SP 5
SP 5
ANTIVIRUS
• Antivirus adalah suatu substansi kimia yang dapat
menghambat bahkan mematikan virus yang bersifat
virullen.
Struktur virus terdiri dari
kepala, kapsid, tubuh, isi
tubuh beserta ekor,
bakteriofage adalah virus
yang menginfeksi bakteri,
daur reproduksi virus terjadi
melalui dua jalur utama,
yakni daur litik dan
lesogenik
2. KLASIFIKASI ANTIVIRUS
ANTI RETROVIRUS
ANTI NON RETROVIRUS ANTI RETROVIRUS
FARMAKODINAMIK
• Ialah subdisiplin farmakologi yang mempelajari efek
biokimiawi dan fisiologi obat, serta mekanisme kerjanya
KAITAN ANTARA DOSIS DAN EFEK
Dosis obat yang
diberikan
ABSORPSI
FARMAKOKINETIKA
DISTRIBUSI
Konsentrasi obat di dalam Obat di dalam jaringan
sirkulasi sistemik distribusi
ELIMINASI
Efek Farmakologis
FARMAKODINAMIKA
Respons Klinik
Efikasi Toksisitas
ANTI NON RETROVIRUS
ANTIVIRUS UNTUK HERPES
• Asiklovir
FARMAKOKINETIK FARMAKOIDNAMIK
FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKOIDNAMIK
MEKANISME KERJA
FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKOIDNAMIK
MEKANISME KERJA
• Amantadin
FARMAKOKINETIK FARMAKOIDNAMIK
• Absorbsi obat ini dari saluran cerna • Efek samping amantadin berupa
berlangsung secara baik. Pada manusia gangguan SSP seperti bingung, gelisah,
amantadin tidak dimetabolisme dan halusinasi, kejang dan bahkan koma
diekskresi melalui urin dalam bentuk
tak diubah. Waktu paruh eliminasi
sekitar 16 jam dan bertambah lama
pada usia lanjut dan pasien dengan
gangguan fungsi ginjal
• Ribavirin
FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKOIDNAMIK
MEKANISME KERJA
• Ribavirin difosforilasi di dalam sel oleh • Dapat terjadi anemia karena hemolysis
enzim sel hospes menjadi bentuk tri- ekstravaskuler dan supresi sumsum
fosfat. Ribavirin menghambat virus tulang. Ribavirin bersifat teratogenik
saluran napas seperti virus influenza A dan mutagenik pada hewan percobaan
dan B. Ribavirin dengan adenosin- yang kecil. Pemberian jangka lama
kinase menjadi ribavirin-5-monofosfat menimbulkan gangguan gejala susunan
(RMP) yang merupakan penghambat saraf pusat dan saluran cerna.
kuat terhadap inosin-monofosfat-
dehidrogenase
ANTI NON RETROVIRUS
ANTIVIRUS UNTUK HBV DAN HCV
• Lamivudin
FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKOIDNAMIK
MEKANISME KERJA
FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKOIDNAMIK
MEKANISME KERJA
• Setelah berikatan dengan reseptor • Efek samping yang paling umum timbul
selular yang spesifik, interferon dengan terapi interferon-a adalah flu
mengaktivasi jalur transduksi sinyal like symptoms, fatigue, leukopenia dan
JAKSTAT, menyebabkan translokasi inti depresi. Terdapat juga laporan
kompleks protein selular yang anoreksia, rambut rontok, gangguan
berikatan dengan interferonspecific mood, iritabilitas.
response element.
ANTI RETROVIRUS
NRTI
• ZIDOVUDIN DAN DIDANOSIN
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKODINAMIK ZIDOVUDIN FARMAKOIDNAMIK DIDANOSIN
• Zidovudin diserap lebih dari50 % pada • Obat ini bekerja pada HIV RT dengan
pemberian oral. Kadar puncak dicapai cara menghentikan pembentukan
dalam 30-90 menit. Waktu paruh rantai DNA virus.
eliminasi sekitar 1 jam. Zidovudin • Diare, pankreatitis, neuropati perifer.
dimetabolisir dengan cepat ke me-
tabolit 5-glukoronide yang tidak
memiliki aktivitas antivirus. Ekskresi
melalui ginjal.
• Efek samping berupa anemia,
insomnia, nyeri kepala dan mual.
ANTI RETROVIRUS
NtRTI
• Tenovofir
FARMAKOKINETIK FARMAKOIDNAMIK
• Bekerja pada HIV RT (dan HBV RT) • Mual, muntah, flatulens, diare.
dengan cara menghentikan
pembentukan rantai DNA virus.
ANTI RETROVIRUS
NNRTI
• NEVIRAPIN DAN EFAVIRENZ
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKODINAMIK NEVIRAPIN FARMAKOIDNAMIK EFAVIRENZ
FARMAKOKINETIK FARMAKOIDNAMIK
HERPES ASIKLOVIR Infeksi herpes tipe I dan II, Untuk infeksi HSV, terapi awal 5 kali
herpes mukokutaneus jenis sehari 200 mg selama 10 hari (5 hari
kronis dan HSV ensefalitis, untuk rekurensi). Untuk menahan
neonatus dan VZV (virus rekurensi herpes genital diberikan dosis
varicella-zoster). 200 mg, 3 kali sehari sampai 6 bulan.
Untuk herpes genital, salep asiklovir 5 %
diberikan setiap 3 jam, 6 kali sehari
selama 7 hari.
FOSKARNET Retinitis CMV pada pasien Terapi Irujuksi retinitis CMV diberikan
AIDS, infeksi herpes secara intravena 2 x 90 mg/kgBB tiap 2
mukokutan yang resisten jam diberikan dalam 1,5-2 jam atau 3 x
terhadap asiklovir (defisiensi 60 mg/ kgBB setiap 8 jam selama 2-3
timidin kinase virus) serta minggu.
infeksi HSV dan VZV pada
pasien immunocompromised.
ANTI NON RETROVIRUS
JENIS NAMA OBAT INDIKASI DOSIS
PENYAKIT
HBV DAN LAMIVUDIN Infeksi HBV (wild-type dan Per oral 100 mg per hari (dewasa);
HCV precore variants). untuk anak-anak 1 mg/kg yang bila
perlu ditingkatkan hingga 100 mg/hari.
Lama terapi yang dianjurkan adalah 1
tahun pada pasien HBeAg negatif; dan
lebih dari 1 tahun pada pasien yang HBe
positif.
NRTI ZIDOVUDIN Untuk pengobatan infeksi HIV Kapsul 100 mg untuk pemberian oral.
pada pasien dengan gejala Dosisnya 200 mg tiap 4 jam terus-
infeksi HIV yang pernah menerus. Dihentikan sementara bila
mengalami pneumonia akibat ada anemia atau granulositopenia yang
Pneumocystis carinii, atau jelas. Juga ada sediaan intravena.
penderita HIV dengan jumlah
absolut limfosit tipe CD4
kurang dari 200/mm3.
DIDANOSIN HIV (tipe 1 dan 2). Tablet dan kapsul salut enterik. Per oral
Infeksi HIV, terutama infeksi 400 mg per hari dalam dosis tunggal
HIV tingkat lanjut, dalam atau terbagi.
kombinasi
ANTI RETROVIRUS
JENIS NAMA OBAT INDIKASI DOSIS
PENYAKIT
NtRTI TENOVOFIR SPEKTRUM AKTIVITAS. HIV (tipe 1 Per oral sekali sehari 300 mg
dan 2) serta ber-bagai retrovirus tablet.
lainnya dan HBV.
INDIKASI. Infeksi HIV dalam
kombinasi dengan efavirenz; tidak
boleh dikombinasi dengan lamivudin
dan abakavir.
NNRTI NEVIRAFIN SPEKTRUM AKTIVITAS. HIV tipe 1. Per oral 200 mg per hari selama
INDIKASI. Infeksi HIV-1, dalam 14 hari pertama (satu tablet 200
kombinasi dengan anti-HIV lainnya, mg per hari), kemudian 400 mg
terutama NRTI. per hari (dua kali 200 mg
tablet).
EVAVIRENZ SPEKTRUM AKTTIVITAS. HIV tipe 1. Per oral 600 mg per hari
INDIKASI. Infeksi HIV-1, dalam sebaiknya sebelum tidur untuk
kombinasi dengan anti HIV lainnya, mengurangi efek samping
terutama NRTI dan NtRTI. SSPnya.
ANTI RETROVIRUS
JENIS NAMA OBAT INDIKASI DOSIS
PENYAKIT
PI SAKUINAVIR SPEKTRUM AKTIVITAS. HIV (tipe 1 dan Per oral 3600 mg per hari (6 kapsul
2). 200 mg soft capsule 3 kali sehari) atau
INDIKASI. Infeksi HIV, dalam kombinasi 1800 mg per hari (3 hard gel capsules
dengan anti-HIV lain (NRTI dan beberapa 3 kali sehari), diberikan bersama
PI seperti ritonavir). dengan makanan atau sampai dengan
dua jam setelah makan lengkap.
RITONAVIR SPEKTRUM AKTIVITAS. HIV (tipe 1 dan Per oral 1200 mg per hari (6 kapsul
2). 100 mg, dua kali sehari bersama
INDIKASI. Infeksi HIV, dalam kombinasi dengan makanan).
dengan anti-HIV lainnya (NRTI dan PI
seperti sakuinavir).
VEI ENFUVIRTID Terapi infeksi HIV-1 dalam kombinasi Enfuvirtid 90 mg (1 mL) dua kali sehari
dengan anti-HIV lainnya. diinjeksikan subkutan di lengan atas,
bagian paha anterior atau di
abdomen. Setiap injeksi harus
diberikan pada tempat yang berbeda
dari tempat injeksi sebelumnya di
mana belum ada bekas reaksi injeksi
dosis sebelumnya.
REFERENSI
• Golan, DE., Tashjian, AH., Armstrong, AW. 2012.
Principles of Pharmacology : The
Pathophysiologic Basic of Drug Therapy 3rd ed.
Lippincott Williams & Wilkins. P 563-580.
• Katzung, BG., Masters, SB., Trevor, AJ. 2012. Basic
& Clinical Pharmacology 12nd ed. The McGraw-
Hill. P949-975
• Trevor, AJ. Katzung, BG., Kruidering-Hail, M. 2015.
Pharmacology Examination & Board Review 11nd
ed. The McGraw-Hill.