Anda di halaman 1dari 21

Pembimbing :

dr. Erwin Berthaningrum

Disusun Oleh :
dr. Fajaruddin Ma’ruf

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


UPTD PUSKESMAS TAMAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO
PROVINSI JAWA TIMUR
PERIODE 18 OKTOBER 2018 – 18 FEBRUARI 2019

1
Identitas Penderita
 Nama : An. G N
 Umur : 9 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Alamat : Wonocolo
 No. RM : 33662022
 Tanggal periksa : 05 November 2018
Pasien laki-laki,
9th
Muncul bintik-bintik berisi cairan
KU

• Keluhan utama muncul sejak pagi ini


• Bintik terasa nyeri dan panas.
RPS • sebelum bintil nya muncul, px merasa lokasi
tumbuhnya lesi gatal dan badannya panas.

• Pasien pernah sakit cacar air


RPD

• Tidak ada keluarga yang menderita


RPK penyakit serupa

Pasien adalah anak pertama dalam


keluarga. Sering bermain diluar panas-
RPSos
panasan.
 Keadaan Umum : Cukup
 Kesadaran : Composmentis
 Status Generalis
• Kepala : Lihat status dermatologis
• Leher : dalam batas normal
• Thorax : dalam batas normal
• Abdomen : dalam batas normal
• Ekstremitas : Dalam batas normal
• Genitalia : Dalam batas normal
Lokasi : Regio Lumbal

Efloresensi : Makula
eritematosa dengan batas
tidak jelas,
diatasnya terdapat
gambaran vesikel
bergerombol pada
persyarafan T9/T10 pada
region lumbal. Vesikel berisi
cairan yang jernih, kulit
diantaranya normal. Vesikel
bergerombol unilateral dan
tidak melewati garis tengah
tubuh.
Pemeriksaan Penunjang :
-
Planning Terapi:
 Sistemik :
- Acyclovir 4x500 mg selama 7 hari
- Paracetamol 3x250 mg per hari, jika nyeri
- Cetirizin 1x5mg
 Topikal :
- Salycil talk 2 %
Planning Monitoring:
 Pasien disarankan satu minggu lagi untuk
kontrol, dilihat apakah keluhannya tetap,
membaik, atau memburuk.
Planning Edukasi
 Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit
ini disebabkan oleh virus dan dapat menular.
 Bintil-bintil jangan digaruk ataupun dipencet
agar tidak menimbulkan jaringan parut.
 Menjelaskan agar penderita menjaga stamina
tubuh agar tidak turun memperbanyak makan
- makanan bergizi, istirahat yang cukup.
 Prognosispada penderita baik, jika
terapi medikamentosa dan non
medikamentosa dijalankan dengan baik
oleh pasien
• penyakit yang disebabkan oleh virus varisela
zoster yang bersifat localized, terutama
menyerang orang dewasa dengan ciri khas
Herpes berupa nyeri radikuler, unilateral, dan
zoster gerombolan vesikel yang tersebar sesuai
dermatom yang diinervasi oleh ganglion saraf
sensoris

10
Herpes
zoster

Shingles
11
Insiden meningkat dengan bertambahnya
usia, biasanya terjadi pada usia lebih dari
45 tahun
Pada wanita kadang cenderung memiliki
resiko yang lebih besar

tempat predileksi, antara lain


thorakal (55%), kranial (20% dengan
nervus trigeminal sebagai nervus
yang sering diserang), lumbal
(15%), dan sakral (5%)

12
VZV(varicella Varicella Zoster
penyebab
Zoster Virus) (cacar air) (shingles)

13
Saluran nafas atas
VVZ & orofaring
P
A
T replikasi
O
G
E menyebar
Viremia primer
N  darah, limfe
E
S
I
virus >>>
S Viremia sekunder
RES

Ganglion
• Kulit
Laten • Mukosa
P
A
T
O Infeksi primer VVZ
G
E Replikasi Darah, Limfe Kulit, mukosa
N
E Ganglion
S
I Laten
S Pencetus

Reaktivasi Replikasi

Keradangan
ganglion sensoris

Saraf sensoris

Kulit
Prodromal

Erupsi

Krustasi
klinis

Tzanck
sitologi
Smear
Kultur
Diagnosis
virus

DFA

PCR
Nama Herpes Zoster Varisela Herpes Simpleks Pemfigus Dermatitis Pemfigoid
Vulgaris Herpetiformis Bulosa

Penyebab VZV VZV HSV Autoimun Belum diketahui Autoimun


pasti

Sifat Akut Akut( Akut( Kronis Kronis Kronis

Epidemiologi Dewasa Anak-anak Tipe I di mulai Menyerang umur Anak-anak dan Terutama orang
saat usia anak, pertengahan dewasa tu
tipe II terjadi
pada decade II
atau III

Efloresensi Vesikel yang Lesi berupa Vesikel yang Bula lembek, Lesi polimorf, Bula tegang
berkelompok vesikel dengan mudah berdinding tipis, bergerombol, dengan dasar
dengan dasar distribusi pecah/erosi/ulkus mudah pecah, dengan dasar normal atau
kulit eritematosa, sentripetal, kulit dangkal timbul pada kulit eritematosa eritematosa,
unilateral, sesuai di sekitar lesi bergerombol di dan mukosa disertai gatal
dermatom tampak atas dasar eritema
eritematosa dan nyeri
Nama Herpes Zoster Varisela Herpes Simpleks Pemfigus Dermatitis Pemfigoid
Vulgaris Herpetiformis Bulosa

Pemeriksaan Tzanck Smear Tzanck Smear Tzanck Smear Tzanck smear dan Imunofluoresensi Darah tepi dan
dan kultur virus dan Kultur Virus dan Anti-HSV immunofloresensi imunofluoresensi

Terapi -Acyclovir Acyclovir 800mg -Acyclovir -Antibiotik bila -Dapsone 50- -Prednisone oral
800mg 5x/hr utk 5x/hr utk 7-10 hr 200mg 5x/hr ada infeksi 300mg/hari 30-60mg /hari
7-10 hr -Utk anak, 7-10 hr sekunder -Sulfapiridine 0,5 -Azathioprine
-Utk anak, 20mg/kg maks -Valacilovir 500 -Dexamethasone mg 4x/hari -DDS 200-
20mg/kg maks 800mg, 4x/hr mg 2x/r 7-10 hr 3-4 mg/ht -Diet Bebas 300mg/hari
800mg, 4x/hr -Infeksi sekunder: -Famciclovir -Azathioprine 1-2 Glutein
Dicloxacilline 250mg 3x/hr 7-10 mg/Kg/Hr
12,5-50mg/kg/hr hr

Gambar
• acyclovir 800 mg, 5x17 hari, anak 4x20mg/kgBB
Antiviral • valacyclovir 1gr, 3x17 hari
• famciclovir 500 mg, 3x17 hari)

Analgetik • NSAID

Topikal • bedak kalamin atau phenol-zinc maupun kompres


dingin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai