Anda di halaman 1dari 62

PERSPEKTIF

KEPERAWATAN ANAK
Continuum Pediatric Care for Children
and Their Families
Masa Tumbang Anak
• Neonatus : 0 – 28 hari
• Infant : 1 bln – 1 tahun
• Toddler : 1 – 3 th
• Pra Sekolah : 3 – 5 th
• Sekolah : 6 – 12 th
• Remaja : 13 – 18 th
FALSAFAH KEPERAWATAN ANAK
Filosofi keperawatan anak merupakan
keyakinan/pandangan yang dimiliki perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan
pada anak yang berfokus pada keluarga
(Family centered care), atraumatic care dan
manajemen kasus.
PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK
Manusia (anak)

Sehat sakit lingkungan

Keperawatan
Count...
1. Manusia (anak)
Individu yg berusia 0 – 18 th, sedang dalam proses
tumbang, mempunyai keb spesifik
(fisik,psikologis,sosial, spiritual) yang berbeda
dengan orang dewasa.
2. Sehat
Keadaan kesejahteraan optimal (fisik,mental,
sosial) yg hrs dicapai sepanjang kehidupan anak
dlm rangka mencapai tumbang yg optimal s/d
usianya.
Count...
3. Lingkungan
Lingkungan internal dan eksternal yg mempengaruhi
kesehatan anak.
4. Keperawatan
Membina hubungan yang terapeutik dg anak/keluarga
melalui perannya sbg advokasi, pemelihara kesehatan,
koordinator, kolaborator, pembuatan keputusan etik dan
perencana kesehatan
Fokus utama pelayanan keperawatan anak : peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit dengan falsafah yg
utama (family centered care dan atraumatic care)
Masalah Utama Kesehatan Anak
• Kategori masalah kesehatan anak di seluruh dunia :
a. Negara maju
1. Keganasan
2. Kecelakaan
3. Kelainan genetik
4. Gangguan pertumbuhan intra uterin
5. Gangguan psikososial
Count....
b. Negara berkembang
1. Penyakit infeksi
2. Infeksi parasit
3. Penyakit kurang gizi
Masalah Kesehatan Anak di Indonesia
a. Malnutrisi energi protein ( MEP )
b. Defisiensi vitamin A
c. Defisiensi besi

Bila ditinjau dari indikator kesehatan, maka masalah


utama kesehatan anak di Indonesia :
a. Tingginya morbiditas
b. Tingginya mortalitas pada golongan bayi dan
balita
Count...
Penyebabnya :
a. Lingkungan yang kurang menunjang
b. Mutu pelayanan kesehatan yang masih
rendah
c. Keadaan sosekbud
Count...
Faktor timbulnya suatu penyakit :
a. Genetik
b. Lingkungan ( bio-psiko-sosial )
c. Perilaku individu sendiri
INDIKATOR DASAR KESEHATAN
Indikator dasar yang berhubungan dg kesehatan
anak :
a. AKB ( angka kematian bayi )
b. AKB5 ( angka kematian balita )
c. GNP ( Gross national product )
d. UHH ( Umur harapan hidup )
e. Tingkat melek hurup/Pendidikan(wanita )
Kejadian Penyebab Kematian
Penyebab Hospitalisasi
LINGKUP PRAKTIK KEPERAWATAN ANAK

Dalam memberikan asuhan kep pada anak


harus berdasarkan keb dasar  keb untuk
tumbang yaitu :
a. Kebutuhan asuh
b. Kebutuhan asih
c. Kebutuhan asah
KONSEP KELUARGA PADA KEPERAWATAN ANAK
DALAM KONTEKS KELUARGA

Definisi
Keluarga :
Suatu sistem terbuka terdiri dari semua unsur
dalam sistem struktur, tujuan/fungsi dan
mempunyai organisasi internal
Count...
Fungsi Keluarga :
1. Afektif
Memenuhi kebutuhan psikologis dan rasa
nyaman bagi seluruh anggota keluarga,
dapat menerima kasih sayang dari anggota
keluarga yang lain
2. Sosialisasi
Menempatkan anggota keluarga berperan
dalam masyarakat
Count...
3. Biologis
Memenuhi kebutuhan fisik dan kebutuhan
rekreasi.
4. Ekonomi
Pengadaan sumber dana dan pemanfaatan
secara efektif
Count...
5. Reproduksi
Untuk mengatur dan merencanakan jumlah
anggota keluarga
6. Koping
Pola adapatasi/mekanisme pemecahan
masalah agar tetap menjamin kontinuitas dan
pertumbuhan.
Elemen Pokok Asuhan Yang Berpusat Pada
Keluarga (Family Centered Care)

a. Hubungan anak dan orang tua adalah unik


b. Orang tua dapat memberikan asuhan yang efektif
selama hospitalisasi anaknya
c. Kerjasama dalam model asuhan adalah fleksibel dan
menggunakan konsep dasar asuhan keperawatan
anak.
d. Keberhasilan dari pendekatanan ini bergantung pada
kesepakatan tim kesehatan untuk mendukung
kerjasama yg aktif dari orang tua
Count...
Fungsi keluarga dalam askep anak :
1. Merawat fisik anak
2. Mendidik anak untuk menyesuaikan dengan
kultur
3. Menerima tanggung jawab untuk
kesejahteraan anak secara psikologis dan
emosional.
Konsep dasar Family Center Care
• Memberdayakan (enable)
Perawat menciptakan kesempatan dan cara
bagi semua anggota keluarga untuk
menampilkan kemampuan dan keterampilan
yang ada dan untuk mendapatkan
kemampuan dan keterampilan baru yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anak
dan keluarga
• Memperkokoh
Interaksi perawat dengan keluarga yang
sedemikian rupa sehingga keluarga
mempertahankan/mendapatkan perasaan
mengontrol kehidupannya dan aspek
perubahan positif sebagai hasil dari perilaku
perbuatan.
• Peran perawat
Mendukung dan memperkokoh kemampuan
keluarga untuk memelihara dan meningkatkan
perkembangan anggotanya
• Orangtua diperlukan sebagai mitra sejajar
dengan perawat dan mempunyai peran dalam
memutuskan apa yang penting bagi dirinya
dan keluarganya
• Kemitraan mengimplikasikan bahwa mitra
mempunyai kemampuan yang menjadi lebih
mampu dengan cara berbagi ilmu,
keterampilan dan sumber, hubungan
kemitraan ini menguntungkan semua pihak
• Kolaborasi dipandang sebagai suatu rentang
• Perawat bisa membantu keluarga, termasuk
keluarga dengan masalah pribadi.
Perawat Berfokus pada Keluarga
• Keluarga : basis masyarakat (cox, 2001)
• Falsafah ini mengakui perbedaan antara
struktur dan latar belakang keluarga: tujuan,
cita-cita, strategi dan tindakan keluarga; dan
kebutuhan akan dukungan pelayanan dan
informasi
• Keluarga didukung dan diberdayakan dalam
perannya sebagai pengasuh alamiah dan
pembuat keputusan dengan cara membina
kemampuan uniknya sebagai individu dan
keluarga
• Kebutuhan semua keluarga tidak hanya anak
diperhatikan
• Sistem pelayanan dan personilnya harus
mendukung, menghargai, memicu dan
meningkatkan kekuatan dan kompetensi
keluarga melalui pendekatan pemberdayaan
dan perbantuan efektif (wong)
Atraumatic Care
• Pemberian asuhan atau pelayanan terapeutik
pada setting, personel dan intervensi yang
digunakan untuk mengurangi atau
meminimalkan distress psikologis dan fisik,
yang dialami anak yang sakit dan keluarganya
pada sistem pelayanan kesehatan (whaley-
wong, 2001).
Tujuan utama pemberian atraumatic care:
 Mencegah atau menekan perpisahan anak dari keluarga
 Mencegah atau mengurangi cedera tubuh dan nyeri
 Meningkatkan “sense of control” (kontrol dini)
Contoh :
- Bantu hubungan ortu-anak selama hospitalisasi
- Menyiapkan anak pada prosedur yang baru atau tidak menyenangkan
- Memberikan privasi
- Memberikan mainan untuk ekspresikan rasa takut dan agresi
- Berikan pilihan pada anak
- Menghargai perbedaan kultur
• Lainnya :
– Alat canggih
– Touching time
– Anastesi lokal pada prosedur invasif
– Pemeriksaan fisik
• Distraksi
• Pelibatan aktif
• Dari yang tidak sakit ke yang sakit
Count...
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan
hidup anak:
1. Ukuran keluarga
1) Lebih menekankan pada tumbang anak
2) Ortu lebih intensif dan konstan
Count...
2. Posisi saudara kandung
a. Hubungan antar saudara kandung dalam satu
keluarga sama dengan pengalaman interaksi
sosial.
b. Mempelajari pola loyalitas, persaingan, sharing dll
c. Setiap faktor spt anak pertama, tengahan/terkecil
akan mempengaruhi hubungan dengan orang lain
baik dalam maupun luar keluarga
Count...
3. Anak Tunggal
a. Dianggap mementingkan diri sendiri
b. Manja, tergantung dan kesepian
c. Banyak waktu untuk berkomunikasi, merangsang
aktifitas dg orang tua, merangsang intelektual
Count...
4. Anak kembar
a. Diperlukan waktu yg khusus untuk
perawatan
b. Bila tidak diharapkan  dampak
terhadap keluarga  dana untuk
memenuhi kebutuhan seluruh keluarga
Count....
5. Ibu yang bekerja
Mempunyai alasan  tergantung motivasi ibu  efek tgt
kualitas antara ibu dan anak drpd kuantitas waktu yg
digunakan untuk interksi.

6. Tidak ada ayah


a. Anak perempuan
Kecemasan dlm berhubungan dengan laki-laki semasa
remajanya.
b. Anak laki-laki
1) Cenderung tdk agresif
2) Cenderung mempunyai masalah sosial
3) Cenderung memperlihatkan pola kognitif yg mirip
dengan anak perempuan
7. Perceraian
Dampak tegantung usia anak dan kualitas ortu dlm merawat
anak pada tahun berikutnya :
a. Pra sekolah : merasa stress
b. Usia sekolah : Merasa sakit, sepi, belajar terganggu dan
keluhan somatik
c. Adolescen : gangguan emosi

8. Adopsi
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
Prinsip Asuhan Keperawatan Anak
1. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai
individu yang unik .
2. Anak sebagai individu yang unik dan mempunyai
kebutuhan s/d tahap perkembangan
3. Upaya pelayanan keperawatan anak berorientasi
pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
derajat kesehatan, bukan hanya mengobati anak
yang sakit.
Count...
4. Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk
meningkatkan maturasi yang sehat bagi anak dan
remaja sebagai mahluk biopsikososial dan spiritual
dalam konteks keluarga dan masyarakat.
5. Pada masa yang akan datang kecenderungan
keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbang.
Perbedaan perawatan anak dg dewasa

• Struktur fisik
• Proses fisiologis
• Kemampuan berfikir
• Tanggapan terhadap
pengalaman masa lalu
PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN
ANAK
1. Pemberi perawatan
2. Advokat dalam keluarga
3. Pencegahan penyakit
4. Pendidik
5. kolaborasi
6. Konseling
7. Pengambil keputusan etik
8. Peneliti
Peran Perawatan Anak
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan
anak, perawat mempunyai peran dan fungsi
sebagai perawata anak di antaranya:
1. Pemberi perawatan
Peran utama perawat adalah memberikan
pelayanan keperawatan anak, pemberi
pelayanan keperawatan dapat dilakukan
dengan memenuhi kebutuhan dasar anak
seperti kebutuhan asah, asih, dan asuh
2. Sebagai advokat keluarga
Perawat mempunyai tugas sebagai pembela
keluarga dalam beberapa hal seperti dalam
menentukan haknya sebagai klien.
3. Pencegahan penyakit
Upaya pencegahan merupakan bagian dari
bentuk pelayanan keperawatan sehingga
setiap dalam melakukan asuhan keperawatan
perawat harus selalu mengutamakan tindakan
pencegahan terhadap timbulnya masalah baru
sebagai dampak dari penyakit atau masalah
yang di derita
4. Pendidikan
Dalam memberikan asuhan keperawatan
pada anak, perawat harus mampu berperan
sebagai pendidik, sebab beberapa pesan dan
cara mengubah perilaku pada anak atau
keluarga harus selalu dilakukan dengan
pendidikan kesehatan khususnya dalam
keperawatan.
5. Konseling
Merupakan upaya perawat dalam
melaksanakan perannya dengan memberikan
waktu untuk berkonsultasi terhadap masalah
yang dialami oleh anak maupun keluarga.
Perawat harus mampu mengatasi dengan
cepat dan diharapkan tidak terjadi
kesenjangan antara perawat, keluarga, dan
anak itu sendiri.
6. Kolaborasi
Pelayanan keperawatan anak tidak dapat
dilaksanakan secara mandiri oleh tim perawat
tetapi harus melibatkan tim kesehatan lain
seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan lain-lain,
mengingat anak merupakan individu yang
kompleks yang membutuhkan perhatian dalam
perkembangan.
7. Pengambil keputusan etik
Dalam mengambil keputusan perawat
mempunyai peran yg sangat penting sebab
perawat selalu berhubungan dengan anak
kurang lebih 24 jam selalu di samping anak,
maka peran sebagai pengambil keputusan etik
dapat dilakukan oleh perawat, seperti akan
melakukan tindakan pelayanan keperawatan
8. Peneliti
– Peran ini sangat penting yang harus dimiliki oleh
semua perawat anak.
– Perawat harus melakukan kajian-kajian
keperawatan anak yang dapat dikembangkan
untuk perkembangan teknologi keperawatan.
– Peran sebagai peneliti dapat dilakukan dalam
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan anak
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK
• Bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha
Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai
manusia seutuhnya;
• Bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda
penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis
dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin
kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan;
• Bahwa agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung
jawabtersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang
seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara
optimal, baik fisik, mental, maupun sosial, dan beraklah mulia,
perlu dilakukan upaya perlindungan serta untuk mewujudkan
kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap
pemenuhan hak-haknya serta adanya perlakuan tanpa
diskriminasi.
yang berkaitan
Undang-undang
dengan Hak-hak Anak
• Undang-undang No.4/1979 (kesejahteraan anak)
• Undang-undang No.3/1997 (pengadilan anak)
• Undang-undang No.23/2002 (perlindungan anak)
• Undang-undang No. 23/2004 (P. KDRT)
• Undang-undang No. 21/2007 (Pemberantasan
tindak pidana Perdagangan Orang)
PENGERTIAN ANAK
Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1997 tentang Pengadilan Anak, Pasal 1
ayat (1) dijelaskan bahwa : "Anak adalah
orang yang dalam perkara Anak Nakal
telah mencapai umur 8 (delapan) tahun
tetapi belum mencapai umur 18 (delapan
belas) tahun dan belum pernah kawin."
Anak Nakal adalah :

1. Anak yang melakukan tindak pidana;


atau
2. anak yang melakukan perbuatan yang
dinyatakan terlarang bagi anak, baik
menurut peraturan perundang-
undangan maupun menurut peraturan
hukum lain yang hidup dan berlaku
dalam masyarakat yang bersangkutan.
Sedangkan anak yang belum pernah kawin.
Maksudnya tidak sedang terikat dalam perkawinan
ataupun pernah kawin dan kemudian cerai. Apabila si
anak sedang terikat dalam perkawinan atau
perkawinannya putus karena perceraian, maka si
anak dianggap sudah dewasa; walaupun umurnya
belum genap 18 (delapan belas) tahun.

Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak


dijelasakan dalam pasal 1 ayat 1 :

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,


termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Menurut Undang-Undang Pengadilan Anak Nomor 3 Tahun
1997.
Mengatur mengenai batas usia minimum seorang anak yang
dapat diajukan ke sidang anak, yaitu :

Pasal 4 ayat (1) : Batas umur anak nakal yang dapat


diajukan ke Sidang Anak adalah
sekurang-kurangnya 8
(delapan) tahun tetapi belum mencapai
18 (delapan belas) tahun.
Pasal 4 ayat (2) : Dalam hal anak melakukan tindak
pidana pada batas umur sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan diajukan
ke sidang pengadilan setelah anak
yang bersangkutan melampaui batas
umur tersebut, tetapi belum mencapai
umur 21 tahun, tetap diajukan ke
Sidang Anak.
Kesejahteraan anak penting untuk diakomodasikan dalam
hukum karena :
1. Anak adalah potensi serta penerus cita-cita bangsa yang
landasannya telah ditegakkan oleh generasi sebelumnya;
2. Bahwa agar setiap anak mampu memikul tanggung jawab
tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan untuk
tumbuh dan berkembang secara wajar;
3. Bahwa di dalam masyarakat terdapat pula anak-anak yang
mengalami hambatan kesejahteraan rohani, jasmani, sosial
dan ekonomi;
4. Anak belum mampu untuk memelihara dirinya sendiri;
5. Bahwa menghilangkan hambatan tersebut hanya dapat
dilaksanakan dan diperoleh apabila usaha kesejahteraan
anak terjamin.
Tindakan yang dapat dijatuhkan kepada Anak
Nakal :
• Mengembalikan kepada orang tua, wali, atau
orang tua asuh
• Menyerahkan kepada negara untuk mengikuti
pendidikan, pembinaan, dan latihan kerja;atau
• Menyerahkan kepada Departemen Sosial, atau
Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang
bergerak di bidang pendidikan, pembinaan,
dan latihan kerja.
(Pasal 24 ayat (1) UU No.3/1997).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai