatif rendah pada sum-
sum tulang dan cocok dikombinasikan dengan obat
yang menyebabkan supresi sum-sum tulang

Dosis 1 x
seminggu
0,05-0,15
mg/kgbb
C. Vindesin
• Vindesin (Eldisine®) merupakan turunan vinblastin.
• Dimana obat ini kurang myelosupresif dan
neurotoksik dari pada vinkristin. Digunakan
kombinasi dengan sitostatika lain.
Digunakan untuk pengobatan myeloma
dan kanker paru-paru

Dosis;
infus intravena
3 mg/m² /hari
setiap 7-10 hari
D. Vinorelbin
Vinorelbine (Navelbine®) merupakan salah stu obat yang
direkomendasikan untuk teerapi kanker, biasa untuk
pengobatan kanker ovarium, efek samping dari obat ini
adalah diare, nausea, rambut rontok, dan neurotoxic ini
mempunyai aktivitas neurotoxic lebih kecil dari vindesin.

Dosis: 15-30 mg/m² per minggu


Gol. Taxan
• Merupakan kompleks dari tetraciclin diterpen, ditemukan dari kulit
Taxus brevifolia
• Obat ini berfungsi sebagai racun spindel.

Mekanisme kerja
•Mekanisme dari obat ini mempunyai efek terhadap mikrotubulus
namun berbeda dengan mekanisme alkaloid vinca, dimana obat ini
mengganggu keseimbangan antara mikrutubulin dan tubulin dengan
menstabilkan kompleks mikrotubulus dan menghambat depolimerisasi
dari mikrotubulus menjadi tubulin yang bebas sehingga menggeser
keseimbangan. Hal ini mengganggu kemampuan untuk memisahkan
kromosom selama pembelahan sel.
A. Paclitaxel; Taxol®
• Obat ini khusus digunakan untuk kanker mamma dan ovarium (setelah
gagal diterapi dg cisplastin). Aktif terhadap tumor padat. Mengalami
metabolisme di hati dan hampir 80% obat ini di eksresi melalui feses.
• Kombinasi dg cisplastin atau karboplastin lebih ampuh, tetapi kombinasi
kedua obat ini dengan siklofosfamida adalah lebih efektif dan merupakan
terapi pilihan utama.
• Diberikan pramedikasi dengan deksametason, CTM atau antagonis
respetor H-2.
Efek samping utama: myelosupresi hebat
terutama neutropenia (reversible), alopecia
total, neuropathie, reaksi hipersensitivitas,
demam, mual dan muntah (ringan)

Dosis:
- Infus intra vena 135-170
mg/m² per 24 jam
- Infus 175 mg/ m² per 3 jam
Docetaxel (Taxotere®)
• Merupakan derivat semi sintetis yang ditemukan
pada tahun 1995
• Mekanisme kerja sama dgn paclitaxel tetapi obat
ini 2 kali lebih aktif daripada paclitaxel. Terapi
diawali dengan premedikasi dengan
dexamethason 16 mg/hari selama 4-5 hari.
Dosis; infus, i.v. 100 mg/m2 permukaan badan
dari larutan 0.3-0.9 g/l setiap 3 minggu.
Resistensi Obat Kanker
Awalnya pasien berespon baik terhadap antikanker, tetapi kemudian tumor dapat
kambuh dan obat yang sama tidak lagi efektif. Beberapa mekanisme terjadinya. Ada dua
macam resistensi

•Dari sisi antikanker


– Penurunan uptake obat aktif ke dalam sel kanker, misalnya pada
resistensi MTX, daktinomisin
– Kegagalan obat untuk dimetabolisme menjadi zat yang mampu
memproduksi efek sitotoksik, misalnya pada resistensi
siklofosfamid.
– Peningkatan konversi obat menjadi metabolit yang tidak aktif,
misalnya pada resistensi siklofosfamid.
– Peningkatan transport obat ke luar dari sel kanker, misalnya pada
resistensi doksorubisin, daunorubisin, daktinomisin, etoposid,
teniposid, vinkristin, dan vinblastin.
Pemilihan Obat
Antikanker diberikan sebagai terapi primer bila tumornya diketahui sensitif
terhadap kemoterapi, atau bila pembedahan atau radiasi tidak bisa
dilakukan.
• Walaupun koriokarsinoma dan hairy cell leukemia diterapi dengan obat
tunggal, hampir semua kanker lain diterapi dengan kombinasi obat.
• Pilihan obat dan dosis masih tetap bersifat empirik.

Beberapa panduan yang perlu diperhatikan ketika memilih kombinasi obat:


– Gunakan obat-obat yang menunjukkan aktivitas terhadap tipe tumor yang
diterapi.
– Gunakan obat-obat yang toksisitasnya minimal dan tidak saling tumpang tindih
pada satu organ.
– Dosis setiap obat harus optimal dan diberikan secara konsisten.
Beberapa kombinasi obat antikanker
1. mekloretamin, 2. doksorubisin, 3. siklofosfamid,
vinkristin, prokarbazin, bleomisin, vinblastin, metotreksat, 5-
prednison; untuk dakarbazin; untuk fluorourasil; untuk
limfoma Hodgkin. limfoma Hodgkin. kanker payudara.

4. siklofosfamid, 6. siklofosfamid,
5. bleomisin, etoposid,
doksorubisin, 5- doksorubisin, vinkristin,
sisplatin; untuk kanker
fluorourasil; untuk prednison; untuk
sel germinal
kanker payudara. limfoma

7. Sitarabin, plus
9. Paklitaksel,
mitoxantron atau 8. Hidroksiurea,
karboplatin; untuk
idarubisin atau interferon; untuk CML
kanker ovarium
daunorubisin; untuk AML

11. Vinkristin,
10. 5-FU, leukovorin; prednison,
untuk kanker kolorektal. asparaginase,
daunorubisin; untuk ALL
SEDIAAN: Pengobatan dengan
Navelbine ®
• Vinorelbine adalah obat yang tepat untuk pengobatan
mesothelioma ganas.
• Navelbine ® dapat diberikan dalam beberapa cara yang
berbeda. Ini dapat disuntikkan intravena , juga dapat diberikan
melalui jalur sentral, dimasukkan di dekat tulang selangka atau
lekukan lengan. Selain itu, obat ini tersedia dalam bentuk
kapsul, tetapi pasien harus mematuhi jadwal yang ketat.
• Pengobatan diberikan secara rawat jalan.
• Dokter akan menentukan berapa banyak siklus pengobatan
yang sesuai untuk kasus individu.
Efek samping
• Menurunkan kemampuan melawan infeksi yang disebabkan oleh penurunan sel
darah putih. Hal ini dapat diindikasikan dengan demam atau hanya "tidak enak
badan."
• Memar atau pendarahan yang disebabkan oleh penurunan trombosit.
• Anemia
• Sembelit
• Diare
• Mual dan muntah
• Nyeri pada daerah injeksi
• Rambut rontok
Komposisi:
- Vincristine 1 mg/1 mL.
- Vincristine 2 mg/2 mL.

Bentuk Sediaan:
Cairan injeksi dalam vial.

Farmakologi:
Mekanisme kerja: mencegah polimerisasi tubulin menjadi mikrotubulus.
Cepat terdistribusi ke jaringan, dimetabolisme luas di hati, ekskresi terutama melalui saluran empedu.

Indikasi:
Leukemia akut, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, neuroblastoma, rabdomiosarkoma, osteosarkoma,
sarkoma Ewing, fungoides mikosis, tumor Wilms, kanker payudara, kanker serviks, kanker paru.

Dosis:
- Anak : 1,5 - 2,0 mg/m2.
- Dewasa : 0,4-1,4 mg/m2.

Kontraindikasi:
Sindroma Charcot Marie-Tooth, mendapat radioterapi yang meliputi liver.

Peringatan dan Perhatian:


- Tidak boleh diberikan intratekal.
- Perlu penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan fungsi hati
- Wanita hamil/menyusui.

Efek Samping:
Neurotoksik, konstipasi, ileus paralitik, alopesia, mielosupresi, mual-muntah, diare, stomatitis.
Sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai